Pemberian injeksi melalui intravena 2. Nama klien : By Ny. A 3. Diagnosa medis : NCB-SMK-SC + Neonatal infeksi 4. Diagnosa keperawatan: Resiko Infeksi 5. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional No Prinsip-Prinsip Tindakan Rasional . Persiapan alat: 1. Sarung tangan bersih 2. Obat sesuai pemberian terapi 3. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 4. Perlak / alas 5. Alkohol swabs 6. Turniquet 7. Plester / hipapix A. Tahap pra interaksi Memastikan kembali 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya identitas pasien dan bila ada tindakan yang akan dilakukan untuk menghindari kesalahan
Meminimalkan 2. Mencuci tangan transmini patogen
3. Menggunakan sarung tangan Meminimalkan
transmisi patogen
4. Menempatkan alat didekat pasien Memudahkan dalam
dengan benar melakukan tindakan B. Tahap orientasi 1. Mengucapkan salam dan Membina hubungan memperkenalkan diri saling percaya dengan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan Memberikan
pada pasien/keluarga pemahaman tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum Memastikan kesedian
C. kegiatan dilakukan pasien untuk dilakukan tindakan Tahap kerja 1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena Mempermudah dari arah distal melakukan tindakan
2. Memasang perlak dan alasnya Menghindari darah
berceceran
3. Membebaskan daerah yang akan di Agar daerah yg ngin
injeksi dilakukan penususkan terlihat dengan jelas
4. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal Agar vena muncul
yang akan ditusuk
5. Desinfeksi daerah kulit dengan kapas Membersihkan area
alcohol (melingkar dari arah dalam ke yang akan dilakukan luar) biarkan kering penusukan agar steril
6. Mempertahankan vena pada posisi stabil Mempermudah pada
saat ining melakukan penusukan 7. Memegang spuit dengan sudut 30 derajat Agar sejajar dengan vena yg akan ditusuk 8. Menusuk vena dengan kemiringan 300, Agar sejajar dengan dan lubang jarum menghadap ke atas vena yg akan diitusuk 9. Melakukan aspirasi dan pastikan darah Memastikan penusukan masuk spuit sudah tepat masuk ke dalam vena 10. Membuka tourniquet Agar obat dapat masuk dengan lancar 11. Memasukkan obat secara perlahan Memberikan terapi 12. Mencabut spuit sambil menekan daerah Agar tidak terjadi tusukan dengan kapas perdarahan saat mencabut spuit 13. Menutup daerah tusukan dengan plester atau hipapix Agar luka bekas D. penusukan tertutup 14. Membuang spuit ke dalam safety box Mencegah infeksi nosokomial Tahap terminasi 1. Merapikan pasien Mengembalikan pasien ke posisi semula 2. Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui respon pasien setelah tindakan dilakukan 3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Menerapkan komunikasi terpeutik 4. Berpamitan dengan klien Menerapkan komunikasi terpeutik 5. Membereskan alat-alat Mengembalikan alat ke tempatnya 6. Mencuci tangan Meminimalkan transmisi patogen 7. Dokumentasi Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
6. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya: a. Bahaya Pasien merasa cemas Pasien merasa nyeri di daerah penusukan Kesalahan dalam pemberian obat. Emboli udara b. Pencegahan Bina hubungan saling percaya dengan sebelum melakukan tindakan memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan tujuan tindakan. Tanyakan kesiapan pasien dan lakukan injeksi obat secara perlahan Pastikan melakukan 6 benar sebelum memberikan obat ke pasien. Sebelum memberikan injeksi pastikan tidak ada udara di dalam spuit. 7. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat 8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi): a. Mandiri - Menjaga kebersihan lingkungan - Mempertahankan teknik isolasi - Membatasi pengunjung - Menginstruksikan kepada orang tua bayi untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung - Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan - Menggunakan baju,sarung tangan dan masker sebagai alat pelindung - Mempertahankan lingkungan aseptic - Melakukan perawatan tali pusat - Mengobservasi tanda dan gejala infeksi - Pertahankan intake nutrisi dengan pemberian diet ASI/SF 8x25ml b. Kolaborasi - Pemberian obat antibiotik