K E PE RAWATAN
TRAUMA JARINGAN LUNAK
(S P R A I N D A N S T R A I N)
Disusun Oleh :
Enjelina Marlina (241911001)
Falleriany Intan Wedha (241911002)
Wita Yulianti Barges (241911009)
Yulia Puspitasari (241911010)
PENGERTIAN JARINGAN LUNAK
Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan
bisa disertai jaringan bawah kulit.Luka terbuka dapat diklasifikasikan sesuai dengan objek
yang menyebabkan luka. Jenis luka terbuka adalah :
Luka memar
Terjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di
daerah permukaan tubuh, darah keluar dari pembuluh dan terkumpul di
bawah hulit sehingga bisa terlihat dari luar berupa warna merah kebiruan
Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)
Prinsipnya sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak
berada jauh di bawah permukaan kulit dan biasanya besar, sehingga
yang terlihat adalah bengkak, biasanya besar yang kemerahan.
Etiologi trauma
jaringan lunak
1. 2.
Pada strain kronis : Terjadi
Pada strain akut : secara berkala oleh karena
Ketika otot keluar penggunaaan yang
dan berkontraksi berlebihan/tekanan berulang-
ulang,menghasilkan tendonitis
secara mendadak
(peradangan pada tendon).
ETIOLOGI SPRAIN MENURUT KOWALAK (2011)
Umur
Terjatuh atau
01 Faktor umur sangat menentukan karena 02 kecelakaan
mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan
jaringan. Misalnya pada umur tiga puluh Sprain dapat terjadi apabila
sampai empat puluh tahun kekuatan otot terjadi kecelakan atau terjatuh
akan relative menurun. Elastisitas tendon dan sehingga jaringan ligamen
ligamen menurun pada usia tiga puluh tahun. mengalami sprain.
1) Kelemahan
2) Mati rasa
3) Perdarahan yang ditandai dengan : Perubahan
warna & bukaan pada kulit
4) Perubahan mobilitas, stabilitas dan kelonggaran
sendi.
5) Nyeri
6) Odema
MANIFESTASI SPRAIN
● Menurut Mansoer, Arif dkk (2001), manifestasi
Sprain dibagi menjadi 4 yaitu :
Sprain biasanya terjadi sesudah gerakan memuntir yang tajam. Keseleo atau sprain jika difiksasi dapat
sembuh dalam dua hingga tiga minggu tanpa tindakan bedah korektif. Sesudah itu secara berangsur-angsur pasien
dapat kembali melakukan aktivitas normal. Keseleo atau sprain pada pergelangan kaki merupakan cedera sendi
yang paling sering dijumpai dan kemudian diikuti oleh keseleo pada pergelangan tangan, siku, serta lutut.
Jika sebuah ligamen mengalami ruptur maka eksudasi inflamatori akan terjadi dalam hematoma diantara
kedua ujung potongan ligamen yang putus itu. Jaringan granulasi tumbuh kedalam dari jaringan lunak dan kartilago
sekitarnya. Pembentukan kolagen dimulai empat hingga lima hari sesudah cedera dan pada akhirnya akan
mengatur serabut-serabut tersebut sejajar dengan garis tekanan/stres. Dengan bantuan jaringan fibrosa yang
vaskular, akhirnya jaringan yang baru tersebut menyatu dengan jaringan disekitarnya. Ketika reorganisasi ini
berlanjut, ligamen yang baru akan terpisah dari jaringan sekitarnya dan akhirnya menjadi cukup kuat untuk
menahan tegangan otot normal (Smelzer, Suzanne. C. 2001).
KOMPLIKASI
SPRAIN STRAIN
1. Disklokasi berulang akibat ligament 1. Ruptura total otot
yang rupture tersebut tidak sembuh
yang memerlukan
dengan sempurna sehingga
diperlukan pembedahan untuk
perbaikan melalui
memperbaikinya pembedahan
Medis :
Kemotherapi.
Dengan analgetik seperti Aspirin (300 – 600 mg/hari) atau
Acetaminofen (300 – 600 mg/hari)
ASUHAN
K E PE RAWATAN
PENGKAJIAN
4. Pem
a. Insp
• Ke
• Ed
• Pe
pe
ku
• Ke
m
b. Pa
ANALISA
DATA
No Data Masalah Etiologi
2 Setelah dilakukan O: Kaji derajat mobilitas yang dihasikan oleh 1. Mengetahui persepsi diri pasien
tindakan cedera/pengobatandan perhatikanpersepsi mengenai keterbatasan fisik actual
keperawatan 1 x ….. pasien terhadapobilisasi 2. Meningkatkan aliran darah ke otot dan
jam diharapkan klien N : instruksikan dan bantu pasien dalam tulang untuk meningkatkan tonus otot,
dapat memperbaiki rentang gerak aktif/pasif pada ekstremitas mempertahankan gerak sendi,
mobilitas fisik yang sakit dan yang tak sakit mencegah kontraktur/atrofi dan respon
dengan kriteria E : dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik kalsium karena tidak digunakan
hasil: dan pertahankan rangsangan lingkungan 3. Memberikan kesempatan untuk
Klien dapat C: konsultasi dengan ahli terapi fisik/okupasi mengeluarkan energi meningkatkan
mencapai dan atau rehabilitasi spesialis rasa Kontrol diri
mobilitas fisik 4. Berguna dalan membuat aktivitas
yang baik. individual/program latihan.
No Dx Tujuan Kreteria hasil Intervensi Rasional
3 Setelah diberkan tindakan O: kaji tanda tanda infeksi 1. Untuk mengetahui perubahan
keperawatan selama …x… jam N: rawat luka dengan pertahankan kondisi perlukaan yang terjai
Diharapkan klien tidak teknik aseptik pada klien
mengalami resiko infeksi E: edukasi klien dan pengunjung 2. Mencegah terjadinya infeksi
dengan criteria hasil : untuk jaga kebersihan area nosocomial
• Klien bebas dai tanda dan perlukaan klien agar tetap bersih 3. Memberikan informasi
gejala inefeksi C: kolaborasi dalam pemberian 4. Meminimalkan terjadinya
• Jumlah leukosit dalam terapi sesuai medikasi infeksi
batas normal 5. Membantu proses pemulihan
• Mendeskripskan proses klien
penularan penyakit atau
factor yang mempengaruhi
infeksi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Adalah tindakan
keperawatan yang dilakukan
sesuai dengan instruksi yang
telah teridentifikasi dalam
komponen intervensi.
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi adalah Tindakan intelektual untuk
S : Data Subyektif
O : Data Obyektif
THANK
YOU!!!