Medis
OLEH : TIM PENGAJAR BLSFR
Topik 1 Trauma
2 Fraktur
3 Perdarahan
Trauma
Trauma/ Cidera
Cidera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh manusia tiba-tiba
mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas
toleransi fisiologis atau akibat dari kurangnya satu atau lebih elemen
penting seperti oksigen (WHO, 2014)
Patah Tulang
(Fraktur) Urai Sendi
Dislokasi
Cidera
Terkilir Sendi Terkilir otot (Strain)
(Sprain)
Cedera berdasarkan Skalanya
Cedera yang tidak di ikuti kerusakan yang berarti Cedera yang serius, kerusakan jaringan tubuh,
pada jaringan tubuh misalnya kelelahan kehilagan substansi atau kontinuitas, rusaknya atau
robelnya pembuluh darah, adanya peradangan lokal
Strain : Cidera pada
Cedera pada otot/ tendon ligament
dan ligament Strain : Cidera otot dan
tendon
Cedera Jaringan Lunak
Cedera kulit
dislokasi
● Semua gaya yang cukup kuat
membuat kerusakan sistem otot
Penyebab rangka termasuk jaringan lunak
Cedera (gaya langsung, tidak langsung &
gaya puntir).
Sistem
Otot Rangka
● Pada olah raga, cedera otot &
sendi biasanya terjadi karena
peregangan yang tidak cukup,
gerakan yang tidak benar &
teregang
Cedera Sistem Otot Rangka : Tanda & Gejalanya
● Perubahan bentuk.
● Nyeri & kaku.
● Suara derik tulang patah
(krepitasi).
● Bengkak.
● Memar.
● Ujung tulang terlihat.
● Sendi terkunci.
● Disfungsi alat gerak.
● Pada bagian distal, ada
gangguan peredaran darah &
persarafan
10
Deformities Contusions
Abrasions Punctures/Penetrations
Burns Tenderness
Lacerations Swelling
Penanganan
Pretection,
Rest,
P.R.I.C.E Ice,
Compression,
Elevation
Pretection Rest, Ice Compression, Elevation
n, bertujuan Istirahatkan bagian
Proteksi Pemberian kompres Mencegah Elevasi dilakukan
untuk mencegah tubuh yang cedera es tidak boleh ada pergerakan otot dan dengan menopang
3 Mengistirahatkan.
● Sebelum dipasang, ukur dahulu bidai pada anggota tubuh penderita yang sehat.
● Bila cederanya adalah patah tulang, bidai sepanjang dua sendi yang mengapit
tulang yang patah tersebut.
● Bila cederanya adalah sendi, bidai sepanjang tulang yang mengapit tulang yang
patah tersebut, bidai pula sendi distalnya.
● Bila memungkinkan, lapisi dahulu bidai dengan bahan yang lunak/lembut.
● Isi bagian kosong diantara tubuh dan bidai dengan pelapis yang berbahan
lunak/lembut.
● Ikatan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar.
Prinsip-Prinsip Pembidaian
● Ikatan cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak,
kemudian sendi atas dari tulang yang patah.
● Satukan dengan tubuh atau alat gerak yang lain.
● Nilai GSS setelah selesai pembidaian, bandingkan dengan GSS saat
sebelum dibidai.
● Melakukan pembidaian memerlukan waktu, meski begitu lakukan
dengan efektif & efisien.
● Jangan membidai berlebihan. Penggunaan papan spinal atau bidai
tubuh akan sangat membantu menghindari banyaknya pembidaian &
lamanya waktu pada satu penderita
Macam-macam bidai :
● Bidai keras
● Bidai yang dapat
dibentuk/ bidai
udara, bidai vakum
● Bidai traksi.
● Gendongan/belat/bebat.
Alat bidai harus cukup kuat
& ringan agar bisa
● bidai Improvisasi difungsikan sebagai
penopang.
bidai traksi (traction splint)
Pemasangan bidai patah tungkai
Pemasangan bidai patah tungkai
bawah
atas
Cedera Sistem Otot Rangka :
Pertolongan Pertamanya
Pembidaian Untuk Cedera
Alat Gerak Atas
Perdarahan Luar
Perdarahan yang tampak / terlihat jelas
keluar dari luka terbuka. Perdarahan Dalam
Perfusion
Cara Mudah Pengkajian Shock
300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
Pertahankan klien dalam keadaan bedrest Posisi klien supinasi dengan kaki
dinaikkan 20 derajat, bahu dan kepala elevasi 10 derajat di atas dada
3
Cara ini tidak boleh dilakukan
pada korban dengan patah
tulang/cedera karena dapat
memperparah kondisi patah
tulang/cederanya
3. Penekanan dengan Jari
Penekanan dengan ujung permukaan
jari dilakukan di pembuluh darah
sebelum area luka untuk mengurangi
aliran darah ke area luka.
Lokasi-lokasi
penekanan pembuluh
darah
Elevasi dan penekanan
dengan jari adalah cara yang
kurang efektif untuk
menghentikan perdarahan,
tetapi dapat membantu
dalam prosesnya.
Immobilisasi : Kompres dingin : Untuk
Mengistirahatkan menghentikan
anggota tubuh yang perdarahan dan
mengalami mengurangi rasa sakit
perdarahan.
jika perdarahan masih terus berlanjut walaupun cara lain
seperti penekanan langsung, balut tekan, dll sudah
dilakukan dan hanya dapat dipasang di tangan/kaki.
• Tiap 10-15 menit, torniket dapat dikendurkan selama 1-2 menit agar
aliran darah tidak sepenuhnya hilang di area luka dan bawahnya.
Torniket • Memeriksa PMS korban, apakah pada ujung tubuh korban yang cedera
masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik),
(Tourniquets) dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak.
Thank you