Anda di halaman 1dari 6

SOP PEMASANGAN KATETER

URINE
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr. Yunitawati Br. Bangun
Binjai Kota NIP. 197306102006042014

1. Pengertian Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan
cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke
dalam kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin. Kateterisasi urine
sedapat mungkin tidak dilakukan kecuali bila sangat diperlukan, karena dapat
menyebablkan infeksi nosokomial
2. Tujuan 1. Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi
dengan menghindari kontaminasi.

2. Pengukuran residual urine dengan cara, melakukan regular kateterisasi


pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukur
jumlah urine yang keluar.

3. Untuk pemeriksaan cystografi, kontras dimasukan dalam kandung


kemih melalui kateter.

4. Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil


pressure.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Binjai Kota Tentang Jenis Jenis Pembedahan
Minor No:..
4. Refrensi PERMENKES RI No:
5. Alat dan Bahan PERSIAPAN ALAT :
1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa

2. Kom

3. Kateter sesuai ukutan

4. Sarung tangan steril

5. Sarung tagan bersih

6. Cairan antiseptic

7. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril

8. KY jelly

9. Urine bag

10. Plaster

11. Gunting verban

12. Selimut mandi

13. Tirai/sampiran

14. Perlak dan pengalas

15. Bengkok/nierbekken

16. Tempat specimen (jika perlu)


6. Prosedur Tahap Pra Interaksi
Mengucapkan salam terapeutik
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan dilaksanakan.
Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
Privacy klien selama komunikasi dihargai.
Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek
selama berkomunikasi dan melakukan tindaka.
Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
Tahap Orientasi
Memperkenalkan diri
Mengucapkan salam terapeutik dan memeprkenalkan diri
Validasi data : nama klien dan data lain terikat
Meminta persetujuan tindakan
Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
Menyampaikan/menjelaskan langkah-langkah prosedur
Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan

Tahap Interaksi
Memberikan sampiran dan menjaga privacy
Mengatur posisi pasien (wanita:posisi dorsal recumbent, pria:posisi supine
dan melepaskan pakaian bawah
Memasang perlak, penglas di bawah bokong pasien
Menutup area pinggang dengan selimut pasien serta menutup bagian
ekstremitas bawah dengan selimut mandi sehingga hanya area perineal yang
terpajan
Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
Gunakan sarung tangan bersih
Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong plastic
yang telah disediakan
Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di alas
steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan KY jelly di
dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steril
Gunakan sarung tangan steril
Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan berikan jelly
pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan
tetap mempertahankan teknik steril
Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 900 dengan tubuh pasien

Pada wanita
Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan
jari tengah tangan tidak dominan
Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan kateter
perlahan-lahan hingga ujung kateter. Anjurkan pasien untuk menarik nafas
saat kateter dimasukkan. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan
kateterisasi dihentikan.
Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine
tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan.
Lalu segera sambungkan kateter dengan urine bag
Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume yang
tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai
Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah
terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria.
Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
Fiksasi kateter:
Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada abdomen
Pada pasien wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari
kandung kemih
Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
Lepaskan sarung tangan
Rapihkan kembali pasien

Tahap Terminasi
Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi tujuan
Kontrak pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam terminasi
Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula (ruang
penyimpanan).
Mencuci tangan

Tahap Evaluasi
Mengobservasi respon klien selama dan sesudah prosedur
pemasangankateter.
Mengevaluasi produksi urine
Tahap Dokumentasi
Mencatat prosedur dan respon klien selama prosedur
Mencatat waktu tindakan (hari tanggal, jam).
Mencatat nama perawat yang melakukan tindakan/tanda tangan
7. Bagan Alir -
8. Hal hal yang perlu Observasi letak meatus uretra
diperhatikan Kaji adanya riwayat penyakit genetalia.
Kaji waktu berkemih terakhir.
9. Unit Terkait Ruang Gawat Darurat
10. Dokumen Terkait Rekam Medis
Inform Consent
11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai