NIM : 1214040083
Kelas : PMI 3 B
Matkul : Manajemen Dakwah
Potensi wisata ditinjau dari bentangan alam yang masih hijau sepanjang kota dan
kabupaten bandung. Memasuki tangga 100 misalnya, sepanjang perjalanan diapit oleh
pohon-pohon hijau dan rindang. Kemudian, tidak jauh dari tangga 100, pengunjung bisa
menikmati keindahan Mbah Celeng dan Mbah Garut yang menawarkan suasana alam
dan Kawasan camping ground. Selain itu, diperuntukkan pecinta gowes, kawasan
Mbah celeng menjadi salah satu alternatif untuk dapat menikmati wisata bersepeda.
Terdapat hal menarik lainnya di Kecamatan Cibiru yaitu adanya bentangan sawah yang
lebih dikenal dengan sebutan sawah abadi. Sepanjang mata memandang Kawasan
persawahan ini menawarkan pemandangan yang indah dilengkapi dengan ragam
tanaman lainnya seperti jenis sayuran. Kawasan sawah abdi ini juga berdekatan dengan
SEIN Farm atau Sekemala Integrated Farming, sebuah tempat untuk memberikan
edukasi yang terintegrasi mengenai ketahanan pangan di Kota Bandung, diantaranya
adanya edukasi hidroponik, pengenalan peternakan dan sistem pertanian.
Potensi wisata selanjutnya Wetland, sebuah tempat dimana pengunjung bisa
melakukan berbagai kegiatan seperti outbond, bermain air, atau hanya sekedar
berswafoto. Saat ini Wetland telah banyak dikunjungi tidak hanya oleh masyarakat
sekitar, namun juga di luar Cibiru. Kecamatan Cibiru, tak hanya memiliki keindahan
alam, namun juga potensi seni dan budaya. Salah satu jenis kesenian yang sangat
terkenal di Cibiru adalah Benjang. Benjang merupakan bentuk kesenian yang dapat
dikategorikan sebagai permainan seni bela diri. Terdapat dua jenis benjang yakni
benjang gulat dan benjang helaran. Perbedaannya benjang gulat merupakan olahraga
tradisional, sedangkan benjang helaran dilakukan untuk merayakan suatu acara yang
didalamnya terdapat arak-arakan, kuda lumping atau jampana. Berikut, kerangka pikir
konsep pengembangan masyarakat islam pada potensi wisata dan budaya Cibiru.
Berdasarkan gambar pada kerangka pikir tersebut, bahwa input yang ada pada
pengembangan masyarakat Islam berbasis potensi wisata dan budaya yang berlokasi di
Cibiru memiliki nilai-nilai; bersama dalam bekerja, mengangkat dan memberi, dan
partisipasi bergantian. Kemudian direalisasikan dalam bentuk partisipasi masyarakat
didukung oleh pranata sosial dan agen perubahan yang merupakan proses untuk
menghasilkan output sebuah pengembangan masyarakat Islam, mulai dari
pembentukan, penetapan sampai pada kemandirian. Oleh karena itu jika
langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, maka hasil akhir sebagai outcome
dari pengembangan masyarakat Islam akan menghasilkan kemandirian desa yang
sejahtera dan maju.
References
Astiana, R., Kartika, T., & Tawakal, M. I. (2022, 9 1). Pendampingan Pemberdayaan