LUAR BIASA
PADA GIZI
BURUK
Dosen Mata Kuliah :
Dr. Luluk Widarti, S.Kep, Ns. M.Kes
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
1. FINDIA NUR AZIZAH ( P278204190 28 )
2. FIRDAUS IQBAL HIDAYAT ( P27820419029 )
3. FRISKA LUDVIANI ( P27820419030 )
4. FRISYA PUTERI RAMADHANI ( P27820419031 )
5. GALUH MAYANG JINGGA P ( P27820419032 )
6. SALSABIL PUTRI HIDAYATI ( P27820419078 )
7. SHELIA NANSA CUCU S ( P27820419079 )
8. SHERLINA WAHYUNINGTIYAS ( P27820419080 )
9. SHINTA PRATIWI ( P27820419081 )
10. SINTA BELA ( P27820419082 )
Definisi Kejadian Luar Biasa
2. Penyakit Infeksi
Infeksi pada anak-anak yang malnutrisi sebagian besar disebabkan kerusakan fungsi kekebalan tubuh,
produksi kekebalan tubuh yang terbatas dan atau kapasitas fungsional berkurang dari semua komponen
seluler dari sistem kekebalan tubuh pada penderita malnutrisi (RodriquesL, 2011)
5. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan keluarga merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi balita.
Keluarga dengan status ekonomi menengah kebawah, memungkinkan konsumsi pangan dan gizi
terutama pada balita rendah dan hal ini mempengaruhi status gizi pada anak balita. Balita yang
mempunyai orang tua dengan tingkat pendapatan kurang memiliki risiko 4 kali lebih besar menderita
status gizi kurang dibanding dengan balita yang memiliki orang tua dengan tingkat pendapatan cukup.
6. Ketersediaan Pangan
Kemiskinan dan ketahanan pangan merupakan penyebab tidak langsung terjadinya status gizi kurang
atau buruk. Masalah gizi yang muncul sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, salah
satunya timbul akibat masalah ketahanan pangan ditingkat rumahtangga, yaitu kemampuan
rumahtangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya.
Faktor penyebab gizi
7. buruk
Jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga berperan dalam status gizi seseorang. Anak yang tumbuh dalam
keluarga miskin paling rawan terhadap kurang gizi. apabila anggota keluarga bertambah maka
pangan untuk setiap anak berkurang, asupan makanan yang tidak adekuat merupakan salah satu
penyebab langsung karena dapat menimbulkan manifestasi berupa penurunan berat badan atau
terhambat pertumbuhan pada anak, oleh sebab itu jumlah anak merupakan faktor yang turut
menentukan status gizi balita.
8. Sosial budaya
Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang akan dimakan, bagaimana
pengolahan, persiapan, dan penyajiannya serta untuk siapa dan dalam kondisi bagaimana
pangan tersebut dikonsumsi. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan masalah gizi buruk
PENANGGULANGAN GIZI
a.
b.
BURUK
Upaya pemenuhan persediakan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka ragam pangan.
Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang diarakan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan
ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu),
hingga puskrsmas dan rumah sakit.
d. Penigkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG).
e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat.
f. Peningakatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat luas.
g. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis
tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium.
h. Peningkatan kesehatan lingkungan.
i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, iodium dan zat besi.
j. Upaya pengawasan makanan dan minuman.
k. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.
Melakui instruksi presiden No.8 tahun 1999 telah dicanangkan
Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Pangan dan Gizi,
yang diarahkan pada :
Pencegahan Sekunder
1. Deteksi dini sekiranya penderita atau anggota keluarga yang lain terjangkit penyakit yang
disebabkan oleh kurangna gizi dalam jangka waktu panjang
2. Mendapatkan pengobatan sedini mungkin
Pencegahan Tersier
1. Apabila penderita mengalami sakit lain, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan
2. Rehabilitasi sosial dierikan kepada penderita dan anggota keluarga
Terima kasih