Anda di halaman 1dari 4

ASESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman:


04/SPO/KAMOP/RSMR/VIII/2022 0 1/2
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
ROGOJAMPI

Standar Prosedur Tanggal Terbit,


Operasional 12/08/2022

Pengertian Mengidentifikasi apakah pasien sedang mengalami kesakitan


nyeri dan melakukan penilaian agar dapat memberikan terapi dan
penanganan.
Tujuan 1. Dapat mengidentifikasi pasien yang sedang mengalami nyeri
agar dapat memberikan penanganan yang sesuai.
2. Mengidentifikasi penyebab nyen
3 Menentukan diagnosis
4. Menentukan tata laksana
5. Mampu melakukan monitoring nyeri
Kebijakan Peraturan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Rogojampi
tentang Assesment pasien nyeri
Prosedur Assesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating scale
Gambar NRS (numbering Rating scale)

 Indikasi
Digunakan padapasien dewasa dan anak berusia >9
tahun yang menggunkan angka untuk melambangkan
intensitas nyeri yang dirasakannya.
 Instruksi :
Pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang
dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara
0-10
 0 =tidak nyeri
 1-3=nyeri ringan sedikit mengganggu aktifitassehari-hari
 4-6=nyeri sedang gangguan nyata terhadap aktifitas
sehari-hari
 7-10=nyeri berat(tidakndapat melakukanaktivitas sehari-
hari)
 Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas
nyeri nya dengan angka , gunakan asesmen wong beker
faces pain scale sebagai berikut;

Wong Baker FACES Pain Scale

 Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3


tahun) yang tidak
dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka,
gunakan asesmen
 Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk /
memilih gambar mana
yang paling sesuai dengan yang ia rasakan.
Tanyakan juga lokasi
dan durasi nyeri
0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa
nyeri sama sekali
2 – 3 = sedikit nyeri
4 – 5 = cukup nyeri
6 – 7 = lumayan nyeri
8 – 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
a. Perawat menanyakan mengenai faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri kepada pasien
b. Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri
 Lokasi nyeri
 Kualitasdan atau penjalaran /penyebaran
 Onset,durasi,dan factor pemicu
 Riwayat penanganan nyerisebelumnya dan
efektifitasnya
 Efek nyari terhadap aktifitassehari-hari
 Obat obatan yang dikonsumsi pasien
c. Pada pasien dalam pengaruh obat anastesi atau
dalam kondisi sedang aseesmen dan penanganan
nyeri dilakukan saat pasien menunjukan respon
berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa nyeri.
Asesmen ulang nyeri dilakukan pada pasien yang
dirawat lebih dari beberapa jam dan menunjukkan
adanya rasa nyeri sbb:
Asesmen ulang nyeri adalah prosedur menilai ulang
derajat nyeri pada pasien yang intervensin yang
telah dilakukan terkait penatalaksanaa nyeri yang
telah diberikan dengan interval waktu sesuai criteria
sbb:
 15 menit setelah intervensi obat injeksi
 1 jam setelah obat oral atau lainnya
 1x/shift bila skor nyeri 1-3
 Setiap 3 jam bila skor nyeri 4-6
 Setiap 1 jam bila skor nyeri 7-1
 Dihentikan bila skor nyeri 0
1. Instalasi Rawat Inap.
Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai