Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

N
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
RUMAH SAKIT SULTAN SURIANSYAH

Nama : Noviyanti, S.Kep


NPM : 2214201210137
CT : Dewi Kartika Wulandari, Ns., M.Kep
CI : Gusti Herita, S. Kep., Ners

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2022

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:
- Pemasangan infus
Nama klien : Ny. N
Diagnosa medis : Soft Tissue Tumor Limfadenopaty Colli

2. Diagnosa keperawatan:
- Resiko infeksi pada area pembedahan berhubungan dengan tindakan invasif

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


- Prinsip : bersih
Rasional : mencegah terjadinya infeksi.
- Prinsip : tindakan sesuai prosedur.
Rasional : menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan tindakan.
- Prinsip : aman.
Rasional : memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien.

No Prinsip-Prinsip Tindakan Rasional


.
Tahap Pra interaksi
1. Melakukan verifikasi program Ketepatan tindakan yang akan
pengobatan dan cek nama serta nomor dilakukan
rekam medis pasien.
2. Persiapan Alat Dengan menyiapkan alat dengan benar
a. Standar infus dapat mempermudah dan mempercepat
b. Cairan infus dan infus set sesuai pemasangan infus
kebutuhan
c. Jarum/abocath sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan
d. Perlak
e. Tourniquet
f. Plester dan gunting
g. Bengkok
h. Handsoon bersih
i. Handscrab
j. Kassa seteril
k. Kapas alkohol dalam tempatnya
3. Siapkan lingkungan dengan menjaga Memberikan rasa nyaman dan aman
privasi pasien selama tindakan
Tahap Orientasi
4. Mengucap salam dan perkenalkan diri Menerapkan etika keperawatan dengan
membina hubungan saling percaya
dengan komunikasi terapeutik terhadap
pasien.
5. Meminta pasien menyebutkan nama, Mengetahui ketepatan identitas pasien
umur/tanggal lahir
6. Menjelaskan waktu, tujuan, dan prosedur Pasien dapat mengerti tujuan tindakan
tindakan yang akan dilakukan
7. Meminta persetujuan dan kesiapan pasien Memastikan kesediaan pasien sebelum
sebelum melakukan tindakan melakukan tindakan.
Tahap Kerja
8. Membaca basmallah Menerapkan tindakan islami dan
tindakan supaya berjalan dengan lancar
9. Cuci tangan dan memakai handscoon Mencegah kontaminasi dari
mikrooganisme
10. Menerapkan 6 Benar Prinsip yang benar meminimalkan
a. Benar nama dan usia pasien kesalahan pemberian obat.
b. Benar cara pemberian
c. Benar nama obat
d. Benar waktu pemberian
e. Benar dosis
f. Benar dokumentasi
11. Kembali ke pasien: dekatkan alat-alat Alat yang mudah dijangkau
yang dibutuhkan, pasang sampiran. memudahkan saat melakukan tindakan
12. Mengatur posisi pasien senyaman Membuat keadaan pasien rileks
mungkin
13. Sambungkan cairan infuske infus set, Mempermudah dalam pemasangan
gantung di tiang infus
14. Pasang perlak dibawah daerah yang akan Menjaga kebersihan daerah sekitar
ditusuk penusukan.
15. Pasang tourniquet 5-10 cm diatas tempat Untuk mempermudah menemukan vena
penusukan dan kencangkan yang akan ditusuk
16. Tentukan vena yang akan ditusuk Vena yang sesuai akan mengurangi
nyeri pada vena
17. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk Mencegah penyebaran mikroorganisme
18. Lakukan penusukan pada daerah yang Cara ini dapat mengurangi trauma saat
sudah di desinfeksi dengan sudut 300 memasukkan jarum
19. Lepas tourniquet apabila berhasil Mengurangi tekanan pada vena
20. Hubungkan jarum intravena dengan infus Untuk memberikan pasien cairan sesuai
set, buka klem dan alirkan cairan kebutuhan
21 Fiksasi jarum intravena Agar jarum tidak lepas dan tetap berada
pada posisinya.
22. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan Menjalankan terapi cairan sesuai
pasien anjuran
23. Membereskan alat dan merapikan pasien Menjaga kebersihan tempat tidur pasien
24. Melepas handscoon dan cuci tangan Mencegah kontaminasi mikrooganisme
Tahap Terminasi
25. Melakukan evaluasi subjektif dan objektif Mengetahui keadaan pasien dan adanya
respon pasien setelah tindakan tanda-tanda alergi atau kerja obat
26. Kontrak waktu selanjutnya Menerapkan tindakan keperawatan
27. Berpamitan, mengucapkan hamdallah dan Menerapkan etika keperawatan
mendoakan kesembuhan pasien dengan
mengucapkan syafakallah/syafakillah
28. Dokumentasi Dokumentasi yang benar sesuai
a. Nama pasien dan nama obat tindakan
b. Dosis yang diberikan
c. Waktu pemberian
d. Cara pemberian
e. Reaksi alergi
f. Tanda tangan perawat

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
- Bahaya: adanya emboli udara di selang infus
Pencegahannya: saat pemasangan infus pastikan tidak ada udara pada
selang infus.
- Bahaya: terjadi hematom
Pencegahan: teliti dalam melakukan penusukan pada vena.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


- Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus menerus
melalui intravena.
- Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit.
- Pasien yang mendapatkan tranfusi darah.
- Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya
pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus
intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan
pemberian obat.
- Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya
risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam
nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak
dapat dipasang jalur infus.

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


- Hasil yang didapat : Infus berhasil terpasang.
- Makna :
Pasien dengan diagnosa medis soft tissue tumor region occipital perlu
dilakukan operasi. Sebelum dilakukan operasi, pasien perlu dilakukan
pemasangan infus dalam upaya profilaksis (tindakan pencegahan) untuk
mencegah terjadi risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk
persiapan jika terjadi syok dan membantu pemenuhan kebutuhan cairan
yang adekuat serta untuk memudahkan pemberian obat injeksi.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/ diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi):
- Monitor keadaan umum dan tanda-tanda vital.
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mengurangi respon nyeri.
- Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti relaksasi dan
distraksi.
- Kolaborasi pemberian obat analgetik.
Banjarmasin, 15 september 2022
Ners muda,

(Noviyanti, S. Kep)
Preseptor klinik,

(Gusti Herita,S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai