Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN MANAJEMEN NYERI

1. Pengertian
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional akibat adanya
kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman
sensorik dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan
jaringan.
Berdasarkan onsetnya, nyeri dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
- Nyeri akut : nyeri dengan onset segera dan durasi terbatas
- Nyeri kronis : nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama,
lebih dari 6 minggu
Berdasarkan derajatnya, nyeri dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Nyeri ringan : sedikit mengganggu aktifitas sehari-hari (sistem skala 1-
3)
- Nyeri sedang: gangguan nyata pada aktifitas sehari-hari (sistem skala
4-6)
- Nyeri berat : tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari (sistem skala
7-10)
- Skala 0 : tidak ada nyeri
Manajemen nyeri adalah penatalaksanaan pasien dengan keluhan nyeri
pada pasien rawat inap maupun rawat jalan dengan melakukan assesmen
sampai dengan pemberian terapi sehingga keluhan nyeri pasien
berkurang/hilang.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayananan nyeri meliputi pelayanan bagi pasien – pasien
di unit gawat darurat, unit rawat jalan, unit rawat inap, dan unit kamar
operasi RSUD Tani dan Nelayan.
3. Tata Laksana (prosedur) pelayanan pasien
a. Cara Pengkajian /asesmen
Semua pasien yang masuk di RSUD Tani dan Nelayan, petugas
harus melakukan anamnesa dan dinilai skala nyerinya.
1) Anamnesa
Anamnesa yang dilakukan terhadap pasien dengan cara
menanyakan kepada pasien meliputi :
- P (Provokes/Point) : Faktor yang mempengaruhi gawat atau
ringannya nyeri
- Q(Quality) : Bagaimana rasa nyerinya R
(radiation/Relief)
- S (Severity) : Keparahan atau intensitas nyeri
- T (Time) : waktu atau lama serangan atau frekuensi
nyeri
2) Asesmen/Penilaian Skala Nyeri
Asesmen nyeri yang dilakukan di RSUD Tani dan Nelayan
menggunakan 3 cara yaitu:
a) Numeric Scale digunakan untuk pasien dewasa dan anak yang
usianya lebih 8 tahun. cara mengukur skala nyeri dengan
numeric scale adalah dengan menyakan pada pasien mengenai
intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan
angka antara 0 - 10. Setelah mendapatkan hasil numeriknya
dikategorikan :
-0 : Tidak Nyeri
-1 – 3 : Nyeri ringan
-4 – 6 : Nyeri sedang
-7 - 10 : Nyeri berat
b) Wong baker faces pain scale digunakan untuk pasien (dewasa
dan anak lebih 3 tahun) yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka. Cara mengukur nyerinya
adalah dengan mencocokan ekspresi wajah pasien dengan
gambar yang ada dipanduan. Kemudian dari gambar yang
cocok tentukan numeriknya. dari hasil numerik bisa didapatkan
keterangan atau kondisi pasien yaitu :
0 : ekspresi rilek, tidak merasa nyeri sama sekali
2 : sedikit nyeri
4 : cukup nyeri
6 : lumayan nyeri
8 : sangat nyeri
10 : amat sangat nyeri
b. Penatalaksanaan
Setelah petugas mengetahui skala nyeri pasien maka akan
dilakukan intervensi sesuai dengan skala nyeri pasien. Tindakan yang
dilakukan adalah :
- Pasien yang mengalami nyeri derajat ringan (skala 1-3) dilakukan
edukasi untuk relaksasi dan distraksi apabila dengan tehnik relaksasi
dan distraksi, keluhan nyeri tidak berkurang dilakukan kolaborasi
medis untuk pemberian terapi jenis NSAID.
- Pasien yang mengalami nyeri derajat sedang (skala 4-6) dilakukan
kolaborasi medis untuk pemberian terapi jenis NSAID/ Opioid dosis
ringan
- Pasien yang mengalami nyeri derajat berat (skala 7 -10) dilakukan
kolaborasi medis untuk pemberian terapi jenis opioid
c. Evaluasi
Evaluasi atau reasesmen dilakukan sesuai dengan derajat nyeri
pasien yaitu :
- Semua pasien dirawat inap dilakukan reasesmen terhadap nyeri
minimal tiap 8 jam (saat pergantian shift perawat) dan bila
diperlukan
- Satu jam setelah dilakukan tindakan keperawatan
distraksi/relaksasi
- 15 – 30 menit setelah pasien mendapatkan terapi analgetik oral
dan injeksi analgetik
- 5 menit setelah pemberian nitrat dan obat intravena pada pasien
nyeri jantung
- 5 menit setelah pasien yang mendapatkan terapi injeksi opioid

4. Dokumentasi
a. Asesmen nyeri didokumentasikan pada RM
b. Diagnosa keperawatan nyeri disokumentasikan pada RM
c. Intervensi nyeri didokumentasikan pada RM
d. Implementasi nyeri didokumentasikan pada RM
e. Evaluasi nyeri didokumentasikan pada lembar terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai