Anda di halaman 1dari 10

BAYI DAN BALITA CEGAH MASALAH GIZI KURANG PADA ANAK DENGAN ISI

PIRINGKU

Pokok Bahasan : Cegah masalah gizi pada anak dengan isi piringku

Sub Pokok Bahasan : Penjelasan mengenai isi piringku

Sasaran : Orang tua yang memiliki bayi dan balita dengan masalah gizi kurang

Tempat : Rumah masing-masing bayi dan balita dengan masalah gizi kurang

Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 20-21 Juni 2023

Waktu : 30 menit

Pukul : 09.00 – selesai & 13.00 - selesai

A. LATAR BELAKANG
Permasalahan gizi di Indonesia saat ini mendapat perhatian penting dari pemerintah yakni
masalah gizi kurang yang masih belum teratasi sepenuhnya. Gizi pada bayi dan balita dipengaruhi
oleh factor sosial ekonomi dan latar belakang budaya yang berhubungan dengan pola makan dan
nutrisi. Nutrisi yang tidak adekuat dalam lima tahun pertama kehidupan berakibat pada gangguan
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan otak yang bersifat irreversible. Ukuran
keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi adalah status gizi.
Malnutrisi umunya mengacu pada kondisi gizi kurang, gizi buruk, dan gizi lebih. Kondisi
tersebut merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas terbanyak pada balita di negara
berkembang, yaitu sebanyak 54% atau 10,8 juta anak meninggal akibat malnutrisi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, orang tua dengan anak yang memiliki masalah gizi
kurang mengetahui dan memahami penjelasan mengenai isi piringku.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan mengenai materi isi piringku, diharapkan keluarga
dapat:
a. Mampu menjelaskan pengertian program isi piringku.
b. Mampu menjelaskan tujuan program isi piringku.
c. Mampu menyebutkan manfaat dari program isi piringku.
d. Mampu memahami jenis makanan yang ada pada program isi piringku.
e. Mampu memahami porsi makan pada program isi piringku.

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu Media PJ

Pembukaan : 2 Leaflet Fhira


a. Memberi salam a. Menjawab salam Menit
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
d. Menyebutkan d. Mendengarkan dan
materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan e. Mendengarkan dan
disampaikan memperhatikan
e. Menjelaskan
kontrak waktu
Pelaksanaan : 20 Leaflet Fina
a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan Menit
pengertian isi memperhatikan
piringku b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
isi piringku c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan memperhatikan
manfaat dari isi d. Mendengarkan dan
piringku memperhatikan
d. Menjelaskan jenis e. Mendengarkan dan
makanan pada memperhatikan
program isi f. Menjawab
piringku pertanyaan
e. Menjelaskan porsi
makan pada
program isi
piringku
f. Memberi
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
Evaluasi: 5 Leaflet Fhira
a. Memberikan a. Menjawab Menit
beberapa pertanyaan
pertanyaan untuk b. Menjawab
mengevaluasi pertanyaan
pemahaman
keluarga tentang isi
piringku
b. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
menjawab
pertanyaan
Penutup: 3 Lisan Fina
a. Menyimpulkan a. Mendengarkan Menit
materi yang telah dan
disampaikan memperhatikan
b. Mengakhiri b. Mendengarkan
pertemuan dan dan
menyampaikan memperhatikan
terima kasih c. Menjawab salam
c. Mengucapkan
salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga diharapkan duduk menghadap ke arah pemateri.
b. Keluarga terutama orang tua yang memiliki anak dengan masalah gizi kurang turut serta
dalam kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
b. Keluarga dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung.
c. Keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan pemateri.
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian isi piringku.
b. Keluarga mampu mengetahui dan memahami tujuan isi piringku.
c. Keluarga mampu mengetahui dan memahami manfaat dari isi piringku.
d. Keluarga mampu mengetahui dan memahami jenis makanan pada program isi piringku.
e. Keluarga mampu mengetahui dan memahami porsi makanan pada program isi piringku.

DAFTAR PUSTAKA
f. Devriany, A., & Wulandari, D. A. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang “Isi
Piringku” dengan Kejadian Stunting Anak Balita Usia 12-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, 12 (1),
17-24.

g. dr. Siswanto, MHP., DTM. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Kementerian
Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta, Desember 2018.

h. Fadlillah, Ananda Putri. (2020). Literatur Review: Asupan Energi dan Protein Dengan Status
Gizi Pada Balita. Prosiding National Conference for Ummah, 1 (1).

i. Febria, C., & Andriani, L. (2021). Edukasi dan Sosialisasi Tentang Isi Piringku Pada Ibu-Ibu
Balita Posyandu Nagari Tanjuang Bungo Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota.
Jurnal Salingka Abdimas, 1 (2), 45-48.

j. Fuada, Noviati. (2015). Kecukupan Energi Protein Pada Anak-Anak (24-59 Bulan) Di
Indonesia. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 13 (1): 83-92.

k. IIr. Doddy Izwardy, MA. (2019). Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita. Book ISBN 978-602-416-525-3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.

l. Shafira Roshmita Diniyyah, Triska Susila Nindya. (2017). Asupan Energi, Protein dan Lemak
dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta
Nutrision, 341-350.

m. Nasution, D. Nurdiati, D.S. & Huriyati, E. (2014). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan
Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan.Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11 (1): 31-37.

LAMPIRAN
A. MATERI
a. Isi Piringku
Gizi merupakan kebutuhan dasar manusia yang amat penting, gizi dibutuhkan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan memberikan bahan bakar bagi berbagai proses tubuh
dalam mencapai kualitas hidup. Gizi juga dipandang sebagai faktor penentu yang penting dalam
upaya mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Setiap orang harus makan-makanan
yang beraneka ragam dan memenuhi syarat gizi. Menurut panduan umum gizi seimbang
(PUGS) susunan hidangan harus terdiri dari nasi, lauk, sayur dan buah-buahan yang secara
alamiah sangat tinggi nilainya yaitu makanan pokok sebagai sumber energi, lauk sebagai
sumber protein dan lemak, sayuran dan buah sebagai sumber mineral dan vitamin (Hoffman
dkk., 2020).
“Isi Piringku” adalah program yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk
menggantikan program sebelumnya, yaitu “4 sehat 5 sempurna”. Program ini mengedepankan
konsumsi gizi seimbang. Program gizi seimbang ini memiliki empat pilar utama diantaranya:
1. Pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga.
2. Menjaga berat badan ideal.
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan
4. Mengkonsumsi makanan dengan beraneka ragam dan sesuai porsi ideal.
Porsi ideal yang dimaksud adalah 50% terdiri dari sayur dan buah serta 50% lainnya terdiri
dari karbohidrat dan protein. Walaupun demikian, sumber protein yang dimaksud
direkomendasikan bukan produk susu sapi, turunannya, dan daging olahan, serta menekankan
konsumsi gula, garam, dan lemak.
Pedoman Gizi Seimbang adalah susunan makanan dan minuman sehari-hari dengan jenis
dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
makanan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah gizi kurang dan gizi lebih (Rahmy et al., 2020). Keanekaragaman pangan saat setiap
makan divisualisasikan dengan Isi Piringku yang terdiri dari ⅓ piring makanan pokok, ⅓ piring
sayur, ⅙ lauk pauk dan ⅙ buah. Isi piringku adalah suatu metode panduan makan sehat yang
dikenalkan oleh Kementerian Kesehatan yang dapat menjadi acuan sajian sekali makan. Sebab
makan bukan hanya sekedar kenyang, namun juga harus memenuhi kebutuhan gizi tubuh.
Keragaman makanan dalam satu piring merupakan hal yang tak bisa ditawar mencakup
protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral seimbang. Keberagaman penting karena tidak ada
satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Dalam
satu hari, kita dianjurkan untuk makan sumber karbohidrat 3-4 porsi, makan sayur 3-4 porsi,
buah 2-3 porsi, makanan sumber protein hewani dan nabati 2-4 porsi. Selain itu, kita perlu
membatasi jumlah gula dan garam dalam makanan kita, dan rutin mengkonsumsi air putih.
Menurut Rahmy, dkk (2020), Masyarakat Indonesia masih perlu dilakukan sosialisasi
mengenai penerapan gizi seimbang karena sampai sekarang yang mereka tahu hanya dua item
makanan yaitu nasi sebagai makanan pokok dan lauk pauk. Hal yang menyebabkan mengapa
masyarakat masih tidak memahami mengenai konsep isi piringku karena mereka masih
menerapkan konsep bahwa makan yang penting kenyang tidak perlu ada item buah dan sayur
pun sudah cukup bagi mereka, karena konsep yang masyarakat terapkan hanya bagaimana
mereka dapat merasa kenyang.

b. Pencegahan Gizi Buruk, Gizi Kurang atau Gizi Lebih melalui isi piringku
Memasuki usia balita, anak sudah bisa menyantap menu makanan keluarga di rumah. Ia
tidak perlu lagi tekstur makanan yang dihaluskan atau biskuit khusus bayi. Kondisi ini sangat
memudahkan orangtua dalam menyajikan menu makanan, karena hanya melakukan satu proses
memasak. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian dan jenis
makanan sehat untuk balita agar sesuai nutrisi dan gizi balita.
Pilihan makanan anak usia 1 tahun ke atas semakin bervariasi dan bisa mengikuti menu
orang dewasa, Anda harus berhati-hati dalam memilih. Makanan anak harus tetap diawasi agar
tubuhnya mendapatkan nutrisi dan gizi seimbang demi tumbuh kembang anak. Kebutuhan gizi
balita tergantung pada usia, aktivitas yang sering dilakukan, dan ukuran tubuh balita. Namun,
idealnya balita membutuhkan 1000-1400 kalori per hari.
Konsep gizi seimbang meliputi makanan yang dikonsumsi memenuhi unsur-unsur zat gizi
yang lengkap (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat) dalam jumlah cukup
tidak berlebihan dan tidak kekurangan, dan sesuai untuk kebutuhan tubuh. Praktik isi piringku
dalam keluarga yaitu sebagai berikut:
- Frekuensi makan 3 kali sehari
- Makanan yang disajikan memenuhi kelengkapan zat gizi dalam jumlah cukup dan sesuai
dengan kebutuhan keluarga serta menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum
makan
- Makanan yang disajikan bervariasi. Keanekaragaman Menu, upayakan tidak memakan menu
yang sama setiap hari agar mendapat nutrisi berbeda dari setiap makanan.
- Tidak jajan di luar setiap hari dan memantau berat badan setiap bulan melalui posyandu
- Aktifitas fisik yang cukup atau minimal 30 menit dalam sehari

Salah satu praktik penyajian gizi berimbang adalah dengan konsep “Isi Piringku” yang
memenuhi kaidah gizi seimbang. Dalam praktik gizi seimbang untuk anak-anak bisa dimulai
dengan mengonsumsi beraneka ragam makanan, kenalkan semua jenis makanan. Kurangi
makanan yang manis/berasal dari tepung-tepungan dan turunannya, dan makanan yang terlalu
asin/gurih. Biasakan untuk makan sayur dan buah beraneka ragam. Untuk menunjang
pertumbuhan perhatikan asupan kalsium dan vitamin D. Jangan lupa aktivitas fisik yang cukup.

B. LAMPIRAN LEAFLET
1. Cegah Masalah Gizi anak usia 1-3 tahun dengan isi piringku

2. Cegah Masalah Gizi anak usia 4-6 tahun dengan isi piringku
C. DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai