MANAJEMEN BENCANA
A. KULIT
Bila seseorang bertanya kepada Anda apakah organ terbesar pada tubuh
manusia; maka jawabannya adalah “KULIT”. Kulit bertanggung jawab atas
beberapa fungsi penting tubuh Anda. Kulit terdiri dari berbagai lapisan,
multifungsi, dan bersifat dinamis. Sel-sel kulit yang sudah tua akan
digantikan oleh sel-sel kulit baru. Kulit memiliki kemampuan pemulihan
yang luar biasa. Kulit yang terkikis, luka, robek akan dapat tumbuh kembali.
Jika suatu hal menggosok atau mengiritasi kulit maka seiring dengan
waktu kulit akan menjadi lebih tebal untuk melindungi dirinya sendiri. Untuk
memahami mengapa beberapa cedera atau luka memerlukan perhatian serius,
Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa saja pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab kulit Anda.
B. FUNGSI KULIT
1. Regulasi Udara
Pembuluh darah di atau dekat kulit Anda bereaksi terus-menerus
untuk menjaga suhu inti tubuh (di mana sebagian besar organ Anda
yang lain berada) agar tetap nyaman dan hangat, tetapi tidak terlalu
hangat. Jika suhu inti tubuh Anda mulai terlalu panas, pembuluh
menjadi lebih besar dan membawa lebih banyak darah ke permukaan
untuk mendinginkan suhu inti tubuh. Jika inti tubuh Anda menjadi
dingin, pembuluh darah menyempit dan menjaga darah hangat masuk.
Suhu panas dan dingin yang ekstrem dapat mengganggu mekanisme ini
sehingga mereka tidak bekerja.
2. Perangkat Penyimpanan
Kulit menyimpan lemak untuk cadangan energi, dan menjaga
cairan dalam tubuh Anda agar tidak menguap. Tanpa kulit, Anda
dengan cepat mengalami dehidrasi dan menjadi tumpukan daging
kering. Bahaya besar dari luka bakar yang sangat besar terjadi pada 10
persen atau lebih dari tubuh Anda adalah keluarnya sejumlah besar
cairan tubuh, yang menyebabkan dehidrasi parah. Kondisi ini sering
kali mematikan.
3. Sensor
Kulit mengandung saraf yang memperingatkan Anda ketika
berisiko berpotensi membahayakan karena terlalu banyak panas, dingin,
tekanan, benda tajam, atau bahaya lainnya.
4. Layanan Keamanan
Kulit adalah penghalang dan garis pertahanan pertama Anda
melawan kuman. Luka pada kulit atau luka bakar yang cukup besar
menyebabkan kebocoran sistem keamanan ini, memungkinkan Kuman
lebih mudah mengaksesnya. Sekarang Anda telah tahu apa saja tugas
kulit Anda. Lalu mari lihat jenis-jenis luka yang dapat terjadi pada kulit
Anda.
Laserasi
Abrasi
Kontusio
Luka Tusuk
Luka Tembak
Kondisi Khusus
• Jika luka berada di anggota gerak (lengan atau kaki), naikkan bagian tubuh
yang mengalami luka setinggi jantung atau di atas jantung untuk
mengurangi aliran darah. Kemudian berikan tekanan langsung.
• Jika Anda luka berada pada jari, gunakan tangan yang tidak luka untuk
menekan jari berikutnya. Bila jari yang terluka terdapat cincin pastikan
Anda dapat membuka cincin terlebih dahulu karena jari yang terluka
kemungkinan akan membengkak sehingga cincin sulit dilepaskan.
• Untuk area luka yang besar, tekan seluruh area perdarahan dengan telapak
tangan Anda (menggunakan kain kasa atau kain lainnya yang tersedia)
• Untuk luka terbuka lebar dengan banyak perdarahan, cobalah untuk
menutup luka dengan setumpuk kain bersih atau kasa lalu berikan tekanan.
• Jika terdapat kemungkinan tulang yang patah di sekitar luka, coba tekan
dengan cukup hati-hati sehingga Anda tidak melakukan pergeseran pada
tulang. Tetapi, perhatian utama Anda tetap untuk menghentikan
perdarahan dengan cara apa pun.
2. Jika luka terkait tulang yang patah dan posisi tulang tidak tepat, traksi
adalah salah satu cara menghentikan perdarahan.
3. Gunakan teknik pembebatan (Tourniquet)
Jika luka yang Anda tangani memiliki salah satu dari situasi berikut maka Anda
perlu mencari perawatan medis segera:
Jenis Luka ini mungkin tidak segera mengancam jiwa namun memiliki komplikasi
umum dan serius. Komplikasi ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang
atau permanen tanpa perawatan yang tepat.
1. Fraktur terbuka (bagian tulang yang patah yang menembus dari dalam
hingga ke permukaan kulit). Jika patah tulang dikaitkan dengan luka, luka
itu berisiko sangat tinggi untuk mengalami infeksi serius. Luka harus
dibersihkan secara menyeluruh dan dilakukan tindakan pembedahan dalam
kondisi steril mungkin. Cobalah untuk mendapatkan bantuan pelayanan
medis dalam waktu 18 jam. Risiko infeksi Anda meningkat semakin lama
Anda menunggu.
2. Luka dengan kemungkinan kerusakan saraf. Apakah area distal ke luka
(sisi jauh dari jantung) mati rasa? Jika jawabannya adalah “YA”, Luka
tersebut mungkin telah memutuskan saraf. Pertolongan medis harus segera
diberikan kepada korban.
3. Kerusakan tendon. Apakah Luka menyebabkan tidak bisa menggerakkan
anggota gerak yang lebih rendah dari luka? Jika demikian, Anda mungkin
telah memotong tendon.
Risiko infeksi serius seperti abses (bakteri yang terperangkap dan nanah) akan
meningkat secara dramatis jika Anda menutup luka setelah jangka waktu tersebut.
Jawabnya adalah TIDAK. Tidak semua luka perlu dijahit. Luka kecil, tidak dalam,
tidak di atas sendi, atau kurang dari 6 mm akan sembuh dengan baik selama luka
dijaga tetap bersih dan tertutup.
Untuk luka yang lebih besar maka sebaiknya tidak Anda tutup/jahit karena risiko
infeksi yang lebih besar dan perlu mendapatkan perawatan medis segera.
1. Anda bisa mendapatkan pertolongan medis dari dokter ahli 10-12 jam
2. Luka tusukan (luka yang kedalamannya jauh lebih besar dibanding lebar
luka, sulit untuk dibersihkan secara memadai
3. Luka pada mulut dan lidah
4. Luka kotor dan Anda tidak bisa membersihkannya dengan baik
5. Luka besar dan dalam
6. Luka dengan patah tulang
7. Luka gigitan binatang
Menutup sebagian besar luka di atas berarti Anda telah menjebak bakteri pada
tempat yang hangat dan lembab. Tempat yang paling optimal untuk mereka
tumbuh dan berkembang.
Pada luka yang ditutup, bakteri sepenuhnya terlindungi dari gangguan luar.
Kondisi ini dapat mengakibatkan infeksi serius.
Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka. Bahan yang dipakai
sebaiknya berdaya serap baik dan cukup besar untuk menutup seluruh permukaan
luka seperti kasa steril. Dalam keadaan darurat, semua bahan yang relatif bersih
dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka. Jangan menggunakan bahan yang
mudah melekat di luka, misalnya kapas, tisu, dan lain lain.
Pembalut
Fungsi Pembalut
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
Pedoman Penutupan Luka dan Pembalutan
Penutupan luka :
1. Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka
2. Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka,
kecuali bila luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah
menghentikan perdarahan tersebut.
3. Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehungga
permukaan penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi
(teknik aseptik)
Pembalutan :
1. Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali
pembalutan penekanan untuk menghentikan perdarahan.
2. Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar
3. Jangan biarkan ujung sisa terurai
4. Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar
untuk menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan sehingga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan
5. Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila
pembaluyan terlalu kuat, yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat
artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki
6. Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari distal (bawah) ke
proksimal (atas) arah jantung
7. Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk
pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam
keadaan lurus.
Luka tembak adalah luka tusuk yang juga dapat menghancurkan tulang disertai
kerusakan jaringan lunak yang luas serta kerusakan alat dalam. Semua luka tusuk
harus dianggap berat
PERDARAHAN HIDUNG
Dikenal juga dengan (mimisan) sering juga menyertai cidera pada kepala dan
wajah. Baik akibat benturan langsung pada daerah hidung atau lainnya. Penyebab
pendarahan hidung lainnya adalah adanya penyakit atau gangguan lainnya seperti
demam tinggi , tekanan darah tinggi, infeksi sinus , dan lainnya.
AMPUTASI
Perawatan luka amputasi selain perawatan penderita, alat tubuh yang terputus juga
perlu mendapatkan perawatan. Beberapa pedoman perawatan bagian yang
terputus sebagai berikut:
1. Bungkus bagian yang terputus dengan kasa steril yang dilembabkan
(sebaiknya larutan garam fisiologis bila ada)
2. Masukan bagian itu dalam kantung plastik. Tulis nama penderita serta jam
dan tanggal bagian ini dimasukan. Jangan rendam bagian ini dalam air
3. Usahakan bagian yang putus ini tetap dingin dengan cara memasukkan
kantung yang berisi potongan tersebut dalam kantung yang lebih besar
atau tempat lain yang sudah diisi dengan es dan air. Jangan hanya
menggunakan es saja dan jangan pernah menggunakan “dry ice”. Hindari
sentuhan langsung pada bagian putus ini dengan es
4. Rujuk penderita ke fasilitas kesehatan bersama dengan bagian yang
terputus
Gejala dan tanda yang ditemukan pada cedera berikut sebagai berikut:
1. Nyeri dan kejang pada sebagian atau seluruh dinding perut dan panggul
2. Nyeri tekan pada dinding perut dan panggul
3. Nyeri ringan yang kemudian menjadi hebat di daerah perut
4. Memar pada daerah perut dan panggul
5. Ada luka terbuka
6. Muntah darah
7. Darah dalam tinja, merah sampai kehitaman
8. Penderita memegang dan melindungi perut
9. Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk
10. Pada luka terbuka mungkin terlihat adanya organ dalam perut keluar
(umumnya usus)
11. Luka tusuk
12. Tanda-tanda syok
13. Riwayat benturan yang keras pada daerah perut dan panggul
Langkah langkah perawatan luka pada dinding perut adalah sebagai berikut :
1. Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan
2. Telentangkan dengan tungkai tertekuk
3. Atasi syok jika ada dan periksa berkala
4. Waspadai muntah dan perhatikan jalan nafas
5. Jangan menyentuh atau berupaya memasukkan organ yang keluar
6. Organ yang keluar sebaiknya ditutup dengan penutup luka yang besar atau
dengan kain bersih (steril) yang sudah ditutup dengan penutup kedap
untuk mencegah organ tersebut mengering
7. Bila perlu selimuti bagian perut untuk mencegah kehilangan panas
8. Jangan cabut benda asing yang menancap
9. Beri oksigen sesuai protokol bila ada
10. Transportasi dalam posisi tersebut diatas, sesegera mungkin rujuk ke
fasilitas kesehatan
11. Teruskan periksa berkala
Langkah langkah perawatan luka pada dinding perut adalah sebagai berikut :
1. Telentangkan pasien dengan tungkai tertekuk
2. Pertahankan jalan nafas tetap terbuka
3. Awasi muntahan yang terjadi
4. Atasi syok
5. Beri oksigen sesuai protokol bila ada
6. Transportasi dalam posisi tersebut diatas ke fasilitas kesehatan