A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang gizi anak usia sekolah diharapkan
keluarga mampu memahami kebutuhan gizi pada anak usia sekolah
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kebutuhan gizi pada anak
usia sekolah, diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan fungsi gizi pada usia anak sekolah
2. Menjelaskan pemberian makanan pada anak usia sekolah
3. Menjelaskan kecukupan gizi yang dianjurkan
4. Mengatasi susah makan pada anak
5. Menjelaskan masalah gizi yang umum pada anak usia sekolah
6. Menjelaskan ciri anak sehat
C. Materi (Terlampir)
1. Fungsi gizi pada anak usia sekolah
2. Pemberian makanan pada anak usia sekolah
3. Kecukupan gizi yang dianjurkan
4. Mengatasi susah makan pada anak
5. Masalah gizi yang umum pada anak usia sekolah
6. Ciri anak sehat
D. Media
Leaflet/ flipcard
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Setting Tempat
Pemateri
7. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa STIK
Stella Maris.
c. Kontrak waktu dengan sasaran sebelum dilakukan penyuluhan
kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai tepat waktu dan sesuai dengan sasaran
b. Partisipasi peserta yang hadir
c. Media dapat digunakan dengan baik
d. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan penkes
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kepada penerima manfaat
a. Mengetahui fungsi gizi pada usia anak sekolah
b. Mengetahui pemberian makanan pada anak usia sekolah
c. Mengetahui kecukupan gizi yang dianjurkan
d. Mengetahui cara mengatasi susah makan pada anak
e. Mengetahui masalah gizi yang umum pada anak usia sekolah
f. Mengetahui ciri anak sehat
GIZI PADA USIA SEKOLAH
B. &)()
#*
)
C.
1)
%
D. 8
1
)
0(
B. Pemberian makanan pada usia sekolah
)
#
*)
)*
-
)
pickiness
@>&
A*
faddiness
@A-
(
#'
#
!
* >
) )"
)*
-(
@A"
-
@A
0
-
@8A#
(*
1. Makanan bergizi seimbang
Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi
tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna
untuk pertumbuhan otak (intelegensia) dan pertumbuhan fisik.
2. 10 pedoman gizi seimbang
Kementerian Kesehatan mengeluaran keputusan No 41 tahun 2014 tentang
Pedoman Gizi Seimbang (PGS), dengan pesan khusus untuk kelompok
anak usia sekolah :
a. Biasakan makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama
keluarga. Pangan yang dikonsumsi untuk kebutuhan tubuh seperti energi,
protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Sesuai dengan kapasitas
sistem pencernaan, pengaturan diet pangan dibagi kedalam 3 tahap yaitu
makan pagi, siang, malam dan disertai jajanan sehat. Sekitar 40% anak
sekolah tidak makan pagi (sarapan) yang mengakibatkan prestasi belajar
kurang optimal. Untuk menghindari konsumsi pangan yang tidak sehat
dan tidak bergizi dianjurkan selalu makan bersama keluarga.
b. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya. Protein hewani
memiliki kualitas lebih baik karena komposisi asam amino lebih
lengkap. Ikan merupakan sumber protein hewani, termasuk daging, dan
telur; sedangkan tempe dan tahu sebagai sumber protein nabati. Ikan
juga sumber asam lemak tidak jenuh dan zat gizi mikro. Sebaiknya
konsumsi protein hewani 30% dan nabati 70%.
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan. Jenis sayuran
dan buah sangat beragam, selain sebagai sumber vitamin juga sumber
mineral, serat dan antioksidan. Namun konsumsi pangan ini masih
rendah, yaitu rata-rata baru 63,3% dan 62,1% dari jumlah yang
dianjurkan.
d. Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah. Pada saat
jadwal sekolah anak sampai sore hari, maka makan siang harus
memenuhi syarat dari segi keamanan, jumlah dan keragamannya. Anak
cenderung akan jajan ketika tidak membawa bekal dari rumah,
termasuk air minum. Sementara itu banyak sekolah yang belum mampu
menyediakan jajanan yang sehat dan aman.
e. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan
yang manis, asin dan yang berlemak. Perilaku menyantap makanan
cepat saji sudah menjadi bagian hidup masyarakat di perkotaan.
Makanan tersebut mengandung terlalu tinggi gula, garam dan lemak
yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus,
tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Sehingga konsumsi
makanan cepat saji dan makanan jajanan harus sangat dibatasi.
f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah
makan pagi dan sebelum tidur. Membersihkan gigi setelah makan dan
sebelum tidur adalah upaya untuk menghindari pengeroposan atau
kerusakan gigi.
g. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan BB ideal
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
i. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
j. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
3. Tumpeng gizi seimbang
C. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi anak berasal dari rata-rata kebutuhan energi anak
sehat yang tumbuh secara memuaskan, sedangkan Angka Kecukupan Zat-zat
Gizi didasarkan atas beberapa hasil penelitian. Kebutuhan gizi anak usia
sekolah relatif lebih besar daripada anak dibawahnya, karena pertumbuhan
lebih cepat terutama penambahan tinggi badan. Perbedaan kebutuhan gizi anak
laki-laki dan perempuan dikarenakan anak laki-laki lebih banyak melakukan
aktivitas fisik sehingga membutuhkan energi lebih banyak. Sedangkan
perempuan sudah masuk masa baligh sehingga membutuhkan protein dan zat
besi yang lebih banyak.
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Makro yang dianjurkan untuk Anak Usia
Sekolah
Umur BB TB Energi Protein Lemak
(Tahun) (Kg) (cm) (kkal) (g) (g)
7-9 27 130 1850 49 72
10-12 34 142 2100 56 70
(laki-laki)
10-12 36 145 2000 60 67
(perempuan)
Sumber : AKG, 2013
OLEH :
Nama : Novita Damayanti Masalle
NIM : NS21149001112
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
PROGRAM PROFESI NERS
2021/2022