• Ada beberapa kelompok yang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
terjadi keracunan makanan, yaitu:
1. Orang tua, dengan bertambahnya umur, sistem imun akan semakin menurun dalam
fungsi dan jumlahnya, sehingga orang yang semakin tua akan memiliki respon
imunitas yang lebih rendah terhadap makanan yang terkontaminasi sehingga lebih
mudah untuk terjadi keracunan makanan
4. Penyakit kronik dan kondisi khusus, memiliki penyakit kronis seperti diabetes dan
penyakit liver dapat menurunkan respon kekebalan tubuh kita terhadap pajanan
organisme kontaminan, begitu juga pada orang dengan kondisi khusus, yaitu orang
yang sedang menjalani kemoterapi.
PENCEGAHAN
Mencuci tangan, alat
makan dan alat memasak,
mencuci dengan
menggunakan sabun dan air
mengalir dapat
menghindarkan kita dari
bakteri kontaminan
makanan.
Memasak pada suhu yang
tepat, hampir sebagian besar
organisme kontaminan dapat mati
pada pemanasan dengan suhu yang
tepat. Sebagai contoh, memasak
daging merah minimal pada suhu
71OC dan daging unggas pada suhu
diatas 74OC untuk dapat mematikan
bakteri.
Menyimpan bahan makanan dengan
tepat, menyimpan bahan makanan harus
dilakukan pada suhu yang tepat, karena
beberapa bakteri dapat berkembang biak
meskipun pada suhu lemari pendingin,
sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah
untuk menghentikan aktivitas bakteri.
Penyimpanan bahan makanan sesuai
letaknya juga dapat menghindarkan dari
kontaminasi silang, contoh, buah dan sayur
pada box buah, daging, makanan siap saji,
dan ikan pada freezer.
Membuang makanan yang
meragukan, perubahan warna, bau dan
bentuk merupakan salah satu tanda
bahwa bahan makanan sudah tidak
layak digunakan. Jika terdapat salah
satu bahan yang diragukan kualitasnya,
penting bagi kita untuk lebih baik
membuang makanan tersebut daripada
menggunakannya.
TERIMA KASIH