Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada penelitian ini MAP sebelum dihentikan terapi sedasi dan analgesi untuk dilakukan penilaian rata

– rata 99,50 dengan nilai terendahnya 52 dan nilai tertingginya 126 Namun setelah dihentikan terapi

sedasi dan analgesi kemudian dilakukan penilaian didapatkan rata-rata …………. dengan nilai tertingi

……………..dan terendah ………….Nilai rata-rata hitungan tekanan dari arteri agar sirkulasi darah

sampai keotak normal tidak lebih dari 100MmHg (Jevom, 2009).

Pada penelitian ini rata-rata nilai heart rate ketika sebelum dihentikan terapi sedasi dan analgesi
untuk dilakukan penilaian rata – rata ………………dengan nilai terendahnya …………….dan nilai

tertingginya…………... Namun setelah dihentikan terapi sedasi dan analgesi kemudian dilakukan

penilaian didapatkan rata-rata …………. dengan nilai tertingi ……………..dan terendah ………….

Seperti diungkapkan oleh Kozier & Erb (2002) bahwa salah satu dampak dari nyeri adalah

peningkatan denyut nadi.

Pada penelitian ini didapatkan nilai rata-rata respiratori rate pasien pada saat sebelum dihentikan
terapi sedasi dan analgesi untuk dilakukan penilaian rata – rata ………………dengan nilai terendahnya

…………….dan nilai tertingginya…………... Namun setelah dihentikan terapi sedasi dan analgesi

kemudian dilakukan penilaian didapatkan rata-rata …………. dengan nilai tertingi ……………..dan

terendah ………….Dalam analisa peneliti bahwa pemberian terapi sedasi dan analgesi berpengaruh

terhadap penurunan angka respirasi pasien. Seperti yang diungkapkan oleh Jevon (2009) di dalam

penelitianya bahwa status hemodinamik dipengaruhi oleh berbagai macam factor yaitu penyakit,

terapi sedasi, dan penggunaan ventilator mekanik. arteri dalam darah dapat menyebabkan

masalah perubahan status mental (mulai dari gangguan penilaian, orientasi, kelam pikir, letargi,

dan koma), dyspnea, peningkatan tekanan darah, perubahan frekuensi jantung, disritmia,

sianosis, diaforesis dan ekstremitas dingin.

Hasil penelitian ini yang dilakukan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Ulin
Banjarmasin didapatkan hasil bahwa nilai tekanan pre dan post an mengalami peningkatan
setelah terapi sedasi dan analgesi , maka dalam penelitian ini dapat diambil keputusan bahwa ada
pengaruh pemberian terapi sedasi dan analgesi terhadap status hemodinamik. Seperti yang
diungkapkan oleh Jevon (2009) di dalam penelitianya bahwa status hemodinamik dipengaruhi
oleh berbagai macam factor yaitu penyakit, terapi sedasi, dan penggunaan ventilator mekanik .
arteri dalam darah dapat menyebabkan masalah perubahan status mental (mulai dari gangguan
penilaian, orientasi, kelam pikir, letargi, dan koma), dyspnea, peningkatan tekanan darah,
perubahan frekuensi jantung, disritmia, sianosis, diaforesis dan ekstremitas dingin.

Pada penelitian ini, pemantauan untuk status hemodinamik dilakukan secara satu kali dalam
sehari selama 5 menit dengan menghentikan terapi sedasi dan analgesi selama 15-20 menit
sebelum penilaian.

Anda mungkin juga menyukai