Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Ilmi

NIM : 1214040083
Kelas : PMI 3 B
Matkul : Manajemen Dakwah

UTS Manajemen Dakwah

Model dari pengembangan masyarakat islam dalam tatanan sosial dan


kemasyarakatan pada lingkungan penulis adalah pengembangan sektor wisata dan usaha
yang berlokasi di Cibiru. Penggunaan istilah Kampung Wisata merujuk pada Peraturan
Walikota Bandung Nomor 1454 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan
Kampung Wisata. Kampung wisata didefinisikan sebagai suatu wilayah di kawasan
perkotaan dengan luasan tertentu dan memiliki potensi keunikan daya tarik wisata yang
khas dengan komunitas masyarakatnya yang mampu menciptakan perpaduan berbagai
daya tarik wisata dan fasilitas pendukungnya untuk menarik kunjungan wisatawan
cibiru terletak di kawasan Kecamatan Cibiru Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Kecamatan Cibiru merupakan wilayah yang berada di sebelah timur Kota
Bandung. Menurut data yang didapat dari https://cibiru.bandung.go.id/ Kecamatan ini
memiliki luas sebesar 652.930 Ha. Kecamatan Cibiru berbatasan dengan Kec.
Panyileukan Kota Bandung (sebelah selatan), Kec. Cilengkrang Kab. Bandung (Sebelah
Utara), Kec. Cileunyi Kab. Bandung (Sebelah Timur) dan Kec. Ujungberung (Sebelah
Barat). Kecamatan Cibiru dibagi kedalam 4 (empat) kelurahan yakni Kelurahan
Cisurupan, Palasari, Cipadung, dan PAsirbiru dengan rincian terdapat 53 RW dan 284
RT. Sementara itu potensi wilayah Kecamatan Cibiru sebagai berikut:
● Penduduk Kecamatan Cibiru memiliki tingkat partisipasi yang relatif baik
● Memiliki kawasan yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi
kawasan terbuka hijau yang dapat menjadi wilayah resapan air.
● Wilayah yang relatif luas karena masih terdapat lahan-lahan yang dapat
dikembangkan menjadi lahan produktif
● Terdapat di wilayah bagian timur Kota Bandung serta berbatasan dengan
wilayah lain yakni Kabupaten Bandung sehingga menjadi salah satu pintu
masuk Kota Bandung.
● Adanya Perguruan Tinggi besar yakni UIN Sunan Gunung Djati
● Letaknya yang cukup dekat dengan kawasan pendidikan di daerah Jatinangor
Sumedang.
Berdasarkan penelitian dari (Astiana et al., 2022) cibiru memiliki beberapa
potensi wisata yang sangat mungkin untuk dikembangkan meliputi alam,
budaya,buatan, bahkan minat khusus. Hipotesis tersebut didapatkan berdasarkan hasil
pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat setempat, Kecamatan Cibiru.
Hal tersebut juga sejalan dengan program pendampingan pariwisata yang difasilitasi
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Kegiatan ini melibatkan
pemerintah (Dinas dan pemerintah wilayah), akademisi sebagai tim pendamping serta
masyarakat setempat. Berikut tabel kegiatan skema kegiatan dan kaitannya dengan
konsep pengembangan masyarakat islam:

Model Pengembangan Konsep Analisis


Masyarakat Cibiru Pengembangan
Masyarakat Islam

- Persiapan program meliputi Tahap takwin Tahap Takwin dalam proses


menentukan masalah dan pengembangan masyarakat
potensi, pembentukan tim melalui terjadinya
dsb internalisasi Islam dalam
- Koordinasi tim pendamping kepribadian masyarakat yang
dan tim Disbudpar Kota terwujud melalui persiapan
Bandung program dan koordinasi pada
- Koordinasi awal Bersama model pengembangan
masyarakat didampingi oleh masyarakat cibiru
- Disbudpar Kota Bandung
dan Pemerintahan Wilayah

- Pertemuan langsung dengan Tahap Tanzim Tahap pembinaan dan


masyarakat penataan masyarakat melalui
- Penggalian informasi pertemuan besar dengan
sebagai data awal menggali informasi dan
- Penentuan program yang terjadi interaksi berkelanjutan
sifatnya berkelanjutan selama proses pembinaan
selama pendampingan guna mewujudkan program
- FGD atau diskusi dengan yang terwujud melalui
masyarakat terkait dengan informasi kegiatan
data potensi yang dimiliki disamping.
di wilayah Kecamatan
Cibiru
- Menyampaikan laporan
kemajuan dalam
penyusunan tim pengelola
kawasan Kampung Wisata
Cibiru

- Monitoring dan evaluasi Tahap Taudi Taudi’ adalah tahap


- Laporan kegiatan keterlepasan dan
pendampingan di aula kemandirian. Di tahap ini,
Kecamatan Cibiru dihadiri masyarakat telah siap
oleh Disbudpar Kota untuk menjadi masyarakat
Bandung, Camat Cibiru dan yang mandiri terutama
tim serta Forum RW Cibiru secara manajerial. Hal
- Kegiatan selesai dilanjutkan tersebut dimulai dari monitor
untuk pelepasan dan dan mengevaluasi selama
memandirikan masyarakat tahap tanzim kemudian
dalam mewujudkan dilanjutkan ke tahap taudi
program pariwisata dan dengan melepas masyarakat
budaya dengan memandirikan yang
dibekali selama proses tanzim
(pembekalan)

Potensi wisata ditinjau dari bentangan alam yang masih hijau sepanjang kota dan
kabupaten bandung. Memasuki tangga 100 misalnya, sepanjang perjalanan diapit oleh
pohon-pohon hijau dan rindang. Kemudian, tidak jauh dari tangga 100, pengunjung bisa
menikmati keindahan Mbah Celeng dan Mbah Garut yang menawarkan suasana alam
dan Kawasan camping ground. Selain itu, diperuntukkan pecinta gowes, kawasan
Mbah celeng menjadi salah satu alternatif untuk dapat menikmati wisata bersepeda.
Terdapat hal menarik lainnya di Kecamatan Cibiru yaitu adanya bentangan sawah yang
lebih dikenal dengan sebutan sawah abadi. Sepanjang mata memandang Kawasan
persawahan ini menawarkan pemandangan yang indah dilengkapi dengan ragam
tanaman lainnya seperti jenis sayuran. Kawasan sawah abdi ini juga berdekatan dengan
SEIN Farm atau Sekemala Integrated Farming, sebuah tempat untuk memberikan
edukasi yang terintegrasi mengenai ketahanan pangan di Kota Bandung, diantaranya
adanya edukasi hidroponik, pengenalan peternakan dan sistem pertanian.
Potensi wisata selanjutnya Wetland, sebuah tempat dimana pengunjung bisa
melakukan berbagai kegiatan seperti outbond, bermain air, atau hanya sekedar
berswafoto. Saat ini Wetland telah banyak dikunjungi tidak hanya oleh masyarakat
sekitar, namun juga di luar Cibiru. Kecamatan Cibiru, tak hanya memiliki keindahan
alam, namun juga potensi seni dan budaya. Salah satu jenis kesenian yang sangat
terkenal di Cibiru adalah Benjang. Benjang merupakan bentuk kesenian yang dapat
dikategorikan sebagai permainan seni bela diri. Terdapat dua jenis benjang yakni
benjang gulat dan benjang helaran. Perbedaannya benjang gulat merupakan olahraga
tradisional, sedangkan benjang helaran dilakukan untuk merayakan suatu acara yang
didalamnya terdapat arak-arakan, kuda lumping atau jampana. Berikut, kerangka pikir
konsep pengembangan masyarakat islam pada potensi wisata dan budaya Cibiru.

Berdasarkan gambar pada kerangka pikir tersebut, bahwa input yang ada pada
pengembangan masyarakat Islam berbasis potensi wisata dan budaya yang berlokasi di
Cibiru memiliki nilai-nilai; bersama dalam bekerja, mengangkat dan memberi, dan
partisipasi bergantian. Kemudian direalisasikan dalam bentuk partisipasi masyarakat
didukung oleh pranata sosial dan agen perubahan yang merupakan proses untuk
menghasilkan output sebuah pengembangan masyarakat Islam, mulai dari
pembentukan, penetapan sampai pada kemandirian. Oleh karena itu jika
langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, maka hasil akhir sebagai outcome
dari pengembangan masyarakat Islam akan menghasilkan kemandirian desa yang
sejahtera dan maju.

References

Astiana, R., Kartika, T., & Tawakal, M. I. (2022, 9 1). Pendampingan Pemberdayaan

Masyarakat Berbasis Potensi Wisata di Kampung Wisata Cibiru. BEMAS:

JURNAL BERMASYARAKAT, 3(1), 50-58.

Anda mungkin juga menyukai