M DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : ASAM URAT
DI MEJASEM TIMUR RT 07/ RW 01 KECAMATAN
KRAMAT KABUPATEN TEGAL
Disusun Oleh:
Siti Awaliyah Ulfa
D1017059
A. Latar Belakang
Asam urat merupakan suatu penyakit yang diakibatkan tingginya kadar
purin didalam darah, kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang
yang dinyatakan menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung
diderita pada usia yang semakin muda. Penderita paling banyak pada golongan
usia 30-50 tahun yang tergolong usia produktif (Krisnatuti & Rina, 2006). Kadar
normal asam urat untuk wanita adalah 2,4-5,7 mg/dl dan 3,4-7 mg/dl untuk pria
( Krisnatuti, 2008).
Alexander (2010) menyatakan prevalensi asam urat (gout) di Amerika
serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun antara 1990
dan 1999, dari 21 per 1000 menjadi 41 per 1000. Dalam studi kedua, prevalensi
asam urat pada populasi orang dewasa Inggris diperkirakan 1,4%, dengan puncak
lebih dari 7% pada pria berusia 75 tahun.
Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Nasional Cipto Mangunkusumo
Jakarta, penderita penyakit gout dari tahun ke tahun semakin meningkat dan
terjadi kecenderungan diderita pada usia yang semakin muda. Hal ini tebukti
dengan hasil rekam medik RSCM pada tahun 1993-1995 mengalami kenaikan
yaitu pada tahun 1993 tercatat 18 kasus, pria 13 kasus dan wanita 5 kasus (1 kasus
umur 2-25 tahun, 12 kasus umur 30-50 tahu, dan 5 kasus umur >65 tahun). Pada
tahun 1995 jumlah kasus yang tercatat adalah 46 kasus, 37 pria dan 9 wanita, 2
kasus umur 2-25tahun, 40 kasus umur 30-50 tahun dan 4 kasus umur > 65 tahun
( Krisnatuti, 2010).
Prevalensi penderita asam urat tertinggi di Indonesia berada pada
penduduk di daerah pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado – Minaha
sebesar 29,2 % pada tahun 2013 dikarenakan kebiasaan atau pola makan ikan dan
mengonsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat
urine berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah (Anonim,
2009).
Penyakit asam urat ditandai oleh gangguan linu-linu, terutama di daerah
persendian tulang. Tidak jarang timbul rasa amat nyeri bagi penderitanya. Rasa
sakit tersebut diakibatkan adanya radang pada persendian. Radang sendi tersebut
ternyata disebabkan oleh penumpukan kristal di daerah persendian. Tingginya
kadar asam urat dalam darah juga dapat menyebabkan Gout artritis yang
merupakan salah satu jenis rematik. Di Indonesia, gout artritis menduduki urutan
kedua terbanyak dari penyakit Osteoartritis. Hasil penelitian sebagian besar
penderita gout arthritis mengalami hiperurisemia, yaitu sebesar 65% (Alifiasari,
2011).
Dampak selanjutnya jika penyakit ini tidak diatasi secara tepat
dikhawatirkan dapat menurunkan produktifitas kerja. Salah satu cara
mengatasinya, yaitu dengan pengaturan diet. Menu diet diatur agar lebih banyak
mengonsumsi makanan dengan kandungan nukleotida purin rendah. Dengan
melakukan program diet yang baik, dapat membantu meringankan gangguan
penyakit gout (Krisnatuti & Rina, 2016).
Hasil penelitian dalam studi yang berkembang di Asia menyimpulkan
bahwa kejadian peningkatan kadar asam urat dipengaruhi akibat gaya hidup dan
diet yang dibawa oleh kemakmuran yang meningkat (Alexander, 2010).
Asupan diet vegetarian seimbang dengan protein hewani dan konten purin
disertai asupan cairan yang cukup dengan buah-buahan dan sayuran setelah diteliti
dapat mengurangi risiko terserang asam urat dibandingkan dengan orang yang
memakan segala jenis makanan (Roswitha, 2013).
Pada prinsipnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk
menjaga agar kadar asam urat darah tetap dalam batas normal, disarankan
konsumsi makanan dan minuman yang tidak banyak mengandung purin. Tetapi
jika sudah terlanjur mengalami penyakit ini,langkah terpenting adalah
semaksimal mungkin mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang kaya
akan zat purin. Karena minum obat saja tanpa disertai kepatuhan diet tidak akan
membuahkan hasil pengobatan yang baik karena produksi asam urat tetap tinggi
(Suarthana, 2008).
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap diet,
diantaranya umur seseorang, jenis kelamin, kepribadian, kondisi kesehatan,
pengalaman terhadap kesehatan, lingkungan dan pelayanan yang diterima dari
fasilitas kesehatan. Lingkungan sangat berperan dalam kepatuhan klien
menjalankan diet, jika lingkungan mendukung penderita asam urat akan patuh
terhadap diet nya. Seseorang yang menginginkan dirinya dalam kondisi sehat
mempunyai keinginan selalu patuh terhadap anjuran petugas pelayanan kesehatan
(Suharto, 2010).
Berdasarkan data di Puskesmas PB II Selayang Medan pada Tahun 2013
didapat 55 pasien menderita asam urat dari 199 orang atau 27,6 %. Sedangkan
pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember pada Tahun 2014 didapat 50
dari 160 pasien menderita asam urat atau 45 %. Ketika dilakukan wawancara
kepada 10 orang yang menderita asam urat, 6 orang diantaranya tidak tahu tentang
asam urat dan menganggap penyakit asam urat adalah penyakit biasa dan tidak
berbahaya. Sehingga penulis tertarik untuk menjadikan keluarga Ny. K dengan
masalah Asam Urat menjadi keluarga binaan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis ingin mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita
asam urat dengan menggunakan proses keperawatan, bagi keluarga dapat
meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan keluarga sehingga
dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan salah
satu anggota keluarga yang menderita asam urat, mengetahui faktor-faktor
penghambat dan pendukung dalam perawatan kesehatan.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
yang dialami salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit asam
urat.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang
tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya yang
menderita asam urat.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarganya yang menderita asam urat.
e. Dapat memodifikasi lingkungan yang dapat mendukung peningkatan
kesehatan.
f. Dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk
meningkatkan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal ditempat dibawah
suatu atap dalam kesadaran saling ketergantungan (Departemen Kesehatan
RI, 2008).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Saluicion
G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 2009).
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
3. Tipe/Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya, nenek,
kakek, keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi dsb.
c. Keluarga berantai (seriel family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari
satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
f. Keluarga kabitas (cohabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
4. Peranan Keluarga
a. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperanan sebagai pencari
nafkah, pendidikan, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga. Sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dan lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga sebagai pengaruh dan pendidik anak-anaknya
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.Disamping itu juga ibu
juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memerikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa
yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua
dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6. Fungsi Pokok Keluarga terhadap Anggota Keluarga
a. Asih
Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepala anggota sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang
sesuai usia dan kebutuhannya
b. Asuh
Adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesalahannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka
anak-anak yang sehat, baik fisik, sosial, mental dan spiritual.
c. Asah
Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
B. ASAM URAT
1. Pengertian Asam Urat
Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2015).
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh
penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2015).
Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik
dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan
asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin.
6. Pathway
7. Pemeriksaan Penunjang Asam Urat
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg
% normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
b. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa
yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
c. Pemeriksaan darah lengkap
d. Pemeriksaan ureua dan kratinin
1) kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
2) kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl
2. Pemeriksaaan fisik
a. Inspeksi
1) Deformitas
2) Eritema
b. Palpasi
1) Pembengkakan karena cairan / peradanagn
2) Perubahan suhu kulit
3) Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit
4) Nyeri tekan
5) Krepitus
6) Perubahan range of motion
2. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka diagnosa
keperawatan keluarga yang mungkin muncul pada kasus asam urat adalah :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asam urat yang terjadi pada
keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
arti, tanda atau gejala penyakit asam urat.
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi penyakit asam urat berhubungan dengan keluarga tidak
memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah asam urat.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan asam urat
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan asam urat
d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi
lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit asam urat berhubungan
dengan kurangnya pemahaman keluarga tentang pengaruh lingkungan
terhadap faktor pencetus asam urat.
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
guna perawatan dan pengobatan asam urat berhubungan dengan sikap
keluarga yang kurang tepat terhadap pelayanan atau petugas kesehatan
atau kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya segera datang
ke tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit asam urat.
Skoring
1) Tentukan jumlah skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
5. Melaksanakan Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan, tahap penilaian
dilakukan untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil maka
perlu disusun rencana baru yang sesuai (Mubarak, 2012).
Evaluasi yang diharapkan pada asuhan keperawatan keluarga dengan
asam urat adalah :
a. Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit asam urat
b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
dengan asam urat Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat
terhadap anggota keluarga yang menderita asam urat
c. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
penyembuhan dan pencegahan
d. Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan untuk
mengatasi penyakit asam urat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
b. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Tn. M L 32 KK Nelayan SD
2 Ny. J P 31 Istri Ibu rumah tangga SMP
3 An. T P 10 Anak Pelajar SD
4 An. F P 2,5 Anak - -
c. Genogram
Keterangan :
Laki-laki meninggal :
Perempuan meninggal :
Laki-laki hidup :
Perempuan hidup :
Tinggal satu rumah :
d. Type Keluarga
1. Jenis type keluarga
Jenis tipe keluarga dari Tn. M adalah Nuclear Family yang
terdiri dari bapak, ibu dan anak.
2. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
Keluarga saat ini belum bisa sepenuhnya mengajarkan anak
bagaimana cara bersosialisasi dengan lingkungan dan membantu anak
menyelesaikan tugas sekolahnya serta anak ke 2 dari Tn. M pada
bulan Maret 2018 telah dirawat di Rumah Sakit karena diare.
e. Suku Bangsa
1. Asal suku bangsa
Keluarga Tn. M berasal dari suku Jawa dan bangsa Indonesia
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tidak ada budaya khusus dalam keluarga Tn. M yang
mempengaruhi kesehatan.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada kepercayaan khusus yang mempengaruhi kesehatan,
semua anggota keluarga beragama islam. Jika anggota keluarga Tn. M
sakit biasanya langsung memeriksakannya ke dokter atau juga perawat
yang tinggal di dekat rumahnya serta selalu berdoa kepada Allah SWT.
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Dalam keluarga Tn. M yang mencari nafkah adalah Tn. M
sendiri yang bekerja sebagai nelayan.
2. Penghasilan
Penghasilan yang dihasilkan oleh Tn. M untuk keluarganya
dalam setiap bulannya kurang lebih Rp 1.500.000,-
3. Upaya lain
Selain nafkah dari Tn. M, Ny. J juga terkadang menjadi buruh
cuci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan Rp
50.000,-
4. Harta benda yang dimiliki
Dirumah Tn. M terdapat TV, kompor gas, meja kursi, lemari 1
dan 2 buah sepeda motor.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Dalam setiap bulan kebutuhan yang dikeluarkan seperti untuk
makan, bayar listrik, biaya sekolah perbulan, biaya membeli susu.
Sedangkan untuk kebutuhan yang dikeluarkan perharinya adalah
untuk uang saku sekolah An.T sebesar Rp 3000,-.
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi yang digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton TV bersama serta berbincang-bincang bersama anak dan
cucunya setelah maghrib dirumah. Keluarga Tn. M jarang untuk pergi
berekreasi ke tempat wisata dikarenakan anak-anaknya sudah mempunyai
keluarga masing-masing serta menantunya yang bekerja di luar kota.
7. Septic tank
Septic tank ada dan terletak di samping rumah serta tertutup rapi
dengan semen.
8. Sumber air minum
Air minum yang dikonsumsi oleh keluarga Tn. M sehari-hari
berasal dari air PAM.
9. Kamar mandi/WC
Terdapat 1 kamar mandi dan 1 WC yang tergabung. Lantai
kamar mandi dan WC masih terbuat dari semen dan kondisinya cukup
licin. Pintu dari kamar mandi dan WC juga hanya menggunakan tirai
kain, serta tempatnya yang tidak terlalu luas.
10. Sampah
Tempat pembuangan sampah berada di belakang rumah dan
biasanya sampah dikumpulkan kemudian dibakar.
11. Kebersihan lingkungan
Biasanya keluarga Tn. M membersihkan rumah 1 hari 2 kali
setiap pagi dan sore hari. Rumah Tn. M merupakan rumah bangunan
lama atau rumah lugu yang lantainya juga masih terbuat dari semen
dan kondisinya cukup kotor serta tampak berantakan.
12. Denah rumah
Dapur
Kamar
II
K
a
Ruang
m
Keluarga
ar
M Kamar
an I
di
Ruanng
Tamu
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Tn. M, Ny. J, An. T, dan An. F belum bisa melakukan peran
mereka masing-masing secara sempurna, Tn. M dn Ny. J belum bisa
membagi waktu untuk peran sebagai orang tua.
b. Fungsi sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Dalam keluarga Tn. M selalu mengedepankan kerukunan antar
anggota keluarga, tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
masalah pribadi. Tetapi anak pertamanya yaitu An. T jarang
mengikuti kegiatan dilingkungan rumahnya seperti pengajian dan An.
T juga masih merasa kesusahan dalam mengerjakan tugas dari
sekolahnya dan Tn. M maupun Ny. J tidak dapat membantu karena
merasa sibuk dengan pekerjaannya.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Keluarga Tn. M biasanya berinteraksi mulai dari pagi hari
setelah bangun tidur. An. T setiap hari berangkat sekolah jadi biasanya
interaksi antar anggota keluarga dilakukan pada saat An. T pulang
sekolah terutama pada waktu sore hari dan setelah sholat maghrib
karena semua anggota keluarga berkumpul.
3. Anngota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam keluarga Tn. M yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan adalah Tn. M. Walaupun sebelumnya tetap
dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan semua anggota keluarga.
4. Kegiatan keluarga waktu senggang
Biasanya keluarga Tn. M berbicang bersama saat mereka tidak
memiliki kesibukan masing-masing, dan biasanya hal ini dilakukan
pada saat An. T pulang sekolah serta setelah sholat maghrib.
b. Upaya lain
Selain makan 3 kali sehari, keluarga Tn. M juga jarang untuk
mengkonsumsi buah-buahan.
ANALISA DATA
1. Diagnosa I
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri akibat peningkatan zat purin dalam tubuh b/d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan yang ada
1. Sifat Masalah : ancaman 2/3 X 1 2/3 Ny. J tidak tahu kalau mengalami asam urat, tidak tahu tentang
kesehatan penyakit asam urat baik tanda dan gejala serta pencegahan
asam urat.
2. Kemungkinan masalah dapat 1x 2 2 Ny. J banyak bertanya tentang penyakit yang dialaminya saat
diubah dilakukan pengkajian.
3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Keluarga punya kemampuan intelektual bila diberikan
dicegah : cukup penyuluhan tentang penyakit asam urat.
Jumlah 4 1/3
2. Diagnosa II
Diagnosa keperawatan : Risiko terjadinya deformitas sendi pada Ny. J b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
1. Sifat Masalah : Ancaman 2/3 X 1 2/3 Ny. J dan keluarga tidak tahu bagaimana cara merawat
pasien yang menderita asam urat. Keluarga tidak tahu
bagaimana cara mengobati rasa kesemutan yang dialami
Ny. J
3. Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Keluarga terlihat terbuka dan dapat menerima informasi
dicegah : cukup yang ada
4. Menonjolnya masalah : 2/2 X 1 1 Keluarga tidak tahu bagaimana cara mengobati rasa
masalah harus segera kesemutan yang dialami Ny. J
ditangani
Jumlah 3 1/3
3. Diagnosa III
Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat b/d Ketidakmampuan keluarga membuat
keputusan untuk mengatasi masalah asam urat
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Masalah kurangnya pengetahuan pada keluarga Ny. J,
tentang beberapa penyakit yang di derita anggota keluarga,
sudah di sadari Ny. J dan anggota keluarga lainya. Namun
mereka sangat ingin tau tantang penyakit yang dialami
anggota keluarga mereka.
2. Kemungkinan masalah 1/2 X 2 1 Ketidaktahuan Ny. J dan anggota kelurga lainya dapat di
dapat diubah : hanya cegah, dengan memberikan pengetahuan dan pendidikan
sebagian kesehatan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh tim
kesehatan.
3. Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Ny. J mengatakan bahwa selama ini belum pernah
dicegah : cukup memeriksakan keadaan asam uratnya dan belum pernah
mendapatkan informasi tentang asam urat, sehingga di
perlukan penyuluhan yentang penyakit yang di derita Ny. J
dan anggota keluarga lain.
4. Menonjolnya masalah : 1/2 X 1 1/2 Menurut Ny. J dan anggota keluarga, tentang ketidak
masalah tidak segera tahuan mereka dengan penyakit Ny. J dan anggota
ditangani keluarga lain tidak harus segera diatasi.
Jumlah 2 3/5
1. Gangguan rasa nyaman nyeri akibat peningkatan zat purin dalam tubuh b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan yang ada
2. Risiko terjadinya deformitas sendi pada Ny. J b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
3. Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat b/d Ketidakmampuan keluarga membuat keputusan untuk mengatasi
masalah asam urat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan
No Problem Etiologi
Umum Khusus Kriteria Standart
1. Nyeri Akut Ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan Kognitif 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat
keluarga dilakukan kunjungan rumah 3x menjelaskan pengetahuan keluarga
mengenal tindakan 45 menit setiap pengertian asam urat tentang asam urat
masalah keperawatan pertemuan 2. Keluarga mampu 2. Diskusikan bersma
kesehatan yang selama 1 x 30 diharapkan keluarga menyebutkan 3 dari 5 keluarga tentang
ada menit dapat : penyebab dari asam pengertian asam urat
diharapkan 1. Mengenal masalah urat 3. Diskusikan bersama
nyeri dapat asam urat 3. Keluarga mampu keluarga tentang
berkurang a. Definisi asam menjelaskan 2 dari 4 penyebab asam urat
urat cara pencegahan 4. Diskusikan bersama
b. Penyebab penyakit asam urat keluarga tentang cara
asam urat 4. Keluarga mampu pencegahan asam urat
c. Pencegahan menyebutkan 2 dari 4 5. Diskusikan bersama
asam urat cara penanganan asam keluarga tentang cara
d. Penanganan urat penanganan asam urat
asam urat 6. Berikan reinforcement
positif untuk keluarga
2. Mengambil Kognitif 1. Keluarga mampu 1. Kaji tentang
keputusan yang Afektif menyebutkan 3 dari 5 pengetahuan keluarga
tepat untuk akibat dari penyakit tentang akibat lebih
mengatasi asam asam urat lanjut dari penyakit
urat 2. Keluarga mampu asam urat
a. mengambil keputusan 2. Diskusikan dengan
utkan tindakan yang tepat keluarga tentang
akibat untuk keluarganya keinginan keluarga
dari asam yang gastritis untuk merawat anggota
urat keluarganya
3. Berikan kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
3. Merawat anggota Kognitif 1. Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan
keluaraga yang Afektif menyebutkan 2 dari 4 keluarga tentang cara
menderita asam Psikomotor cara perawatan merawat anggota
urat anggota keluarga keluarga dengan asam
a. dengan asam urat urat
utkan 2. Keluarga mampu 2. Diskusikan bersama
cara melakukan perawatan keluarga tentang
perawata asam urat secara perawatan asam urat di
n anggota mandiri di rumah rumah
keluarga 3. Diskusikan bersama
dengan keluarga tentang jenis
asam urat makanan untuk
penderita asam urat
4. Diskusikan bersama
keluarga tentang cara
mengurangi nyeri.
5. Demonstrasikan
bersama keluarga cara
mengurangi nyeri
dengan kompres hangat
6. Demonstrasikan
bersama keluarga
tentang cara
mengurangi nyeri
dengan teknik nafas
dalam.
7. Berikan reinforcement
positif pada keluarga
atas usaha yang
dilakukan sesuai
dengan kemampuan
4. Keluarga mampu Afektif Keluarga mampu Motivasi keluarga untuk
memodifikasi menumbuhkan sikap selalu menciptakan
lingkungan untuk untuk menciptakan rasa lingkungan yang tenang
penderita asam nyaman dengan dan nyaman
urat memodifikasi
lingkungan.
5. Keluarga mampu Afektif 1. Keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan
memanfaatkan mengetahui dan keluarga tentang
sumber menggunakan pelayanan kesehatan di
pelayanan pelayanan kesehatan daerah sekitar rumah
kesehatan yang yang ada 2. Berikan penjelasan
ada 2. Keluarga mau tentang kemudahan
mempelajari asuransi asuransi untuk
dan mengikutinya dipergunakan saat
mengunjungi pelayanan
kesehatan
3. Beri kesempatan
keluarga untuk
bertanya
4. Berikan reinforcement
positif kepada keluarga
2. Risiko Ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan Kognitif Keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan
terjadinya keluarga merawat dilakukan kunjungan rumah 3 x menjelaskan tentang diet keluarga tentang diet
deformitas sendi anggota keluarga tindakan 45 menit setiap untuk penderita asam asam urat.
pada Ny. J yang sakit keperawatan pertemuan urat 2. Berikan penjelasan
diharapkan diharapkan keluarga a. Keluarga mampu kepada keluarga
resiko dapat : menjelaskan tentang makanan tinggi
terjadinya 1. Mengenal pengertian diet asam purin pada penderita
deformitas masalah asam urat asam urat.
sendi pada Ny. urat : b. Keluarga mampu 3. Berikan kesempatan
J dapat a. menyebutkan 1 dari 2 keluarga untuk
berkurang an diet tujuan diet asam urat mengulang penjelasan
asam urat - yang diberikan
b. pembentukan mahasiswa.
diet pada asam urat 4. Berikan reinforcement
penderita dengan positif pada keluarga
asam urat mengurangi atas usaha yang
c. bahan dilakukan sesuai
n yang makanan dengan kemampuan.
dianjurka tinggi purin
n dan -
tidak berat badan
dianjurka
n
2. Mengambil Kognitif 1. Keluarga mampu 1.
keputusan yang Afektif menyebutkan 3 dari 5 pengetahuan
tepat untuk makanan yang keluarga
mengatasi dianjurkan dan tidak tentang
hipertensi dianjurkan untuk makanan yang
a. penderita asam urat baik bagi
memilih penderita asam
makanan urat.
yang 2.
tepat bersama
untuk keluarga dalam
penderita memilih
asam urat makanan yang
baik untuk
penderita asam
urat.
3.
kesempatan
kepada
keluarga
mengambil
keputusan
untuk memilih
makanan bagi
anggota
keluarga yang
menderita asam
urat.
4.
reinforcement
positif pada
keluarga atas
usaha yang
dilakukan
sesuai dengan
kemampuan
3. Merawat anggota Kognitif 1. 1.
keluaraga yang Afektif mampu pengetahuan
menderita asam menyebutkan keluarga
urat contoh menu tentang
a. makanan yang pengolahan
ah baik bagi makanan yang
makanan penderita baik bagi
yang baik asam urat penderita asam
untuk urat.
penderita 2.
hipertensi penjelasan
kepada
keluarga
tentang cara
pengolahan
makanan yang
baik.
3.
bersama
keluarga
tentang cara
mengolah
makanan bagi
keluarga yang
menderita asam
urat.
4.
reinforcement
positif pada
keluarga atas
usaha yang
dilakukan
sesuai dengan
kemampuan
5. Afektif Keluarga dapat 1. Ajarkan kepada
a mampu menunjukan keluarga cara
memodifi 1. Cara memoodifikasi memodifikasi
kasi lingkungan yang lingkungan agar
lingkunga benar lingkungan sehat
n 2. Sikap untuk peduli 2. Bersama Keluarga
terhadap perubahan mengidentifikasi,
lingkungan sekitar melakukan penataan
barang-barang yang
tidak bermanfaat
dirumah serta
membersihkannya dari
debu
3. Anjurkan kepada
keluarga untuk
membersihkan
lingkungan secara rutin
4. Motivasi keluarga
untuk peduli terhadap
perubahan lingkungan
yang berpengaruh
terhadap kesehatan
5. Keluarga mampu Afektif Keluarga dapat Motivasi keluarga untuk
memanfaatkan menggunakan pelayanan menjaga kesehatan dan
sumber kesehatan untuk memeriksakan kesehatan
pelayanan pemeliharaan kesehatan secara rutin di layanan
kesehatan yang kesehatan
ada
3. Kurang Ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan Kognitif 1. Keluarga mampu 1. Diskusikan bersama
pengetahuan keluarga dilakukan kunjungan rumah 3 x menyebutkan 5 dari 7 keluarga pengertian,
tentang obat dan membuat tindakan 45 menit setiap penyebab asam urat : penyebab,
diet asam urat keputusan untuk keperawatan pertemuan - mengidentifikasi
mengatasi diharapkan diharapkan keluarga - penyebab, tanda-tanda
masalah asam keluarga Tn. dapat : - dan pencegahan asam
urat M khususnya 1. Mengenal dan - urat
Ny. J dapat memahami - 2. Tanyakan kembali
memahami dan penyakit asam alkohol kepada keluarga
mengetahui uart : - tentang pengertian,
tentang a. - penyebab,
penyakit asam utkan 2. Keluarga mampu mengidentifikasi
urat pengertia menyebutkan 3 dari 5 penyebab, tanda-tanda
n asam tanda asam urat : dan pencegahan asam
urat - urat
b. - 3. Berikan reinforcement
utkan - positif terhadap usaha
penyebab - keluarga dalam
asam urat - menjawab
c. m kristal
utkan 3. Menyebutkan 3 dari 5
tanda dan cara mencegah asam
gejala urat :
asam urat -
d. konsumsi
utkan makanan yang
cara mengandung
pencegah purin
an -
penyakit BB
asam urat -
teratur
-
yang
dikonsumsi
-
hangat saat
sendi myeri
2. Keluarga mampu Afektif 1. 1. Jelaskan kepada
mengambil n dari akibat keluarga akibat lanjut
keputusan untuk lanjut asam apabila masalah asam
merawat anggota urat urat dalam keluarga
keluarga dengan 2. tidak diatasi
asam urat memutuskan 2. Motivasi keluarga
a. untuk untuk menyebutkan
ukan merawat kembali akibat lanjut
akibat anggota asam urat yang tidak
lanjut jika keluarga ditangani
tidak dangan asam 3. Berikan reinforcement
diatasinya urat positif atas jawaban
asam urat keluarga
b. 4. Diskusikan kembali
uskan dengan keluarga
untuk tentang keinginan
merawat keluarga untuk
dengan merawat anggota
Ny. J keluarga dengan asam
urat
5. Berikan reinforcement
positif atas kputusan
keluarga
3. Mengambil Kognitif 1. 1.
keputusan yang Afektif mampu dengan
tepat untuk menyebutkan keluarga
menangani asam 3 dari 6 cara tentang
urat perawatan pencegahan dan
a. asam urat : peran keluarga
utkan - dalam
cara hangat saat mengenai asam
perawata sendi nyeri urat
n dengan - 2.
keluarga sepatu yang keluarga untuk
asam urat ketat menyebutkan
di rumah - kembali
BB pencegahan dan
- peran keluarga
yang dalam
dikonsumsi mengatasi Ny. J
- 3.
obat reinforcement
tradisional positif atas
- usaha yang
sendi dilakukan
keluarga
Hari/Tgl/
No Dx. Kep Tujuan Khusus Tindakan Keperawatan Evaluasi Formatif Ttd
Waktu
1. Gangguan rasa Selasa, 10 1. Keluarga mampu 1. Mendiskusikan S: Ulfa
nyaman nyeri Juli 2018 mengambil bersama keluarga - Ny. J mengatakan jika
akibat peningkatan keputusan untuk tentang cara kakinya terasa kebas-kebas,
zat purin dalam mengatasi asam mengurangi nyeri. kesemutan dan nyeri di
tubuh b/d urat sendi sendi kaki hanya
Ketidakmampuan membeli obat di apotek.
keluarga mengenal 2. Mendemonstrasikan O:-
masalah kesehatan teknik nafas dalam.
yang ada S:
- Ny. J mengatakan akan
memlakukan nafas dalam
jika merasa nyeri
O:
- Ny. J terlihat melakukan
nafas dalam setelah di
contohkan
- Ny. j tampak kesulitan
dalam melakukan nafas
dalam.
- Ny. J kooperatif saat
diajarkan teknik nafas
dalam
3. Mendemonstrasikan S:
kompres hangat - Ny. J mengatakan baru tahu
cara mengurangi nyeri
dengan kompres hangat.
- Keluarga klien mengatakan
akan membantu Ny.K untuk
mengompres bagian yang
sakit.
O:
- Ny. J terlihat
memperhatikan saat di
praktekkan cara
mengompres hangat.
2. Risiko terjadinya Selasa, 10 1. Keluarga 1. Mengkaji pengetahuan S : Ulfa
deformitas sendi Juli 2018 mampu keluarga tentang nutrisi - Keluarga mengatakan hanya
pada Ny. J b/d mengenal bagi penderita asam mengetahui kalau penderita
Ketidakmampuan masalah tentang urat. asam urat harus mengurangi
keluarga merawat nutrisi bagi makanan yang tinggi purin.
anggota keluarga penderita asam O:
yang sakit urat - Keluarga kooperatif saat
ditanya
2. Memberikan penjelasan S :
atau penyuluhan - Keluarga Ny. J mengatakan
tentang nutrisi bagi sekarang lebih mengerti
penderita asam urat. makanan apa saja yang
tidak boleh untuk dimakan
oleh penderita asam urat.
- Keluarga Ny. J mengatakan
mengerti bagaimana
menyusun menu yang baik
untuk Ny. J.
O:
- Ny. J terlihat
memperhatikan penyuluhan
dengan baik.
- Ny. J menanyakan beberapa
hal terkait makanan untuk
asam urat.
3. Memotivasi keluarga S :
untuk tidak makan - Ny. J mengatakan kadang
makanan tinggi purin ingin makan seperti kacang-
bagi keluarga yang kacangan.
menderita asam urat. - Ny. J mengatakan akan
mengurangi dalam
mengkonsumsi makanan
yang tinggi purin.
O:
- Keluarga Ny. J terlihat
menerima anjuran dari
mahasiswa.
- Keluarga terlihat senang
saat diberikan saran.
3. Kurang Selasa, 10 1. Keluarga mampu 1. S: Ulfa
pengetahuan Juli 2018 mengenal dan n bersama - Ny. J mengatakan sering
tentang obat dan memahami keluarga mengkonsumsi kacang-
diet asam urat b/d penyakit asam tentang kacangan, jeroan, dan
Ketidakmampuan uart penyebab dari emping/melinjo.
keluarga membuat asan urat O:
keputusan untuk - Ny. J terlihat kurang
mengatasi masalah kooperatif.
asam urat
S:
- Ny.K mengatakan sekarang
2. sudah lebih tau cara untuk
penjelasan mengatasi asam urat
kepada O:
keluarga - Keluarga terlihat
tentang cara memperhatikan saat
untuk diberikan penjelasan.
mengatasi asam
urat S:
- Ny. J mengatakan jarang
melakukan olahraga
- Ny. J mengatakan tidak
3. Melakukan latihan mengetahui senam asam
pergerakan asam urat urat
(senam asam urat) O:
- Ny. J kooperatif
- Ny. J dapt mengikuti senam
dengan baik
EVALUASI SUMATIF
P : Lanjutkan intervensi
- Ajarkan kepada keluarga untuk megatur menu makanan bagi
penderita asam urat secara mandiri.
3 Kamis, 12 Kurang pengetahuan S : Ulfa
Juli 2018 tentang obat dan diet - Ny. J mengatakan sudah mengetahui kadar asam urat dalam darahnya
asam urat b/d tinggi.
Ketidakmampuan - Ny. J mengatakan sudah mengenai kesehatan tentang asam urat.
keluarga membuat O :
keputusan untuk - Ny. J terlihat kooperatif.
mengatasi masalah - Ny. J dapat mengikuti senam dengan baik.
asam urat A : Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat dapat teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Memotivasi keluarga untuk tidak makan makanan tinggi purin bagi
keluarga yang menderita asam urat.
- Melakukan latihan pergerakan asam urat (senam asam urat) 2 kali
dalam satu minggu.