Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PENGKAJIAN

PUSKESMAS PAGAT

KECAMATAN BATU BENAWA


KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
2022
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Ketika pasien pertama kali diterima untukm memperoleh pelayanan perlu
dilakukan kajian awal yang paripurna untuk mendukung rencana dan
pelaksanaan pelayanan.

b. Tujuan Pedoman
1. Proses kajian dilakukan secara paripurna mencakup berbagai kebutuhan
dan harapan pasien/ keluarga
2. Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dann mudah diakses petugas yang
bertanggung jawab
3. Pasien dalam kebutuhan mendesak segera diberikan prioritas untuk asesmen
dan pengobatan tenaga kesehatan/ tim melakukan kajian awal untuk
menetapkan diagnosis medis dan keperawastan
4. Menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam proses kajian awal medis
dan keperawatan

c. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Petugas pemberi pelayanan klinis
2. Petugas rekam medis
3. Petugas gawat darurat

d. Batasan Operasional
Pengkajian yang dimaksud dalam dokumen ini adalah kajian awal diruang
pemeriksaan dan gawat darurat.

e. Landasan Hukum
SK kepala puskesmas tentang layanan klinis yang berorientasi pasien.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Petugas pemberi pelayanan klinis
a. Dokter: profesi dokter
b. Perawat/ perawat gigi: minimal SPK/ SPRG dengan pengalaman kerja
lebih dari 15 tahun atau D3 keperawatan
c. Bidan: D1 kebidanan dengan pengalaman kerja lebih dari 15 tahun atau
D3 kebidanan
d. Rekam medis: SLTA sederajat dangan pelatihan tambahan rekam medis
atau D3 rekam medis
2. Petugas gawat darurat
1. Dokter: profesi dokter dengan pelatihan kegawat daruratan
2. Perawat: minimal SPK dengan pengalaman kerja lebih dari 15 tahun dan
mendapat pendidikan tambahan kegawat daruratan, atau D3 dengan
pendidikan tambahan kegawat daruratan.

b. Distribusi Ketenagaan
1. Ruang BP umum:
a. Dokter : 2 orang
b. Perawat : 3 orang
3. Ruang tindakan gawat darurat: perawat 1 orang
4. Ruang BP gigi:
a. Dokter gigi : 1 orang
b. Perawat gigi : 2 orang
5. Ruang KIA: bidan 4 orang (termasuk bides)

c. Jadwal Kegiatan (pengaturan jaga)


Pengaturan jaga dokter diatur oleh koordinator dokter, pengaturan jaga perawat
diatur oleh koordinator keperawatan.

3
BAB III
STANDAR FASILITAS

a. Denah Ruang

b. Standar Fasilitas
1. Komputer
2. ATK
3. Peralatan medis:
 Stetoskop
 Tensi meter
 Termometer
 Peralatan bedah minor
 Peralatan THT
 EKG
 Nebulizer
 Oksigen tabung
 Kit anafilaksis
 Kit resusitasi

4
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Untuk melaksanakan pelayanan pengkajian maka perlu dilakukan:


1. Membuat SPO pengkajian awal kllinis, SPO pelayanan medis dan asuhan
keperawatan
2. Melakukan kajian awal medis dan keperawatan sesuai SPO
3. Mengobservasi penegakan diagnosis dan pemberian asuhan
4. Menghindari adanya pengulangan yang tidak perlu
5. Melengkapi dokumentasi pengkajian
6. Melakukan proses pelaksanaan triase dan rujukan

5
BAB V
LOGISTIK

Pemenuhan kebutuhan logistik dilakukan dengan cara:


1. Koordinator ruang mengajukan permohonan alat/ sarana kepada tim
pengadaan dengan menulis kebutuhan pada lembar yang telah disediakan
2. Tim pengadaan barang meminta pertimbangan dan persetujuan kepala
puskesmas, kepala puskesmas menandatangani permintaan bila disetujui
3. Bila permintaan tidak dapat dipenuhi tim pengadaan menginformasikan kepada
koordinator ruang
4. Apabila permintaan dipenuhi maka tim pengadaan mencari rekanan yang sesuai
dengan mempertimbangkan spesifikasi barang, harga, kualitas, dan ketepatan
pelayanan rekanan
5. Barang yang datang diverifikasi oleh tim pengadaan dan koordinator ruang
6. Barang diterima jika semua pihak merasa barang sesuai spesifikasi yang
ditetapkan

6
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien ketika dilakukan pengklajian perlu diperhatikan untuk


itu perlu:
1. Dilakukan konfirmasi ulang identitas untuk mengurangi resiko kesalahan
identifikasi pasien
2. Petugas yang melakukan pengkajian harus sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan dalam pedoman ini
3. Melaksanakan SPO pelayanan medis agar terhindar dari pengulangan yang
tidak perlu
4. Melaksanakan dokumentasi pada rekam medis pasien dengan memperhatikan
kebenaran identifikasi pasien
5. Petugas yang bertugas di triase dan gawat darurat harus sesuai dengan yang
ditetapkan dalam dokumen ini
6. Proses rujukan harus memperhatikan kesiapan tempat yang akan menerima
rujukan dan pasien telah mendapat proses stabilitasi

7
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Manajemen puskesmas harus memperhatikan keselamatan kerja sehingga


dapat tercapai hasil kerja yang baik:
1. Peralatan dan sarana yang disediakan mempertimbangkan ergonomi tubuh
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri dalam pelaksanaan tugas
3. Penataan barang dan alat mempertimbangkan keamanan kerja

8
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kendali mutu pengkajian dilakukan dengan:


1. Observasi proses penegakan diagnosis dan pemberian asuhan dicocokkan
dengan proses penegakan diagnosis
2. Melakukan koordinasi dan komunikasi tentang informasi kajian kepada petugas
terkait
3. Memfasilitasi pelatihan bagi petugas gawat darurat

9
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pembuatan SPO


atau dokumen lain yang diperlukan dan untuk mempermudah pelaksanaan
kegiatan. Perbaikan dan perubahan dokumen ini sangat mungkin terjadi mengikuti
perkembangan sosial dan ilmu pengetahuan.

10

Anda mungkin juga menyukai