Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PRAKTEK LABOR

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS

Disusun oleh :

Nevi Gusnita
Nim : 2109149011273

CI .Akademik CI . Klinik

Ns. Silvia Intan Suri, S.Kep, M.Kep Tirta Sari, S.Kep,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

STIKES YARSI SUMBAR

2021
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Tindakan pemasangan infus

Nama Klien : By. H

Diagnosa medis : BBLR

2. Prinsip- prinsip tindakan

Prinsip bersih dan steril

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya

No Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi Pencegahannya


Bila dalam pemasangan IV cateter Berhati- hati dan cermat saat
Salah bisa melukai pasien vena men memasang IV cateter sesuai
Jadi pecah atau membiru, cairan tidak prosedur
Masuk dalam vena, bisa terjadi infeksi
Jika IV cateter tidak steril akan terjadi
Plebitis /pembengkakan jika terlalu
Lama ditancapkan
4. Intervensi
Persiapan alat :
- Standar infus
- Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
- jarum / wings needle /abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
- Bidai / alas infuse
- Perlak dan tourniquet
- Plester dan gunting

- bengkok
- sarung tangan yang bersih
- kasa streril
- kapas alkohol dalam tempatnya
- bethadine dalam tempatnya
Persiapan pasien
- pemberian posisi semi fowler kepada klien

Tindakan sesuai prosedur atau SOP


- cuci tangan
- dekatkan alat
- Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan
selama pemasangan infus
- Atur posisi pasien / berbaring
- Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
- Menentukan area vena yang akan ditusuk
- pasang alas
- Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
- pakai sarung tangan
- Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
- Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
- Pastikan jarum IV masuk ke vena
- Sambungkan jarum IV dengan selang infus n. Lakukan fiksasi ujung jarum IV
ditempat insersi
- Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plest
- Atur tetesan infus sesuai program medis
- lepas sarung tangan
- Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
- Tanggal dan jam pelaksanaan
- Bereskan alat
- cuci tangan

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


a. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan
pemberian obat langsung ke dalam Intra Vena
b. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus
melalui intra vena
c. Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
d. Pasien yang mendapatkan tranfusi darah
e. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena
untuk
persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)

f. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko


dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum
pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur
infus.
g. untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi
kebutuhan dengan injeksi intramuskuler

6. Hasil yang didapat dan maknanya


S: keluarga menyatakan anaknya masih lemas dan lelah
O: T: 37,5
N: 120
P: 50 x/i
SPO2 :95
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai