Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PENGKAJIAN NYERI MENGGUNAKAN CPOT

PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR DENGAN


PERUBAHAN STATUS HEMODINAMIK DI RUANG INTENSIVE
CARE UNIT
RSUD ULIN BANJARMASIN
Oleh :
Anjarwati, S.Kep NIM 1944691920006
Erwin Setiawan, S.kep NIM 1944691920013
Gerry S.Kep NIM 1944691920015
Nor Diana, S.Kep NIM 1944691920029
Sri Linda, S.Kep NIM 1944691920034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
2019
Nyeri adalah kekhawatiran terbesar Critical Care Pain Observation Tool
pasien di unit perawatan intensif (ICU). (CPOT adalah instrumen
Latar Belakang Sebagian besar pasien sakit kritis
pengkajian nyeri yang
mengalami nyeri sedang sampai hebat.
dikembangkan menggunakan
Kompleksnya pengkajian nyeri di area unsur-unsur perilaku pada pasien
keperawatan kritis memerlukan yang tidak dapat berkomunikasi
pengkajian nyeri yang komprehensif
secara verbal termasuk pasien
sebagai evaluasi yang objektif melalui
dengan ventilator mekanik
pengamatan pada indikator rasa nyeri.
(Priambodo, 2016) sedangkan
. Menurut Tahka et al (2009) dalam menurut Miaskowski (2008) dalam
Priambodo (2016) mengidentifikasi
Purwana (2016) menyebutkan
lima alat ukur pengkajian nyeri untuk
Critical Pain Observational Tool
digunakan pada pasien kritis yang tidak
(CPOT) merupakan skala nyeri
mampu memverbalisasikan intensitas
nyerinya,yaitu Behavioral Pain Scales yang mengevaluasi empat perilaku
(BPS), Critical Care Pain Observation domain: gerakan tubuh, ekspresi
Tool (CPOT), Non Verbal Adult Pain wajah, ketegangan otot dan
Assessment Scale (NVPS), Pain kepatuhan ventilator/ Tiberias.
Assessment and Intervention Notation
Algorithm (PAIN), dan Pain Assessment
Algorithm.

2
Tujuan Penelitian

◦ Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui


Hubungan pengkajian nyeri menggunakan CPOT pada pasien
yang terpasang ventilator denganperubahan status hemodinamik
di Ruang Intensive Care Unit RSUD Ulin Banjarmasin

3
◦ International Society for the Study of Pain
mendefinisikan nyeri sebagai suatupengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun
potensial atau digambarkan sebagai kerusakan itu
sendiri (Gonce P, Fontaine D, Hudak C, Gallo B,
Tinjauan Pustaka 2012)
◦ Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik
sirkulasi darah, fungsi jantung dan karakterisitik
fisiologis vaskular perifer (Mosby 1998, dalam
Jevon dan Ewens 2009). Tujuan pemantauan
hemodinamik adalah untuk mendeteksi,
mengidentifikasi kelainan fisiologis secara dini dan
memantau pengobatan yang diberikan guna
mendapatkan informasi keseimbangan
homeostatik tubuh
◦ (MASUKI ALGORITEM PENGKAJIAN NYERI CPOT BILA
KDA HAUR).
4
Lokasi yang di ambil sebagai tempat penelitian
yaitu di ruang Intensif Care Unit Rumah Sakit
Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
Waktu Penelitian
Penentuan Lokasi, Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 12-19
Waktu dan Agustus 2019
Sasaran Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah pasien yang
Penelitian
menggunakan ventilator di ruang Intensi Care Unit
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian


kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.

5
Populasi Penelitian

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di
ruang Intensif Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Ulin
Banjarmasin.

Sampel
Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti
adalah objek mewakili populasi.
Kriteria inklusi dan eksklusi

6
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi pasien yang terpasang
ventilator dengan menggunakan lembar observasi Critical-Care Pain Observasion
Tool (CPOT) sebelum pasien di observasi pastikan pasien tidak menggunakan
sedasi
Lembar Obsevasi
Merupakan format yang berisi data demografi pasien, tekanan darah, denyut nadi,
MAP dan format skoring CPOT
Skala Critical-Care Pain Observation Tool (CPOT)
Cara
Adalah skala pengukuran nyeri berdasarkan perilaku pasien yang terdiri dari 4
Pengumpulan bagian, dimana setiap bagian memiliki kategori yang berbeda, yaitu ekspresi wajah,
Data pergerakan badan, tegangan otot dan keteraturan dengan ventilator untuk pasien
terintubasi atau vokalisasi untuk pasien yang tidak terintibasi. Jumlah skor yang
mungkin diperoleh diantara rentang 0-8.
Pada penelitian ini pengambilan data derajat nyeri menggunakan skala CPOT
dilakukan oleh perawat pada pagi hari. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
format cek list.
Sebelum melakukan penilaian CPOT pasien dengan terapi sedasi dan analgesik
dihentikan selama 15-30 menit dan penilaian dilakukan selama 5 menit
Penilaian dilakukan sebanyak 1 kali sehari untuk satu pasien
7
Penggunaan Status Nilai Nilai Me Std

Alat Ukur Hemo


dinam
Mini
mal
Maks
imal
an Dev
iatio
Nyeri CPOT ik n

Setelah MAP 63m 128 104 25,


mH mmH ,38 031
Sedasi Di g g

Hold Freku
ensi
102
x/m
139x/
menit
121
,50
11,
526

Terhadap Nadi enit


Freku 23x/ 38x/ 29, 4,8
Status ensi men menit 38 97

Hemodinami Perna
fasan
it

k CVP 0 5mm
Hg
0,6
2
1,7
68

8
Pada penelitian ini, pemantauan untuk status hemodinamik dilakukan
secara satu kali dalam sehari selama 5 menit dengan menghentikan
terapi sedasi dan analgesik selama 15-20 menit sebelum penilaian.
Hasil penelitian ini yang dilakukan di ruang ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin didapatkan hasil bahwa tidak terdapat

Pembahasan
hubungan antara penilaian CPOT terhadap perubaha sattus
hemodinamik. Seperti yang diungkapkan oleh Jevon (2009) di dalam
penelitianya bahwa status hemodinamik dipengaruhi oleh berbagai
macam factor yaitu penyakit, terapi sedasi, dan penggunaan ventilator
mekanik. arteri dalam darah dapat menyebabkan masalah perubahan
status mental (mulai dari gangguan penilaian, orientasi, kelam pikir,
letargi, dan koma), dyspnea, peningkatan tekanan darah, perubahan
frekuensi jantung, disritmia, sianosis, diaforesis dan ekstremitas
dingin.

9
◦ Penelitian yang dilakukan saat ini mempunyai
keterbatasan pada waktu penelitian yang relatif
singkat serta jumlah sampel yang tidak terlalu
banyak
Keterbatasan
Penelitian

10
Implikasi Hasil Penelitian Dalam Keperawatan

◦ Penilaian nyeri pada pasien dengan


menggunakan ventilator mekanik banyak
dikembangkan sehingga pendekatan
objektif terhadap penanganan nyeri dapat
dilakukan secara terukur salah satu nya
penggunaan alat ukur CPOT

11
Any questions?

12

Anda mungkin juga menyukai