( FRACTURE )
Tidak boleh meluruskan tulang yang patah, apabila tulang yang patah
terlihat tidak lurus atau bengkok dibanding yang lain.
Pemasangan bidai harus melewati 2 sendi yaitu sendi yang ada diatas dan
dibagian bawah tulang yang patah
Memakai bantalan antara bagian tulang yang patah dan bidai, agar tidak
terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah atau penekanan saraf
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
Mengikat bidai dengan pengikat kain pada beberapa tempat diatas dan
dibawah bagian yang patah. Tiap ikatan bidai tidak boleh menyilang
tepat diatas bagian patah tulang, tetapi simpul ikatan bidai itu diletakkan
tepat pada permukaan bidainya tidak pada permukaan tubuh yang
dibidai.
Apabila mungkin, buatlah ikatan-ikatan tambahan untuk bagian tubuh
yang patah agar secara keseluruhan bagian anggota tubuh yang patah
tersebut tidak bergerak. Pengikatnya dapat menggunakan kain, baju,
kopel dll .
Patah tulang selangka (Clavikula)
Tindakan pertolongan :
- Tindakan dilakukan dengan cara ransel perban v
- Pada daerah pundak kanan dan kiri dan daerah ketiak kanan dan
kiri
- Diberi bantalan
Patah tulang IGA (Costa)
- Dada sakit untuk bernafas batuk dan bersin
- Nyeri apabila bagian yang patah ditekan
Tindakan Pertolongan:
- Daerah yang patah dibersihkan dengan alkohol / Air
- Setelah dikeringkan tulang IGA yang patah difiksasi dengan plester
lebar, cara pembidaian ini disebut dengan Strapping
Cara Strapping :
- Penderita diminta menarik nafas dalam dan kemudian dikeluarkan
lagi, pada saat nafas terakhir dikeluarkan, penderita diminta
untuk menahan nafas.
- Pada saat itu plester dipasang sejajar dengan tulang IGA mulai dari
ruas tulang belakang sampai ketulang dada dimulai dari tulang
IGA terbawah hingga keatas, plester yang selanjutnya dipasah
menindih plester sebelumnya demikian seterusnya.
Bentuk pembidaian