Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS INDONESIA

BUKU KERJA PRAKTIKUM


KEPERAWATAN ENDOKRIN, IMUNITAS,
INTEGRITAS

Nama Mahasiswa : Kezia Arihta Sembiring


NPM : 1906400646
Kelas : Prak. Endokrin F
Angkatan : 2019

TIM PENYUSUN:
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
INDONESIA
Depok, Agustus 2021
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

PEMASANGAN KATETER URIN

Definisi
Pemasangan selang ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk mengosongkan
kandung kemih dengan menggunakan prinsip aseptik.

Jenis Kateter

No. Nama Indikasi Kontra Indikasi


1. Kateter kondom 1. Dilakukan untuk klien pria, yakni 1. Pasien yang memiliki alergi
pada pasien pria yang memiliki pada latex (dapat
inkontinensia, namun pasien masih menggunakan kateter kondom
memiliki pengosongan kandung berbahan silicon)
kemih yang komplit dan spontan (Perry et al., 2014)
2. Pemasangan kateter juga
dilakukan untuk pemantauan dan
monitor output
3. Pasien yang mengalami penurunan
kesadaran, seperti koma
4. Pasien yang memiliki masalah
imobilisasi
(Perry et al., 2014); (Lynn, 2019)

2. Kateter Dower/ 1. Pada pasien yang membutuhkan 1. Klien laki-laki yang memiliki
Foley irigasi kandung kemih terus prostat tinggi
menerus atau intermiten 2. Adanya pembengkakan atau
(menggunakan three-way foley edema
catheter) 3. Hematoma di perineum
2. Pada pasien pria dengan masalah 4. Klien yang memiliki trauma
hipertrofi prostatik (menggunakan traktus urinarius bagian bawah
ujung coude catheter) 5. Adanya perdarahan yang
3. Pada pasien yang memiliki keluar dari uretra
distensi kandung kemih (Berman et al., 2015)
4. Dibutuhkan dalam mengkaji
jumlah dari urin residual
5. Dibutuhkan spesimen urin yang
steril
6. Pasien yang akan dioperasi,
kandung kemih dikosongkan
7. Pasien setelah operasi perineal,
mencegah urin agar tidak
berkontakan dengan insisi
(Berman et al., 2015)

2
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Alat dan Bahan


Nampan berisi:
1. Sarung tangan bersih
2. Senter
3. Larutan antiseptik
4. NaCl steril
5. Plester dan gunting
6. Jelly/lidokain
7. Bengkok

Nampan berisi:
1. Sarung tangan steril
2. Kain steril/duk berlubang
3. Com kecil
4. Kapas usap

Cara Kerja

No. Tindakan Penilaian


Tgl: Tgl: Tgl:
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
PRAINTERAKSI (persiapan perawat dan alat):
1. Siapkan diri perawat:
- Cuci tangan
- Kaji status klien dan cek instruksi dokter
- Pilih tipe dan ukuran kateter yang spesifik.
Tentukan apakah menggunakan kateter
dower/kondom
- Kaji kebutuhan pengumpulan urin untuk
pemeriksaan laboratorium
2. Siapkan alat:
- urine bag, set kateter, jelly, plester
- Set bengkok + pinset steril
- sarung tangan steril
- perlak/ alas pada klien
- spuit isi aquadest
- kapas + cairan sublimat
- handuk kecil+waskom isi air hangat + sabun
- sampiran
- penerangan cukup terang
ORIENTASI (persiapan klien):
- Jelaskan prosedur
- Pertahankan privasi klien: pasang sampiran/
3. tarik tirai
- Berikan posisi yang nyaman: posisi dorsal
recumbent dengan lutut fleksi (wanita) dan
posisi supine dengan kaki abduksi (pria).

3
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

IMPLEMENTASI
4. Perkusi & palpasi kandung kemih untuk
mengkaji adanya retensi urin
5. Pasang sarung tangan
6. Lakukan vulva hygiene atau perineal hygiene
7. Buka set kateter, isi spuit dengan air steril bila
belum diisi sebelumnya, dan cek balon katetr
dengan cara mengembangkannya
8. Berikan jelly di ujung kateter dan masukan kateter
sampai urin mengalir. Ketika urin mengalir,
pindahkan tangan yang tidak dominan dari labia atau
dari penis ke kateter, 2 cm dari meatus untuk
menahan kateter agar tidak terdorong ke luar.
Tangan dominan menghubungkan ujung kateter ke
urine bag.
9. Jika menggunakan dower kateter, isi balon sesuai
kapasitas kateter kemudian tarik kateter kira-kira
2,5 cm
10. Lepas sarung tangan steril
11. Plester kateter. Pria: ke abdomen bagian
bawah. Wanita: ke arah paha
12. Bantu pasien pada posisi yang nyaman
13. Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali
pakai, bersihkan alat-alat yang bukan sekali
pakai
14. Cuci tangan
EVALUASI
Indwelling kateter masuk secara benar, straight
15. kateter masuk dan dilepas tanpa menimbulkan rasa
sakit, dan pasien nyaman
Nama Observer
Nilai

Keterangan Kriteria Penilaian


- Ya : 1 (Dilakukan dengan tepat) - Baik Sekali : 100
- Tdk : 0 (Tidak dilakukan / dilakukan dengan kurang) - Baik : 81 – 99
- Kurang/TL : ≤ 80
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai = × 100 =
15

4
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

REFLEKSI
Tuliskan pengalaman Saudara setelah mengikuti praktikum dan melakukan redemonstrasi di bawah
ini:
1. Perasaan :

2. Evaluasi (kesulitan/kendala/hal yang sudah bagus dilakukan) :

3. Tindak lanjut :

5
Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Daftar Pustaka
Berman, A., Snyder, S. J., Kozier, B., & Erb, G. (2015). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice (8th ed.). Pearson.
Lynn, P. (2019). Taylor ’ s Clinical Nursing Skills (5th ed.). Wolters Kluwer Health.
Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. R. (2014). Clinical Nursing Skills & Techniques (8th ed.).
Elsevier. http://evolve.elsevier.com/Perry/skills

6
73

Anda mungkin juga menyukai