Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN VOMITUS

Pokok bahasan : Vomitus


Sub pokok bahasan : Penanganan vomitus
Sasaran : An. R dan keluarga
Tempat : Ruang Kemuning RSD Gunung Jati
Hari/Tanggal : Senin, 31 Desember 2018
Waktu : 15 Menit
Penyuluh : Adhe Irawan

A. Latar Belakang
Muntah pada anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan seringkali merupakan
gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya faringitis, otitis media,
pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala panas badan. Muntah
dapat juga merupakan gejala awal dari berbagai macam kelainan seperti peningkatan
tekanan intrakranial. Muntah secara klinis merupakan hal penting sebab muntah yang
berkepanjangan atau persisten akan mengakibatkan gangguan metabolisme.

Muntah pada anak merupakan keadaan yang cukup merisaukan orang tua dan
mendorong mereka sesegera mungkin mencari pertolongan untuk mengatasinya. Secara
medis muntah dapat merupakan manifestasi berbagai penyakit yang berbahaya, baik
gastrointestinal maupun di luar gastrointestinal, juga dapat menimbulkan berbagai akibat
yang serius seperti perdarahan lambung, dehidrasi, gangguan ingesti makanan, gangguan
keseimbangan elektrolit seperti hipokalemia, hiponatremia, alkalosis dan hipokloremia,
gagal tumbuh kembang dan bila muntah terus berulang dapat menimbulkan komplikasi
Mallory-Weiss tear of the gastro-esophageal epithelial junction dan robekan esophagus
(sindroma Boerhave). Muntah umumnya akan berhenti dalam waktu 6-24 jam.
Penatalaksanaan maupun penanganan awal yang tepat akan mencegah berbagai penyakit
yang diakibatkan oleh muntah.

1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penanganan vomitus diharapkan
keluarga An. R dapat mengerti tentang penanganan vomitus dengan baik agar dapat
diterapkan dalam kesehariannya .
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga An. R dapat menjelaskan kembali:
a. Menjelaskan pengertian muntah
b. Menjelaskan tanda dehidrasi
c. Menjelaskan cara membuat larutan gula garam
d. Menjelaskan nutrisi yang dibutuhkan

C. Kegiatan penyuluhan
No Tahap / Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran

1. Pembukaan : a. Memberi salam -Menjawab salam


2 menit b. Memperkenalkan diri -Memperhatikan
c. Menjelaskan pokok bahasan -Memperhatikan
dam tujuan penyuluhan

2. Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan Ceramah


6 menit sesuai dengan materi yang
terlampir.

3. Evaluasi : 1. Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan


5 menit kepada keluarga An. R untuk
bertanya.
2. Mengajukan pertanyaan
kepada keluarga An. R tentang
materi yang diberikan, yaitu :
a. Pengertian muntah?
b. Tanda dehidrasi?
c. Cara membuat LGG?
d. Nutrisi yang dibutuhkan ?

2
4. Terminasi : 1. Mengucapkan terimakasih atas -Mendengarkan
2 menit peran serta keluarga An.R. -Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

F. Setting Tempat
Keterangan :

: An. R dan Keluarga

: Penyuluh

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan media
Media yang di gunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan
dalam proses penyuluhan yaitu :
a. Lembar Balik
b. Handout materi
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan keluarga An. R dapat
memahami materi pengajaran yang di berikan
b. Keluarga An. R dapat memperhatikan materi yang di berikan
c. Selama proses penyuluhan di harapkan terjadi interaksi antara penyuluh, An. R
dan keluarga An. R.

3
3. Evaluasi Hasil
Keluarga An. R mampu memahami 80 % dari materi yang di berikan dengan kriteria
mampu mengulang apa yang di sampaikan penyuluh antara lain :
a. Menjelaskan kembali pengertian muntah
b. Menjelaskan kembali tanda tanda dehidrasi
c. Menjelaskan kembali cara membuat larutan gula garam
d. Menjelaskan kembali nutrisi yang dibutuhkan

H. Referensi
Almatsier, Sunita (2007). Penuntun Diet Instalasi Gizi RS Cipto Mangunkusumo dan
Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kementerian Kesehatan RI (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun


2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Jakarta.

I. Lampiran Materi
1. Pengertian Muntah
Muntah adalah dikeluarkannya isi lambung melalui mulut yang umumnya didahului
oleh rasa mual (nausea) dan rasa penuh pada perut dan dada.
2. Penanganan Muntah
Muntah umumnya akan berhenti dalam waktu 6-24 jam. Penanganan awal muntah
pada anak antara lain mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan).
3. Tanda Tanda Dehidrasi
a. Tanda dehidrasi ringan
Mulut kering, sedikit/ tak ada air mata saat menangis, bayi <6 bulan 4-6 jam
popok tidak basah, bayi >6 bulan tidak BAK 6-8 jam, ubun – ubun bayi datar/
cekung
b. Tanda dehidrasi berat
Lemah, kulit kering, pucat, keriput dilengan dan perut, anak tidak aktif, mulut
kering lengket didalam, mata cekung, tidur terus, nafas dalam dan cepat, bayi <6
bulan tidak BAK 6-8 jam, bayi >6 bulan tidak BAK 8-10 jam, ubun – ubun bayi
datar/ cekung.

4
4. Larutan Gula Garam
a. Pengertian Larutan Gula Garam
Larutan gula garam adalah larutan yang terdiri dari gula dan garam yang
dilarutkan dalam air matang dengan takaran 1 sendok teh gula dan seperempat
sendok teh garam
b. Manfaat Larutan Gula Garam
1. Mengembalikan cairan yang hilang
2. Garam dapat meningkatkan kekebalan tubuh
c. Indikasi Larutan Gula Garam
1. Untuk anak yang berusia dibawah 2 tahun diberikan seperempat atau setengah
gelas saja
2. Untuk anak yang berusia diatas 2 tahun diberikan setengah hingga 1 gelas
3. sedangkan jika anak sudah besar atau dewasa dianjurkan untuk minum
sebanyak-banyaknya.
d. Alat dan bahan untuk membuat Larutan Gula Garam
Gelas, gula, garam, air hangat, sendok.
e. Cara membuat Larutan Gula Garam
1. Cuci tangan
2. Tuangkan air matang hangat dalam gelas sebanyak 1 gelas
3. Masukan gula 1 sendok teh
4. Masukkan garam seperempat sendok teh
5. Aduk hingga gula dan garam larut dan minumlah sesuai indikasi
5. Nutrisi yang dibutuhkan
a. Diberikan sedikit tapi sering
b. Nutrisi kaya akan protein dan kalori
c. Mudah dicerna

Anda mungkin juga menyukai