Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SKRINING DAN PMT BALITA

Dosen Pembimbing :
Ir. Enik Sulistyowati, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Paramita Citra Nur D. (P1337420620013)
2. Fahruddin Zaki (P1337 430220155)
3. Hawa Aulia Sabita S. F. (P1337 425220140)
4. Dwi Jayanti Cantika P. (P1337 430220018)
5. Agustina Rachmawati (P1337 430220166)
6. Era susanti (P1337 424420209)
7. Farradhotun Ismi A. (P1337 434320024)
8. Elysia Fedora S. (P1337 425220099)
9. Rizka Yuliasih Kussanty (P1337 420620039)
10. Nadia Ayu Puspitasari (P1337 431220054)
11. Finalianisya Febriani (P1337 431220106)
12. Dhiya Rahma Syafhira (P1337 431220112)
13. Meiningtyas Diah M. (P1337 425220095)
14. Kristiani Sara (P1337 420620077)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN PROGRAM PADA BAYI DAN BALITA CEGAH
MASALAH GIZI KURANG PADA ANAK DENGAN ISI PIRINGKU

Pokok Bahasan : Cegah masalah gizi pada anak dengan isi piringku

Sub Pokok Bahasan : Penjelasan mengenai isi piringku

Sasaran : Orang tua yang memiliki bayi dan balita dengan masalah gizi kurang

Tempat : Rumah masing-masing bayi dan balita dengan masalah gizi kurang

Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 20-21 Juni 2023

Waktu : 30 menit

Pukul : 09.00 – selesai & 13.00 - selesai

A. LATAR BELAKANG
Permasalahan gizi di Indonesia saat ini mendapat perhatian penting dari pemerintah yakni
masalah gizi kurang yang masih belum teratasi sepenuhnya. Gizi pada bayi dan balita dipengaruhi
oleh factor sosial ekonomi dan latar belakang budaya yang berhubungan dengan pola makan dan
nutrisi. Nutrisi yang tidak adekuat dalam lima tahun pertama kehidupan berakibat pada gangguan
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan otak yang bersifat irreversible. Ukuran
keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi adalah status gizi.
Malnutrisi umunya mengacu pada kondisi gizi kurang, gizi buruk, dan gizi lebih. Kondisi
tersebut merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas terbanyak pada balita di negara
berkembang, yaitu sebanyak 54% atau 10,8 juta anak meninggal akibat malnutrisi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, orang tua dengan anak yang memiliki masalah gizi
kurang mengetahui dan memahami penjelasan mengenai isi piringku.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan mengenai materi isi piringku, diharapkan keluarga
dapat:
a. Mampu menjelaskan pengertian program isi piringku.
b. Mampu menjelaskan tujuan program isi piringku.
c. Mampu menyebutkan manfaat dari program isi piringku.
d. Mampu memahami jenis makanan yang ada pada program isi piringku.
e. Mampu memahami porsi makan pada program isi piringku.

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu Media PJ

Pembukaan : 2 Leaflet Fhira


Menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri
c. Menjelaskan tujuan
c. Mendengarkan dan
penyuluhan
memperhatikan
d. Menyebutkan
d. Mendengarkan dan
materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan
e. Mendengarkan dan
disampaikan
memperhatikan
e. Menjelaskan
kontrak waktu
Pelaksanaan : 20 Leaflet Fina
Menit
a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
pengertian isi memperhatikan
piringku b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
isi piringku c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan memperhatikan
manfaat dari isi d. Mendengarkan dan
piringku memperhatikan
d. Menjelaskan jenis e. Mendengarkan dan
makanan pada memperhatikan
program isi f. Menjawab
piringku pertanyaan
e. Menjelaskan porsi
makan pada
program isi
piringku
f. Memberi
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
Evaluasi: 5 Leaflet Fhira
Menit
a. Memberikan a. Menjawab
beberapa pertanyaan
pertanyaan untuk b. Menjawab
mengevaluasi pertanyaan
pemahaman
keluarga tentang isi
piringku
b. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
menjawab
pertanyaan
Penutup: 3 Lisan Fina
a. Menyimpulkan a. Mendengarkan Menit
materi yang telah dan
disampaikan memperhatikan
b. Mengakhiri b. Mendengarkan
pertemuan dan dan
menyampaikan memperhatikan
terima kasih c. Menjawab salam
c. Mengucapkan
salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga diharapkan duduk menghadap ke arah pemateri.
b. Keluarga terutama orang tua yang memiliki anak dengan masalah gizi kurang turut serta
dalam kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
b. Keluarga dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung.
c. Keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan pemateri.
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian isi piringku.
b. Keluarga mampu mengetahui dan memahami tujuan isi piringku.
c. Keluarga mampu mengetahui dan memahami manfaat dari isi piringku.
d. Keluarga mampu mengetahui dan memahami jenis makanan pada program isi piringku.
e. Keluarga mampu mengetahui dan memahami porsi makanan pada program isi piringku.
DAFTAR PUSTAKA

f. Devriany, A., & Wulandari, D. A. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang “Isi
Piringku” dengan Kejadian Stunting Anak Balita Usia 12-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, 12 (1),
17-24.

g. dr. Siswanto, MHP., DTM. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Kementerian
Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta, Desember 2018.

h. Fadlillah, Ananda Putri. (2020). Literatur Review: Asupan Energi dan Protein Dengan Status
Gizi Pada Balita. Prosiding National Conference for Ummah, 1 (1).

i. Febria, C., & Andriani, L. (2021). Edukasi dan Sosialisasi Tentang Isi Piringku Pada Ibu-Ibu
Balita Posyandu Nagari Tanjuang Bungo Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota.
Jurnal Salingka Abdimas, 1 (2), 45-48.

j. Fuada, Noviati. (2015). Kecukupan Energi Protein Pada Anak-Anak (24-59 Bulan) Di
Indonesia. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 13 (1): 83-92.

k. IIr. Doddy Izwardy, MA. (2019). Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita. Book ISBN 978-602-416-525-3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.

l. Shafira Roshmita Diniyyah, Triska Susila Nindya. (2017). Asupan Energi, Protein dan Lemak
dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta
Nutrision, 341-350.

m. Nasution, D. Nurdiati, D.S. & Huriyati, E. (2014). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan
Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan.Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11 (1): 31-37.

Anda mungkin juga menyukai