2. Tersedia bagan alur pendaftaran Bagan alur pendaftaran 3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur SOP pendaftaran tersebut 4. pelanggan mengetahui dan mengikuti alur
yang ditetapkan 5. terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan SOP untuk menilai puas terhadap kepuasan pelanggan, proses terhadap proses pendaptaran form survei pasien 6. terdapat tindak lanjut jika pasien tidak puas hasil survei tindak lanjut survei 7. keselamatan pelanggan terjamin ditempat SOP Identifikasi pendaftaran pasien 1. tersedia media informasi tentang pendaftaran media informasi di 7.1.2 di tempat tempat pendaftaran pendaftaran 2. semua pihak yang membutuhkan informasi hasil evaluasi terhadap pendaftaran penyampaian informasi di tempat memperoleh informasi sesuai yang dibutuhkan pendaftaran 3. pelanggan dapat memperoleh informasi lain SOP penyampaian tentang sarana informasi , pelayanan, antara lain tarif, jenis pelayanan, ketersediaan informasi rujukan, lain ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap dan informasi lain yang dibutuhkan 4. pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada petugas 5. tersedia informasi tentang kerjasama dengan ketersediaan informasi fasilitas tentang rujukan lain fasilitas rujukan, MOU dengan tempat rujukan 6. tersedia informasi tentang ntuk bekerjasama MOU dengan tempat dengan fasilitas rujukan rujukan lain 1. hak dan kewajiban pasien/keluarga di informasi tentang hak 7.1.3 informasikan selama dan kewajiban proses pendaftaran dengan cara dan bahasa yang pasien/keluarga dipahami oleh pasien dan/keluarga 2. hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses pendaftaran 3. terdapat upaya agar pasien/keluarga dan SOP penyampaian hak petugas memahami dan kewajiban pasien kepada kepada hak dan kewajiban masing-masing pasien dan petugas bukti-bukti pelaksanaan penyampaian informasi 4. pendaftaran dilakukan oleh petugas yang persyaratan terlatih dengan kompetensi petugas, memperhatikan hak-hak pasien/keluarga pasien pola ketenagaan kesesuaian terhadap persyaratan kompetensi dan pola ketenagaan pelatihan yang diikuti 5. terdapat kriteria petugas yang bertugas di persyaratan ruang pendaftaran kompetensi petugas pendaftaran 6. petugas tersebut bekerja dengan efisien, ramah SOP Pendaftaran dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan 7. terdapat mekanisme koordinasi petugas di SOP koordinasi dan ruang pendaftaran komunikasi antara dengan unit lain/ unit terkait agar pasien/keluarga pendaftaran dengan pasien unit-unit penunjang terkait memperoleh pelayanan (misal SOP rapat antar unit kerja, SOP transfer pasien 8. terdapat upaya puskesmas memenuhi hak dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas dalam proses pemberian pelayanan di puskesmas 1. tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis SOP alur pelayanan 7.1.4 yang dipahami pasien oleh etugas 2. sejak awal pasien/keluarga memperoleh SOP alur pelayanan informasi dan pasien paham terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis 3. tersedia daftar jenis pelayanan di puskesmas brosur beserta jadwal papan pengumuman pelayanan tentang jenis dan jadwal pelayanan 4. terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan perjanjian kerjasama lain untuk dengan sarana menjamin kelangsungan pelayanan klinis kesehatan untuk (rujukan klinis, rujukan klinis, rujukan diagnostik, dan rujukan diagnostik, dan rujukan konsulatif) rujukan konsulatif, bukti pelaksanaan rujukan 1. pimpinan dan staf puskesmas mengidentifikasi hasil identifikasi 7.1.5 hambatan hambatan bahasa, bahasa, budaya, kebiasaan dan penghalang yang budaya, bahasa, paling sering kebiasaan dan terjadi pada masyarakat yang dilayani penghalang lain 2. ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi atau bukti adanya upaya membatasi tindak lanjut untuk hambatan pada waktu pasien membutuhkan mengatasi hambatan pelayanan di dalam pelayanan puskesmas 3. upaya tersebut telah dilaksanakan 1. terdapat prosedur pengkajian awal yang SOP pengkajian awal 7.2.1 paripurna (meliputi klinis anamnesis/alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian sosial) untuk mengidentifkasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan keperawatan 2. proses kajian dilakukan oleh tenaga yang persyaratan kompeten untuk kompetensi, pola ketenagaan, dan melakukan kajian kondisi ketenagaan yang memberikan pelayanan klinis 3. pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada SOP pelayanan medis. standar profesi, SOP Asuhan dan standar asuhan keperawatan 4. prosedur pengkajian yang ada menjamin tidak SOP pelayanan medis. terjadi pengulangan yang tidak perlu 1. dilakukan identifikasi informasi apa saja yang SOP kajian awal yang 7.2.2 dibutuhkan memuat informasi dalam pengkajian dan harus dicatat dalam rekam apa saja yang harus medis diperoleh selama proses pengkajian (tim pelayanan klinis perlu menetapkan informasi apa saja yan perlu dicantumkan dalam rekam medis pasien. 2. informasi tersebut meliputi informasi yang SOP kajian awal yang dibutuhkan untuk memuat informasi kajian medis, kajian keperawatan, dan kajian lain apa diperoleh saja yang yang harus selama diperlukan proses pengkajian 3. dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat waktu. 1. petugas gawat darurat puskesmas 7.2.3 SOP triase melaksanakan proses triase unuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan kerangka acuan emergensi pelatihan petugas unit 2. petugas tersebut dilatih menggunakan kriteria gawat darurat ini bukti pelaksanaan 3. pasien di prioritaskan atas dasr urgensi
kebutuhan 4. pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil SOP rujukan pasien terlebih dahulu emergensi (yang sesuai kemampuan Puskesmas sebelum di rujuk memuat proses ke pelayanan stabilisasi, dan memastikan kesiapan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi tempat rujukan untuk menerima rujukan 1. kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang 7.3.1 persyratan kompetensi profesional dan kompeten pola ketenagaan kondisi ketenagaan yang memberikan pelayanan klinis 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang SOP pembentukan tim profesional untuk interprofesi bila melakukan kajian jika diperlukan penanganan dibutuhkan (termasuk secara tim pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat/ home care 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian SOP pendelegasian wewenang secara wewenang tertulis (apabila petugas tidak sesuai kewenangannya) 4. petugas yang diberi kewenangan telah Persyaratan pelatihan mengikuti pelatihan yang harus diikuti yang memadai, apabila tidak tersedia tenaga dan pemenuhannya profesional yang untuk tenaga propesional yang memenuhi persyaratan belum memenuhi persyaratan kompetensi, Bukti mengikuti pelatihan : sertifikat, Kerangka acuan pelatihan 1. tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan Persyaratan peralatan 7.3.2 yang memadai klinis di untuk melakukan pengkajian awal pasien secara Puskesmas paripurna Daftar inventaris peralatan klinis di Puskesmas 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di SOP pemeliharan tempat pelayanan peralatan SOP sterilisasi peralatan yang perlu di sterilisasi jadwal pemeliharan alat 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang SOP pemeliharan digunakan menjamin sarana (gedung) keamanan pasien dan petugas Jadwal pelaksanaan SOP sterilisasi peralatan yang perlu di sterilkan 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas Kebijakan dan SOP 7.4.1 untuk menyusun penyusunan rencana rencana layanan medis dan rencana layanan layanan medis terpadu jika SOP penyusunan diperlukan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim 2. Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan
klinis mengetahui kebijakan da prosedur tersebut serta menerapkan dalam penyusunan rencana terapi dan/atau rencana layanan terpadu Bukti evaluasi 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan kesesuaian layanan rencana terapi klinis dan/atau rencana asuhan dengan kebijakan dan dengan rencana prosedur terapi/rencana audit klinis (SOP audit klinis 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi Hasil evaluasi ketidaksesuaian antara Bukti tindak lanjut rencana layanan dengan kebijakan dan prosedur terhadap hasil evaluasi 5. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan Hasil evaluasi rencana terapi dan/atau rencana asuhan dengan kebijakan dan Bukti tindak lanjut prosedur terhadap hasil evaluasi 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan 7.4.2 melibatkan pasien dalam menyusun rencana layanan 2. Rencana layanan disusun untuk setiap pasien
dengan kejelasan tujuan yang ingin dicapai 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien 4. Bila memungkinkan dan tersedia, SK Kepala Puskesmas pasien/keluarga pasien tentang hak dan diperbolehkan untuk memilih tenaga/profesi kewajiban pasien yang kesehatan didalamnya memuat hak untuk memilih tenaga kesehatan jika memungkinkan 7.4.3 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk SOP layanan terpadu mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan SOP layanan terpadu tahapan wkatu yang jelas 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan dengan SOP layanan teropadu mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien SOP penyusunan dipertimbangkan sejak layanan terpadu awal dalam menyusun rencana layanan 5. Efek samping dan resiko pengobatan SOP pemberian diinformasikan informasi tentang efek samping dan resiko pengobatan 6. Rencana layanan tersebut didokumentasikan Rekam medis dalam rekam medis SOP 7. Rencana layanan yang disusun juga memuat pendidikan/penyuluhan pendidikan/ pasien penyuluhan pasien 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi 7.4.4 SOP informed consent mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang beresiko 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan Form inform consent medis/pengobatan tertentu yang beresiko 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh SOP informed consent persetujuan tersebut 4. Pelaksanaan informed consent Dokumen bukti didokumentasikan pelaksanaan informed consentpada rekam medis 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap SOP evaluasi informed pelaksanaan consent informed consent Hasil evaluasi Tindak lanjut 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta 7.5.1 SOP rujukan jejaring fasilitas rujukan 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan Sop rujukan kebutuhan pasien untuk menjamin kelangsungan layanan 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien / SOP persiapan pasien keluarga pasien rujukan untuk dirujuk 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas SOP rujukan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk menerima rujukan 1. Informasi tentang rujukan disampaikan dengan 7.5.2 SOP rujukan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien 2. Informasi tersebut mencakup alasan rujukan, SOP rujukan sarana tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus dilakukan 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas Perjanjian kerjasama kesehatan lain dengan fasilitas kesehatan untuk menjamin kelangsungan asuhan rujukan 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis 7.5.3 SOP rujukan pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama Resume klinis pasien pasien yang di rujuk Resume klinis pasien 2. Resume klinis memuat kondisi pasien yang dirujuk 3. Resume klinis memuat kebutuhan pasien akan Resume klinis pasien pelayanan yang di rujuk lebih lanjut 7.5.4 1. Selama proses rujukan secara langsung semua SOP rujukan pasien selalu di monitor oleh staf yang kompeten Persyaratan 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor kompetensi petugas sesuai dengan yang melakukan monitoring kondisi pasien dan bukti pelaksanaannya 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan 7.6.1 SOP pelayanan klinis klinis 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang berlaku 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman
dan prosedur yang berlaku 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana layanan 5. Layanan diberikan kepada pasien di Rekam medis dokumentasikan 6. Perubahan rencana layanan dilakukan Rekam medis berdasarkan perkembangan pasien 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam medis Rekam medis 8. Jika diperlukan tindakan medis, Rekam medis pasien/keluarga pasien memperoleh informasi sebelum memberikan persetujuan mengenai tindakan yang akan dilakukan yang dituangkan dalam informed consent 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau baisa Daftar kasus-kasus 7.6.2 terjadi gawat darurat / berisiko tinggi yang diidentifikasikan biasa ditangani 2. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan Kebijakan dan SOP pasien gawat dan penanganan pasien darurat (emergensi) gawat darurat 3. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan Kebijakan dan SOP pasien beresiko dan penanganan pasien tinggi berisiko tinggi 4. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan MOU kerja sama yang lain, apabila tidak tersedia pelayanan gawat darurat 24 jam 5. Tersedia prosedur pencegahan terhadap Panduan, terjadinya infeksi yang mungkin diperoleh akibat pelayanan yang SOP kewaspadaan diberikan universal baik bagi petugas maupun pasien dalam penanganan pasien beresiko tinggi 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian 7.6.3 SK Kepala Puskesmas obat/cairan intravena diarahkan oleh kebijakan dan prosedur SOP penggunaan dan yang baku pemberian obat dan/atau cairan intravena 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai Rekam medis pasien: kebijakan dan prosedur pencatatan pemberian obat/cairan intravena 1. Ditetapkan indicator untuk memantau dan Daftar indicator klinis 7.6.4 menilai yang digunakan untuk pemantauan dan pelaksanaan layanan klinis evaluasi layanan klinis 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk Data hasil monitoring mengetahui pencapaian dan evaluasi hasil pelaksanaan layanan klinis 4. Dilakukan analisis terhadap indicator yang di Data analisis hasil kumpulkan monitoring dan evaluasi 5. Dilakukan tindaklanjut terhadap hasil analisis Data tindak lanjut tersebut untuk perbaikan layanan klinis 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk SOP identifikasi dan 7.6.5 mengidentifikasi penanganan keluhan pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak keluhan pasien selama pelaksanaan asuhan 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan SOP identifikasi dan menindaklanjuti penanganan keluhan tersebut keluhan Hasil identifikasi 3. Keluhan pasien/keluarga pasien ditindaklanjuti keluhan analisis dan tidak lanjut 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan dan Dokumentasi hasil tindak lanjut identifikasi analisis, dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga pasien keluhan 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk SK Kepala Puskesmas 7.6.6 menghindari yang pengulangan yang tidak perlu dalam pelaksanaan mewajibkan penulisan layanan lengkap dalam rekam medis: semua pemeriksaaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan yang diberikan pada pasien dan kewajiban perawat dan petugas kesehatan lain untuk mengingatkan pada dokter jika terjadi pengulangan yang tidak perlu. Dalam SOP layanan klinis memuat jika terjadi pengulangan pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan, atau pemberian obat, petugas kesehatan wajib memberitahu kepada dokter yang bersangkutan . 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk SK Kepala Puskesmas menjamin dan SOP layanan klinis yang menjamin kesinambungan kesinambungan layanan 3. layanan klinis dan pelayanan penunjang yang
dibutuhkan dipadukan dengan baik, sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu 1. petugas pemberi layanan memberitahu pasien SK Kepala Puskesmas 7.6.7 dan tentang hak dan keluarganya tentang hak mereka untuk menolak kewajiban pasien yang atau tidak di dalamnya memuat hak untuk melanjutkan pengobatan menolak atau tidak melanjutkan pengobatan 2. petugas pemberi pelayanan memberitahukan
pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari keputusan mereka. 3. petugas pemberi pelayanan memberitahukan
pasien dan keluarganya tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut 4. petugas pemberi pelayanan memberitahukan
pasien dan keluarganya tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan 1. tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi SK tentang jenis-jenis 7.7.1 sesuai kebutuhan sedasi yang dapat dilakukan di di Puskesmas Puskesmas 2. Pelayanan anastesi lokal dan sedasi dilakukan SK tentang tenaga oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kesehatan yang kompeten kewenangan melakukan sedasi SOP pemberian 3. pelasksanaan anestesi lokal dan sedasi dipandu anastesi lokal dan dengan sedasi kebijakan dan prosedur yang jelas di Puskesmas 4. pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi petugas Bukti pelaksanaan melakukan monitoring status fisiologi pasien selama monitoring status fisiologi pasien pemberian anestesi lokal dan sedasi 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi lokal
dan sedasi ditulis dalam rekam medis pasien. 1. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan Catatan pada rekam 7.7.2 pembedahan medis yang minor melakukan kajian sebelum melaksanakan membuktikan pembedahan pelaksanaan kajian sebelum dilakukan pembedahan 2. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan SOP tindakan pembedahan pembedahan minor merencanakan asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian 3. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan SOP tindakan pembedahan pembedahan minor menjelaskan risiko, manfaat, komplikasi potensial dan alternatif kepada pasien/keluarga pasien 4. Sebelum melakukan tindakan harus SOP informed consent mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga pasien 5. pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur SOP tindakan yang pembedahan ditetapkan 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis 7. status fisiologi pasien di monitor terus menerus SOP tindakan selama dan pembedahan segera setelah pembedahan dan dituliskan dalam rekam medis SOP dan bukti 1. penyusunan dan pelaksanaan layanan 7.8.1 pelaksanaan mencakup aspek pendidikan/ penyuluhan pada penyuluhan kesehatan pasien/keluarga pasien pasien 2. pedoman/materi penyuluhan kesehatan Panduan penyuluhan mencakup informasi pada pasien mengenai penyakit, penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika di Puskesmas dan PHBS 3. tersedia metode dan media Panduan penyuluhan penyuluhan/pendidikan pada pasien, kesehatan bagi pasien dan keluarga dengan Media penyuluhan memperhatikan kondisi nsasaran/penerimaan informasi (misal bagi yang tidak bisa membaca) 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas Hasil evaluasi terhadap penyampaian efektivitas informasi pada pasien / keluarga pasien agar penyampaian mereka dapat informasi/edukasi pada berperan aktif dalam proses layanan dan pasien memahami konsekuensi layanan yang diberikan 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien SOP pemesanan, 7.9.1 tersedia penyiapan, distribusi dan pemberian secara reguler makanan pasien rawat inap 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien, SOP pemesanan, makanan telah di penyiapan, distribusi dan pemberian pesan dan di catat untuk semua pasien makanan pasien rawat inap 3. pemesananmakanan didasarkan atas status gizi SOP pemesanan, dan kebutuhan penyiapan, distribusi dan pemberian pasien makanan pasien rawat inap 4. bila disediakan variasi pilihan makanan, maka
makanan yang diberikan konsisten dengan kondisi dan kebutuhan pasien 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang SOP pemberian pembatasan diet edukasi bila keluarga pasien, bila keluarga ikut menyediakan makanan 1. makanan disiapkan dengan cara yang baku SOP penyiapan 7.9.2 mengurangi ressiko makanan dan distribusi makanan kontaminasi dan pembusukan mencerminkan upaya mengurangi risiko terhadap kontaminasi dan pembusukan 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku SOP penyiapan mengurangi risiko makanan dan bahan makanan kontaminasi dan pembusukan mencerminkan upaya mengurangi risiko terhadap kontaminasi dan pembusukan 3. distribusi makanan secara tepat waktu, dan Jadwal pelaksanaan memenuhi distribusi makanan, Catatan pelaksanaan permintaan dan/atau kebutuhan khusu kegiatan distribusi makanan 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada 7.9.3 SOP asuhan gizi risiko nutrisi, mendapat terapi gizi 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk SOP asuhan gizi merencanakan, memberikan dan memonitor pemberian asuhan gizi
3. Respon pasien terhadap asuhan gizi di monitor 4. Respon pasien terhadap asuhan gizi di catat Pencatatan respon dalam rekam pasien terhadap asuhan gizi dalam medis rekam medis 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak SOP pemulangan 7.10.1 lanjut pasien pasien dan tindak lanjut pasien 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan SK tentang penetapan proses pemulangan penanggung jawab dalam dan/tindak lanjut tersebut pemulangan pasien 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk Kriteria Pemulangan menetapkan saat pasien dan pemulangan dan/tidak lanjut pasien tindak lanjut 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik Bukti umpan balik dari pasien yang sarana kesehatan di rujuk kembali sesuai dengan prosedur yang lain, berlaku, dan SOP tindak lanjut rekomendasi terhadap umpan balik dari sarana kesehatan rujukan yang merujuk balik SOP alternatif 5. tersedia prosedur dan alternatif penanganan penanganan pasien bagi pasien yang yang memerlukan tindak lanjut rujukan akan tetapi memerlukan rujukan tidak mungkin tetapi tidak dilakuan mungkin dilakukan 1. Informasi yang di butuhkan mengenai tindak SOP pemulangan 7.10.2 lanjut layanan pasien dan tindak yang diberikan oleh petugas kepada lanjut pasien pasien/keluarga psien pada pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke SOP rujukan sarana kesehatan yang lain 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami pasien/keluarga pasien 3. dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur SOP evaluasi terhadap pelaksanaan prosedur prnyampaian penyampaian informasi tersebut informasi, bukti evaluasi dan tindak lanjut 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan SOP transportasi 7.10.3 pasien (misalnya rujukan kebutuhan transportasi, petugas kompeten yang mendampingi, sarana medis dan keluarga yang menemani selama proses rujkuan) 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang SOP rujukan dapat menyediakan pelayanan rujukan tersebut, pasien diberi kesempatan untuk memilih sarana pelayanan yang diinginkan 3. kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan SOP SOP rujukan, rujukan kriteria pasien yang perlu/harus di rujuk 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari SOP rujukan, pasien/keluarga pasien Form persetujuan rujukan
8.1.1 1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat SK tentang jenis-jenis pemeriksaan