Fraktur terbuka
Dislokasi& Fr Dislokasi
Unstable Pelvis
Osteomyelitis acute & Septic arthr
Compartement syndrome
Lesi vascular besar
Traumatic amputasi
Fat emboli
1. Open fracture
Adalah fraktur dengan fragmen tulang yang patah menembus jaringan lunak di sekitarnya
hingga sampai kulit dan menyebabkan adanya hubungan dengan udara luar.
Fraktur terbuka merupakan kegawatan ortopedi dengan resiko infeksi yang sangat tinggi.
Kalau tidak ditangani (Debridement –jahit – stabilisasi) akan menjadikannya infeksi kronis
yang berkepanjangan. Golden periode 0 – 6 jam. Pada fase tersebut kuman akan melekat secara
fisik, namun ketika sudah melewati waktu tersebut, kuman akan melekat secara kimiawi
sehingga sulit dibersihkan hanya dengan pencucian saja. Satu konsep yang sangat terkenal
yakni once osteomyelitis, forever (appley).
Early mobilization
(“ Life is motion / Function c’est la vie”) Lucas Championere
Mencegah komplikasi prolonged bedrest (Decubitus, Pneumonia, UTI, atrofi otot 1 persen
/hr, kaku sendi)
Membersihkan infeksi
3. Unstabble Pelvis
Fraktur yang menyebabkan disrupsi cincin pelvis. Tingkat morbiditas dan mortalitas kondisi
ini sangat tinggiyakni di angka 15 – 20 %. Rata-rata kematian terjadi karena pendarahan internal
retroperitoneal akibat terputusnya vena-vena besar di sacroiliac joint. Apabila disertai dengan
cedera organ mayor maka tingkat kefatalannya akan semakin tinggi.
Prinsip penanganan pertama pada unstable pelvis adalah ABCDE. Karena penyebab utama
kematian adalah pendarahan, maka kontrol pendarahan merupakan hal yang paling utama setelah
airway dan breathing teratasi. Kontrol pendarahan bersama dengan stabilisasi pelvis merupakan
proses yang terintegrasi. Selain cairan, tindakan yang diperlukan untuk kontrol pendarahan adalah
pemasangan belt / sheet, internal rotasi tungkai bawah, dan traksi tungkai bawah. Ortopedic referral
juga harus segera dilakukan sembari stabilisasi pasien dilakukan.
4. Osteomyelitis akut
Osteomyelitis adalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan struktur
sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik. Komplikasi yang paling berat adalah
sepsis yang dapat berujung pada kematian. Begitu diagnosis secara klinis ditegakkan,
ekstremitas yang terkena diistirahatkan dan segera berikan antibiotik.
Resusitasi cairan
Antibiotika.
5. Septic Arthritis
Septic artritis adalah suatu proses inflamasi yang steril biasanya hasil dari proses
ekstra-artikular. Septic arthritis biasanya menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan
menggerakkan sendi yang terkena
Demam
Nyeri parah pada sendi yang terkena, terutama ketika menggerakkan sendi
Pembengkakan sendi yang terkena
Hangat di daerah sendi yang terkena
Penanganan yang dapat dilakukan antara lain
Drainase
Antibiotik
Mobilisasi sendi secara lembut
6. Compartment syndrome
Sindrom kompartemen akut terjadi ketika tekanan jaringan dalam kompartemen
otot tertutup melebihi tekanan perfusi dan menyebabkan otot dan saraf iskemia. Ini
biasanya terjadi setelah peristiwa traumatis, paling sering patah tulang.
Mekanismenya secara sederhananya adalah akibat trauma pada sel (mekanis atau
termis) sehingga terjadi kerusakan system Na pump sehingga Na & Cl masuk sel
bersama air dan terjadi odema sel. Odema dalam osteofascial compartment akan
mengganggu aliran darah & oxygenasi sel sehingga terjadi hypoxia.
8. Traumatic amputatum
Amputasi traumatik adalah hilangnya bagian tubuh biasanya jari, jari kaki,
lengan, atau kaki yang terjadi sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma. Vasculer harus
teranastomose sebelum 6 jam, kalau lebih timbul toxin yang akan selalu menggagalkan
reanastomose.