Anda di halaman 1dari 24

DISUSUN DALAM RANGKA MEMAKALAH PERTOLONGAN

PERTAMA GAWAT DARURAT LUKA ENUHI TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN BENCANA

Dosen Pembimbing: Loetfia Dwi Rahariyani, S.Kp.,M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3A

1. ADISTYA SA’IDAH (P27820419002)


2. FARRA NADHIFA PRAMITRA (P27820419026)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA


2021/2022

A. KULIT
Bila seseorang bertanya kepada Anda apakah organ terbesar pada tubuh
manusia; maka jawabannya adalah “KULIT”. Kulit bertanggung jawab atas
beberapa fungsi penting tubuh Anda. Kulit terdiri dari berbagai lapisan,
multifungsi, dan bersifat dinamis. Sel-sel kulit yang sudah tua akan
digantikan oleh sel-sel kulit baru. Kulit memiliki kemampuan pemulihan
yang luar biasa. Kulit yang terkikis, luka, robek akan dapat tumbuh kembali.

Jika suatu hal menggosok atau mengiritasi kulit maka seiring dengan
waktu kulit akan menjadi lebih tebal untuk melindungi dirinya sendiri. Untuk
memahami mengapa beberapa cedera atau luka memerlukan perhatian serius,
Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa saja pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab kulit Anda.

B. FUNGSI KULIT
1. Regulasi Udara
Pembuluh darah di atau dekat kulit Anda bereaksi terus-menerus
untuk menjaga suhu inti tubuh (di mana sebagian besar organ Anda
yang lain berada) agar tetap nyaman dan hangat, tetapi tidak terlalu
hangat. Jika suhu inti tubuh Anda mulai terlalu panas, pembuluh
menjadi lebih besar dan membawa lebih banyak darah ke permukaan
untuk mendinginkan suhu inti tubuh. Jika inti tubuh Anda menjadi
dingin, pembuluh darah menyempit dan menjaga darah hangat masuk.
Suhu panas dan dingin yang ekstrem dapat mengganggu mekanisme ini
sehingga mereka tidak bekerja.

2. Perangkat Penyimpanan
Kulit menyimpan lemak untuk cadangan energi, dan menjaga
cairan dalam tubuh Anda agar tidak menguap. Tanpa kulit, Anda
dengan cepat mengalami dehidrasi dan menjadi tumpukan daging
kering. Bahaya besar dari luka bakar yang sangat besar terjadi pada 10
persen atau lebih dari tubuh Anda adalah keluarnya sejumlah besar
cairan tubuh, yang menyebabkan dehidrasi parah. Kondisi ini sering
kali mematikan.

3. Sensor
Kulit mengandung saraf yang memperingatkan Anda ketika
berisiko berpotensi membahayakan karena terlalu banyak panas, dingin,
tekanan, benda tajam, atau bahaya lainnya.

4. Layanan Keamanan
Kulit adalah penghalang dan garis pertahanan pertama Anda
melawan kuman. Luka pada kulit atau luka bakar yang cukup besar
menyebabkan kebocoran sistem keamanan ini, memungkinkan Kuman
lebih mudah mengaksesnya. Sekarang Anda telah tahu apa saja tugas
kulit Anda. Lalu mari lihat jenis-jenis luka yang dapat terjadi pada kulit
Anda.

C. JENIS JENIS LUKA


Luka dapat dibagi menjadi berbagai jenis yang berbeda, tergantung pada
objek yang menghasilkan luka (benda tajam atau benda tumpul) dan cara luka
ditimbulkan (tergores, tertusuk, dan lain-lain). Masing-masing jenis luka
membawa risiko spesifik terkait dengan kerusakan dan infeksi jaringan di
sekitarnya.

Luka Sayat / Insisi

Luka ini disebabkan


terpotongnya permukaan
kulit yang bersih oleh
benda tajam (misalnya
pisau). Pembuluh darah
terpotong lurus sehingga
perdarahan mungkin
banyak. Luka ini juga
berpotensi menyebabkan
kerusakan struktur seperti
tendon (urat otot) atau
saraf.

Laserasi

Proses tekanan tumpul atau


gesekan dengan
permukaan kasar
menyebabkan luka laserasi
atau luka robek. Luka ini
tidak mengalami
perdarahan sebanyak luka
sayat tetapi kemungkinan
mengalami lebih banyak
kerusakan jaringan.
Laserasi sering
terkontaminasi dengan
kuman sehingga risiko
infeksi menjadi tinggi

Abrasi

Luka ini merusak jaringan


kulit paling atas. Kulit
akan terkikis dan
meninggalkan bagian yang
lembut. Abrasi sering
disebabkan karena
menahan jatuh dan
meluncur atau luka bakar
gesekan. Abrasi dapat
mengandung partikel asing
dan dapat menyebabkan
infeksi.

Kontusio

Pukulan tumpul dapat


merusak kapiler pembuluh
darah di bawah kulit.
Kondisi ini menyebabkan
darah bocor ke jaringan
kulit. Proses tersebut
menghasilkan memar.
Kontusio yang luas dan
pembengkakan
mengindikasikan
kerusakan yang lebih
dalam, seperti patah tulang
atau cedera internal.

Luka Tusuk

Luka ini merupakan


sayatan dalam yang
disebabkan oleh benda
tajam dan menembus
tubuh. Luka tusuk pada
tubuh harus mendapatkan
perawatan serius karena
bahaya cedera pada organ
vital dan perdarahan dalam
yang mengancam jiwa.

Luka Tembak

Luka tembak disebabkan


oleh peluru yang didorong
ke atau melalui tubuh.
Luka ini mengakibatkan
cedera dalam yang serius.
Luka masuk mungkin kecil
dan rapi namun luka keluar
mungkin besar dan kasar

D. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA


Tindakan Sebelum dan Sesudah Prosedur Perawatan Luka
1. Selalu cuci tangan anda
2. Kenakan sarung tangan karet bersih

3. Cuci seluruh badan yang bersentuhan dengan luka dengan cairan


desinfektan

Setelah melakukan tindakan ini maka langkah selanjutnya adalah:

PERAWATAN LUKA SAYAT DAN LASERASI


Beberapa luka sayat dan laserasi akan menghasilkan banyak darah.
Beberapa luka yang serius terkadang tidak berdasar sama sekali. Untuk itu,
luka terkecil sekali pun berpotensi untuk menjadi luka serius.

Terdapat 6 langkah dalam merawat luka sayat dan laserasi:


1. Hentikan perdarahan
2. Nilai kerusakan
3. Bersihkan luka
4. Tentukan pengobatan
5. Tutup luka

Perdarahan yang menyebabkan kehilangan darah merupakan ancaman


langsung terhadap kehidupan. Sederhananya, semakin lama, semakin cepat
darah merembes, atau semakin banyak volume perdarahan maka akan
semakin berbahaya dan mengancam jiwa. Jadi, ingat selalu bahwa langkah
pertama dalam perawatan luka sayat atau laserasi adalah menghentikan
perdarahan atau setidaknya mengurangi jumlah perdarahan sebanyak yang
anda bisa.

Pertama, hentikan pendarahan. Coba tekan langsung pada luka


terlebih dahulu.

LANGKAH 1 : HENTIKAN PERDARAHAN


● Memberikan tekanan langsung kepada pada luka akan menghentikan
sebagian besar proses perdarahan pada luka.
● Tekan luka menggunakan kain bersih atau gulungan kasa. Biasanya tidak
dibutuhkan tekanan yang sangat kuat, cukup dengan mendorong pembuluh
darah yang robek dengan kasa atau kain bersih.
● Jika Anda tidak memiliki pakaian atau kain kasa, Anda dapat memberikan
tekanan langsung dengan tangan Anda (pastikan tangan Anda sebersih
mungkin; bila memungkinkan gunakan sarung tangan).
● Sebagian besar perdarahan akan berhenti dengan metode tekanan ini
selama lima hingga 10 menit. Namun terkadang dapat memakan waktu
selama 30 menit.
● Tekanan langsung dapat menghentikan proses perdarahan karena membuat
darah tetap berada dalam luka dan memberikan bahan baku untuk proses
pembekuan darah secara alami untuk terjadi. Tekanan langsung juga
memberikan kesempatan bagi Anda untuk memikirkan langkah perawatan
berikutnya.

Tekanan Langsung Pada Luka

Tekanan langsung Pada Luka dengan Pendarahan yang Cukup Parah

Kondisi Khusus
• Jika luka berada di anggota gerak (lengan atau kaki), naikkan bagian tubuh
yang mengalami luka setinggi jantung atau di atas jantung untuk
mengurangi aliran darah. Kemudian berikan tekanan langsung.
• Jika Anda luka berada pada jari, gunakan tangan yang tidak luka untuk
menekan jari berikutnya. Bila jari yang terluka terdapat cincin pastikan
Anda dapat membuka cincin terlebih dahulu karena jari yang terluka
kemungkinan akan membengkak sehingga cincin sulit dilepaskan.
• Untuk area luka yang besar, tekan seluruh area perdarahan dengan telapak
tangan Anda (menggunakan kain kasa atau kain lainnya yang tersedia)
• Untuk luka terbuka lebar dengan banyak perdarahan, cobalah untuk
menutup luka dengan setumpuk kain bersih atau kasa lalu berikan tekanan.
• Jika terdapat kemungkinan tulang yang patah di sekitar luka, coba tekan
dengan cukup hati-hati sehingga Anda tidak melakukan pergeseran pada
tulang. Tetapi, perhatian utama Anda tetap untuk menghentikan
perdarahan dengan cara apa pun.

Perdarahan Tidak Kunjung Berhenti Saat Anda Melepaskan Tekanan

Jika perdarahan berhenti dengan tekanan tetapi kembali mengeluarkan darah


ketika Anda melepaskan tekanan, bahkan setelah Anda tekan selama 5-30 menit,
maka langkah berikutnya lakukan balutan tekan pada luka.

Perdarahan dapat terjadi kembali karena beberapa alasan berikut:


1. Korban tersebut mengalami kelainan perdarahan.
2. Korban tersebut mengonsumsi obat atau makanan yang dapat
mempengaruhi pembekuan darah misalnya obat pengencer darah, obat anti
inflamasi non steroid, herbal tertentu (jahe, bawang putih), minyak ikan,
dan vitamin E.

Apa yang harus dilakukan saat tekanan tidak menghentikan perdarahan?


Kapan Anda menyerah untuk melakukan tekanan langsung pada korban luka
tergantung pada seberapa banyak perdarahan yang ada. Untuk perdarahan arteri
(perdarahan memancar), Anda dapat berhenti untuk menekan dalam beberapa
detik. Untuk perdarahan vena yang lambat, Anda mungkin harus menunggu
selama 30 menit. Jika tekanan tidak menghentikan pendarahan, berikut adalah tiga
opsi lain yang dapat menghentikan pendarahan:
1. Gunakan produk kontrol perdarahan (sulit ditemukan di Indonesia dan
mahal)

2. Jika luka terkait tulang yang patah dan posisi tulang tidak tepat, traksi
adalah salah satu cara menghentikan perdarahan.
3. Gunakan teknik pembebatan (Tourniquet)

Teknik Pembebatan (Tourniquet)

LANGKAH 2: NILAI KERUSAKAN

Luka yang Berpotensi Mengancam Jiwa


Saat Anda melakukan pertolongan pertama pada luka yang cukup serius,
terkadang tidak banyak yang dapat Anda lakukan di lapangan.

Pilihan yang terbaik adalah untuk mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan,


bahkan jika Anda berada di lokasi terpencil dan mungkin sangat sulit.

Jika luka yang Anda tangani memiliki salah satu dari situasi berikut maka Anda
perlu mencari perawatan medis segera:

1. Perdarahan tidak berhenti dengan tekanan langsung atau produk kontrol


perdarahan atau Anda memerlukan tindakan pembebatan (tourniquet).
2. Bila jari tangan dan kaki menjadi dingin atau berubah warna (menjadi biru
hingga kehitaman) (tanda-tanda pembuluh darah tidak dapat menyuplai
darah, jaringan yang tidak disuplai darah akan mati dan menjadi busuk)
3. Luka tusuk pada rongga dada atau rongga perut (luka ini berpotensi
menimbulkan luka dalam yang tidak terlihat dan sangat mungkin
berkembang menjadi kondisi infeksi
4. Luka di leher yang melibatkan jalan napas

Luka yang Berpotensi Menimbulkan Kerusakan Permanen

Jenis Luka ini mungkin tidak segera mengancam jiwa namun memiliki komplikasi
umum dan serius. Komplikasi ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang
atau permanen tanpa perawatan yang tepat.

Jenis luka berikut membutuhkan perawatan di fasilitas medis:

1. Fraktur terbuka (bagian tulang yang patah yang menembus dari dalam
hingga ke permukaan kulit). Jika patah tulang dikaitkan dengan luka, luka
itu berisiko sangat tinggi untuk mengalami infeksi serius. Luka harus
dibersihkan secara menyeluruh dan dilakukan tindakan pembedahan dalam
kondisi steril mungkin. Cobalah untuk mendapatkan bantuan pelayanan
medis dalam waktu 18 jam. Risiko infeksi Anda meningkat semakin lama
Anda menunggu.
2. Luka dengan kemungkinan kerusakan saraf. Apakah area distal ke luka
(sisi jauh dari jantung) mati rasa? Jika jawabannya adalah “YA”, Luka
tersebut mungkin telah memutuskan saraf. Pertolongan medis harus segera
diberikan kepada korban.
3. Kerusakan tendon. Apakah Luka menyebabkan tidak bisa menggerakkan
anggota gerak yang lebih rendah dari luka? Jika demikian, Anda mungkin
telah memotong tendon.

Luka yang menyebabkan kerusakan tendon

LANGKAH 3: BERSIHKAN LUKA

Terdapat 3 proses dalam tahapan pembersihan luka, yaitu:

1. Bila terdapat benda asing pada luka cobalah untuk membuangnya.


Gunakan pinset bila tersedia. Bila benda asingnya besar maka sebaiknya
jangan dicabut dan segera cari bantuan medis.
2. Gunakan sabun dan air untuk luka permukaan (superfisial) atau kapas
untuk area yang sulit dijangkau
3. Lakukan irigasi

LANGKAH 4: TENTUKAN PENGOBATAN


Anda memiliki sekitar 10-12 jam untuk memutuskan apakah akan menutup
(menjahit) luka atau tidak.

Risiko infeksi serius seperti abses (bakteri yang terperangkap dan nanah) akan
meningkat secara dramatis jika Anda menutup luka setelah jangka waktu tersebut.

Apakah semua luka perlu dirapatkan (dijahit) ?

Jawabnya adalah TIDAK. Tidak semua luka perlu dijahit. Luka kecil, tidak dalam,
tidak di atas sendi, atau kurang dari 6 mm akan sembuh dengan baik selama luka
dijaga tetap bersih dan tertutup.

Untuk luka yang lebih besar maka sebaiknya tidak Anda tutup/jahit karena risiko
infeksi yang lebih besar dan perlu mendapatkan perawatan medis segera.

Alasan untuk Tidak Menutup/Menjahit Luka

1. Anda bisa mendapatkan pertolongan medis dari dokter ahli 10-12 jam
2. Luka tusukan (luka yang kedalamannya jauh lebih besar dibanding lebar
luka, sulit untuk dibersihkan secara memadai
3. Luka pada mulut dan lidah
4. Luka kotor dan Anda tidak bisa membersihkannya dengan baik
5. Luka besar dan dalam
6. Luka dengan patah tulang
7. Luka gigitan binatang

Menutup sebagian besar luka di atas berarti Anda telah menjebak bakteri pada
tempat yang hangat dan lembab. Tempat yang paling optimal untuk mereka
tumbuh dan berkembang.

Pada luka yang ditutup, bakteri sepenuhnya terlindungi dari gangguan luar.
Kondisi ini dapat mengakibatkan infeksi serius.

Jika Anda membiarkan luka terbuka, Anda dapat terus membersihkannya.

Merawat Luka yang Tidak Ditutup (Tebuka)


1. Pastikan daerah luka terlihat
Pakaian yang menutupi daerah luka harus dibuka, lakukan dengan hati-
hati. Membuka pakaian dengan cara biasa dapat menyebabkan cedera akan
menjadi lebih parah. Cara yang paling mudah adalah dengan
memotongnya, namun tidak semua penderita menyenangi tindakan ini.
2. Bersihkan daerah sekitar luka
Angkat kotoran yang besar, bila perlu gunakan penutup steril untuk
membersihkan permukaan luka. Hati-hati jangan sampai malah
memasukkan kotoran ke dalam luka. Jangan banyak menghabisakan waktu
untuk membersihkan luka. Menghentikan perdarahan adalah prioritas
utama.
3. Kontrol perdarahan bila ada
Kadang-kadang saat kita mendekati penderita perdarahan belum terlihat
dan baru saat pada saat baju dibuka, perdarahan baru terlihat.
4. Cegah kontaminasi lanjut
Gunakan bahan yang paling bersih yang tersedia sebagai penutup luka.
Bahan yang terbaik adalah penutup luka steril.
5. Beri penutup luka dan balut
Bila yang dibalut adalah alat gerak, maka periksa nadi distal untuk
memastikan bahwa sirkulasi pada bagian distal tidak terganggu. Periksa
pembalutan secara berkala dan pastikan tidak terjadi perdarahan baru.
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup
parah
Setiap gerakan akan mengakibatkan sirkulasi akan makin aktif sehingga
perdarahan dapat mulai kembali
7. Tenangkan penderita
Emosi penderita akan lebih terkendali dan mungkin akan mmembantu
menurunkan frekuensi nadi dan tekanan darah sehingga diharapkan
perdarahan akan berkurang
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan

LANGKAH 5: MENUTUP LUKA


Penutup Luka

Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka. Bahan yang dipakai
sebaiknya berdaya serap baik dan cukup besar untuk menutup seluruh permukaan
luka seperti kasa steril. Dalam keadaan darurat, semua bahan yang relatif bersih
dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka. Jangan menggunakan bahan yang
mudah melekat di luka, misalnya kapas, tisu, dan lain lain.

Beberapa jenis penutup luka:


1. Penutup Luka Oklusif/Kedap
Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar
masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam.
2. Penutup Luka Tebal/Bantalan Penutup Luka
Setumpuk bahan penutup luka setebal kurang lebih 2-3 cm

Fungsi Penutup Luka


1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera

Pembalut

Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka.


Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.

Beberapa jenis pembalut :


1. Pembalut pita/gulung
2. Pembalut segitiga/mitela
3. Pembalut tabung/tubuler
4. Pembalut penekan

Fungsi Pembalut
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
Pedoman Penutupan Luka dan Pembalutan

Penutupan luka :
1. Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka
2. Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka,
kecuali bila luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah
menghentikan perdarahan tersebut.
3. Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehungga
permukaan penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi
(teknik aseptik)

Pembalutan :
1. Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali
pembalutan penekanan untuk menghentikan perdarahan.
2. Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar
3. Jangan biarkan ujung sisa terurai
4. Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar
untuk menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan sehingga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan
5. Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila
pembaluyan terlalu kuat, yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat
artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki
6. Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari distal (bawah) ke
proksimal (atas) arah jantung
7. Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk
pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam
keadaan lurus.

Penggunaan penutup luka penekan


Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu
melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya:
1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung di atas luka dan
tekan
2. Beri bantalan penutup luka
3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka
4. Balut
5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal)

PERAWATAN LUKA SPESIFIK


PERAWATAN LUKA TUSUK/TEMBAKAN
Hati-hati pada perawatan luka tusuk. Sebuah benda yang seolah olah hanya
menancap pada kulit saja ternyata dapat masuk sampai ke tulang. Pada awal
cedera penderita mungkin tidak merasa sakit yang hebat. Luka tusuk yang
kelihatannya biasa saja dapat menyebabkan luka dan perdarahan dalam yang
berat. Apa yang kelihatan sederhana mungkin hanya awal dari masalah yang
berikutnya. Penyulit lainnya yang dapat terjadi adalah adanya luka tusuk keluar
yang juga memerlukan penanganan segera.

Luka tembak adalah luka tusuk yang juga dapat menghancurkan tulang disertai
kerusakan jaringan lunak yang luas serta kerusakan alat dalam. Semua luka tusuk
harus dianggap berat

PERAWATAN LUKA TUSUK/TEMBAKAN


Hati-hati pada perawatan luka tusuk. Sebuah benda yang seolah olah hanya
menancap pada kulit saja ternyata dapat masuk sampai ke tulang. Pada awal
cedera penderita mungkin tidak merasa sakit yang hebat. Luka tusuk yang
kelihatannya biasa saja dapat menyebabkan luka dan perdarahan dalam yang
berat. Apa yang kelihatan sederhana mungkin hanya awal dari masalah yang
berikutnya. Penyulit lainnya yang dapat terjadi adalah adanya luka tusuk keluar
yang juga memerlukan penanganan segera.
Walau kelihatannya mustahil namun suatu ketika kita mungkin menemukan
bahwa benda yang menancap sangat panjang sehingga tidak mungkin membawa
penderita tanpa memotong benda yang menancap tersebut. Lakukan pemotongan
dengan sangat hati-hati, sebaiknya pada saat melakukan ini ada tenaga dokter dan
penolong yang terlatih atau khusus.

Langkah-langkah perawatan luka yang disertai dengan menancapnya benda asing


adalah sebagai berikut:
1. Stabilkan benda yang menancap secara manual (gunakan kedua tangan
penolong untuk menjaga agar benda yang menancap tidak bergerak)
2. Jangan dicabut. Benda asing yang menancap tidak pernah boleh dicabut
kecuali pada pipi.
3. Bagian yang luka dibuka sehingga terlihat dengan jelas
4. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang
menancap
5. Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal
atau berbagai variasi misalnya pembalut donat, pembalut gulung, dan
lainnya
6. Rawat syok bila ada
7. Jaga pasien tetap tenang
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan

CEDERA KULIT KEPALA


Benda tertancap di pipi
Seperti telah disebutkan di atas, benda yang menancap tidak boleh dicabut. Dalam
pertolongan pertama ada satu keadaan yang membutuhkan tindakan penolong
untuk mencabut benda yang menancap yaitu bila hal ini terjadi pada pipi. Hal ini
dilakukan bila penolong menilai bahwa benda yang menancap menghalangi jalan
napas. Caranya :
1. Lihat ke dalam mulut apakah benda menancap menembus dinding pipi.
2. Jangan mencabut benda yang menancap kecuali menghalangi jalan nafas,
lakukan penilaian denga teliti
3. Bila dianggap perlu untuk mencabut, tarik dengan perlahan dan aman ke
arah yang memungkinkan
4. Bila benda yang menembus sukit dicabut usahakan untuk menstabilkan
benda tersebut
5. Miringka kepala kecuali ada cedera keher dan tulang belakang
6. Jika benda dicabut tempatkan penutup luka di dalam (antara gigi dan pipi)
7. Beri pernutup luka diluar dan dibalut.

PERDARAHAN HIDUNG
Dikenal juga dengan (mimisan) sering juga menyertai cidera pada kepala dan
wajah. Baik akibat benturan langsung pada daerah hidung atau lainnya. Penyebab
pendarahan hidung lainnya adalah adanya penyakit atau gangguan lainnya seperti
demam tinggi , tekanan darah tinggi, infeksi sinus , dan lainnya.

Langkah langkah perawatan pendarahan hidung adalah sebagai berikut :


1. Pertahankan jalan nafas.
2. Dudukan penderita sedikit condong ke depan.
3. Berikan penekanan pada cuping hidung (tekan kedua cuping hidung
menjadi satu), atau berikan pembalut diantara bibir atas dan gusi lalu tekan
(kearah lubang hidung).
4. Jangan membiarkan penderita tiduran karena darah akan mengalir menuju
kerongkongan dan masuk ke lambung yang bisa menyebabkan mual dan
muntah.
5. Jangan mencabut benda apapun yang ada pada hidung.

CEDERA PADA MULUT


Cedera pada mulut dapat berupa luka terbuka pada bibir , avulsi bibir , dan luka
terbuka dalam mulut.
Langkah langkah perawatan luka pada mulut adalah sebagai berikut :
1. Pertahankan jalan nafas
2. Bila cedera pada bibir gunakan pembalut gulung. Letakkan penutup luka
antara bibir dan gusi. Pastikan penutup luka agar tidak kendor dan masuk
dalam saluran pernafasan.
3. Bila terjadi avulsi berikan sedikit penekanan pada daerah luka.
4. Bila ada luka dalam rongga mulut , walau memasukkan penutup luka
namun hati hati, jangan sampai mulut menjdi penuh dengannya

CEDERA PADA MATA


Mata merupakan salah satu alat tubuh yang sangat penting, adakalanya alat ini
mengalami cedera baik pada bagian luarnya seperti kelopak mata ataupun pada
mata itu sendiri. Cedera mata dapat menimbulkan beberapa penyulit diantaranya
kebutaan.

Langkah langkah perawatan luka pada mata adalah sebagai berikut :


1. Jangan lakukan tekanan langsung terutama bila bola mata juga mengalami
cedera
2. Bila dimata ada benda tertanam atau luka sayat jangan berupaya
membersihkan mata
3. Jangan mencabut benda yang menancap
4. Jangan berupaya memasukkan bola mata yang keluar. Rawatlah dengan
cara yang sama seperti perawatan cedera mata dengan benda yang
menancap
5. Kurangi gerakan mata
6. Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang sakit.
Ingat gerakan mata bersifat simultan kiri dan kanan. Pada penderita sadar
ini harus dilakukan lebih dahulu
7. Pada penderita yang tidak sadar sebelum ditutup kelopak mata harus
ditutup untuk mencegah bola mata menjadi kering yang dapat berakibat
kebutaan
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan
CEDERA PADA TELINGA
Telinga adalah alat yang sangat kompleks, bekerja baik untuk pendengaran
maupun keseimbangan. Telinga sering mengalami cedera namun jarang
mengalami perdarahan yang banyak. Jenis luka terbuka pada telinga luar yaitu:
1. Luka robek ringan
Tutup dengan penutup luka dan balut
2. Luka robek berat
Tutup dengan penutup luka termasuk sisi kepala tersebut
3. Alvusi
Bila tidak terlepas, gunakan penutup tebal dan balut

Langkah langkah perawatan luka pada mata adalah sebagai berikut :


1. Jangan mencolok atau memasukkan apapun ke dalam liang telinga
2. Jangan berusaha mencegah aliran darah keluar dari liang telinga
3. Tutup longgar dengan penutup luka sehingga cairan yang keluar dapat
diserap
4. Jangan melakukan penekanan. Darah, cairan bening atau cairan bening
bersemu darah dapat menjadi petunjuk terjadinya patah tulang tengkorak
atau cedera kepala berat

AMPUTASI
Perawatan luka amputasi selain perawatan penderita, alat tubuh yang terputus juga
perlu mendapatkan perawatan. Beberapa pedoman perawatan bagian yang
terputus sebagai berikut:
1. Bungkus bagian yang terputus dengan kasa steril yang dilembabkan
(sebaiknya larutan garam fisiologis bila ada)
2. Masukan bagian itu dalam kantung plastik. Tulis nama penderita serta jam
dan tanggal bagian ini dimasukan. Jangan rendam bagian ini dalam air
3. Usahakan bagian yang putus ini tetap dingin dengan cara memasukkan
kantung yang berisi potongan tersebut dalam kantung yang lebih besar
atau tempat lain yang sudah diisi dengan es dan air. Jangan hanya
menggunakan es saja dan jangan pernah menggunakan “dry ice”. Hindari
sentuhan langsung pada bagian putus ini dengan es
4. Rujuk penderita ke fasilitas kesehatan bersama dengan bagian yang
terputus

Perawatan Penderita sebagai berikut:


Pada dasarnya sama seperti luka terbuka, yang penting dilakukan adalah
menghentikan perdarahan dan umumnya pembalutan penekanan sudah cukup.

CEDERA PADA PERUT


Cedera pada perut dapat berupa luka terbuka dan luka tertutup. Alat dalam perut
terdiri dari alat yang berongga seperti lambung, usus dan alat padat (hati, limpa).
Robeknya alat berongga dapat mengakibatkan isinya (asam, enzim pencernaan
dan kuman) tumpah dalam rongga perut menyebabkan reaksi radang pada selaput
perut. Bila yang rusak adalah alat yang padat, maka dapat terjadi perdarahan yang
berat dalam rongga perut. Penyulit lain yang dapat terjadi adalah keluarnya alat
dari dalam tubuh.

Gejala dan tanda yang ditemukan pada cedera berikut sebagai berikut:
1. Nyeri dan kejang pada sebagian atau seluruh dinding perut dan panggul
2. Nyeri tekan pada dinding perut dan panggul
3. Nyeri ringan yang kemudian menjadi hebat di daerah perut
4. Memar pada daerah perut dan panggul
5. Ada luka terbuka
6. Muntah darah
7. Darah dalam tinja, merah sampai kehitaman
8. Penderita memegang dan melindungi perut
9. Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk
10. Pada luka terbuka mungkin terlihat adanya organ dalam perut keluar
(umumnya usus)
11. Luka tusuk
12. Tanda-tanda syok
13. Riwayat benturan yang keras pada daerah perut dan panggul

Langkah langkah perawatan luka pada dinding perut adalah sebagai berikut :
1. Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan
2. Telentangkan dengan tungkai tertekuk
3. Atasi syok jika ada dan periksa berkala
4. Waspadai muntah dan perhatikan jalan nafas
5. Jangan menyentuh atau berupaya memasukkan organ yang keluar
6. Organ yang keluar sebaiknya ditutup dengan penutup luka yang besar atau
dengan kain bersih (steril) yang sudah ditutup dengan penutup kedap
untuk mencegah organ tersebut mengering
7. Bila perlu selimuti bagian perut untuk mencegah kehilangan panas
8. Jangan cabut benda asing yang menancap
9. Beri oksigen sesuai protokol bila ada
10. Transportasi dalam posisi tersebut diatas, sesegera mungkin rujuk ke
fasilitas kesehatan
11. Teruskan periksa berkala

Langkah langkah perawatan luka pada dinding perut adalah sebagai berikut :
1. Telentangkan pasien dengan tungkai tertekuk
2. Pertahankan jalan nafas tetap terbuka
3. Awasi muntahan yang terjadi
4. Atasi syok
5. Beri oksigen sesuai protokol bila ada
6. Transportasi dalam posisi tersebut diatas ke fasilitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai