Anda di halaman 1dari 9

INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA DI RUANG PERAWATAN INTENSIF PRIA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS STIKES SUAKA INSAN

Nama Klien : Tn. MJ Ruang : Perawatan Intensif Pria


No. RM : 03.34.xx

Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Gangguan Perubahan TUM : Klien dapat
Persepsi & sensori : mengontrol halusinasi 1.1. Klien menunjukkan 1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling
Halusinasi Pendengaran yang dialaminya tanda-tanda percaya dengan menggunakan prinsip percaya merupakan
kepada perawat : komunikasi terapeutik : dasar dari terjadinya
DS : TUK : a. Ekspresi wajah a. Sapa klien dengan ramah komunikasi terapeutik
1. Klien dapat membina bersahabat. baik verbal maupun non sehingga akan
Klien mengatakan klien
hubungan saling b. Menunjukkan rasa verbal memfasilitasi dalam
juga sering mendengar
percaya senang. b. Perkenalkan nama, nama mengungkapkan
bisikan-bisikan sehingga
c. Ada kontak mata. panggilan dan tujuan perasaan, emosi dan
klien terpengaruh dengan
d. Mau berjabat tangan. perawat berkenalan harapan pasien.
bisikan itu, isi dari bisikan
e. Mau menyebutkan c. Tanyakan nama lengkap
itu ialah menyuruh klien
nama. dan nama panggilan yang
untuk memberikan rasa
f. Mau menjawab disukai klien
sakit yang sama dengan
salam. d. Buat kontrak yang jelas
apa yang dibisikan itu,
g. Mau duduk e. Tunjukkan sikap jujur dan
klien mengatakan sering
berdampingan menepati janji setiap kali
mendengar bisikan itu

19
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
pada pagi hari dan malam dengan perawat. interaksi
hari, klien mengatakan h. Bersedia f. Tunjukan sikap empati dan
sering mendengar bisikan mengungkapkan menerima apa adanya
itu kurang lebih 4-5 kali. masalah yang g. Beri perhatian kepada
dihadapi. klien dan perhatikan
DO :
kebutuhan dasar klien
Klien tampak tertawa dan h. Tanyakan perasaan klien
bicara sendiri serta dan masalah yang dihadapi
senyum-senyum sendiri, klien
klien tampak menutup i. Dengarkan dengan penuh
telinga sembari bingung, perhatian ekspresi
pada waktu anamnesa perasaan klien.
tampak klien hanya bisa
diam sebentar. 2. Klien dapat mengenal 2.1.Klien mampu 2.1.1 Adakan kontak sering dan Kontak sering dan
halusinasinya menyebutkan : singkat secara bertahap singkat diharapkan
 Isi 2.1.2 Observasi tingkah laku klien dapat memutuskan
 Waktu terkait dengan halusinasinya halusinasi klien karena

 Frekuensi (dengar / lihat / penghidu / adanya stimulus dari

 Situasi dan kondisi raba / kecap)*, jika luar.

yang menimbulkan menemukan klien yang

halusinasi sedang halusinasi: Perilaku yang


a. Tanyakan apakah klien ditunjukkan

20
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
mengalami sesuatu merupakan gambaran
( halusinasi dengar/ lihat/ dari halusinasi yang
penghidu /raba/ kecap ) dialami klien
b. Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mengalami
hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
d. Katakan bahwa ada klien
lain yang mengalami hal
yang sama.
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
f. Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman

21
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
halusinasi, diskusikan
dengan klien:
g. Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi ( pagi,
siang, sore, malam atau
sering dan kadang – kadang
)
h. Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2.2 Klien mampu
menyatakan 2.2.1 Diskusikan dengan klien apa Mengetahui perilaku
perasaan dan yang dirasakan jika terjadi yang dilakukan oleh
responnya saat halusinasi dan beri klien sehingga
mengalami kesempatan untuk memudahkan untuk
halusinasi : mengungkapkan intervensi.
a. Marah perasaannya. Memudahkan klien
b. Takut 2.2.2 Diskusikan dengan klien apa dalam mengontrol
c. Sedih yang dilakukan untuk halusinasi.
d. Senang mengatasi perasaan tersebut
e. Cemas 2.2.3 Diskusikan tentang dampak Dengan identifikasi
f. Jengkel yang akan dialaminya bila kebiasaan yang

22
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
klien menikmati dilakukan klien saat
halusinasinya. terjadi halusinasi dapat
digunakan sebagai data
dan dapat
mengarahkan tindakan
yang sesuai dilakukan
Identifikasi
adaptif/maladaptif cara
yang dilakukan klien
dalam mengontrol
halusinasinya.
3.1. Klien mampu
3. Klien dapat menyebutkan tindakan 3.1.1. Identifikasi bersama klien Cara-cara untuk
mengontrol yang biasanya cara atau tindakan yang mencegah/mengontrol
halusinasinya dilakukan untuk dilakukan jika terjadi halusinasi mungkin
mengendalikan halusinasi (tidur, marah, adalah hal yang baru
halusinasinya menyibukan diri dll) dan perlu didiskusikan
sehingga
memungkinkan
munculnya inisiatif
klien untuk memilih
cara yang dianggap

23
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
tepat, serta aman bagi
klien ataupun orang
lain/ lingkungan
disekitarnya
3.2. Klien mampu
menyebutkan cara baru 3.2. Diskusikan cara yang Tindakan/ cara yang
mengontrol halusinasi digunakan klien, dipilih sendiri oleh
klien akan lebih
a. Jika cara yang digunakan
diyakini dan tepat
adaptif beri pujian.
baginya sehingga lebih
b. Jika cara yang digunakan
efektif.
maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut

3.3. Klien mampu dapat


3.3. Diskusikan cara baru untuk
memilih dan Memberikan
memutus/ mengontrol
memperagakan cara kesempatan kepada
timbulnya halusinasi :
mengatasi halusinasi. klien agar dapat
a. Katakan pada diri melakukan
sendiri bahwa ini tidak cara/tindakan yang

24
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
nyata ( “saya tidak mau telah dipilihnya
dengar) Reinforcement yang
b. Menemui orang lain positif dapat
(perawat/teman/anggota meningkatkan rasa
keluarga) untuk percaya diri pada klien
menceritakan tentang
halusinasinya.
c. Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
d. Meminta
keluarga/teman/ perawat
menyapa jika sedang
berhalusinasi. Memotivasi klien.
Menambah informasi

3.4. Klien mampu 3.4 Bantu klien memilih cara yang bahwa keluarga dan

melaksanakan cara yang sudah dianjurkan dan latih obat sangat berperan

telah dipilih untuk untuk mencobanya. Beri dalam perubahan

mengendalikan informasi waktu kontrol ke perilaku klien.

halusinasinya rumah sakit dan bagaimana


cara mencari bantuan jika

25
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
halusinasi tidak tidak dapat
diatasi di rumah.
Meningkatkan
pengetahuan.

4.1. Klien mampu 4.1. Diskusikan dengan klien


menyebutkan; tentang manfaat dan kerugian tidak
a. Manfaat minum keluarga dalam
minum obat, nama , warna, dosis,
obat merawat
cara , efek terapi dan efek samping
b. Kerugian tidak klien secara bersama.
penggunan obat
minum obat
c. Nama,warna,dosis, Menambah

efek terapi dan pengetahuan klien dan

efek samping obat tentang obat serta


fungsinya.
4.2. Pantau klien saat
4.2. Klien mampu penggunaan obat
mendemontrasikan Memberikan informasi

penggunaan obat dengan pentingnya minum

benar. obat dalam


mempercepat
4.3. Beri pujian jika klien
4.3. Klien mampu penyembuhan.
menggunakan obat dengan benar
26
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter
4.3.1. Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter

2.
3.

27

Anda mungkin juga menyukai