Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dengan adanya instalasi kesehatan seperti puskesmas sangatlah membantu menjaga
kesehatan masyarakat, tetapi sejalan denngan perubahan puskesmas harus mampu mengelola alat
kesehatan, obat obatan dengan baik.
Dalam UU No. 36 th 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa sehat adalah keadaan
sejahtra dari badan, jiwa yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis yang memiliki arti sehat bukan hanya sehat jasmani tetapi juga rohani
Kesehatan merupakan salah satu investasi termahal dalam hidup dan juga merupakan suatu
anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh
seseorang tentu tidak akan ada artinya apa bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang
sehat. Menjaga kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi tidak
selamanya seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada kalanya seseorang harus
terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar seseorang dapat kembali menjadi sehat salah satu
cara yang dilakukan masyarakat pada umumnya adalah dengan memeriksakan diri ke tempattempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat, memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas tersebar hampir di berbagai daerah
biasanya selalu ada di tiap kecamatan dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.
Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat di
terima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat di
pikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam
menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi saat ini telah mengalami perkembangan yaitu
dari orientasi pada obat berubah menjadi orientasi pada pasien bentuk pelayanan dan tanggung
jawab langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai tujuan akhir yaitu
peningkatan kualitas hidup pasien.
Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa didik untuk mencapai
keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui pendidikan di kelas,
laboratorium maupun lapangan. Untuk mencapai pengalaman belajar , pada tatanan yang nyata
dan komprehensif sehingga siswa dapat lebih siap dan mandiri, maka di laksanakan pengantar

B.

a.
1.

b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

praktek kerja lapangan pada siswa SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan. Dengan adanya
pengantar praktek kerja lapangan para siswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada
dunia kerja, sehingga mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja dan
belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak dapat diaplikasikan langsung
pada pasien dengan diberi bimbingan dan pengarahan
Pengertian PKL
Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu proses pendidikan untuk mengembangkan
keterampilan siswa dengan dunia kerja. Pendidikan ini adalah sistim terpadu.
Sehingga siswa-siswi mengenal lebih dekat dunia kerja dan segala aspek yang terkait di
dalamnya.Mampu memahami tugas dan peran Asisten apoteker di Puskemsa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di dalam sistim pelayanan kesehatan. Mampu mempraktekkan materi
yang telah di dapat selama di sekolah dan PKL, dan dapat mempunyai banyak pengalaman
dalam dunia kerja ntara materi teori dan praktek langsung di lapangan kerja.

C.
Maksud dan Tujuan PKL
Maksud
Maksud dilaksanakannya praktek kerja lapangan adalah untuk mengaplikasikan praktek siswa
diluar sekolah. Dan juga agar siswa mengetahui bagaimana praktek sesungguhnya di tempat
kerja atau intansi terkait.
Tujuan
Sebagi pembanding antara teori yang diberikan selama proses pendidikan dengan praktek yang
diperolah di lapangan.
Untuk membekali siswa-siswi tentang dunia kerja serta memantapkan kemampuan atau keahlian
dibidangnya.
Dapat meningkatkan pribadi siswa-siswi dalam melaksanakan tugas Magang yang telah
diberikan.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat pengetahuan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntunana lapangan kerja)
Memperkokoh Link and Macth antara sekolah dan instasi dunia kerja
Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan
Peserta PKL akan mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah di
peroleh disekolah secara teori dan di terapkan di lingkungan kerja
Peserta PKL mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang di temukan di lapangan.
D. Prinsip Dasar Praktek Kerja Lapangan

a.

Pendidikan adalah salah satu harapan dari program yang harus di upayakan untuk tercapainya tujuan seoptimal mungkin,
salah satu tujuan instansi pemdidikan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Putra Borneo Nunukan adalah pembekalan
hasil PKL

b.

Ilmu Farmasi adalah suatu disiplin ilmu yang tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang teori yang relefan, tetapi
juga keterampilan praktek, oleh karna itu PKL merupakan bagian penting dari kurikulum instansi pendidikan untuk
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menerapkan ilmu dan keterampilannya yang di peroleh di bangku
sekolah secara terintegrasi.

c.

Pendidikan Farmasi tingkat menengah di kembangkan agar dapat mendorong pengembangan potensi, kreatifitas, dan
keterampilan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sikap, resiko serta nilai-nilai yang menggambarkan
seorang asisten apoteker yang bermutu.

d.

Praktek kerja lapangan (PKL) harus direncanakan, dimotivator, diawasi, dikendalika dan dinilai seperti halnya pengajaran
yang berlaku di bangku sekolah

e.

ilmu yang didapatkan setelah pendidikan diupayakan dengan adanya praktek kerja lapangan dapat mengembangkan
kualitas belajar siswa

f.

Praktek kerja lapangan merupakan bagian penting dari kurikulum institusi pendididkan untuk memberi kesempatan pada
siswa menerapkan ilmu dan keterampilannya yang dipelajari dikelas terintegrasi .

E.

a.
b.
c.

Tujuan Pembuatan Laporan


Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL)
setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah membuat laporan yang
memuat tentang uraian Praktek Kerja Lapangan (PKL). Pembuatan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) mempunyai tujuan antara lain :
Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan mampu memahami, memantapkan dan
mengembangkan pelajaran yang telah di peroleh disekolah dan di terapkan dilapangan kerja.
Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang di
temukan dilapangan.
Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun peserta didik yang
bersangkutan.
(SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan, 2014, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan,
Nunukan, 1-3)

BAB II

TIJAUAN UMUM UNIT PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS


A. PUSKESMAS
a. Pengertian
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
dan terjangkau oleh masyarkat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes RI, 2006).
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Penanggung jawab utama penyelenggaraan
seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya
(Depkes RI, 2006).

1.

2.
3.
4.

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi :


Pelayanan pengobatan (kuratif) yaitu merupakan suatu rangkaian dari pengelolaan obat yang
merupakan tahapan akhir dari suatu pelayanan kesehatan yang akan ikut menentukan efektifitas
upaya pengobatan oleh tenaga medis kepada pasien
Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yaitu merupakan suatu kegiatan dalam upaya
pemulihan kesehatan
Upaya pencegahan (preventif) yaitu merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pencegahan
suatu penyakit dengan memelihara kesehatan lingkungan maupun perorangan
Upaya peningkatan kesehatan (promotif) yaitu suatu upaya kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat dan merupakan konsep kesatuan upaya kesehatan.
Hal tersebut menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan termasuk
Puskesmas yang merupakan unit pelaksana kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya
pelayanan kefarmasian di Puskesmas ditunjukan kepada semua penduduk dan tidak membedakan
jenis kelamin dan golongan umur (Depkes RI, 2006).
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan, dengan beberapa
faktor yaitu: kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur
lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.

Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa atau
kelurahan, dusun atau rukun warga (Depkes RI, 2006).
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan
unit pelayanan yang lebih sederhana diantaranya, yaitu:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan tempat pelayanan pengobatan dibawah Puskesmas
Induk yang pelayanannya dilakukan oleh seorang perawat yang bertempat di suatu desa jauh dari
Puskesmas Induk.
2. Puskesmas Keliling (Pusling) kegiatannya sama seperti Puskesmas hanya saja Puskesmas
Keliling dilakukan oleh seorang dokter, bidan, perawat, gizi, dan Asisten Apoteker (AA).
b. Sejarah Puskesmas
Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungka rapat KERJA
NASIONAL ( Rakernas ) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi sistem
pelayanan kesehatan di tanah ai, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu
dirasakan kurang menguntungkan, dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, P4M
dansebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui rakerkesnas
tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam
suatu
organiisasi
yang
dipercaya
dan
diberi
nama PUSAT
KESEHATAN
MASYARAKAT ( Puskesmas ) dan puskesmas waktu itu dibedakan menjadi 4
macam yaitu Puskesmas tingkat Desa, Puskesmas tingkat Kecamatan, Puskesmas tingkat
Kawedanan dan Puskesmas tingkat Kabupaten.
Pada rakernas ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori yaitu Puskesmas
tipe A dipimpin oleh dokter secara penuh,Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak secara
penuh, dan Puskesmas tipe C dipimpin oles paramedik.
Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan rakerkesnas dirasakan pembagian puskesmas
didasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai karena puskasmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin
dokter secara penuh atau sama sekali tidsk ada tenaga dokternya, sehingga dirasakan sulit untuk
mengembangkannya . Sehingga mulai tahun 1970 ditetapkan hanya satu macam puskesmas
dengan wilayah kerja tingkat kecamatan dengan jumlah penduduk 30 000 sampai 50 000 jiwa
orang penduduk. Konsep wilayah kerja puskasmas ini dipertahankan sampai akhir Pelita tahap
II tahun 1979. dan ini lebih dikenal dengan nama konsep wilayah.
Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan dikeluarkannya INPRES
kesehatan No 5 Th 1974, Nomor 7 tahun 1975 dan nomor 4 tahun 1976 dan berhasil mendirikan
dan menenpatkan tenaga dokter diseluruh pelososk tanah air maka sejak elita III maka konsep
wilayah diperkecil yang mencakup suatu wuilayah yang mempunyai jumlah penduduk 30 000
jiwa saja.

c.

Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas di daerah-daerah tingkat
kelurahan atau desa yang memiliki jumalah penduduk 30 000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi
kegiatan kegiatan yang berada di suatu kecanatan maka salah satu puskesmas tersebut di tunjuk
sebagai penanggungjawab yang selanjutnya disebut sebagai puskesmas induk sedang yang lain
disebut puskesma pembantu. 2 kategori ini dikenal sampai sekarang.
Visi Dan Misi Secara Umum

1.

Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Indikator Kecamatan Sehat:

1)

lingkungan sehat.

2)

perilaku sehat.

3)

cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.

4)

derajat kesehatan penduduk kecamatan.

2.

Misi

1)

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

2)

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

3)

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.

4)

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta


lingkungannya.

d.

Wilayah Kerja

1.

Identitas Puskesmas

1)

Nama : Puskesmas Sedadap

2) Kode Pos : 77482


3) Alamat
: Jl. Ujang Dewa RT.01 Nunukan Selatan
4) No. Telp : 0556 2027816
2. Karakteristik Wilayah Kerja
1) Letak Administratif

Secara administratif, Puskesmas Sedadap berada di wilayah Kecamatan Nunukan Selatan,


Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Utara.

2)

Letak Geografis
Secara Geografis, Puskesmas Sedadap yang terletak di kecamatan Nunukan Selatan dengan
Luas Wilayah 174.790 km2 memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Nunukan Timur

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sembakung.

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binusan.

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sebatik Timur.

3)

Keadaan Wilayah
Daratan rendah yang berupa rawa-rawa dan pinggir laut/ pantai

Dataran tinggi dengan kondisi berbukit.

Sebagian merupakan hutan.

Sebagian wilayah merupakan wilayah pengembangan perkotaan yang cukup ramai, tetapi
sebagian lainnya merupakan daerah pemukiman yang berkelompok.

Aksessibilitas sebagian wilayah sulit di jangkau, termasuk adanya wilayah kerja yang berada di
luar pulau Nunukan seperti pada pulau Bukat.

e.

Tugas Dan Fungsi Puskesmas

1.
1)

Tugas Puskesmas yaitu :


Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tekhnis dan rujukan
medis maupun rujukan
kesehatan dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program
puskesmas.
Fungsi puskesmas yaitu :

2)
3)
4)
5)
2.

Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya..


1)
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup
sehat.
2)
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada wilayah kerjanya.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat
dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun dengan demikian kegiatan pokok
puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1)
Kesehatan Ibu dan Anak
2)
Keluarga Berencana
3)
Upaya Peningkatan Gizi
4)
Kesehatan Lingkungan
5)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6)
Pengobatan termasuk Pelayanan Daerah Karena Kecelakaan
7)
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8)
Kesehatan Sekolah
9)
Kesehatan Olahraga
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat
11) Kesehatan Kerja
12) Kesehatan Gigi dan Mulut
13) Kesehatan Jiwa
14) Kesehatan Mata
15) Laboratorium Sederhana
16) Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan
17) Kesehatan Lanjut Usia
18) Pembinaan Pengobatan Tradisional
19) Pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap
kegiatan pokok puskesmas di laksanakan dengan pendekatan . Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa .
(Depkes RI, 2003, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta)

B. Organisasi Puskesmas Secara Umum


KEPALA

URUSAN
TU

PUSKESMAS PEMBANTU
POKJA
VI
POKJA
VII
POKJA
V
POKJA
IV
POKJA
III
POKJA
II
POKJA
I

C. Personalia
Susunan Organisasi Puskesmas terdiri dari 3 unsur :
a. Unsur Pimpinan
: Kepala Puskesmas
b.

Unsur Pembantu pimpinan

: Sub Bagian Tata Usaha

c.

Unsur Pelaksana

Unsur pelaksana
1. Unsur terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional
2. Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas daerah masing-masing, yaitu :
1) Pokja 1

2)

3)
4)

5)

Melaksanakan kegiatan/koordinasikan Kesejahteraan Ibu dan Anak, KB dan usaha perbaikan


gizi.
Pokja 2
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (khususnya
imunisasi), Kesehatan Lingkungan dan Laboratorium Sederhana.
Pokja 3
Melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan mulut, Kesehatan kerja serta kesehatan usia lanjut.
Pokja 4
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
Pokja 5
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan
masyarakat dan
penyuluhan kesehatan masyarakat.

6)

Pokja 6
Melakukan kegiatan pengobatan, pelayanan rawat jalan dan rawat inap dan ruang bersalin.
7) Pokja 7
Melaksanakan kegiatan kefarmasian dan puskesmas keliling. Adapun struktur organisasi
puskesmas disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah berkaitan dengan UU Otonomi
daerah.
(Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas
Kuin Raya, Banjarmasin)
D. TUGAS DAN WEWENANG
a. Kepala Puskesmas
Tugas Kepala Puskesmas :

b.

1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan suvervisi


2. Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas
Fungsi Kepala Puskesmas :
Memimpin, menyusun, mengkoordinasikan dan menetapkan rencana operasional pelaksanaan
pembinaan puskesmas yang meliputi program dan kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk
teknis kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas di puskesmas.
Dokter Umum

Tugas Dokter Umum :


Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik.
Fungsi Dokter Umum :
Melaksanakan pelayanan kesehatan Umum.
Wewenang Dokter Umum :
1.

Melaksanakan pemerikasaan dan pengobatan.

2.

Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatab fungsi manajemen.

3.

Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani poliklinik.

4.

Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan terutama pada praja yang sakit.

c.

Dokter Gigi
Tugas Dokter Gigi :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana dengan baik.
Fungsi Dokter Gigi :

1.

Melaksanakan Pelayanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2.

Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar umum, terdiri :

1)

Premadikasi Pencabutan

2)

Penambalan Gigi

3)

Perawatan Syaraf Gigi

4)

Melaksanakan Konsultasi Gigi.

5)

Melaksanakan/menerima kasus-kasus emergency gigi/darurat.

3.

Membantu Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen

4.

Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani di poliklinik.

5.

Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan gigi dan mulut .

d.

Tata Usaha
Tugas Tata Usaha :

1.

Mengkoordinasikan tugas tugas yang di berikan oleh pimpinan.

2.

Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian.

3.

Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga.

4.

Membuat konsep surat dinas atau mengetik konsep surat pimpinan.

5.

Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.

6.

Memonitor dan merekap penelitian yang dilakukan staf Akademik (mencakup penelitian pusat,
Fakultas, Lintas Unit, Jakarta In focus, Hibah Kompetitif, LPPM dan hibah DIKTI )

7.

Membantu secara administrasi dan keuangan pelaksana penelitian lintas unit.

8.

Membantu Proses penyelenggaraan seminar/pertemuan ilmiah rutin.

9.

Menghadiri rapat-rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah administrasi.

10. Menerapkan rapat-rapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan tamu-tamu.


11. Menginvertarisasi semua perlengkapan yang ada.
12. Menyusun anggaran tahunan.
13. Mengatur jadwal rapat pimpinan.
14. Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan.
Wewenang :
1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun dengan tulisan.
2. Mengusulkan mutasi/rotasi. Promosi, kenaikan golongan/skala gaji staf administrasi maupun
penundaannya dengan persetujuan Ketua LPPM.
3. Menggunakan saran, prasaran kerja untuk kelancaran pelaksana tugas-tugas.
e. Apoteker
Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya :
1.

Membuat visi dan misi

2.

Membuat strategi, tujuan,sasaran dan program kerja.

3.

Membuat dan menetapkan peraturan atau standar prosedur Operasional (SPO) pada setiap fungsi
kegiatan di apotek.

4.

Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja pada setiap fungsi
kegiatan di apotek.

5.

Merencanakan, malaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil kinerja operasional dan


kinerja keuangan apotek.
Wewenang dan tanggung jawab Apa di antaranya :

1.

Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan

2.

Menentukan sistem atau peraturan yang akan di gunakan.

3.

Mengawasi pelaksanan SPO dan program kerja.

4.

Bertanggung jawab terhadap kinerja yang di peroleh.

f.

Loket Pendaftaran
Tugas Loket Pendaftaran

1.

Mendaftar pasien yang datang berobat.

2.

Mencatat di register.

3.

Mengisi Identitas pasien di kartu rawar jalan dan kartu resep.

4.

Mengisi tanda pengenal pasien.

5.

Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP.

6.

Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi pada pengeluaran karcis.

7.

Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi setiap hari.

8.

Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu.

9.

Menyusun kertu Rawat jalan pasien pada rak status sesuai aturan nomer kode.

10. Membantu merencakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu tanda pengenal, famly folder
dan amplop tempat kartu rawat jalan.
11. Mencatat Register Baru/Lama, register bayar/Gratis/Askes/BPJS .
12. Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.

BAB III
TINJAUAN KHUSUS
A. Visi, Misi Dan Motto Puskesmas Sedadap

a.

Visi Puskesmas Sedadap


Sedadap Sehat Tahun 2015

b.

Misi

1.

Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan

2.

Mengembangkan Profesionalisme sumber daya manusia

3.

Mengembangkan sarana kesehatan puskesmas

4.

Mewujudkan manajement puskesmas yang kompak dan solid

5.

Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

c.

Motto

Anda Sakit, Itu beban kami. Anda Sehat, Itu tujuan kami . Adapun janji pelayanan Puskesmas
sedadap sebagai berikut Kami siap melayani Anda seperti Keluarga Kami Sendiri dan kami segera
menyelesaikan permasalahan Kesehatan Anda( Profil Puskesmas Sedadap).
B. Instalasi Farmasi
Instalasi puskesmas merupakan unit pelaksanaan fungsional yang bertanggungjawab dalam
meningkatkan mutu pelayanan farmasi secara menyeluruh di puskesmas dalam ruang lingkup
produk maupun dalam ruang lingkup pelayanan.

Tugas Instalasi Farmasi Puskesmas


Sebagai pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kefarmasian. Untuk menjaga atau
meningkatkan kualitas hidup pasien atau masyarakat.
a. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan
1) Tujuan Perencanaan
Suatu proses kegiatan sleksi obat dan perbekalan kesehatan unuk menentukan jumlah obat daam
rak pemenuhan kebutuhan puskesmas

Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbeklan kesehatan yang mendekati kebutuhan.

Menigkatka pengunaan obat secara rasional

Menigkatkan efisiensi pengunaan obat


2) Cara Menyusun Perencanaan

Mengecek sisa stock obat yang habis pada bulan ini misalkan sisa stock pada akhir bulan april
digunakan untuk stok awal pada bulan mei 2010

Mengumpulkan obat yang habis masa kadaluarsa (Expied)

3)

Cara Mengajukan Usulan Perencanaan


Mengajukan usulan perencanaan harus disertai laporan penggunaan obat dalm satu tahun atau
perbulannya
Usulan perencanaan meliputi :

2.

Laporan pemakain obat selama setahun


Jumlah atau sisa obat yang sudah dipakai
Menentukan jumlah obat yang sudah kadaluarsa (EXP)
Pengadaan
Kegiatan pengadaan merupakan cara permintaan obat dengan cara mengajukan perencanaan
atau permintaan obat ke dinas kesehatan setempat, kemudian ke UPT Gudang Farmasi dengan
melampirkan LPLPO dan SPMB.
3. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari UPT
Gudang Farmasi ke puskesmas sedadap.
4. Penyimpanan
Suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman, terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamain. Tujuannya agar obat tersedia di
UPK mutunya dapat dipertahankan.
1) Persyaratan farmasetis (suhu dan cahaya)

Ruangan kering tidak lembab

Mempunyai ventilase, agar ada aliran udara dan tidak lelmbab/panas

Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindari
adanya cahaya langsung dan berteralis.
2) Cara penataan

Pengaturan dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis dan
berdasarka nama generiknya.
Penerapan system FIFO dan FEFO
Obat yang sudah diterima disusun sesuai dengan pengelompokannya
Pemindahan harus hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan/obat pecah.
Golongan antibiotic disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat kering, terhindar dari cahaya
matahari.
Di susun berdasarkan obat yang banyak di gunakan.
Obat yang namanya sama di jauhkan, untuk menghindari terjadinya obat tertukar
5. Penyaluran

Penyaluran merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan.
1) Prinsip Penyaluran Barang

FIFO (First In First Out)

Berdasarkan masa kadaluarsa


2)
Tata Cara Penyaluran
Puskesmas sedadap melakukan penyaluran pada beberapa pustu yaitu :

Pustu Semengkadu
Pustu Mansalong
Pustu Lancang
Pustu Mamolo
Dll

6.
1)

Pencatatan Dan Pelaporan


Rangkaian kegiatan
Dalam rangka penataan obat secara tertib terhadap obat yang diterima, disimpan, di distribusikan
dan atau unit yankes lainnya.
2) Membukukan lalu lintas

Buku induk

Kartu stock

Buku pengeluaran
3) Melaporkan jumlah barang

Membuat laporan kedinas kesehatan kota/propinsi setiap bulan

Membuat laporan narkotika dan psikotropika ke dinas kesehatan kota


b.
1.

Apotek

Pengertian
Apotik adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi serta
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2002). Menurut PP
No.51 Tahun 2009, Apotik adalah sarana pelayanan Kefarmasian tempat dilakukannya praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Dalam hal ini seorang Apoteker bertanggung jawab penuh terhadap
pengelolaan suatu Apotik. Supaya pelayanan terhadap obat-obatan dalam masyarakat lebih
terjamin baik dalam segi keamanan maupun dalam segi kualitas dan kuantitasnya.
Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang perapotekan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002.Adapun tugas dan fungsi apotek menurut peraturan
pemerintah No. 25 tahhun 1980 yaitu sbb:
1) Tempat pengabdian profesi seoorang Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

2)

Sarana Farmasi yang melaksanakan percikan, pengubahn bentuk, dan penyerahan obat atau
bahan baku obat.
3) Sarana penyalur perbekalan Farmasi yang harus menyebarkan obat yang di perlukan masyarakat
secara meluas dan merata.
2. Kegiatan yang dikelola apotek
1) Batasan
Apotek puskesmas melayani :

Masyarakat umum dengan resep warna putih

Askes dengan resep warna putih

Jam kesmas dengan resep warna putih

2)

Prosedur Pelayanan Resep Di Apotek


Syarat penerimaan resep terdiri dari :

Kelengkapan resep
Identitas dokter
Identitas pasien

Syarat peracikan
Dilayani sesuai dengan resep dokter
Wadah obat harus tertutup rapat
Wadah obat diberi label
Obat tidak boleh berserakan di mana-mana
Tersedia meja untuk tempat percikan
Pembatasan obat untuk pasien Askes dan Jamkesmas

Syarat penyerahan obat


Sebelum obat diserahkan, obat harus di cek sesuai nama pasien penderita, umur pasien, jenis obat,
jumlah obat, aturan pakai obat dan lain-lain
Obat diberikan disertai dengan informasi yang lengkap
Penerimaan obat dipastikan pasien atau keluarga pasien
3) Sistem Administrasi Di Apotek

Tata Cara Pencatatan


Pencatatan dilakukan berasarkan tanggal pemakaian dan berapa jumlah resep yang masuk dan
dijumlahkan pada akhir bulan.
Tata Cara Penyimpanan Arsip Resep
Menyimpan bandal resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan berdasarkan tanggal agar
memudahkan dalam penelusuran resep.
4) Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Contoh Resep
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
PUSKESMAS
Dokter : Taurisia .Ir
tanggal :01/10/2014
R/ Amoxicillin tab 500 mg

No. X

S3dd1
R/ Paracetamol tab 500 mg

No. X

S3dd1
R/ CTM tab

No. X

S3dd1
R/ Vit C

tab

No. X

S3dd1

Pro
Umur/sex
Alamat

: Nn erika
: 16 tahun / perempuan
: RT 07 Selisun

Amoxicillin
Khasiat, Antibiotik aturan pakai tiga kali sehari sebelum makan harus diminum sampai habis,
tiap perdelapan jam, efek samping Skin rash atau reaksi lain dan pada penggunaan dosis
besar dapat menyebabkan kerusakan hati,cara penyimpanan simpan dalam wadah tertutup
rapat, ditempat sejuk dan kering.
Paracetamol
Khasiat,Mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi, nyeri setelah operasi,padawaktu haid dan
demam,Aturan pakai tiga kali sehari sebelum makan , efek samping Skin rash atau reaksi lain
dan pada penggunaan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati,cara penyimpanan simpan
dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
CTM
Khasiat, utuk meringankan gejala alergi seperti pada rhinitis, urtikaria, dan hay fever, aturan
pakai, tiga kali sehari sesudah makan, efek samping, Mulut kering, pandangan kabur, dan
mengantuk, cara penyimpanan simpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
Vit C
Khasiat, untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin C, sariawan, menyamarkan
kerutan, membatasi pembentukan garis garis halus wajah, mencegah penuaan dini,
mengenyalkan dan melenturkan kulit, menghaluskan kulit, mencerahkan kulit (look
brightness),mencegah luka jerawat dan menutupnya secara cepat, mencegah prosespembentukan

frekel (freckles), mencegah pengaruh buruk sinar UV matahari pada kulit. Pemakaian jangka
panjang hingga 6 bulan keatas menunjukkan kulit wajah terlihat lebih muda, aturan pakai tiga
kalisehari sesudah makan, efek samping 1%- 10%: Renal: hyperoxaluria (kejadian
tergantung dosis) < 1%: pusing, faintness, fatigue, flank pain, sakit kepala, Cara
penyimpanan simpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.(Dr.M.Dani
Pratomo, MM.Apt,2011-2012,ISO INDONESIA VOL.46, Jakarta,439-441)

BAB IV
PEMBAHASAN
A. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI PUSKESMAS
a. UGD (Unit Gawat Darurat)
1. Membatu perawat yang ada di UGD (Unit Gawat Darurat) dari membersihkan luka pakai NaCL
0,9%, mengambilkan alat dan bahan yang di perlukan untuk mengatasi keluhan pasien.
2. Penebulizer alat ini digunakan untuk anak bayi yang memiliki batuk berdahak alat ini berfungsi
untuk memasukkan uap obat yang di berikan oleh perawat UGD NaCL 0,9% : obat batuk bayi
perbandinganya 9:1
b. Promkes, Kesling dan Gizi
Kegiatan yang saya lakukan disini sangat menambah wawasan saya
1. Promkes (promosi Kesehatan)
Kegiatan yang saya lakukan adalah melakukan program lansia (lanjut usia) di gadis satu
mengecek gula darah pada orang lanjut usia mengukur tinggi badan, berat badan, tensi/mengukur
tekanan darah.
2. Kesling (Kesehatan Lingkungan)

Saya belum pernah dapet kegiatan pada saat saya Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sana.

3.

Gizi
Kegiatan posyandu tiap bulanan di berbagai tempat yang ada di sedadap ini kegiatan yang saya
lakukan ia lah memberikan biskuit MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) kepada anak
balita dan biskuit BUMIL (IBU HAMIL) kepada ibu yang sedang mengandung anak.
Melihat juga kegiatan pemberian suntikan imunisasi kepada anak yang berusia 1 bulan dan
seterusnya.
c. Apotik
1. Melayani pasien ( Pelayanan obat )
Pelayanan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non teknis, mulai dari
menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien.
2. Tujuan
1) Pasien mendapat obat sesuai resep
2) Pasien mendapat informasi yang cukup
3. Kegiatan pelayanan
1) Pembacaan resep

Nama obat dan jumlah obat

Jenis dan bentuk sediaan obat

Nama dan umur pasien

Dosis

Cara pemakaian (aturan pakai)


2). Penyiapan obat

Mengambil obat menggunakan sepatula

Mengembalikan sisa obat kedalam wadah

Memeriksa ulang etiket

Menghitung jumlah obat

Membuat dan membagi obat dalam bentuk puyer

Mengukur cairan

Melarutkan dan mengencerkan obat dalam bentuk suspense

Mengemas dan memberi etiket

Penyerahan obat
Sebelum obat diserahkan kita harus mengecek identitas pasien, jumlah obat, jenis obat, aturan
pakai, kemasan dan lain-lain
Obat diserahkan dengan informasi yang lengkap
Informasi obat

Informasi obat meliputi :


Kapan obat digunakan, berapa banyak pemakaian obat dan waktu pemakaian obat
Lama pemakaian obat
Cara penggunaan obat
Efek samping obat
Kegunaan obat (indikasi obat)

A.

B.

A.
B.

MASALAH YANG DI TEMUKAN


Masalah tantang malaria di pemukiman warga
Dikarenakan sudah ada beberapa korban yang sudah terkena gejala DBD (Demam Berdarah )
dan ada laporan dari kepala Rumah Tangga kepada puskesmas sedadap
Masalah tentang obat yang ada di apotik
Kebanyakan obat yang ada di apotik sudah banyak kekurangan dan habis terutama ALKES (Alat
Kesehatan) pada gudang apotik yang ada di Puskesmas Sedadap.
ALTERNATIF PEMECAH MASALAH
Perawat yang di Unit Gawat Darurat (UGD) turun kelapangan melihat situasi, kondisi tempat
tinggal dan melihat penampungan air dan di berikan Abate.
Untuk melengkapi sediaan hingga akhr bulan atau sampai waktu mengamprah Apotik
melakukan panjar obat dan alkes ke dinas kesehatan dan dinas mengeluarkan surat perintah
mengeluarkan barang kepada Gudang Farmasi Kesehatan dan gudang mempersiapkan obat dan
alat kesehatan untuk penunjang hingga akhir bulan tersebut.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Saya berkesimpulan bahwa PKL yang dilakukan di setiap sekolah kejuruan sangatmemberi
wawasan luas untuk siswa siswi SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan dengan tujuan
agar siswa mampu mengetahui bagaimana praktikun secara langsung terjun ke lapangan instansi
sesuai dengan jurusan saya. Dan agar siswa tahu bahwa setelah mereka lulus sekolah, mereka
akan menghadapi dan menekuni pekerjaan tersebut, dan berharap bahwa Praktek Kerja

Lapangan( PKL) ini merupakan wujud untuk para siswa berlatih agar kelak nanti setelah bekerja
mereka tidak kaget dan sudah punya bekal untuk bekerja. Praktek Kerja Lapangan sendiri
merupakan kegiatan yang setiap tahunnya pasti akan dilaksakan bagi siswa kejuruanatau SMK ,
dan Praktek Kerja Lapangan juga mampu membuat siswa menjadi lebih dekat dengan dunia
kefarmasian dan siswa juga akan lebih memiliki pengalaman serta pengetahuan yang lebih
banyak dan berguna.

B. SARAN- SARAN
a.
Saran untuk SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan.
1. Untuk SMK Kesehatan Putra Borneo agar pelaksanaan PKL dilaksanakan pada waktu yang lebih
lama agar siswa-siswi lebih dapat memahami perannya di bidang kefarmasian sebagai seorang
asisten apoteker.
2. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna dapat memberikan bekal
tambahan bagi siswa-siswi SMK Kesehatan Putra Borneo agar mampu bersaing dalam dunia
kerja dan mampu mencetak siswa-siswi yang profesional di bidang kefarmasian sehingga
membawa nama baik sekolah.
3. Waktu PKL seharusnya dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan sebelumnya,
sehingga kami mendapat ilmu yang lebih optimal.
4. Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada laporan ini maka kami mohon kritik maupun saran yang
sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan kedepannya.
b.
Saran untuk Instansi Puskesmas Sedadap
1. Pelayanan Semakin di tingkatkan.
2. Kerja Bakti setiap 2 minggu sekali

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Informasi spesialite Obat Indonesia Volumes 47, dirjen POM, Jakarta 2013
SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan, 2014, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan, Nunukan, 1-3.
Dr.M. Dani Pratomo, MM.Apt, 2011-2012, ISO INDONESIA VOL.46, Jakarta, 439-441.
Departemen Kesehatan RI.2007. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Anief, Mohammad, 2007, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depatemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Moh. Anief, Ilmu Meracik Obat, Gadjah University Press

Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kuin
Raya, Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai