ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN TRAUMA EKSTREMITAS & PELVIS
KELOMPOK 2
Aditya Dwi Saputra, S. Kep 2030913310014
Muhammad Busyairi, S. Kep 2030913310020
Mustika Rahmadanti, S. Kep 2030913320010
Nopita Putri, S. Kep 2030913320005
Tazkia Rahman, S. Kep 2030913320017
Yulia Octaviani, S. Kep 2030913320003
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN TRAUMA EKSTREMITAS & PELVIS
Oleh:
KELOMPOK 2
Kerusakan
neuromuskular
Hambatan
mobilitas fisik
TRAUMA PELVIS
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
PENGKAJIAN Nyeri akut
1. Identitas Hambatan mobilitas fisik
Kerusakan integritas kulit
2. Riwayat Kesehatan Risiko Infeksi
3. Pemeriksaan Fisik Defisit volume cairan
Gangguan perfusi jaringan perifer
Risiko syok
Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cedera
Fisik
Risiko Syok Dengan Factor Risiko Hypovolemia
NOC
Kontrol Nyeri NOC
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x Keparahan Syok: Hipovolemik
60 menit, pasien tidak mengalami nyeri, dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
kriteria hasil: diharapkan tingkat syok menurun dengan kriteria hasil
Mengenali serangan nyeri Tekanan darah dalam batas normal
Menggunakan tindakan pencegahan nyeri Frekuensi dan kekuatan nadi normal
Melaporkan nyeri berkurang
NIC
NIC Pencegahan Syok
Manajemen Nyeri Monitor status kardiopulmonal
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Monitor status oksigenasi
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Monitor status cairan
kualitas dan faktor presipitasi Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
Kurangi faktor presipitasi nyeri oksigen >94%
Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi Persiapan intubasi dan ventilasi mekanik, jika perlu
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Pasang jalur IV, jika perlu
Tingkatkan istirahat Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan Jelaskan tanda dan gejala awal syok
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tanda dan gejala syok
tindakan nyeri tidak berhasil Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Administrasi Analgetik
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
Memonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesic pertama kali
Evaluasi efektivitas analgesic, tanda dan gejala
Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Risiko Infeksi Dengan Faktor Resiko
Penurunan Ketahanan Dan Kekuatan Otot, Gangguan Integritas Kulit
Trauma Neuromuskular
NOC: Infection control
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
Mobility Level
x 24 jam pasien tidak mengalami infeksi dengan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
kriteria hasil:
jam hambatan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria
hasil:
1. Suhu dan TTV normal
1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik (4) 2. Hasil lab: leukosit dalam batas normal
2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas (4)
NIC:
Kontrol Infeksi
NIC 1. Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh
Exercise Therapy: Ambulation pemberi perawatan dan pasien
1. Monitor TTV sebelum dan Sesudah latihan dan 2. Pertahankan teknik aseptic ketat pada
lihat respon prosedur/perawatan luka
2. Bantu klien untuk menggunakan alat bantu
3. Berikan perawatan kulit, perianal dan oral
(setelah TJR)
dengan cermat
3. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
4. Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara
4. Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang
mandiri sering, latihan batuk dan napas dalam
Bed Rest Care 5. Tingkatkan masukkan cairan adekuat
1. Jelaskan pasien mengapa perlu bed rest. 6. Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila
2. Posisikan tubuh sesuai dengan posisi tubuh yang memungkinkan
baik. 7. Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan
3. Letakkan pada bed yang tepat. takikardia dengan atau tanpa demam
4. Hindari penggunaan kasur yang tekstur nya kasar. 8. Amati eritema/cairan luka
5. Jaga linen kasur tetap bersih, kering dan bebas dari
9. Ambil specimen untuk kultur/sensitivitas sesuai
kerutan.
indikasi
6. Monitor kondisi kulit pasien.
7. Ajarkan latihan pada tempat tidur yang sesuai.
10. Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik
8. Lakukan pasif range of motion
9. Tempatkan meja disamping tempat tidur pasien
masih dalam jangkauannya.
Kerusakan Integritas Kulit Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
NOC :
Integritas Jaringan: Kulit dan Membran Mukosa NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24
Perfusi Jaringan: Perifer
jam, pasien menunjukan perbaikan integritas kulit
dengan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindaka keperawata selama
1. Perfusi jaringan normal 3x24 jam diharapkan pasien mampu
2. Tidak ada tanda infeksi mempertahan kan fungsi jaringan, dengan kriteria
3. Tekstur jaringan normal
hasil:
4. Proses penyembuhan luka
5. Jaringan kulit kering 1. Tekanan darah sistole dalam rentang normal
NIC : Perawatan Luka (80-100 mmHg)
2. Kaji luka 2. Tekanan darah diastole dalam rentang normal
3. Bersihkan dengan normala salin area luka
(60-80 mmHg)
4. Lakukan perawatan luka
5. Gunakan balutan sesuai dengan luka 3. Akral teraba hangat
6. Monitoring tanda-tanda infeksi NIC
Perawatan Sirkulasi
1. Lakukan pengkajian komprehensif terhadap
sirkulasi perifer
2. Pantau tingkat ketidaknyamanan atau nyeri
Defisit volume cairan saat melakukan latihan fisik
NOC : 3. Pantau status cairan termasuk asupan dan
Keseimbangan Cairan haluaran
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 4. Pantau perbedaan ketajaman atau
jam, volume cairan teratasi dengan kriteria hasil :
ketumpulan, panas atau dingin
1. TTV dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit
5. Pantau parestesia, kebas, kesemutan,
baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa hiperestesia dan hipoestesia
haus berlebih 6. Pantau tromboflebitis dan thrombosis vena
3. Intake oral dan intavena adekuat
Bulechek G.M., Howard K.B., Joanne M.D. (Eds.). 2008. Nursing Intervention Classification
(NIC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
Moorhead Sue, Marion Johnson, Meridean L.M., et al. (Eds.). 2008. Nursing Outcomes
Classification (NOC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
Appley. A. Graham, 2000. Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur. Alih bahasa Edi Nugroho: edisi
7.Jakarta. Widya Medika.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC.