b. Penanganan pertama
Setelah ditentukan ada tidaknya nyeri dan tingkat keparahannya,
maka segera dilakukan penanganan untuk menanggulangi
masalah nyeri. Penanganan nyeri berdasarkan asal nyeri adalah
yang paling uatama untuk dapat menentukannya. Menentukan
asal nyeri dilakukan setelah rasa nyeri yang onsetnya akut
ditangani terlebih dulu.
Pada kasus-kasus nyeri yang tidak spesifik pemberian analgetik
ringan dan menenangkan pasien dan keluarga adalah langkah
pertama yang harus dilakukan.
Pada nyeri kronis yang bukan disebabkan oleh kanker, pasien
umumnya telah dapat mengatasi nyerinya untuk sementara,
sehingga dapat diperlakukan sebagai rawat jalan biasa.
Penatalaksanaan nyeri di Rumah Sakit Umum Al-Islam H.M.
Mawardi dilakukan dengan berpedoman pada WHO Pain Step
Ladder (Gbr 6)
MANAJEMEN NYERI
f. Melakukan Evaluasi
Setelah memberikan terapi dan penanganan yang sesuai,
perawat dan dokter harus melakukan evaluasi respon pasien
terhadap penanganan yang diberikan. Apabila nyeri berkurang
dan membaik maka terapi dapat dilanjutkan atau dihentikan
sesuai dengan asesmen ulang, namun apabila tidak ada
perbaikan maka harus segera dilakukan asesmen ulang untuk
menentukan penanganan yang lebih sesuai.
Pasien dikatakan membaik atau memberikan respon positif
apabila:
1) Secara obyektif: skoring nyeri berkurang secara signifikan
(dari severe menjadi moderate atau mild, dari moderate
menjadi tidak nyeri)
2) Secara motorik: pasien dapat melakukan kegiatan sehari –
hari secara mandiri tanpa keluhan
3) Secara psikologis: pasien tidak mengeluh lagi dan
mengurangi sendiri penggunaan obatnya
4) Secara sosial: laporan dari keluarga yang menyatakan
pasien membaik secara motorik, psikologis dan sosialisasi
dibandingkan sebelum mendapatkan terapi.
Nyeri yang tidak akut, tergolong nyeri ringan sampai sedang
dan dapat dikontrol, dapat dilakukan penanganan secara rawat
jalan dan mengikuti penatalaksanaan nyeri yang telah
ditentukan (sesuai Panduan Praktek Klinis).
MANAJEMEN NYERI