Oleh :
Sarah Nadyaningrum
17141
II-C
Tema : Nutrisi
Topik : Kebutuhan Nutrisi
Sub Topik :
1. Pengertian anak usia pra sekolah
2. Tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah
4. Dampak jika anak kurang nutrisi
5. Contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
6. Tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak
pra sekolah
7. Demontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar
terlihat lebih menarik
8. Apa itu jajanan sehat
9. Ciri-ciri jajanan sehat
10. Cara memilih jajanan yang sehat
11. Dampak dari jajanan tidak sehat
12. Mendemonstrasikan cuci tangan yang benar
D. MATERI
(Terlampir)
E. SETTING TEMPAT
Penyuluan dilakukan ruang perawatan Salak (IV) RS. Dustira
Keterangan :
= Penyuluh
= Ny E dan An N
F. METODE
Metode yang digunakan adalah
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tindakan
Proses Kegiatan Klien dan Waktu
Kegiatan Penyuluh
Keluarga
Pembukaan 1. Memberikan salam - Menjawab salam 3 menit
2. Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
membuka penyuluhan - Memperhatikan
3. Menjelaskan topik dan - Menyetujui
tujuan pendidikan dilakukan
kesehatan penyuluhan
4. Kontrak waktu kesehatan
5. Menanyakan kesiapan - Memperhatikan
keluarga - Berpartisipasi aktif
6. Apersepsi
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 15 menit
anak usia pra sekolah penjelasan
2. Menjelaskan tujuan
pemberian menu seimbang
untuk anak pra sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan
gizi pada anak usia pra
sekolah
4. Menjelaskan dampak jika
anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh
menyusun menu seimbang
untuk anak usia pra
sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu
untuk mengatasi masalah
makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemontrasikan
penyusunan dan penyajian
makanan agar terlihat lebih
menarik
8. Menjelaskan apa itu
jajanan sehat
9. Menjelaskan ciri-ciri
makanan sehat
10. Menjelaskan cara memilih
jajanan sehat
11. Menjelaskan dampak dari
makanan tidak sehat
12. Mendemonstrasikan cuci
tangan yang benar
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet
2. Lembar balik
I. EVALUASI
1. Target persiapan
a) Media : Leaflet dan lembar balik
b) Tempat : Ruang Perawatan Salak (IV) RS. Dustira
c) Waktu : 30 menit
2. Evaluasi proses
a) Ny E dan An N antusias dalam mendengarkan penjelasan
b) Ny E dan An N mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi
c) Ny E dan An N dapat menjawab pertanyaan dengan baik
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga mampu :
a) Menjelaskan pengertian anak usia pra sekolah
b) Menjelaskan tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah
c) Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
d) Menjelaskan dampak jika anak kurang nutrisi
e) Menjelaskan contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
f) Menjelaskan tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak pra
sekolah
g) Mendemontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat
lebih menarik
h) Menjelaskan apa itu jajanan sehat
i) Menjelaskan ciri-ciri jajanan sehat
j) Menjelaskan cara memilih jajanan sehat
k) Menjelaskan dampak dari jajanan tidak sehat
l) Mendemonstrasikan cuci tangan yang benar
4. Daftar pertanyaan
a) Apa pengertian anak usia pra sekolah?
b) Apa sajakah tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah?
c) Bagaimana dampak jika anak kurang nutrisi?
d) Bagaimana cara mengatasi masalah makan untuk anak usia pra sekolah?
e) Bagaimana penyusunan menu gizi seimbang untuk anak usia pra
sekolah?
J. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media
Jaya.
Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar:
Instalasi Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :
Elsevier Science
LAMPIRAN
Karbohidrat : beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, 1200-1400 kalori
macaroni), umbi-umbian, jagung, gula, dan lain-lain. / hari
Protein : sumber protein hewani dari susu, telur, daging dan 5mg/hari
ikan. Dan protein nabati dari kacang-kacangan, seperti kacang
kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau
berwarna, misalnya bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang
telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe
Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya 800mg-
ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain. 1000mg/hari
Besi : hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih 10mg/hari
(ayam, ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.
6. Tips bagi Ibu untuk Mengatasi Masalah Makan pada Anak Pra Sekolah
a. Berikan energi pada makanan mereka
Anak-anak 4-6 tahun merupakan penggemar makan dan sangat menyadari
makanan kesukaan mereka daripada anak-anak yang lebih muda. Mereka
sering menikmati makanan sebagai bagian dari sebuah kelompok karena
mereka bisa ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan sosial. Berikan kepada
anak Anda pilihan makanan sehat pada waktu-waktu makan yang teratur
guna memastikan nutrisi yang memadai. Susu dan produk-produk susu
sebaiknya diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium tulang yang sedang
tumbuh. Semangati anak Anda untuk membuat pilihan yang baik tanpa
ketidakpastian dan pastikan untuk menyediakan makanan sehat dan
seimbang. Makanan yang memberinya zat-zat gizi dan energi yang
diperlukan untuk menjelajahi hal-hal baru. Melalui makan dengan benar dan
main dengan giat, anak 4-6 tahun Anda bisa mempertahankan berat badan
yang sehat dan tetap berenergi
b. Membuat waktu makan menjadi pengalaman bersama
Jika orang tua memintanya, seorang anak 4-6 tahun mungkin mau mencoba
makanan-makanan baru, khususnya jika memakan makanan yang sama.
Tidak ada yang salah dalam menghidangkan makanan yang disukai anak,
namun pastikan untuk menghidangkan beragam makanan yang memperluas
selera anak. Jangan jatuh ke dalam perangkap menyediakan makanan yang
berbeda khususnya untuk anak, lebih baik menyediakan serangkaian
makanan, meskipun anak kadang-kadang menolak memakan sesuatu yang
ada di atas piring.
c. Menyediakan makanan yang cocok untuk anak 4-6 tahun
1) Ganti makanan-makanan bergizi rendah dan berkalori tinggi (kue kering,
permen, keripik dan minuman ringan) dengan makanan-makanan bergizi
tinggi
2) Sediakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah (cobalah potongan-
potongan tipis zukini, paprika, seledri dan wortel yang disajikan dengan
keju lembut, olesan yoghurt atau bumbu kuah selada rendah lemak)
3) Minum jus 100% buah-buahan dan sayur-sayuran asli ketimbang
minuman-minuman dan soda-soda buah artifisial tinggi gula dan rendah
gizi
4) Simpan persediaan kudapan cepat dan bergizi yang mudah diambil untuk
anak-anak yang lapar dan bila Ibu kekurangan waktu
5) Berikan zat-zat gizi yang diperlukan dengan menghidangkan buah-
buahan, yoghurt dan pudding
6) Hindari memberikan makanan pencuci mulut sebagai hadiah atau
insentif untuk makan
d. Membentuk kebiasaan makan sehat seumur hidup
1) Ajarkan kepada anak Anda bahwa nutrisi dan makanan sehat
mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan
2) Semangati anak-anak untuk mencoba makanan-makanan baru.
3) Mengelola pertambahan berat badan dengan menyarankan olahraga dan
bukan kegiatan banyak duduk seperti menonton televisi
4) Menggunakan panutan orang terkenal untuk mendorong makan makanan
sehat
5) Mengizinkan anak-anak membantu memilih dan mempersiapkan
makanan mereka (menyobek selada) dan mempersiapkan tata cara makan
(membereskan meja)
6) Membuat jadwal untuk makanan dan kudapan sehari-hari guna
membatasi makan sepanjang hari dan mematuhi waktu-waktu makan
yang biasa untuk seluruh keluarga.
7) Jadilah panutan yang sebaik mungkin untuk anak
8) Duduklah bersama anak karena anak-anak pada umumnya makan lebih
baik bila ada orang dewasa duduk bersama mereka
9) Bersabarlah selalu terhadap anak-anak yang lambat makan dan
singkirkan pengganggu seperti televisi, mainan atau kegiatan-kegiatan
lain
e. Mengidentifikasikan Anak Bermasalah Makan
Anak-anak 4-6 tahun mungkin menjadi Anak Bermasalah Makan (tidak mau
makan, makan dalam jumlah sedikit, pilih-pilih makan) juga dikenal sebagai
Picky Eater. Beberapa anak dalam kelompok umur ini mungkin berfokus
pada tantangan-tantangan pribadi dan melawan desakan orang tua untuk
memakan makanan sehat. Memakan makanan bergizi rendah yang penuh
dengan energi dan lemak, namun sedikit zat gizi juga merupakan
permasalahan besar bagi anak-anak usia ini. Jika anak Anda membuat waktu
makan berubah menjadi peperangan (hanya makan bila disuap), ia mungkin
menjadi anak bermasalah makan.
f. Pengertian jajanan sehat