S DENGAN
HIPERTENSI DI WILAYAH JL DHARMA PRAJA, KECAMATAN
BANJARMASIN TIMUR
Pembimbing:
Jami Hariadi Saputra, S. Kep., Ns
Disusun Oleh :
Haniah NIM. 11194561920087
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NAMA : Haniah
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : Haniah
Banjarmasin,......2020
Menyetujui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan
asuhan keluarga pada Tn.S dengan Hipertensi di wilayah Jl Dharma Praja
kecamatan Banjarmasin Timur. Saya sangat berharap Asuhan Keluarga ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan pendahuluan dan Asuhan Keluarga
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan asuhan keluarga ini yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan asuhan keluarga ini sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Pada penyusunan dan penyelesaian asuhan keperawatan Keluarga ini,
penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak,
maka dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
A. Konsep Keluarga..........................................................................................................4
1. Definisi Keluarga.....................................................................................................4
2. Struktur Keluarga.....................................................................................................4
3. Tipe Keluarga...........................................................................................................6
4. Peran Keluarga dan Perawat Keluarga.....................................................................6
5. Fungsi Keluarga.......................................................................................................7
6. Peran perawat Keluarga............................................................................................9
7. Tahap Perkembangan Keluarga..............................................................................10
8. Keluarga Mandiri...................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................14
KONSEP ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA............................................................14
1. Pengkajian......................................................................................................................14
2. Dianosa Keperawatan.....................................................................................................15
3. Intervensi Keperawatan Keluarga..................................................................................15
4. Implementasi Keperawatan Keluarga.............................................................................16
5. Evaluasi Keperawatan Keluarga.....................................................................................16
6. Dokumentasi Keperawatan Keluarga.............................................................................16
BAB IV..................................................................................................................................18
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.........................................................................18
A. PENGKAJIAN...........................................................................................................18
v
B. DAFTAR MASALAH...............................................................................................33
Prioritas Masalah...................................................................................................................42
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN............................................................43
D. IMPLEMENTASI......................................................................................................48
E. EVALUASI................................................................................................................53
BAB V...................................................................................................................................56
PENUTUP.............................................................................................................................56
A. Kesimpulan................................................................................................................56
B. Saran..........................................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................57
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan
anaknya ( Salvari, 2016). Kecerdasan dan kepekaan juga diperlukan untuk
menjalankan dan mengefektifkan delapan fungsi keluarga yaitu fungsi
biologis, fungsi psikologi, memberikan perhatian di antara keluarga, fungsi
sosialisi dan fungsi ekonomi. Menjalankan dan mengefektifkan delapan
fungsi keluarga akan memperjelas arah dan tujuan terbentuknya keluarga
sejahtera yang berkualitas. Karena delapan fungsi keluarga merupakan
esensi berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran dan
tanggung jawab tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peran
dan tanggung jawab bapak, keluarga, masyarakat dan pemerintah (Mubarak,
2017). Untuk itu pentingnya peran keluarga untuk merawat anggota keluarga
yang sakit agar dapat mencapai derajat kesehatan khususnya bagi lansia
yang menderita hipertensi disamping kemampuan dirinya yang kurang
karena faktor gaya hidup, usia, dan berat badan.
Berdasarkan data World Health Organization (2016) hampir 1 milyar
orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi membunuh
hampir 8 miliyar orang setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap
tahunnya di kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang
dewasa di Asia Timur-Selatan menderita hipertensi. Di tahun 2020 sekitar
1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita
hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang
bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia
terkena hipertensi. WHO menyebutkan negara ekonomi berkembang
memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya
35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi, yaitu
sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%.
1
Kawasan Asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya.
Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita hipertensi (Almina, 2018).
Sedangkan di Indonesia jumlah kasus cukup tinggi, yakni mencapai 34,1%
Jumlah kasus hipertensi mencapai 34,1% dan pravalensi tertinggi adalah
Kalimantan selatan mencapai 44,1%, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa
Tengah dan Kalimantan Barat (Kemenkes, 2018).
Menurut dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, penyakit tidak
menular pada tahun 2016 terdapat sebanyak 80.849 hingga pada tahun 2017
meningkat sebanyak 375.364 orang. Peningkatan tekanan darah arteri dapat
meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal, penyakit jantung, pengerasan
dinding arteri yang biasa disebut juga terjadinya stroke. Komplikasi ini sering
berakhir menjadi kerusakan atau kematian. Oleh sebab itu diagnosis dari
hipertensi harus di diteksi sedini mungkin untuk menghindari berbagai
komplikasi tersebut (Shanty, 2018). Menurut Saraswati (2019), upaya
pencegahan terjadinya stroke yaitu dengan mengendalikan hipertensi.
Hasil pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 12-17 Oktober
2020 di wilayah sungai lulut kecamatan banjarmasin terdapat warga yang
mengalami hipertensi yaitu Tn. S
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami tertarik melakukan
asuhan keperawatan keluarga yang menderita hipertensi dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang gaya hidup yang baik dan sehat.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S dengan
Hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S
b. Melakukan perumusan diagnosa kesehatan pada keluarga Tn. S
c. Melakukan intervensi keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S
d. Melakukan implementasi keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S
e. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S
2
C. Manfaat
1. Bagi Instansi
a. Instansi Pendidikan
Pendidikan dapat lebih mempersiapkan mahasiswanya baik dari segi
teori, keterampilan, maupun mental dalam menghadapi pasien agar
dapat memberikan konstribusi yang maksimal bagi peningkatan status
kesehatan lain, khususnya pada pemberian asuhan keluarga dalam
mengatasi hipertensi.
b. Instansi kesehatan
Puskesmas dapat memberikan pelayanannya khususnya bagi pasien
yang memiliki kendala untuk datang kefasilitas kesehatan sehingga
Puskesmas dapat dikenal lebih unggul dalam segi pelayanan kepada
pasien.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti, serta mampu
mengaplikasikan tindakan asuhan keperawatan keluarga khususnya
pada pasien hipertensi sesuai teori yang telah dipelajari di pendidikan
3. Bagi Masyarakat
Sebagai salah satu informasi tentang faktor dan tanda gejala terjadinya
penyakit hipertensi sehingga masyarakat lebih tahu tentang
pencegahannya, serta menjadi sumber acuan oleh keluarga dalam
penanganan awal dan mengidentifikasi gejala dini hipertensi yang
disebabkan oleh beberapa faktor.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan
anaknya (Salvari, 2016).
2. Struktur Keluarga
Menurut Effendi (2019) struktur keluarga terbagi menjadi 5, antara lain :
a. Patrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal merupakan sepasang suami-istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami
e. Keluarga Kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara menjadi
bagian keluaga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
4
Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara
emosional, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi sirkular.
Komunikasi emosional memungkinkan setiap individu dalam
keluarga dapat mengekspresikan perasaan seperti bahagia, sedih,
atau marah diantara para anggota keluarga. Pada komunikasi verbal
anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang diinginkan
melalui kata-kata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti
gerakan tubuh. Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang
melingkar dua arah dalam keluarga, misalnya pada saat istri marah
pada suami, maka suami akan mengklarifikasi kepada istri apa yang
membuat istri marah.
b. Struktur Peran Keluarga
Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan
keluarga.
c. Struktur Nilai dan Norma Keluarga
Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah
baik atau bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang
dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait. Norma
mengarah kepada nilai yang dianut masyarakat, dimana norma-
norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan prilaku motivasi
diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai
memberikan makna kehidupan dan meningkatkan harga diri
(Susanto, 2017). Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota
keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Kekuatan keluarga merupakan kemampuan baik aktual maupun
potensial dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi
perilaku orang lain berubah kearah positif. Tipe struktur kekuatan
5
dalam keluarga antara lain: hak untuk mengontrol seperti orang tua
terhadap anak (legitimate power/outhority), seseorang yang ditiru
(referent power), pendapat, ahli dan lain-lain (resource or expert
power), pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan
diterima (reward power), pengaruh yang dipaksakan sesuai
keinginannya (coercive power), pengaruh yang dilalui dengan
persuasi (informational power), pengaruh yang diberikan melalui
manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual (affective
power).
3. Tipe Keluarga
6
4. Peran Keluarga dan Perawat Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-
anaknya, berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosial serta dari anggota masyaakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu
mempunyai peran mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai
engan tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Menurut Achjar (2018) dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi
dan tugas keluarga yang dapat dijalankan fungsi keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi Biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskan
kelangsungan keturunan, tetapi juga memelihara dan
membesarkan anak dengan gizi yang seimbang, memelihara dan
merawat anggota keluarga juga bagian dari fungsi biologis keluarga.
b. Fungsi Psikologis
Keluarga menjalankan fungsi psikologisnya antara lain untuk
memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian
diantara anggota keluarga membina pendewasaan kepribadian
anggota keluarga memberikan identitas keluarga.
7
c. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin untuk membina sosialisasi pada anak
membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan
perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak. Meneruskan nilai-nilai
budaya
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga menjalankan fungsi ekonomisnya untuk mencari sumber-
sumber penghasilan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak dan jaminan
hari tua
e. Fungsi Pendidikan
Keluarga menjalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan anak
dalam rangka untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,
membentuk prilaku anak,, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Lima tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman,
yaitu:
a) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota.
b) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat.
c) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usianya terlalu muda.
d) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
fasilitas kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik
fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
8
kasih serta saling menerima dan mendukung yang menjadi
sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
b) Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan
individu keluarga, tempat keluarga berinteraksi sosial dan belajar
berperan di lingkungan sosial.
c) Fungsi reproduksi, adalah untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya
program keluarga berencana, maka fungsi dapat terkontrol.
d) Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi perawatan keluarga, adalah kemampuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
9
agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal
ini termasuk mengambil keputusan untuk mengobati sendiri.
10
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk
keluarga muda sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan
nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar
masing-masing pasangan.
c. Tahap lll
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi
kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak,
mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang
sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan
norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan
keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak.
d. Tahap lV
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan
anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan
anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
e. Tahap V
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam
batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua
arah.
f. Tahap VI
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda
dengan tugas perkembangan keluarga antara lain : memperluas
siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
11
didapat dari hasil pernikahan anak-anaknya, melanjutkan untuk
memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan perkawinan,
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan istri.
g. Tahap VII
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir atau kematian salah satu
pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-
55 tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas
perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang sehat,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arah
dengan lansia dan anak-anak, memperoleh hubungna perkawinan
yang kokoh.
h. Tahap VIII
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
pensiun terutama berlangsung hingga salah satu pasangan
meninggal dan berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas
perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan
diri terhadap kehilangan pasangan dan mempertahankan ikatan
keluarga antara generasi.
8. Keluarga Mandiri
12
individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi
berbagai situasi di lingkungan sehingga individu pada akhirnya akan
mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandirian seseorang
dapat berkembang dengan lebih mantap. Untuk dapat mandiri seseorang
membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari keluarga serta
lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri.
13
BAB III
1. Pengkajian
14
2. Dianosa Keperawatan
15
4. Implementasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi terbagi atas dua jenis yaitu evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif fokusnya adalah pada aktifitas dan proses
keperawatan dan hasil dari tindakan keperawatan. Evaluasi formatif ini
dilakukan segera setelah perawat melaksanakan perencanaan
keperawatan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan.
16
tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan
keperawatan secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai
pertanggunggugatan terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap
klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan (Prabowo, 2016).
Apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap akan
dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat
mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan
yang telah diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti
tertulis jika suatu hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan
keperawatan (Yanti, 2013).
17
BAB IV
A. PENGKAJIAN
- Nama : Tn. S
- Umur : 23 tahun
- Agama : Islam
- Suku : Banjar
- Pendidikan : SMA
- Perkerjaan : Swasta
2. Komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaan Pendidikan
Keluarga
1 Tn. K L 49 tahun Suami Swasta SMA
2 Ny. S P 43 tahun Istri Swasta SMP
3 An. A L 25 tahun Anak Swasta SMP
4 An. S L 23 tahun Anak Pelajar SMA
18
3. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
4. Sifat Keluarga
a) Pengambilan Keputusan
19
Tidur malam : Tidak teratur.
b) Kebiasaan rekreasi
b. Penghasilan
Keluarga klien berasal dari suku banjar dan kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang
digunkan yaitu bahasa banjar.
Ny. S beragama Islam serta suami dan anaknya juga beragama islam
keluarga setiap hari rajin beribadah solat dan mengikuti kegiatan
keagamaan yang diadakan dikomplek daerah tempat Tn. S tinggal.
20
8. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
21
90x/menit, T: 37 derajat C.
9. Lingkungan
22
rumah tembok
3. Pembuangan sampah
5. Denah rumah
23
Kamar mandi wc dapur Jendela
Kamar tidur
Pintu
masuk
Ruang tamu dan ruang belaka
Kamar tidur keluarga ng
Pintu
masuk
depan
Jendela Jendela
10. Sosial
1. Karakteristik tetangga dan komunitas
a. Kebiasaan:
bekerja dari pagi hari sampai malam hari dengan membuka kios
sekitar , arisan dengan ibu RT, dan gotong royong apabila ada
kegiatan.
b. Aturan/kesepakatan:
24
Aturan ditetapkan oleh RT dan RW hasil dari kesepakatan warga
c. Budaya:
25
tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang tua, Ny.S adalah ibu yang
santai yang jarang memarahi anak-anknya tapi Tn.K sangat tegas
tehadap anak-anaknya dan tak segan memarahi ana-anaknya ketika
mereka salah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga:
- Ny. S sebagai ibu rumah tangga mengurus rumah suami dan anak,
juga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga
d. Nilai Dan Norma Keluarga: Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada
yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga
percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit
dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang terdekat.
2. Fungsi sosialisasi:
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik,
sopan santun, disamping itu sebagai contoh konkrit orang tua selalu
berdiskusi dengan anak-anaknya terhadap suatu masalah yang ada,
26
memandirikan anak agar memberikan pendapat ataupun masukan, jika
itu bisa cukup membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit suami , istri ataupun
anak sering saling bergantian untuk merawat akan tetapi keluarga kurang
mengetahui informasi terkait penyakit hipertensi yang diderita Tn. S dan
juga kurang mengetahui tentang hipertensi.
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi Ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan:
27
bersama tidak menyalahkan orang lain atau hal diluar dirinya.
4. Strategi Koping:
Masalah kesehatan
BB
Umur
Imunisasi (Bcg/polio
Keadaan Tindakan
No Nama kesehatan yang telah
dilakukan
/DPT/HB/campak)
28
saja diketahui.
4. An. A 35 Kg 16 Sehat Lengkap Tidak terkaji Tidak terkaji
tahun karena karena tidak
tidak tinggal tinggal satu
satu rumah rumah
Tn. K dan Ny. S sangat berharap tekanan darah ankanya (Tn. S) turun ke
angka normal dan penyakit jantung Tn.K dan Ny. S Tidak kambuh lagi dan
keluarga dapat hidup sehat selalu dan berkumpul bersama keluarganya.
Lebih bisa membimbing untuk keluarga yang sakit dan pengobatan yang
mudah.
29
16. Pemeriksaaan Fisik
Sebelumnya
Tanda-tanda vital 120/80 mmhg 110/800 mmhg Tidak ada 140/90 mmhg
Sistem kardiovaskuler - Tidak ada - Tidak ada Tidak ada - Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
pada jantung. pada pada
- Tidak ada jantung. jantung.
nyeri tekan - Tidak - Tidak
pada area terdapat terdapat
jantung nyeri tekan nyeri tekan
- Perkusi bunyi pada area pada area
bunyi redup jantung. jantung.
- Auskultasi - Perkusi - Perkusi
Bunyi S1 S2 bunyi redup , bunyi redup ,
tunggal. - Auskultas - Auskultasi
iBunyi S1, S2. Bunyi S1,
S2.
Sistem respirasi - Pergerakan - Pergerakan - Tidak ada - Pergerakan
dada simetris dada dada
- Tidak ada simetris simetris
30
retraksi - Tidak ada - Tidak ada
dinding dada retraksi retraksi
- Frekuensi dinding dada dinding dada
nafas - Frekuensi - Frekuensi
24x/menit nafas nafas
- Perkusi bunyi 19x/menit 18x/menit
sonor - Perkusi - Perkusi
- Auskultasi bunyi sonor bunyi sonor
bunyi - Auskultasi - Auskultasi
vasikuler bunyi bunyi
vasikuler vasikuler
Sistem saluran - Bentuk normal - Bentuk Tidak ada - Bentuk
pencernaan - Bising usus normal normal
10x/menit - Bising usus - Bising usus
- Perkusi 11x/menit 10x/menit
timpani - Perkusi - Perkusi
- Tidak ada timpani timpani
nyeri tekan - Tidak ada - Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Sistem persarafan 12 sistem saraf 12 sistem saraf Tidak ada 12 sistem saraf
kranial tidak ada kranial tidak kranial tidak
terganggu ada terganggu ada terganggu
10 Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada
muskuloskeletal pembatasan pembatasan pembatasan
gerak gerak gerak
Pergerakan Pergerakan Pergerakan
normal normal normal
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembatasan pembatasan pembatasan
gerak gerak gerak
Pergerakan Pergerakan Pergerakan
normal normal normal
Kuat Kuat Kuat
11 Sistem genitalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
31
kelainan dan kelainan dan kelainan dan
gangguan pada gangguan pada gangguan pada
sistem genitalia sistem genitalia sistem genitalia
Defisit
Keluarga kurang informasi terkait penyakit yang diderita keluarga, dan jarang berobat
ke fasilitas kesehatan
32
18. Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga
No Kriteri Pengkajian
a
Mengenal masalah Pengetahuan keluarga tentang penyakit
kurang baik. Keluarga menyatakan cemas
dengan penyakit hipertensi yang di derita
anaknya (Tn. S)
Mengambil keputusan yang tepat Kebiasaan dalam keluarga, jika penyakit yang
diderita dirasa tidak terlalu mengganggu,
keluarga memilih istirahat dan membeli obat
warung, namun saat penyakit dirasakan
sangat sakit dan tak kunjung sembuh barulah
keluarga kefasilitas kesehatan.
Merawat anggota keluarga yang Keluarga mengatakan tidak terlalu
sakit mengetahui bagaimana cara merawat
anggota yang sakit. Jika Tn.S merasa sakit
atau punya masalah
kepala atau pusing hanya beristirahat, hingga
gejala sedikit reda bila tak tertahankan lagi
baru membeli obat di warung/apotik terdekat
dan jika sudah parah baru menggunakan
pelayanan kesehahatan.
Momidifikasi lingkungan Keluarga memodifikasi rumah dengan
menghias halaman.
Memanfaatkan sarana kesehatan Keluarga jarang menggunakan fasilitas
kesehatan dan merasa kesehatan baik-baik
saja jika sudah istirahat dan minum obat yang
dibeli.
33
D. DAFTAR MASALAH
Do:
- Pengetahuan
34
keluarga tentang
penyakit kurang baik
- TTV :
TD : 140/90 mmhg
R: 24x/menit
N: 90x/menit
T: 37 derajat C
Ds: Perilaku Kesehatan Ketidakmampuan keluarga
Cenderung Bersiko dalam merawat keluarga
- Keluarga mengatakan
yang sakit
memiliki kebiasaan
makan makanan
bersantan, konsumsi
sodium berlebih dan
makan menggunakan
kecap tanpa tau itu
merupakan salah satu
penyebab hipertensi.
- Tn. S mengatakan
pusing apabila kurang
tidur pada malam hari
- Jika Tn. S merasa
sakit kepala atau
pusing hanya
beristirahat hingga
gejala sedikit reda bila
tak tertahankan lagi
baru membeli obat di
warung/apotik
terdekat.
- Keluarga mengatakan
35
tidak terlalu
mengetahui
bagaimana cara
merawat anggota
yang sakit.
Do:
- Pengetahuan
keluarga tentang
penyakit kurang baik
- TTV :
TD : 140/90 mmhg
R: 19x/menit
N: 90x/menit
T: 37 derajat C
- Pasien mengatakan
kurang mengetahui
tentang hipertensi
- Pasien mengatakan tidak
tau penyebab hipertensi
- Pasien mengatakan tidak
pernah mendapatkan
informasi tentang
hipertensi
DO :
36
hipertensi
- Pasien mengatakan
bingung dengan penyakit
yang diderita.
TD :140/90 mmHg
Skoring
37
pertama tamat
SMA dan anak
kedua SMA,
Sehingga
mudah untuk
diberikan
informasi dan
edukasi
Potensial masalah untuk
3. 1
dicegah
- Tinggi
3 2/3 x 1 = Potensial
- Cukup
2/3 masalah untuk
- Rendah 2
dicegah cukup
1 karena belum
terjadi
komplikasi dan
penyakit baru
saja diketahui.
Menonjolnya masalah
4. 1
- Masalah berat harus segera
2 2/2 x 1 = Menonjolnya
ditangani
1 maslaah berat
- Ada masalah tetapi tidak perlu 1
segara diatasi
segera ditangani
karena
- Masalah tidak rasakan
0 pengabaian
pengobatan
dan pola
makan seperti
diet rendah
garam yang
apabila segara
tidak ditangani
maka akan
memicu
38
perkembangan
komplikasi dan
penyakit
semakin parah
Total 4 2/3
39
mengatur
pola makan
dan belajar
untuk
mengontrol
pikiran agar
tidak stres.
Potensial masalah untuk
3. 1
dicegah
- Tinggi
3 1/3 x 1 = Potensial
- Cukup
1/3 maslaah
2
- Rendah
untuk dicegah
1 rendah
dikarenakan
pola hidup Tn.
S beresiko
memicu
meningkatnya
tekanan darah
Menonjolnya masalah
4. 1
- Masalah berat harus segera
2 2/2 x 1 = Menonjolnya
ditangani
1 masalah berat
- Ada masalah tetapi tidak perlu 1
harus segara
segera ditangani
di tangani
- Masalah tidak rasakan
0 karena
keluarga Tn.S
tergolong pola
hidup yang
berisiko dapat
memicu
kondisi yang
lebih parah
dan timbulnya
40
komplikasi
penyakit lain
jika pola
makannya
terus
berlanjut.
Total 3
41
dicegah
- Tinggi
3 2/3 x 1 = Keluarga
- Cukup
2/3 ingin
- Rendah 2
berusaha
1 memberikan
perawatan
yang terbaik
untuk Tn. S
meskipun
keluarga Ny.
S memiliki
kesibukan
masing-
masing
Menonjolnya masalah
4. 1
- Masalah berat harus segera
2 2/2 x 1 = Penyakit
ditangani
1 yang diderita
- Ada masalah tetapi tidak perlu 1
Tn. S akan
segera ditangani
semakin
- Masalah tidak rasakan
0 parah atau
dapat
menimbulkan
komplikasi
jika tidak
segera
ditangani
Total 3 4/6
Prioritas Masalah
42
43
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Tujuan Intervensi
44
4. Pengetahuan terapeutik
tentang sumber dan
kesehatan pengobata
5. Pengetahuan : n
regimen hipertensi
pengobatan 5. Ajarkan
proses
penyakit
yang
dialami
6. ajarkan :
diet yang
tepat
7. Ajarkan
terapi non-
farmakolo
gis
Hipertensi
8. Diskusikan
perubahan
gaya
9. hidup
yang
mungkin
diperluka
nuntuk
mencega
h
komplikas
i dimasa
yang
akan
datang
2. Rabu, 14 Oktoberi
TUM: TUK: Memodifikasi
45
2020 Perilaku :
Pukul 15.15 Wita Setelah dilakuakan Pengetahuan: 1. Indentifikasi
asuhan Perilaku target
Perilaku Kesehatan keperawatan mempromosikan perilaku
Cenderung Berisiko selama 1 minggu, kesehatan: 2. Tentukan
(D. 0099) keluarga mampu motivasi
menunjukkan Setelah dilakukan keluarga
perilaku tindakan untuk
kesehatan adaptif keperawatan berubah
selama 3x24 jam 3. Berikan
diharapkan dukungan
Keluarga mampu pada
mengenal/memaha keluarga
mi tentang 4. Ggantikan
perawatan yang perilaku
tepat bagi keluarga yang tidak
diinginkan
Kriteria Hasil: dengan
1. Keluarga perilaku
melakukan yang
perilaku diinginkan
kesehatan 5. Gunakan
secara rutin jangka
2. Keluarga mampu waktu untuk
melakukan mengukur
pemeriksaan perubahan
kesehatan yang perilaku
dianjurkan 6. Kembangka
3. Keluarga mampu n program
menghindari dari perubahan
prilaku merokok perilaku
7. Diskusikan
perubahan
46
gaya hidup
yang
mungkin
diperlukanu
ntuk
mencegah
komplikasi
dimasa
yang akan
datang
47
mampu anatomi dan
melaksanakan fisiologi,
prosedur yang dengan cara
dijelaskan yang tepat.
secara benar 3. Gambarkan
dan tepat. tanda dan
3. Pasien dan gejala yang
keluarga biasa
mampu muncul
menjelaskan pada
kembali apa penyakit,
yang dengan cara
dijelaskan yang tepat
perawat/tim 4. Gambarkan
kesehatan proses
lainnya. penyakit,
dengan cara
yang tepat
5. Identifikasi
kemungkina
n penyebab,
dengna cara
yang tepat
6. Sediakan
informasi
pada pasien
tentang
kondisi,
dengan cara
yang tepat
F. IMPLEMENTASI
48
Keperawatan Keperawatan
1. Ketidakefktifan Rabu, 14 Oktober 1. Mengkaji tingkat
manajemen 2020 pengetahuankeluarga
kesehatan mengenai penyakit
(00188) Pukul 15.00 WITA hipertensi :
Keluarga kurang mengetahui
informasi tentang
hipertensi
2. Mengenali pengetahuan
pasien mengenai
kondisinya:
Keluarga diberikan edukasi
terkait penyakit yang
diderita saat ini.
3. Memberikan informasi
kepada keluarga
mengenai kondisi
anggota keluarga yang
menderita hipertensi:
Keluarga diberikan edukasi
Hipertensi dari definisi,
etiologi, tanda-
gejala,komplikasi dan
penatalaksanaan.
4. Memberikan informasi
terkait terapeutik dan
pengobatan hipertensi
dan :
Keluarga diberikan edukasi
terkait control kesehatan
49
yang berkaitan dengan
penyakit yang diderita.
5. Mengajarkan proses
penyakit yang dialami
ajarkan : diet yang tepat:
Keluarga diajarkan diet
rendah garam.
2. Menentukan motivasi
keluarga untuk berubah:
Keluarga mengatakan
mempunyai keinginan
untuk merubah gaya
hidup menjadi lebih sehat
jika ada bimbingan
seperti ini.
3. Memberikan dukungan
50
pada keluarga:
Keluarga diberikan dukungan
dan semangat terkait
mengontrol penyakit yang
diderita.
4. Menggantikan perilaku
yang tidak diinginkan
dengan perilaku yang
diinginkan :
Keluarga diarahkan untuk
berperilaku hidup yang
sehat dari pola makan
yang sering
mengkonsumsi makanan
bersantan, gorengan dan
kecap untuk dikurangi
karena itu merupakan
salah satu makanan
pemicu tekanan darah
naik.
5. menggunakan jangka
waktu untuk mengukur
perubahan perilaku:
Keluarga diberikan waktu
jangka pendek dalam 3
hari dan panjang 1
minggu untuk merubah
perilaku.
6. Mengembangkan
51
program perubahan
perilaku:
Keluarga mengatakan akan
mengembangkan
program perubahan
perilaku yang sudah di
ajarkan.
7. Mendiskusikan
perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa yang
akan datang:
Mahasiswa dan keluarga
mendiskusikan hal yang
perlu dicegah agar
hipertensi yang dialami
Tn.S tidak semakin
bertambah dan tidak
terjadi komplikasi
berulang.
52
edukasi kepada pasien
kemungkinan penyebab
dari penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
penyakit pasien, dengan
cara yang tepat untuk
menangani penyakit
tersebut.
3. Mengambarkan tanda
dan gejala :
Menjelaskan yang biasa
muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
4. Mengambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
5. Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab,
dengan cara
mendiskusikan keluhan
yang dirasakan pasien
agar dapat ditangani
sebelum terjadi
komplikasi.
6. Menyediakan informasi :
Memberikan informasi
terkait kondisi pasien
saat ini pada pasien
dengan cara yang tepat
G. EVALUASI
53
No No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
1.
Rabu, 14 Oktober 2020 S:
Pukul 15.00 Wita 1. Tn.K dan Ny.S serta Tn. S
mengatakan sudah
Ketidakefktifan mengerti dan mengetahui
manajemen mengenai penyakit yang
kesehatan di derita (yaitu hipertensi)
(00188) 2. Keluarga mengatakan
sudah mengetahui
dampak jika tidak di obati
dan ditangani
3. Keluarga mengatakan
akan melakukan
pengobatan dan kontrol
rutin ke puskesmas.
O:
- TTV :
TD : 130/80 mmhg
R: 19x/menit
N: 90x/menit
T: 37 derajat C
54
non-farmakologis
hipertensi.
A:
TUK 1 Tercapai
TUK 2 Tercapai
TUK 3 Tercapai
TUK 4 Tercapai
TUK 5 Tercapai
P : intervensi di hentikan
2. Sabtu, 16 Oktober 2020 S:
Pukul 15.30 Wita 1. Keluarga mengatakan
akan mulai memahami
Perilaku Kesehatan Cenderung cara merawat keluarga
Berisiko yang sakit.
(D. 0099) 2. Keluarga mengatakan
sudah mengetahui cara
menurunkan darah tinggi
mengunakan terapi
farmakologi
O:
- TTV :
TD : 120/80 mmhg
R: 19x/menit
N: 90x/menit
T: 37 derajat C
55
terkait penyakit keluarga
dapat menjelaskan
kembali dari edukasi
yang sudah diberikan.
A:
TUK 1 Tercapai
TUK 2 Tercapai
TUK 3 Tercapai
P : intervensi di hentikan
3. Sabtu, 16 Oktober 2020 S:
Pukul 16.00 Wita Tn. S Mengatakan sebelumnya
belum terlalu paham
Defisit pengetahuan dengan penyakit yang di
derita.
O:
TD : 120/80 mmHg
A:
Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
H. Saran
Berdasarkan kesimpulan asuhan keperawatan diatas, beberapa saran
yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, mahasiswa atau perawat
hendaknya tetap mempertahankan dan mengupayakan pendekatan
keluarga yang optimal baik secara pisikososial, spiritual, dan tindakan
yang di lakukan perlu memperhatikan sumberdaya dan sumber dana
yang ada pada keluarga. Perawat dapat mendokumentasikan dalam
peoses keperawatan keluarga agar setiap perawat dapat melanjutkan
asuhan keperawatan yang di berikan.
2. Dalam memberi asuhan keperawatan, mahasiswa hendaknya mampu
membina kerja sama denga keluarga melalui dari pengkajian sampai
evaluasi untuk lebih dipertahankan dan di pertingkatkan, Mahasiwa
diharapkan dapat membantu masalah kesehatan yang ada pada
masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Snyder & Lindquist. 2009. Complementary/alternative therapies in nursing. 4th
edition. New York : Springer Publishing Company, Inc.
60
LAMPIRAN
61
Kunjungan hari ke-2
62
Kunjungan hari ke-3
63
Kunjungan hari ke-4
64