Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi adalah zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2015: 55).
Nutrisi memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan dan menambah
daya tahan tubuh terhadap penyakit serta membantu proses penyembuhan penyakit. Seorang
pasien yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi lebih dapat mempertahankan status
kesehatannya dan memiliki kecenderungan proses penyembuhan penyakit lebih baik.
Sebaliknya seorang pasien yang mengalami kekurangan nutrisi sangat rentan terhadap
berbagai penyakit (Ahmad & Nita, 2013: 89). Nutrisi sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi, maka akan terjadi gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi. Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung coroner, kanker,
dan anoreksia nervosa (A. Aziz, 2006: 68). Diantara gangguan kebutuhan nutrisi tersebut,
salah satu penyakit yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi yaitu malnutrisi.
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung coroner, kanker, dan anoreksia
nervosa (A. Aziz, 2006: 68). Diantara gangguan kebutuhan nutrisi tersebut, salah satu
penyakit yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi yaitu malnutrisi.
Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau
defisiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara suplai nutrisi esensial untuk jaringan tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik
(Haswita & Reni, 2017: 52). Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh (A. Aziz, 2006: 68)
Malnutrisi dapat disebabkan oleh : a. under nutrition, disebabkan karena kekurangan
pangan secara relatif atau absolut selama periode tertentu, b. specific deficiency, disebabkan
karena kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe dan lain-
lain, c. over nutrition, disebabkan karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu,
d. imbalance, disebabkan karena disporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak
seimbangnya LDL, HDL, dan VLDL (Haswita & Reni, 2017: 52). Gejala umumnya adalah
berat badan rendah dengan asupan makan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan
tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,
konjungtiva dan lain- lain (A. Aziz, 2006: 68).
Penyebab malnutrisi pada anak-anak tidak bisa hanya dilakukan dengan pemeriksaan
fisik dan mengetahui pola makannya saja tetapi juga perlu mengetahui suasana makan anak.
Mungkin penambahan jumlah energy diperlukan setiap harinya, tetapi perubahan yang
mendasar harus berasal dari suasana rumah atau lingkungan. Dalam hal ini, keluarga
memegang peranan yang sangat penting. Sikap keluarga terhadap makanan yang dikonsumsi
dan suasana saat makan (pengontrolan emosi) sangat penting pengaruhnya. Faktor-faktor
lainnya juga perlu diperhatikan, misal perasaan anak tersaingi saudara kandung, jadwal
makan yang tidak tepat, dan pola aktivitas anak (Sandra, Ahmad & Arinda, 2017: 111).
Laporan terbaru United Nations Children’s Fund (UNICEF), ditemukan rata-rata
sebanyak 40% anak-anak berusia lima tahun ke bawah di Filipina, Indonesia, dan Malaysia
mengalami malnutrisi (kekurangan gizi). Angka itu jauh lebih tinggi dari rata-rata global
sebesar satu berbanding tiga. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 24,4 juta anak-anak di
Indonesia menderita malnutrisi.
Masalah gizi secara garis besar merupakan masalah kesehatan yang masih tinggi di
dunia, berdasarkan WHO (2014), Negara di regional Asia Selatan yang memiliki angka
tertinggi kejadian kurang gizi yaitu Bangladesh 36,8% (2011), Afganistan 32,9% (2011),
Pakistan 31,6% (2013)
Menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan Kemenkes RI, status gizi
balita umur 0-59 bulan, berdasarkan indeks BB/U, menurut provinsi salah satunya provinsi
Lampung pada tahun 2017, yaitu menunjukkan malnutrisi antara lain: 3,5% gizi buruk, 15%
gizi kurang, 79,9% gizi baik dan 1,6% gizi lebih (Kemenkes RI, 2017). Hasil pengukuran
Riskesdas 2007 – 2013, berdasarkan indikator Berat Badan/Tinggi Badan menunjukkan
bahwa status gizi sangat kurus sebesar 7,3% (2007), 5,4% (2010) dan 5,6% (2013), kurus
sebesar 6,4% (2007), 8,5% (2010) dan 6,2% (2013), normal sebesar 70,2% (2007), 69,6%
(2010) dan 66,8% (2013) dan gemuk sebesar 16,1% (2013). Pengukuran BB/TB
menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung
dalam waktu yang pendek seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit atau menderita diare.
(Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016) Kematian bayi maupun balita diseluruh
dunia 54% disebabkan kurangnya asupan gizi.
Perbaikan status gizi nasional dapat dilihat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2018. Pada prevalensi Gizi Kurang (Underweigth) perbaikan itu terjadi berturut–
turut dari tahun 2013 sebesar 19,6% naik menjadi 17,7% 2018. Prevalensi stunting dari
37,2% turun menjadi 30,8%, dan prevalensi kurus (Wasting) dari 12,1% turun menjadi
10,2%. Di kabupaten Tanggamus pada tahun 2013 tercatat dari 5 kasus balita gizi buruk
terdapat 1 kasus (20%) balita gizi buruk yang mengalami kematian.

B. Rumusan Masalah
1. 1. Bagaimana definisi gangguan kebutuhan nutrisi dan apa saja komponen penting
yang terkait dengan proses nutrisi dalam tubuh?
2. Apa saja etiologi yang dapat menyebabkan gangguan kebutuhan nutrisi, terutama
pada aspek biologis, psikologis, dan ekonomi?
3. Apa saja manifestasi klinis yang muncul pada individu yang mengalami gangguan
kebutuhan nutrisi, khususnya terkait dengan gejala gastroenteritis?
4. Bagaimana klasifikasi diare menurut berbagai kriteria, termasuk lama waktu,
kehilangan cairan tubuh, ada atau tidaknya infeksi, dan penyebabnya?
5. Bagaimana patofisiologi gastroenteritis mempengaruhi tubuh manusia, terutama
dalam hal penyerapan nutrisi dan keseimbangan cairan dan elektrolit?
6. Bagaimana gangguan kebutuhan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan balita, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI
JURUSAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DAN ANAK


RIWAYAT KEPERAWATAN

1. TANGGAL PENGKAJIAN : 10/03/2024 NAMA MAHASISWA : …...................


2. TANGGAL MASUK : 10/03/2023 NIM : …...................
3. JAM MASUK : 05.00 TANDA TANGAN : …...................
4. RUANGAN/ KELAS : Tulip/ I
5. NOMOR KAMAR :2
6. NO. REGISTER : 202456
7. DIAGNOSA MEDIS : Gastroenteritis

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Nama Bayi/ Anak : An. A
b. Umur : 10 tahun
c. Berat Badan : 30 kg
d. Nama Ayah : Tn S
e. Umur : 35 tahun
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Swasta
h. Agama : Islam
i. Alamat : Jln Melati No 1
j. Nama Ibu : Tn. W
k. Umur : 34 tahun
l. Pendidikan : SMA
m. Pekerjaan : IRT
n. Agama : Islam
o. Alamat : Jln Melati No 1
2. Alasan masuk RS : BAB Cair >8x dan nyeri perut
3. Keluhan Utama / Chief Complain : Bab Cair >8x
(Saat pengkajian)

4. Riwayat Kesehatan Sekarang ( PQRST ) : ibu pasien mengatakan bahwa An. A bab cair sejak
tanggal 09/03/2024 sore hari, bab cair >5x disertai badan hangat. Hari ini tanggal 10/03/2024
An. A sudah bab >8x, disertai lemas, akral hangat, nafsu makan menurun, minum air putih
masih mau sedikit sedikit, mukosa bibir kering, turgor kulit menurun. Pasien mengatakan nyeri
perut, terasa seperti ditusuk tusuk, nyeri hilang timbul dengan skala 6
5. Riwayat Kesehatan Yang lalu
a. Penyakit waktu kecil/yang lalu : ibu pasien mengatakan An. A pernah menderita
batuk pilek
b. Pernah dirawat ( hospitalisasi) : ibu pasien menatakan bahwa An.A belum pernah
dirawat sebelumnya
c. Obat-obatan : ibu pasien mengatakan sebelum dibawa ke RS An.
A diberikan obat paracetamol sirup
d. Operasi : tidak pernah
e. Alergi : tidak ada
f. Kecelakaan : tidak ada
g. Lain-lain : tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga
a. Penyakit yang pernah diderita keluarga: tidak ada
b. Keluarga yang menderita penyakit keturunan; DM,Asthma : tidak ada
c. Keluarga yang menderita penyakit menular; TBC,hepatitis,peny.kulit : tidak ada
d. Genogram (Minimal 3 generasi)

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: pasien

7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


A. Antenatal ( Prenatal ) : ( Usia < 2 thn)
a. Kesehatan Ibu : …......................................................................
b. Berapa kali kunjungan : …......................................................................
c..Adakah dalam pengobatan : ……………………………………………….
- Diet : …......................................................................
- Infeksi : …......................................................................
d. Adakah dilakukan RO : …......................................................................
e. Adakah tanda-tanda Pre 5actor5ic : …......................................................................
f.. Tempat pemeriksaan Kehamilan : …......................................................................
g. Ketergantungan Obat-obatan : …......................................................................

B. Natal : ( Usia < 2 thn)


a. Usia Kehamilam : …......................................................................
b. Berat Badan Lahir :  < 2500 gr  2500 –3000 gr  > 3000 gr
c. Jenis dan Lama Persalinan :
 Spontan  Vacum ekstraksi  Induksi  Sectio caesaria
d. Keadaan anak setelah Lahir : …......................................................................
- Segera menangis :  Ya  tidak
- Resusitasi :  dilakukan  tidak dilakukan
e. Obat yang digunakan selama persalinan : …................................................................

C. Neonatal ( Post Natal ) ; Usia 0-28 hari


a. Apgar Score : < 6  6-7  8-10
b. Kelainan Kongenital : …......................................................................
c. Warna Kulit :
- Cyanosis : …......................................................................
- Kuning/Icterus : …......................................................................
d. Panas : …......................................................................
e. Kejang : …......................................................................
f. Adakah kesulitan dalam menelan, :
menghisap atau minum : …......................................................................
g. Mengukur Perkembangan
- Motorik Halus : …......................................................................
- Motorik Kasar : …......................................................................
-Bahasa : …......................................................................
- Lingkar kepala :
……………………………………………….
- Lingkar dada :
……………………………………………….
- Panjang Badan :
……………………………………………….
- Berat badan :
……………………………………………….

8. Kebutuhan Dasar
1. Makan (dirumah)
a. Jenis Minuman ( ASI/PASI ) : air putih
b. Interval Minum : 6acto anak merasa haus
c. Waktu yang dibutuhkan untuk minum : 1 menit
d. jumlah minum ( Sekali minum ) : 100cc
e. Waktu untuk pengenalan makanan
tambahan :-
f. Nafsu makan : baik
g. Jenis makanan  makanan segar makanan diawetkan Instan
g. Makanan yang disukai : soto ayam, pecel
h. Alergi : tidak ada
i. Kebiasaan makan : 7actor melihat youtube
j. Pantangan : tidak ada
k. Alat yang digunakan : alat makan sehari hari (alat makan umum
keluarga dirumah)

2. Makan (di Rumah sakit))


a. Jenis Minuman ( ASI/PASI ) : air putih
b. Interval Minum : 7acto anak merasa haus
c. Waktu yang dibutuhkan untuk minum : 1 menit
d. jumlah minum ( Sekali minum ) : 50cc
e. Waktu untuk pengenalan makanan
tambahan :-
f. Nafsu makan : sedikit menurun
g. Makanan yang disukai : soto ayam
h. Alergi : tidak ada
i. Kebiasaan makan : 7actor melihat youtube
j. Pantangan : tidak ada
k. Alat yang digunakan : alat makan dari RS

3. Pola Tidur (dirumah)


a. Berapa jam : 8 jam
b. Gangguan saat tidur : suara berisik
c. Hal yang memudahkan tidur : bermain hp
( Boneka/Dongeng/Selimut/Bantal dll )

4. Pola Tidur (dirumah sakit)


a. Berapa jam : 6 jam
b. Gangguan saat tidur : suara berisik
c. Hal yang memudahkan tidur : bermain hp
( Boneka/Dongeng/Selimut/Bantal dll )

5. Bermain dan Istirahat (dirumah)


a. Berapa jam istirahat : 8 jam untuk tidur
b. Bermain
- Waktu : sore hari
- Jenis : bersosialisasi dengan teman sebaya
- Teman : teman sebaya (tetangga)
- Tempat : dirumah
- Hubungan dengan teman : baik

6. Bermain dan Istirahat (dirumah sakit)


a. Berapa jam istirahat : 6 jam untuk tidur
b. Bermain
- Waktu : fleksibel (tidak menentu)
- Jenis : bermain hp
- Teman : orang tua
- Tempat : diatas tempat tidur

7. Hygiene (dirumah)
- Berapa kali mandi : 2x sehari
- Berapa kali gosok gigi : 3x sehari
- Mandi pakai apa : sabun dan air bersih
- Kebersihan rambut / kuku : bersih, keramas tiap 2 hari sekali dan potong
kuku 8actor sudah 8actor8

8. Hygiene (dirumah sakit)


- Berapa kali mandi : 2x sehari
- Berapa kali gosok gigi :-
- Mandi pakai apa : diseka
- Kebersihan rambut / kuku :-

9. Imunisasi
- Dasar < 1 tahun : lengkap
- Ulangan 1 th – usia sekolah : lengkap

B. Hasil perkembangan
a. Motorik Kasar
Usia 1-4 bln
• Mengangkat kepala saat tengkurap .......................................................... Yatidak
• Dapat duduk sebentar dgn ditopang .......................................................... yatidak
• Dapat duduk dgn kepala tegak .................................................................. yatidak
• Jatuh terduduk dipangkuan 8actor disokong saat berdiri ......................... Yatidak
• Kontrol kepala dgn sempurna ................................................................... yatidak
• Mengangkat Kepala 8actor berbaring telentang ........................................ yatidak
• Berguling dari telentang kemiring ............................................................. yatidak
• Posisi lengan dan tungkai lebih fleks ........................................................ yatidak
• Berusaha untuk merangkak ....................................................................... yatidak

Usia 4-8 bln


• Menahan kepala tegak lurus ..................................................................... Yatidak
• Berguling dari telentang ketelungkup ....................................................... yatidak
• Dapat duduk dgn bantuan selama interval singkat ................................... Yatidak

Usia 8-12 bln


• Duduk dari tegak tanpa bantuan ................................................................ yatidak
• Dapat berdiri tegak dgn bantuan .............................................................. Yatidak
• Berdiri tegak tanpa bantuan walaupun sebentar ....................................... Yatidak
• Membuat posisi merangkak ...................................................................... yatidak
• Merangkak ................................................................................................. yatidak
• Berjalan dgn bantuan ................................................................................ Yatidak

b. Motorik Halus
Usia 1 – 4 bln
• Melakukan usaha untuk memegang suatu objek ...................................... Yatidak
• Mengikuti objek dari sisi kesisi ................................................................ Yatidak
• Mencoba memgang benda tapi terlepas ................................................... Yatidak
• Memasukan benda kedalam mulut ........................................................... Yatidak
• Memperhatikan tgn dan kaki .................................................................... Yatidak
• Memegang benda dan kedua tgn .............................................................. Yatidak
• Menahan benda ditgn walaupun sebentar ................................................ Yatidak

Usia 4-8 bln


• Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memgang......................... Yatidak
• Mengeksplorasi benda yang sedang dipegang ......................................... Yatidak
• Mampu menahan kedua benda dikedua tgn secara simultan ................... Yatidak
• Memindahkan objek dari satu tgn ketgn lain ........................................... Yatidak
Usia 8 – 12 bln
• Melepas objek dgn jari lurus .................................................................... Yatidak
• Mampu menjepit benda ............................................................................ Yatidak
• Melambaikan tgn ...................................................................................... Yatidak
• Menggunakan tangan untuk bermain ....................................................... Yatidak
• Menempatkan objek kedalam wadah ....................................................... Yatidak
• Makan biscuit sendiri ............................................................................... Yatidak
• Minum dari cangkir dgn bantuan ............................................................. Yatidak
• Makan dgn jari ......................................................................................... Yatidak

c. Bahasa : jawa dan 9actor9ic

C. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Mean Pressure
- Suhu : 37,8 ⸰C
- Nadi : 110x/ menit
- Pernafasan : 26x/ menit

b. Keadaan Umum
- Penampilan : cukup
- Kesadaran
Kuantitatif (GCS) :E=4
M= 5
V=6
Jumlah : 15
Kualitatif  Composmentis  Apatis Delirium Confulsi
 Samnolen  Semi coma  Coma
- Tinggi Badan : 125cm
- Berat Badan : 30 kg
- Lingkar kepala (<2th) ….........................................................................................
- Lingkar dada(< 2th) ….........................................................................................

c. Kepala
- Struktur  Simetris Asimetris Caput succaedenum
- Fontanela  Menonjol  Rata  Cekung
- Kulit kepala  Bersih Kotor hematoma lesi  kerniks
caseosa
- Nyeri / Pusing  ada  tidak
- Rambut
Distribusi : merata
Warna : hitam
- Keluhan lain : tidak ada

d. Ma ta / Penglihatan
- Ketajaman Jauh………… Dekat………
- Sklera  Putih  merah icterus
- Pupil
Ukuran  isokor Anisokor
Reflek terhadap cahaya Miosis  midriasis
- Konjungtiva  merah Muda  Pucat merah  Lain-lain.
- Gerak bola mata : normal
- Refleks kornea : normal
- Kelopak mata  Normal Ptosis Edema
 Lain-lain,jelaskan…………..
- Alat Bantu penglihatan  kaca mata lensa kontak
- Sekret  Ada Tidak

e. Hidung / Penciuman
- Struktur : normal
- Fungsi : normal
- Perdarahan : tidak ada
- sinus/polip : tidak ada
- Cairan/10actor : ada tidak

f. Rongga mulut
- Mukosa mulut  Lembab Kering  Sariawan
- Lidah  Bersih  Kotor Lesi  pecah
- pembesaran tonsil ada merah  Abses membran putih Tidakada
- nyeri menelan ada tidak
- Gigi Bersih Berlubang+caries
lengkap tidak lengkap
g. Telinga / Pendengaran
- Struktur  Simetris Asimetris
- Fungsi  Baik
 Test detik arloji……………….
 Test dgn menggesek tangan/rambut
 Test garputala
 Test Swabach
 Test weber
 Test rinne

- Nyeri : tidak ada


- Serumen : tidak ada
- Ciran telinga : tidak ada

h. Leher
- Distensi vena yugolaris : tidak ada
- pembesaran thyroid ada tidak
- pembesaran kelenjar getah bening  ada  Tidak
- kaku kuduk  Ada Tidak

i. Pernapasan
- Kualitas nafas  Dalam  Dangkal  Cepat lambat
- Bunyi nafas  Vesicular Rales Ronchi
Wheezing Pleural Friction rub
- Tipe / Pola  Teratur Dispnoe Orthopnoe  Cheynestokes
biot Kussmaul

- Batuk : tidak ada


- Sputum : tidak ada
- Struktur dada  Simetris  Asimetris
- Bentuk thoraks  Normal  Pigeon chest Funnel chest Barrel chest
- Pemeriksaan Rontgen : tidak ada
- Penggunaan otot Bantu pernapasan : tidak ada
 Retraksi supraklavikular  Retraksi sub kostal
 Retraksi 10actor10ic1010  Retraksi suprasternal
- Penggunaan alat Bantu pernapasan : tidak ada
 O2…………l/mnt Ventilator
j. kardiovaskuler
- Ukuran jantung  normal ICS- 5  Kardiomegali lain-lain,jelaskan……
- Nyeri dada ada  Tidak
- Palpitasi  ada  tidak
- Denyut jantung : kuat
- Bunyi jantung S1/S2 Murmur  Gallop
- Sianosis Ada Tidak
- Jari-jari tabuh/Clubbing finger ada tidak
- CRT ; <3 menit
- Lain-lain : tidak ada

k. Abdomen
- Struktur  Simetris  asimetris
- Nyeri tekan  Ada Tidak ada
- Bising usus 35x/Menit
- Benjolan : tidak ada
- Pembesaran hati  ada  tidak
- pembesaran limfa ada tidak
- kembung  Ada Tidak
- Mual ada Tidak ada
- Muntah : tidak ada
- Frekuensi : …........................................................................................
- Jumlah : …........................................................................................
- karakteristik ….........................................................................................
- Mulas : ya
- Ascites : tidak ada
- Keadaan lainnya : nyeri perut skala 6

l. Kulit :
- Ptekie/ekimosis  Ya  Tidak
- Turgor  Jelek  Baik menurun
- Lesi : tidak ada
- Kelembaban : tidak ada
- Diaforesis : tidak ada
- Sianosis : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
m. Eliminasi
- Frekuensi BAK/24 jam : 7x
- Jumlah urine ± 1000cc/24 jam
- Keluhan BAK  Nyeri  Inkontinensia
Jelaskan tidak ada
- Penggunaan kateter  Ya Tidak
- Karakteristik urine
Warna  jernih keruh Merah
Bau  ammonia  Aseton  Pesing/Khas
- Frekuensi BAB/24 jam : >15x
- Keluhan BAB  Konstipasi  Diare  Tenesmus
- karakteristik Feses  Cair Berlendir Berdarah ada ampas
 Lunak  keras  lain-lain, jelaskan …………………
- Colostomi tidak ada

n. Muskuloskeletal
- kekuatan otot 55
55
- Tonus otot ….........................................................................................
- Fraktur tidak ada
- Atropi tidak ada
- Edema tidak ada
- Persendian
a. Rentang gerak  Terbatas Jelaskan…….. Bebas/aktif  kaku sendi
b. Kontraktur  Ada  Tidak
c. Tanda-tanda radang  Nyeri edema merah Panas Functiolasea

- tulang belakang Skoliosis Kyposis  Lordosis  12actor12 kelainan


- Aktivitas  Mandiri Bantuan 12actor12i Bantuan sepenuhnya

o. Neurology
- Fungsi Nervus I normal
- Fungsi nervus II normal
- fungsi nervus III normal
- Fungsi nervus IV normal
- Fungsi nervus V normal
- Fungsi nervus VI normal
- Fungsi nervus VII normal
- Fungsi nervus VIII normal
- Fungsi nervus IX normal
- Fungsi nervus X normal
- Fungsi nervus XI normal
- Fungsi nervus XII normal
- Aktivitas kejang : tidak ada
jenis ….........................................................................................
Lama ….........................................................................................
- kelumpuhan : tidak ada
- Reflek patologis
Babinski ya tidak
- Fungsi sensoris
a.Reaksi terhadap nyeri ........................................................  Ada  tidak ada
b.Reaksi terhadap suhu …..............................................  ada tidak ada
c.Reaksi thd raba …........................................................ ada tidak ada

- Afek
a. Emosi  Labil  stabil
b. alam perasaan Sedih Gembira Cemas  Lain-
lain,sebutkan………………
- Orientasi
a. Waktu normal
b. Tempat normal
8. Orang normal

1. Genitalia
Struktur normal
Kelainan normal
Iritasi  ada tidak
Sekret ada tidak
Anus Normal Atresia ani

2. Psikososial
Hubungan dgn keluarga : baik
Pola interaksi : baik
Komunikasi : baik
Norma dan keyakinan yang dianut : adat jawa dan sesuai agama islam
Tanggapan keluarga ttg penyakit : c o b a a n d a r i t u h a n d a n t e g u r a n u n t u k
l e b i h m e n j a g a 12a c t o r 12i c
13. Diagnosa medis : gastroenteritis

14. Hasil Pemeriksaan Penunjang :


- Laboratorium :
urine :-
Darah : HB 12,1 gr/Dl leukosit 12.000/ UL Trombosit 390.000/UL
Natrium 142 mmol/L Kalium 4.0 mmol/L clorida 112 mmol/L
Sputum :-
:-
- X-Ray / ECG :-
- Lain-lain :-

15. Program Pengobatan Dokter : inf tridex 1200cc/ 24 jam, ceftriaxone 3 x 500mg, santagesik 3 x
500mg lacto b 3x1

16. Catatan Tambahan :-

17. Ringkasan secara umum tentang pasien : diare >15x/ 24 jam, nyeri perut, mukosa bibir kering,
turgor kulit menurun, Leukosit 12.000/ UL

Yg melakukan Pengkajian

( ……………………….. )
NIM.
ANALISA DATA

NO DATA PENYEBAB MASALAH


1. Data subjektif : Infeksi Diare
1. Ibu pasien mengatakan
anaknya diare sejak
kemarin dan hari ini Bakteri / virus masuk
bab sudah >8x dan berkembang dalam
2. An. A mengatakan usus
bahwa perutnya sakit

Toksin dalam dinding


Data Objektif usus halus
1. Peristaltik 35x/ menit
2. Bising usus hiperaktif
3. Bab pasien cair Hipersekresi air dan
4. TD 90/60, N 110x/ elektrolit usus
menit, RR 26x/menit, S meningkat
37,8⸰C
5. Mukosa bibir An. A
kering Diare
6. Turgor kulit An.A
menurun
7. Leukosit 12.000/ UL

Infeksi Nyeri Akut

Data subjektif :
2.
1. P : ibu pasien mengatakan Bakteri / virus masuk
anaknya diare sejak kemarin dan berkembang dalam
dan hari ini bab sudah >8x usus
2. Q : An. A mengatakan sakit
perutnya terasa seperti
ditusuk tusuk Toksin dalam dinding
3. R : An.A mengatakan usus halus
perutnya sakit
4. S : An. A mengatakan sakit
perutnya berada di skala 6
Hipersekresi air dan
5. T : An. A mengatakan
elektrolit usus
bahwa sakit perutnya hilang
timbul meningkat

Diare
Data Objektif
1. An.A tampak meringis Frekuensi bab
kesakitan
meningkat dengan
2. An.A tampak
konsistensi encer
memegangi perutnya
3. TD 90/60, N 110x/
menit, RR 26x/menit, S
37,9⸰C Reflek spasme otot
dinding perut

Nyeri akut
mk
PRIORITAS MASALAH

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan An. A bab cair sehari >8x,
15actor15ic1515 usus 35x/menit
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (reflek spasme otot dinding perut)
ditandai dengan An. A mengeluh perutnya sakit
INTERVENSI
No Diagnosa Luaran Intervensi
1 Diare berhubungan Setelah diberikan Manajemen diare
dengan proses infeksi intervensi keperawatan Observasi
ditandai dengan An. A selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi penyebab
bab cair sehari >8x, eliminasi fekal membaik diare
16actor16ic1616 usus dengan kriteria hasil 2. Identifikasi 16actor16
35x/menit 1. Kontrol pemberian makanan
pengeluaran feses 3. Monitor warna, volume,
meningkat frekuensi, dan konsistensi
2. Nyeri abdomen tinja
menurun 4. Monitor tanda gejala
3. Konsistensi feses 16actor16ic1616
membaik 5. Monitor iritasi dan
4. Frekuensi defekasi ulserasi kulit di daerah
membaik perianal
5. Peristaltik usus Terapeutik
membaik 1. Berikan asupan cairan oral
Setelah diberikan 2. Berikan cairan intravena
intervensi keperawatan 3. Ambil sampel darah untuk
selama 3 x 24 jam maka pemeriksaan darah
status cairan membaik lengkap dan eletrolit
dengan kriteria hasil Edukasi
1. Kekuatan nadi 1. Anjurkan makanan porsi
meningkat kecil dan sering secara
2. Turgor kulit bertahap
meningkat 2. Anjurkan menghindari
3. Frekuensi nadi makanan pembentuk gas,
membaik pedas dan mengandung
4. Membran mukosa laktosa
membaik Kolaborasi
5. Intake cairan 1. Kolaborasi pemberian
membaik obat antimotilitas
6. Suhu tubuh 2. Kolaborasi pemberian
membaik obat
antispasmodic/spasmolitik
3. Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses
2 Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan Manajemen nyeri
dengan agen pencedera intervensi keperawatan Observasi
fisiologis (reflek spasme selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi lokasi,
otot dinding perut) tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi,
ditandai dengan An. A dengan kriteria hasil frekuensi, kuliatas,
mengeluh perutnya sakit 1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri
3. Frekuensi nadi non verbal
membaik 4. Identifikasi 16actor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
1. Berikan 16actor
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
2. Ajarkan 16actor
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgesik
IMPLEMENTASI
No Tgl Jam Implementasi Evaluasi Paraf
DX
1 1. mengukur TTV 13.00
2. memonitor warna, volume, frekuensi, dan S : pasien mengatakan dari pagi sampai siang bab
konsistensi tinja dengan konsistensi cair warna kuning sudah ±13x,
3. memberikan cairan intravena pasien juga mengatakan bahwa sudah minum air putih
4. menganjurkan pasien untuk makan dan minum yang yang cukup dan makan sedikit-sedikit
cukup O:
5. mengedukasi pasien untuk tidak makan makanan 1. KU cukup
yang pedas dan mengandung gas 2. 18actor18ic1818 usus 31x/menit
6. menginjeksikan 18actor18ic18, dan memberikan 3. bising usus meningkat
obat oral zink dan oralit 4. mukosa bibir pasien lembab
5. turgor kulit menurun
6. intake cairan meningkat
7. TD 100/60, N 109x/menit, RR 25x menit, S
37,2⸰C
A : masalah belum teratasi
10/03/2024 08.00 P : intervensi dilanjutkan
2 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 13.00
frekuensi, kuliatas, intensitas nyeri dan skala nyeri S : pasien mengatakan perutnya masih sakit, terasa
2. mengidentifikasi respon nyeri nonverbal seperti ditusuk tusuk, nyeri hilang timbul dengan skala
3. mengidentifikasi hal yang memperberat dan 4, pasien juga mengatakan bahwa ia perlahan lahan
memperingan nyeri menerapkan 18actor distraksi relaksasi yang sudah
4. mengajarkan pasien 18actor distraksi relaksasi untuk diajarkan perawat dengan cara bermain hp dan 18acto
mengurangi nyeri nafas dalam 18actor nyeri timbul
5. menginjeksikan analgesik O:
1. KU cukup
2. An. A tampak meringis dan memegangi
perutnya 18actor nyeri timbul
3. TD 100/60, N 109x/menit, RR 25x menit, S
37,2⸰C
A : masalah belum teratasi
P : interevensi dilanjutkan
1 1. mengukur TTV 13.00
11/03/2024 08.00
2. memonitor warna, volume, frekuensi, dan S : pasien mengatakan hari ini dari pagi sampai siang
konsistensi tinja bab dengan konsistensi cair ada ampas warna kuning
3. memberikan cairan intravena sudah 8x, pasien juga mengatakan bahwa sudah minum
4. menganjurkan pasien untuk makan dan minum yang air putih yang cukup dan porsi makan habis
cukup O:
5. mengedukasi pasien untuk tidak makan makanan 1. KU cukup
yang pedas dan mengandung gas 2. 19actor19ic1919 usus 28x/menit
6. menginjeksikan 19actor19ic19, dan memberikan 3. bising usus meningkat
obat oral zink dan oralit 4. mukosa bibir pasien lembab
5. turgor kulit membaik
6. intake cairan meningkat
7. TD 100/60, N 100x/menit, RR 24x menit, S
36,6⸰C
A : masalah teratasi 19actor19i
P : intervensi dilanjutkan
2 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 13.00
frekuensi, kuliatas, intensitas nyeri dan skala nyeri S : pasien mengatakan sakit perutnya berkurang, terasa
2. mengidentifikasi respon nyeri nonverbal seperti ditusuk tusuk, nyeri sudah jarang timbul dengan
3. mengidentifikasi hal yang memperberat dan skala 3, pasien juga mengatakan bahwa ia selalu
memperingan nyeri menerapkan 19actor distraksi relaksasi yang sudah
4. memonitor keefektifan 19actor distraksi relaksasi diajarkan perawat dengan cara bermain hp dan 19acto
untuk mengurangi nyeri yang sudah diajarkan oleh nafas dalam 19actor nyeri timbul
perawat O:
5. menginjeksikan analgesik 1. KU cukup
2. An. A sudah tampak lebih baik
3. TD 100/60, N 100x/menit, RR 24x menit, S
36,6⸰C
A : masalah teratasi 19actor19i
P : interevensi dilanjutkan
1 1. mengukur TTV 19.00
2. memonitor warna, volume, frekuensi, dan S : pasien mengatakan hari ini dari pagi sampai sore bab
konsistensi tinja dengan konsistensi lembek warna kuning 4x, pasien juga
3. memberikan cairan intravena mengatakan bahwa sudah minum air putih yang cukup
12/03/2024 15.00
4. menganjurkan pasien untuk makan dan minum yang dan porsi makan juga selalu habis
cukup O:
5. menginjeksikan 19actor19ic19, dan memberikan 1. KU cukup
obat oral zink dan oralit 2. 19actor19ic1919 usus 15x/menit
3. bising usus normal
4. mukosa bibir pasien lembab
5. turgor kulit baik
6. intake cairan meningkat
7. TD 90/60, N 198x/menit, RR 26x menit, S
36,5⸰C
A : masalah teratasi 20actor20i
P : intervensi dilanjutkan
2 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 19.00
frekuensi, kuliatas, intensitas nyeri dan skala nyeri S : pasien mengatakan perutnya sudah tidak sakit.
2. mengidentifikasi respon nyeri nonverbal O:
3. memonitor keefektifan 20actor distraksi relaksasi 1. KU cukup
untuk mengurangi nyeri yang sudah diajarkan oleh 2. An. A sudah tampak lebih baik
perawat 3. TD 90/60, N 198x/menit, RR 26x menit, S
4. menginjeksikan analgesik 36,5⸰C
A : masalah teratasi 20actor20i
P : interevensi dilanjutkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi gangguan kebutuhan nutrisi
gangguan nutrisi adalah status kurang gizi dan bersifat menahun yang diderita pada masa
pertumbuhan dan perkembangan bahkan mulai fase awal kehidupan. Nutrisi merupakan
proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan
energi dan diubahkan dalam aktifitas tubuh. (Hidayat, 2006). Nutrisi adalah elemen yang
dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai
nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter dan Perry,
2005).Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung 21actor21, kanker, dan anoreksia (Hidayat,
2006). Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah kondisi 21actor
individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan berat badan yang berhubungan
dengan asupan yang melebihi kebutuhan 21actor21ic Carpenito (2012).
Nutrisi diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan pada balita, jika asupan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh maka akan menyebabkan gangguan nutrisi, gangguan
nutrisi merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada balita
yakni tinggi badan balita lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya serta berat
badan yang cenderung tidak sesuai dengan tinggi badan atau usianya, salah satu nutrisi yang
diperlukan untuk pertumbuhan adalah protein.
Nutrisi adalah ikatan kimia bersifat penting yang sangat diperlukan oleh tubuh yang
berfungsi untuk membuat energi, membangun, memelihara jaringan, dan mengatur segala
proses kehidupan. Nutrisi adalah proses organism menggunakan makanan yang telah kita
konsumsi melalui proses degesti, 21actor21, transportaso, penyimpanan, 21actor21ic21, dan
mengeluaran zat yang tidak digunakan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat
penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas
dalam 21actor tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti
glikogen, yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.
Menurut NANDA (2012-2014) ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 21actor21ic.

B. Etiologi gangguan kebutuhan nutrisi


Etiologi Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena
21actor biologi, psikologi atau ekonomi. Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena
berkurangnya nafsu makan yang disebabkan oleh:
1. Rasa nyeri
2. Ansietas
3. Depresi
4. Perubahan situasi lingkungan.
5. Gangguan pemasukkan makana
6. Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat

C. Manifestasi Klinis
Menurut Ida Mardalena (2018) manifestasi klinis gastroenteritis antara lain :
a. Nyeri perut
b. Rasa perih di ulu hati
c. Mual, kadang-kadang sampai muntah
d. Nafsu makan berkurang
e. Rasa lekas kenyang
f. Perut kembung
g. Rasa panas di dada dan perut
h. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
i. Diare
j. Demam
k. Membran mukosa mulut dan bibir kering
l. Lemah
m. Fontanel cekung.

D. Klasifikasi
Menurut Ayu Putri Ariani (2017) menyatakan klasifikasi diare sebagai berikut :
a. Berdasarkan lama waktu
1) Gastroenteritis akut (berlangsung kurang dari 2 minggu)
Gastroenteritis akut yaitu BAB dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi
tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan berlangsung dalam waktu
kurang dari 2 minggu.
2) Gastroenteritis persisten (berlangsung selama 2-4 minggu)
Gastroenteritis persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah dan
berlanjut sampai 14 hari atau lebih. Jika terdapat dehidrasi sedang atau berat, diare persisten
diklasifikasikan sebagai diare berat.
3) Gastroenteritis kronik (berlangsung lebih 4 minggu)
Gastroenteritis kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang
berlangsung lebih dari 4 minggu.

b. Berdasarkan banyaknya kehilangan cairan dalam tubuh.


1) Gastroenteritis tanpa dehidrasi
Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi diare
masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi.
2) Gastroenteritis dengan dehidrasi ringan (3-5%)
Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang- kadang
muntah, terasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan menurun, aktifitas sudah
menurun, tekanan nadi massih normal atau takikardia yang minimu dan pemeriksaan fisik
dalam batas normal.
3) Gastroenteritis dengan dehidrasi sedang (5-10%)
Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, kencing yang kurang atau
langsung tidak ada, irritabilitas atau lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor
kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata berkurang
dan masa pengisian kapiler memanjang (≥ 2 detik) dengan kulit yang dingin dan pucat.
4) Gastroenteritis dengan dehidrasi berat (10-15%)
Pada keadaan ini, penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan biasanya
pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan
tekanan nadi yang menyebar, tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi
sangat cekung, tidak ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaannya mulai
apatis, kesadarannya menurun dan juga masa pengisian kapiler memanjang (≥3detik) dengan
kulit yang dingin dan pucat.

c. Berdasarkan ada atau tidaknya infeksi gastroenteritis (diare dan muntah)


1) Gastroenteritis infeksi spesifik : Tifus abdomen dan para tifus, disentri basil (Shigella).
2) Gastroenteritis non spesifik : Gastroenteritis dieretik.

d. Berdasarkan penyebabnya
1) Gastroenteritis primer Gastroenteritis primer disebabkan oleh :
a) Makanan dan minuman bahan yang merangsang lambung dan usus seperti cabe dan jamur.
b) Racun seperti larangan air raksa.
c) Iklim seperti hawa dingin dan panas tiba-tiba.
d) Gangguan saraf seperti histeris, ketakutan dan cemas.
2) Gastroenteritis sekunder Gastroenteritis sekunder disebabkan oleh :
a) Penyakit infeksi.
b) Penyakit menahun dari jantung paru-paru dan hati.
c) Penyakit radang ginjal dan kurang darah.

e. Berdasarkan mekanisme patofisiologik


1) Gastroenteritis inflamasi
Gastroenteritis inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, feses yang
berdarah dan berisi leukosit serta lesi inflamasi pada biopsy mukosa intestinal.
2) Gastroenteritis sekresi
Gastroenteritis sekretori ditandai oleh volume feses yang besar oleh karena abnormal
cairan dan transport elektrolit yang tidak selalu berhubungan dengan makanan yang dimakan.
Diare biasanya menetap dengan puasa. Pada keadaan ini tidak ada malabsorbsi larutan.
3) Gastroenteritis osmotik
Gastroenteritis osmotik terjadi jika cairan yang dicerna tidak seluruhnya diabsorbsi
oleh usus halus akibat tekanan osmotik yang mendesak cairan kedalam lumen intestinal.
4) Gastroenteritis Motilitas Intestinal
Gastroenteritis ini disebabkan oleh kelainan yang menyebabkan perubahan motilitas
intestinal. Kasus paling sering adalah Irritable Bowel Syndrome. Gastroenteritis ini ditandai
dengan adanya konstipasi, nyeri abdomen, passase mucus dan rasa tidak sempurna dalam
defaksi.
5) Gastroenteritis Faktitia
Gastroenteritis ini terjadi pada pasien yang diduga memiliki riwayat psikiatrik atau
tanpa riwayat diare sebelumnya. Penyebabnya dapat berupa infeksi intestinal, penggunaan
yang salah terhadap laktsantia.

E. Patofisiologi
Menurut Nurarif (2015) secara umum gastroenteritis disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.
Organisme masuk pada mukosa epitel, berkembang biak pada usus dan menempel pada
mukosa usus serta melepaskan enterotoksin yang dapat menstimulasi cairan dan elektrolit
keluar dari sel mukosa. Infeksi virus ini menyebabkan destruksi pada mukosa sel dari vili
usus halus yang menyebabkan penurunan kapasitas absorsi cairan dan elektrolit. Interaksi
mengubah cyclic AMP yang menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit, sehingga
timbul diare.
Diare yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit pada
daerah perianal. Selain itu juga, sekresi air dan elektrolit secara berlebihan ini dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dan asidosis metabolic sehingga
dapat menimbulkan kekurangan volume cairan dalam tubuh serta gangguan pertukaran gas
akibat dari asidosis metabolic.
Kekurangan volume cairan secara terus menerus dapat menimbulkan syok hipovolemi.
Selain itu juga, proses invasi dan pengerusakan mukosa usus, organisme menyerang
enterocytes(sel dalam epitelium) sehingga menyebabkan peradangan (timbul mual muntah)
dan kerusakan pada mukosa usus. Hal ini menyebabkan penurunan nafsu makan, serta
gangguan pada psikologi klien yang dapat menyebabkan ansietas. Penurunan nafsu makan
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
F. Pathway
Daftar pustaka

"LP Dan Askep G3 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi | PDF"


https://id.scribd.com/document/528559811/LP-Dan-Askep-G3-Pemenuhan-Kebutuhan-
Nutrisi

Anda mungkin juga menyukai