PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir
dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami
suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaaan.(Wahyudi,
2008). Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
B. Tujuan Pedoman
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk
mencapai masa tua yang bahagia, berdayaguna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
2. Meningkatkan kesadaran para lansia untuk membina sendiri
kesehatannya.
3. Meningkatkan kemampuan, peran serta keluarga, dan masyarakat
dalam mengatasi kesehatan lansia.
4. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan lansia.
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia.
1. Bidan Desa
2. Programer Lansia
3. DokterUmum
4. Gizi
5. Promkes
6. Kader
1. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
Pelayanan Posyandu Lansia. Kegiatannya meliputi:
a. Upaya promotif, yaitu meningkatkan semangat hidup bagi usia lanjut
agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri,
keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan
penyuluhan, dimana penyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal
yang penting sebagai penunjang program pembinaan kesehatan usia
lanjut yang antara lain adalah:
1) Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini
penurunan kondisi kesehatannya, teratur, dan berkesinambungan
memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainnya.
2) Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
3) Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimbang.
4) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
5) Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau
hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
6) Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan
kelompok sosial.
7) Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok,
alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
8) Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar.
b. Upaya preventif, yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh
proses ketuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan:
1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk
menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut dengan
pengecekan glukosa darah, asam urat, kolesterol, body fat atau
pengukuran lemak tubuh, tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah.
2) Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar
melalui kegiatan senam lansia.
3) Penyuluhan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya berbagai
jenis penyakit, penyuluhan gizi lansia, serta penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut.
c. Upaya kuratif, yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut. Kegiatannya
meliputi:
1) Pelayanan kesehatan dasar.
2) Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan.
d. Upaya rehabilitatif, yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah
menurun. Kegiatannya meliputi:
1) Memberikan informasi, pengetahuan, dan pelayanan tentang
penggunaan berbagai alat bantu misalnya alat bantu pendengaran
agar usia lanjut dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
sesuai kebutuhan dan kemampuan.
2) Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat
mental penderita. Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan
pribadi, aktifitas di dalam maupun diluar rumah.
3) Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
D. Batasan Operasional
Batasan operasional kesehatan lansia di Puskesmas adalah:
1. Upaya Kesehatan Lansia
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan
menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan
kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan.
2. Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati yang digerakan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
E. Landasan Hukum
1. UUD 1945 amandemen, pasal 28 H dan 34 ayat 2.
2. UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, tambahan
lembaran negara Republik Indonesia No. 3796.
3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
4. PP No. 43/2004 tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan
sosial lanjut usia.
5. Keppres 52/2004 tentang komisi nasional lanjut usia.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Denah Ruang
4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan upaya kesehatan lansia sesuai dengan jadwal yang
telah disusun bersama kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya kesehtan lansia dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya kesehatan lansia untuk perbaikan dan
optimalisasi pelaksanaan upaya kesehatan lansia.
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran
upaya kesehatan lansia sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan lansia yang baru.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan lansia
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya kesehatan lansia dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya kesehatan lansia tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan
peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.