Disusun Oleh:
Wita Yulianti Barges (241911003)
Dosen Pembimbing:
Ns. Wanto Sinaga, M. Kep
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya agar
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “hipertensi” agar tepat
pada waktu yang telah ditentukan Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah agar dapat memahami lebih dalam
tentang penyakit hipertensi.
Terimakasih kepada bapak Ns. Wanto Sinaga., M.Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah dan dosen pembimbing.
Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu penulis meminta tolong untuk kritikan dan saran unuk
membangun makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi...........................................................................................................3
2.1 Anatomi Peredaran Darah manusia dan Fisiologi..........................................3
2.1 Etiologi...........................................................................................................5
2.4 Patofisiologi...................................................................................................7
2.5 Tanda Dan Gejala...........................................................................................9
2.6 Pencegahan...................................................................................................10
2.7 Komplikasi...................................................................................................11
2.8 Pemeriksaan Diagnostik...............................................................................11
ii
2.9.4 Intervensi Keperawatan.........................................................................14
2.9.5 Implementasi Keperawatan...................................................................17
2.9.6 Evaluasi Keperawatan...........................................................................17
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................18
3.2 Saran.............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kematian. hipertensi juga dapat dijuluki sebagai silent killer, karena dapat
mengakibatkan kematian secara mendadak bagi penderitanya.
Menurut Saya sebagai calon perawat dan tenaga medis, sangat penting
untuk mengetahui dengan detail apa itu hipertensi, cara pengobatanya,
penanggulangnya, penyebabnya serta masalah terkait dengan hipertensi atau
darah tinggi. Menurut saya sangat penting dalam menjaga kesehatan maupun
pola makan ataupun aktivitas sehari-hari agar tidak terjadinya penyakit
hipertensi, jika saya memperdalam pengetahuan tentang penyakit ini agar bisa
dapat membantu klien dalam menangani penyakit hipertensi.
Penulis membuat makalah mengenai penyakit hipertensi atau disebut juga
Penyakit darah tinggi untuk mengetahui apa itu penyakit hipertensi, anatomi,
etiolog, patofisiologi serta fokus utama penulis adalah menjelaskan tentang
langkah-langkah tindakan pemberian Aauhan Keperawatan pada pasien
dengan penyakit hipertensi.
1.3 Tujuan
2.1 Definisi
4
5
pulmonalis, trunkus aorta dan cabang-cabangnya, vena kava superior, inferior dan
cabang-cabangnya (Gray,2008)
Menurut Van de Graff (2009), divisi utama aliram darah adalah sirkulasi
paru dan sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru termasuk pembuluh darah yang
mengakut darah ke paru-paru untuk pertukaran gas dan kemudian kembali ke
jantung. Ini terdiri dari vertikel kanan memompa darah, trunkus pulmonalis
dengan valva pulmonalis, arteri pulmonalis yang mengakut darah terdeoksigenasi
ke paru-paru, kapiler paru dalam setiap paru-paru, vena pulmonalis yang
transportasi oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang menerima
darah dari vena pulmonalis. Sirkulasi sistemik melibatkan semua bagian tubuh
yang bukan merupakan bagian dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium
kanan, ventrikel kiri, aorta dengan velva aorta, semua cabang aorta, semua kapiler
selain yang di paru-paru yang terlibat dengan pertukaran gas. Atrium kanan
menerima semua vena yang kembalinya darah oksigen dari pembuluh darah
sistemik.
Setiap kali jantung berdenyut terdapat gelombang darah baru yang mengisi arteri
(Guyton & Hall,2013 ). Menurut Kenneth S.Saladin (2012), jika arteri lebih kaku
dan tidak mempunyai distensibilitas, tekanan akan naik jauh lebih tinggi di sistol
dan drop untuk hamper nol diastol. Tetapi ketika sehat, mereka memperluas
masing-masing sistol dan menyerap beberapa kekuatan darah untuk dipompakan.
Kemudian, ketika jantung dalam diastol, elastistis mereka mempertahankan
tekanan darah dan mencegah tekanan darah jatuh ke nol, dengan demikian arteri
yang elastis “memuluskan” fluktuasi tekanan dan mengurangi stress pada alteri
lebih kecil. Arteri kecil dan arteriol disebut juga sebagai pembuluh risestensi
karena mereka adalah tepat utama dari risentensi ferifer (Barrett et al, 2010).
Tekanan yang dipengaruhi oleh resistensi, dan aliran dipengaruhi oleh keduanya.
Darah mengalir lebih cepat jika di tengah pembuluh darah, dimana ia bertemu
dengan sedikit gesekan, dan lebih lambat jika dekat dengan dingding, dimana ia
mengalami gesekan pada dingding pembuluh darah. Ketika pembuluh darah
melebarkan, sebagaian besar darah dalam tengah pembuluh dan aliran rata
mungkin cukup cepat. Ketika pembuluh darah mengalami kontraksi, banyak darah
yang lebih dekat dengan dingding sehingga menurunkan aliran darah (Saladin,
2012).
2.1 Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi terbagi menjadi dua golongan menurut
Irianto (2014) yaitu :
A. Hipertensi essensial atau hipertensi primer
Merupakan 90% dari kasus hipertensi adalah hipertensi essensial
yang didefinisikan sebagai peningkatan takanan darah yang tidak
diketahui penyebabnya (Idiopatik). Beberapa fakor diduga
berkaitan dengan perkembangnya hipertensi essensial seperti
berikut ini :
1. Genetik : individu yang mempunyai riwayat keluarga
dengan hipertensi, berisiko tinggi untuk mengalami
7
2.4 Patofisiologi
Gambar 2.2
1. Sakit kepala
2. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
3. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
4. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
5. Telinga berdenging yang memerlukan penenangan segara
11
Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami nyeri
kepala sampai tengkuk karena terjadi penyimpitan pembuluh darah akibat dari
vasokonstriksi pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan tekanan
vasculer cerebral. Keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampe
tengkuk pada klien hipertensi.
2.6 Pencegahan
Rekomendasi gaya hidup yang harus ditaati menurut CHEP 2011 untuk
mencegah risiko menjadi hipertensi, dianjurkan untuk menurunkan asupan garam
sampai dibawah 1500 mg/hari. Diet yang ialah bagaimana dalam makanan sehari-
hari kaya dengan buah-buahan segar, sayuran, rendah, lemak, makanan yang kaya
sehat (Soluble fibre), protein yang berasal dari tanaman juga harus tidak lupa
olahraga yang teratur, tidak mengkomsumsikan alkohol, mempertahankan berat
badan pada kisaran 18,5-24,9km/m2 (SETIATI,2015).
Menurut Riyandi (2011), pencegahan hipertensi terbagi atas dua bagian yaitu :
1. Pencegahan primer
Faktor risiko antara lain : tekanan darah atas rata-rata, adanya riwayat
hipertensi pada amnemisis keluarga, ras (negro), takikardia, obesitas, dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk
a) Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesteromia, diabetes melitus, dan sebagainya
b) Dilarang merokok atau menghentikan merokok
c) Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam
d) Melakukan execise untuk mengendalikan berat badan
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi karena faktor tertentu tindakan yang bisa dilakukan berupa :
a) Pengelolah secara menyeluh bagi penderita baik dengan obat
maupun tindakan-tindakan seperti pencegahan primer
12
2.7 Komplikasi
2.4.2 Ginjal
2.4.3 Otak
1. Hematokrit
Pada penderita hipertensi kadar hematokrit dalam darah meningkat
seiring kadar natrium dalam darah. Pemeriksaan hematokrit
diperlukan juga untuk mengikuti perkembangan pengobatan
hipertensi.
2. Kalium serum
Peningkat kadar kalsium dapat mengingkat hipertensi
3. Kreatinin serum
Hasil yang didapatkan dari pemeriksa kreatinin adalah kadar kreatinin
dalam darah meningkatkan sehingga berdampak pada fungsi ginjal
4. Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan adanya
diabetes
5. Elektrokardiogram
Pembesaran vartikel kiri dan gambaran kardiomegali dapat dideteksi
dengan pemeriksaan ini. Dapat juga menggambarkan apakah
hipertensi telah lama berlangsung (Tom Smith, 1991)
Setap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian
dan komplikasi, dengan pencapain dan mempertahankan tekanan darah arteri pada
kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau
penderita penyakit ginjal kronis) kapapun jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).
2.9.2 Pengkajian
2.9.1.2 Identitas pasien
Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosis, No RM.
2.9.1.3 keluhan utama
Dapat ditemukan pada pasien hipetensi ditemui dengan keluhan nyeri
kepela dan tensi tinggi.
2.9.1.4 Riwayat kesehatan dahulu
Pasien menyangkal tidak ada riwayat mempunyai hipertensi atau DM
sebelumnya
2.9.1.5 Riwayat kesehatan sekarang
Pasien dengan keluhan nyeri kepala tengkuk terasa berat , nyeri bertambah
ketika dibawa bangun dan berkurang ketika dibawa istirahat
2.9.1.6 Riwayat kesehatan keluarga
Pada pasien hipertensi biasanya ada anggota keluarga yang menderita
hipertensi. Kemungkinan dari riwayat orang tua terkena penyakit
hipertensi. Dan biasanya juga karena efek mengomsumsi pemakaian
garam berlebihan.
2.9.1.7 Pola aktivitas sehari-hari meliputi ;
2.9.1.8 Pola presepsi kesehatan
Pasien menyadari kalau dirinya hipertensi tetapi pengetahuan pasien
tentang penyakit tersebut kurang, hal tersebut didukung dengan pernyataan
pasien bahwa pasien tidak mengetahui batas normal tekanan darahnya,
makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
2.9.1.9 Pola nutrisi
15
3.1 Kesimpulan
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan hipertensi,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
3.1 pada pengkajian klien dapat hipertensi diakibatkan karena adanya pembuluh
darah
3.2 masalah keperawatan yang muncul merupakan pusing dan mual nyeri dibagian
tungkak
3.3 beberapa tindakan mandiri keperawatan pada pasien dengan hipertensi
menganjurkan pasien untuk tidak mengomsumsi garam berlebihan dan atur pola
tidur , untuk mneyelesaikan masalah, penulis melibatkan pasien secara aktif dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
3.2 Saran
3.2 Untuk hasil pengkajian keperawatan yang diharapkan pasien dan keluarga
pasien yang terdiagnosis hipertensi
3.3 Dalam meningkatkan asuhan keperawatan dapat menangani pasien untuk
mengurangi rasa sakit yang dirasakan
3.4 Sebagai perawat dapat bertugas untuk melayani pasien hendaknya mempunyai
wawasan luas agar dapat menjelaskan cara pola makan sehat.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:CGGWbZemyLcJ:repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2336/3/BAB
%2520II.pdf+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
SA'ADAH SUMIYATI, (2018) . Buku Sistem peredaran darah manusia . Program
studi biologi fakultas tarbiyah dan keguruan uin suann gunung djati : Bandung
AlOMEDIKA, 16 September 2020
https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/hipertensi/penatalaksanaan
Pratiwi AA, (2019). Artikel
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiS54GD76TsAhUO
VH0KHZR8CIMQFjABegQIARAC&url=http%3A%2F
%2Frepository.poltekkes-denpasar.ac.id%2F2336%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw0-M_rh9VKqzUOLJo1Qcigy
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwju0eCqhKXsAhWx
W3wKHRAQDzgQFjAAegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Feprints.umm.ac.id
%2F41363%2F3%2Fjiptummpp-gdl-chachaastr-46890-3-
bab2.pdf&usg=AOvVaw0cZ1YWHPrhwyDOv70CAdY3
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2336/3/BAB%20II.pdf
21