Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PARTUS

Disusun Oleh :

1. Anggit Dwi Prasetyo


2. Ade Amalia W
3. Aris Prasetiyo
4. Diah Sari F
5. Dian Zaizyul U
6. Isti Hanah
7. Novitasari
8. Siska Sri Mulyani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Cut Nyak Dien No. 16, Desa Kalisapu, Kec. Slawi-Kab. Tegal 52416
Telp. (0283) 6197570, 6197571 Fax. (0283) 6198450 Homepage.
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K
DI RUANG ANGGREK RS BHAMADA SLAWI

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Identitas pasien
Nama : Ny. K
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Rumah tangga
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Paketiban Rt 03 Rw 01 Pangkah
Diagnosa medis : PEB
Identitas penanggung jawab
Nama : Sdr. R
Umur : 20 tahun
Alamat : Paketiban Rt 03 Rw 01 Pangkah
Pekerjaan : Mahasiswa
Hub. Dg pasien : Keponakan

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien datang kiriman dari klinik Lebaksiu dengan PEB hamil preterm 36 minggu
dengan impending eklampsi
b. Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan sekarang 36 minggu, disertai tensi tinggi, proteinuria (+).
c. Riwayat kehamilan dahulu
P2 A0

Umur Jenis Anak


No. Thn Tempat Partus Hamil Persalinan Penolong Penyulit
Sex BB
37 SC TD
1. 2007 RS Kardinah minggu dokter L 2600 gr
tinggi
RSI PKU 36 SC 2920gr
2. 2016 dokter PEB P
Muhammadiyah minggu
d. Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan seperti
mioma, kista, dll. Ibu pernah melakukan operasi SC sebelumnya.
e. Riwayat obstetri
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : ± 8 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Dismenorhe : Tidak ada

P2A0 dari Ibu hamil 36 minggu


HPHT : April 2016
HPL : 12 Januari 2017
Usia kehamilan : 36 minggu
f. Riwayat Imunisasi : imunisasi TT (tidak dikaji)
g. Riwayat KB : Ibu mengatakan mengikuti KB jenis suntik selama 7 tahun lebih,
dan berhenti karena ingin mempunyai anak lagi

3. POLA FUNGSIONAL
a. Pola persepsi kesehatan dan manajemen
Sebelum masuk RS klien mengatakan tidak terlalu menjaga kesehatan dan jarang
olahraga.
Selama di RS klien sudah mengetahui kondisi kehamilannya dan mengikuti anjuran
dokter untuk SC.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum masuk RS klien mengatakan makan dengan teratur 3× sehari, satu porsi, klien
mengatakan banyak minum air putih.
Selama di RS nafsu makan klien menurun, makan 1 porsi tidak habis, klien minum air
putih cukup banyak.
c. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS klien mengatakan tidak ada masalah dengan eliminasi, BAB 1×
sehari, BAK sering tapi sedikit..
Selama di RS klien mengeluh ingin BAB tapi tidak keluar, BAK lancar.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum masuk RS klien mengatakan beraktivitas dengan lancar tidak ada hambatan,
walau kadang cepat lelah.
Selama di RS aktivitas klien dibantu keluarga.
e. Pola persepsi
− Identitas diri : klien menggambarkan dirinya sebagai ibu rumah tangg yang baik
− Harga diri : klien merasa memiliki harga diri yang tinggi
− Ideal diri : klien ingin menjadi ibu yang baik untuk anaknya kelak
− Fungsi peran : klien berperan sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga
− Jati diri : bertanggung jawab
f. Pola istirahat tidur
Sebelum masuk RS klien tidur siang 2 jam dan tidur malam teratur.
Selama di RS klien kurang tidur karena nyeri dan mengasuh bayinya.
g. Pola mengatasi stress
Sebelum masuk RS klien mengatakan sering berbagi masalah dengan suami.
h. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan perannya dikeluarga sebagai ibu rumah tangga dan memiliki peran
sebagai seorang istri dan ibu bagi anaknya.
i. Pola seksual dan reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien sudah berkeluarga, klien mempunyai 1 orang
anak dan sekarang bertambah 1 anak lagi, klien tidak ada kelainan pada alat
reproduksinya.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : composmentis
TD : 150/100 mmHg ND : 98×/mnt
SB : 36,5 ° C RR : 28×/mnt
b. Kepala
Rambut : rambut bersih, hitam, tidak ada lesi dan ketombe
Mata : tidak anemis, bisa melihat jelas
Hidung : normal, tidak ada sinusitis
Mulut : tidak bau, tidak ada stomatitis
Tenggorokan : normal
Telinga : normal, dapat mendengar dengan baik
c. Wajah : simetris
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. Thoraks dan paru – paru
Thoraks
I : tidak terlihat pelebaran jantung dan pembesaran
P : tidak ada benjolan
P : suara normal
A : suara normal, tidak ada bunyi tambahan
Paru – paru
I : simetris
P : tidak ada nyeri tekan
P : bunyi nafas normal
A : vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
f. Abdomen
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus keras
g. Genetalia : lochea rubra, tidak berbau, terpasang kateter
h. Anus : bersih, tidak terdapat hemoroid, warna coklat, tidak ada lesi
i. Payudara : puting susu menonjol, aerola menghitam, payudara membesar, lunak tidak
nyeri
j. Ekstremitas : atas : tidak ada edema
Bawah: ada sedikit edema di betis kaki
k. Terapi :
− Infus RL 20 tpm
− Ceftriaxone 2 x 1 vial (1 gram)
− Ketorolac 3 x 1 ampul (10 mg)
− Nifidipine 3 x 1 tablet (10 mg)
l. Pemeriksaan penunjang
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 HB 11 12 – 16
2 AL 13.900 4.000 – 10.000
3 AE 3,85 4,5 – 5,5
4 HT 30,8 37 – 43
5 AT 217.000 150.000 – 400.000
6 DIFFCOUNT 20,3/73,8/5,9 15 – 50/35 – 80/2 –
15 %
7 HbSAG NEGATIF NEGATIF
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Nyeri Akut Agens cidera fisik
− Klien megatakan nyeri di
luka jahit post SC
P : luka jahit SC
Q : seperti ditusuk
R : abdomen bawah
S:5
T : ± 5 menit

DO :
− TD : 150/100 mmHg
− Ekspresi wajah menahan
nyeri
− Ada jahitan post SC di perut
bawah
2 DS : Gangguan Pola Pola tidur tidak
− Klien mengatakan tidurnya Tidur menyehatkan
kurang (menjadi
− Klien mengatakan sering pengasuh)
bangun untuk mengurus
bayinya
− Klien mengatakan bangun
tidur kepalanya pusing

DO :
− TD : 150/100 mmHg
− Wajah lesu
− Badan lemas
3 DS : Risiko Infeksi
− Klien merasa nyeri

DO :
− Adanya luka jahit post SC
− Leukosit 13.000

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Nyeri akut b/d agens cidera fisik
2. Gangguan pola tidur b/d pola tidur tidak menyehatkan (menjadi pengasuh)
3. Risiko infeksi
D. INTERVENSI
No Dx Tujuan & KH Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 Manajemen Nyeri
× 24 jam nyeri akut berkurang, dengan KH 1. Observasi nyeri klien
: (PQRST)
1. Klien mampu mengkontral nyeri 2. Pantau TTV
2. Skala nyeri berkurang (3) 3. Lakukan perawatan luka
3. Klien mengutarakan rasa nyaman post SC secara teratur
4. Klien mengetahui faktor penyebab 4. Pemasangan kateter untuk
nyeri meminimalisasi mobilisasi
5. TD dalam batas normal (120/80 5. Ajarkan teknik distraksi
mmHg) dan nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
6. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian
analgesik ketorolac.
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 Sleep Enhancement
× 24 jam gangguan pola tidur klien 1. Observasi masalah
berkurang, dengan KH : penyebab gangguan pola
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal tidur
6 – 8 jam per hari 2. Pantau TTV dan waktu
2. Pola tidur, kualitas tidur baik tidur
3. Perasaan segar saat bangun tidur 3. Berikan kondisi ruangan
4. Mampu mengidentifikasikan hal – yang nyaman
hal yang mengganggu dan 4. Minta bantuan keluarga
meningkatkan kualitas tidur untuk membantu
5. TD dalam batas normal (120/80 mengurus bayinya
mmHg) 5. Kolaborasi dalam
pemberian obat penurun
tekanan darah (nifidipine)
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 Kontrol infeksi
× 24 jam resiko infeksi berkurang, dengan 1. Observasi tanda – tanda
KH : infeksi
1. Klien bebas dari tanda dan gejala 2. Pantau TTV dan jumlah
infeksi (tidak ada dolor, kalor, rubor, leukosit
tumor dan fungisio laesa) 3. Ganti balutan minimal 2
2. Menunjukkan kemampuan untuk hari sekali
mencegah infeksi 4. Ajarkan cara merawat dan
3. Leukosit dalam batas normal (4.000 – membersihkan luka jahit
10.000) sendiri
5. Kolaborasi dalam
pemberian antibiotik
Ceftriaxone.
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/tgl/jam Tindakan Respon Paraf
Dx
1 Selasa, 1. Mengobservasi nyeri DS:
13-12-2016 klien dan kontraksi − Klien mengatakan nyeri di
13.00 WIB luka jahit post SC
P: luka jahit post SC
Q: seperti tertusuk
R: abdomen bawah
S: 6
T: ± 5 menit
DO:
− Kontraksi uterus keras
− TFU 2 jari dibawah pusat
− TD : 160/100 mmHg

15.00 WIB 2. Melatih klien teknik DS:


nafas dalam untuk − Klien mengatakan lebih
mengurangi/ rileks setelah dilatih teknik
mengontrol nyeri nafas dalam
DO:
− Klien dapat mengikuti
instruksi dengan baik

16.00 WIB 3. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

17.00 WIB 4. Mengukur TTV DS: klien mengatakan nyeri


saat bergerak
DO:
− TD : 120/70 mmHg
− ND : 84 ×/mnt
− RR : 20 ×/mnt
− SB : 36,5 °C

24.00 WIB 5. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

Rabu, 1. Mengobservasi nyeri DS:


14-12-2016 klien − klien mengatakan masih
07.30 WIB nyeri untuk dibawa
bergerak
P: luka jahit post SC
Q: seperti tertusuk
R: abdomen bawah
S: 5
T: ± 5 menit
− klien mengeluh pusing
DO: TD :160/120 mmHg

08.00 WIB 2. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

09.00 WIB 3. Melatih klien DS: klien mengatakan sudah


mobilisasi bisa miring kanan kiri
DO: klien dilatih duduk

11.00 WIB 4. Mengukur TTV klien DS: klien mengatakan nyeri


sedikit berkurang
DO:
− TD : 110/80 mmHg
− ND : 84 ×/mnt
− RR : 20 ×/mnt
− SB : 36,4 °C

16.00 WIB 5. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

17.00 WIB 6. Mengukur TTV klien DS: klien mengatakan nyeri


sedikit berkurang
DO:
− TD : 120/80 mmHg
− ND : 85 ×/mnt
− RR : 21 ×/mnt
− SB : 36,5 °C

24.00 WIB 7. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

Kamis, 1. Mengobservasi nyeri DS:


15-12-2016 klien − klien mengatakan nyeri
07.30 WIB berkurang saat bergerak
P: luka jahit post SC
Q: lemah
R: abdomen bawah
S: 4
T: ± 2 menit
DO: TD :130/90 mmHg

08.00 WIB 2. Memberikan terapi DS: –


analgesik ketorolac DO: Ketorolac 10 mg masuk
IV

3. Melakukan medikasi DS: klien mengatakan sakit


saat balut dibuka
DO: luka jahit kering dan
dibiarkan terbuka

08.20 WIB 4. Melepas kateter klien DS: –


DO: kateter terlepas

10.00 WIB 5. Melatih klien DS: –


mobilisasi DO: klien bisa berjalan
kekamar mandi sendiri

11.00 WIB 6. Mengukur TTV DS: –


DO:
− TD : 140/100 mmHg
− ND : 82 ×/mnt
− RR : 22 ×/mnt
− SB : 36,7 °C

2 Selasa, 1. Mengobservasi keluhan DS:


13-12-2016 klien − Klien mengatakan
16.00 WIB kepalanya pusing
− Klien mengeluh susah
istirahat karena nyeri
DO:
− Mata cekung
− Muka lelah
− TD : 120/70 mmHg

21.00 WIB 2. Memberikan kondisi DS: –


ruangan yang nyaman DO: –
untuk klien

Rabu, 1. Mengobservasi DS:


14-12-2016 penyebab gangguan − Klien mengatakan
07.30 WIB pola tidur klien tidurnya kurang karena
sering terbangun di malam
hari untuk menyusui
− Klien mengatakan
kepalanya pusing
DO: TD: 160/100 mmHg

2. Memantau waktu tidur DS: klien mengatakan hanya


klien tidur sekitar 5 jam
DO :
− wajah pucat, lelah
− mata cekung

08.00 WIB 3. Memberikan obat DS: –


penurun TD Nifedipine DO: Nifedipine 10 mg masuk
oral setelah makan

11.00 WIB 4. Mengukur TTV DS: –


DO:
− TD : 110/80 mmHg
− ND : 84 ×/mnt
− RR : 20 ×/mnt
− SB : 36,4 °C

13.00 WIB 5. Menganjurkan klien DS: –


untuk tidur siang DO: –

17.00 WIB 6. Mengukur TTV DS: klien mengatakan bisa


istirahat 1 jam
DO:
− TD : 120/80 mmHg
− ND : 85 ×/mnt
− RR : 21 ×/mnt
− SB : 36,5 °C

21.00 WIB 7. Memberikan kondisi DS: –


ruangan yang nyaman DO: –

Kamis, 1. Memantau waktu tidur DS: klien mengatakan


15-12-2016 tidurnya cukup nyenyak
07.30 WIB sekitar 7 jam
DO: wajah klien terlihat lebih
segar

11.00 WIB 2. Mengukur TTV DS: –


DO:
− TD : 140/100 mmHg
− ND : 82 ×/mnt
− RR : 22 ×/mnt
− SB : 36,7 °C

3 Selasa, 1. Mengobservasi luka DS: –


13-12-2016 jahit dan tanda infeksi DO:
13.00 WIB − Luka tertutup balut, kering
(+), bersih (+), bengkak (–
), kemerahan (–)
− Leukosit 13.900

16.00 WIB 2. Memberikan terapi DS: –


antibiotik Ceftriaxone DO: Ceftriaxone masuk 1 g IV

DS: klien mengatakan nyeri


17.00 WIB 3. Mengukur TTV saat bergerak
DO:
− TD : 120/70 mmHg
− ND : 84 ×/mnt
− RR : 20 ×/mnt
− SB : 36,5 °C

DS: –
24.00 WIB 4. Memberikan terapi DO: Ceftriaxone masuk 1 g IV
antibiotik Ceftriaxone

Rabu, 1. Mengobservasi kondisi DS: –


14-12-2016 luka jahit DO:
07.30 WIB Luka tertutup balut, kering
(+), bersih (+), bengkak (–),
kemerahan (–)

08.00 WIB 2. Memberikan terapi DS: –


antibiotik Ceftriaxone DO: Ceftriaxone masuk 1 g IV

DS: –
11.00 WIB 3. Mengukur TTV DO:
− TD : 110/80 mmHg
− ND : 84 ×/mnt
− RR : 20 ×/mnt
− SB : 36,4 °C

DS: –
14.00 WIB 4. Menganhurkan klien DO: –
banyak minum air putih

5. Mengukur TTV DS: –


17.00 WIB DO:
− TD : 120/80 mmHg
− ND : 85 ×/mnt
− RR : 21 ×/mnt
− SB : 36,5 °C

6. Memberikan terapi DS: –


24.00 WIB antibiotik Ceftriaxone DO: Ceftriaxone masuk 1 g IV

Kamis, 1. Memberikan terapi DS: –


15-12-2016 antibiotik Ceftriaxone DO: Ceftriaxone masuk 1 g IV
08.00 WIB
DS: –
2. Melakukan medikasi DO:
pada luka jahit − Luka jahit kering,
kemerahan (–), bengkak (–
), panas (–)

DS: –
11.00 WIB 3. Mengukur TTV DO:
− TD : 140/100 mmHg
− ND : 82 ×/mnt
− RR : 22 ×/mnt
− SB : 36,7 °C
F. EVALUASI

Haria/tanggal/jam No. Evaluasi Paraf


Dx
Selasa, 13-12- 1 S : Klien mengeluh nyeri pada luka jahit post
2016 SC.
14.00 WIB P :
Q:
R:
S:
T:
O : - TD :150/100 mmHg
- Wajah terlihat menahan nyeri saat
mobilisasi
- Ada jahitan post SC di abdomen bawah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan perawatan luka jahit
2. Berikan obat analgesic katerolac

S : -Klien mengatakan tidurnya kurang


2 -klien mengatakan kepalanya sedikit pusing
O : - TD :150/100 mmHg
- Badan lemas

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Berikan obat nifidipine untuk menurunkan
TD

S :- Klien mengeluh nyeri diluka jahit post SC

3 O : Tidak ada tanda-tanda infeksi

A : Masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV dan leukosit
2. Ganti balutan dan perawatan luka
3. Berikan obat antibiotic ceftriaxone
Rabu, 14-12-2016 1 S : -klien masih mengeluh nyeri
07.00 WIB P : luka jahit post Sc
Q : lemah
R : abdomen bawah
S:4
T : ± 5 menit

O : - TD : 160/120 mmHg
- N : 97 x/mnt
- SB : 36 °C
- RR : 20 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV
2. Lakukan perawatan luka jahit
3. Berikan obat analgesic ketorolac

2 S : - Klien mengatakan tidurnya masih kurang


-Klien mengatakan kepalanya pusing

O:- TD : 160/120 mmHg


- N : 97 x/mnt
- SB : 36 °C
- RR : 20 x/mnt

- Badan lemas
- mata cekung
A : Masalah teratasi sebagian
P : : Lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Berikan obat nifidipine untuk menurunkan
TD

3 S : - Klien mengatakan nyeri berkurang


-klien mengatakan sudah terbiasa
beraktivitas sedikit

O : Tidak ada tanda-tanda infeksi

A : Masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV dan leukosit
2. Ganti balutan dan perawatan luka
3. Berikan obat antibiotic ceftriaxone
Kamis, 15-12-
2016 1 S : - Klien mengatakan nyeri berkurang
21.00 WIB -klien mengatakan sudah terbiasa
beraktivitas sedikit

O:- TD : 140/100 mmHg


- N : 82 x/mnt
- SB : 36,7 °C
- RR : 22 x/mnt

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV
2. Berikan obat analgesic katerolac

2 S : -Klien mengatakan tidurnya tercukupi


-klien mengatakan tidak mengeluh nyeri

O : -TD : 140/100 mmHg


-wajah terlihat sedikit segar

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau TTV
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Berikan obat nifidipine untuk menurunkan
TD

3 S : - klien mengatakan nyeri berkurang

O : -tidak ada tanda-tanda infeksi


-luka kering,balutan sudah dibuka

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Perawatan luka jahit
2. Berikan obat antibiotic ceftriaxone

Anda mungkin juga menyukai