Anda di halaman 1dari 25

1.

Kelengkapan Identitas pasien di formulir pendaftaran

Area Manajerial

Kategori Indikator Ketapatan waktu pelayanan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pendaftaran di


Sasaran Strategis
Puskesmas Jatilawang berbasis mutu dan keselamatan pasien

Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan pasien

Tujuan Tercapainya kecepatan pelayanan pendaftaran pasien

Kelengkapan pengisian identitas pasien di formulir pendaftaran,


meliputi :

-Nama lengkap

-Alamat
Definisi operasional
-Nama kepala keluarga

-Nomor ktp / kartu jaminan

-Tanggal lahir

-Nomor RM

Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan (tiap bulan)

Numerator Jumlah formulir pendaftaran yang lengkap pada pelayanan rawat jalan

Denominator Jumlah kunjungan 1 hari pasien yang mendaftar via mesin nomor antri
pendaftaran

Inklusi Seluruh pasien pendaftaran pada kunjungan 1 hari

Pasien rawat inap, pasien IGD


Eksklusi

Formula (Jumlah pelayanan pendaftaran pasien yang memencet tombol mesin


antrian dan dilayani di pendaftaran rawat jalan DIBAGI
( Numerator
/denumenator x Jumlah seluruh pasien yang mendaftar via mesin nomor antri
100% ) pendaftaran) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar 100%

Kriteria Penilaian

PIC Ka. Pendaftaran

2. KELENGKAPAN ISI REKAM MEDIK (R. PEM UMUM)


Area Klinis

Kategori Indikator Capaian Indikator Medik

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien yang


Sasaran Strategis terintegrasi di Puskesmas Jatilawang dan berbasis mutu dan
keselamatan pasien

Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

Tujuan Pencatatan medis pasien terintegrasi dengan baik

Yang dimaksud dengan kelengkapan isi rekam medik adalah, setelah


dokter atau petugas medis melakukan pemeriksaan , semua pemeriksaan
yang dilakukan di catat di RM pasien. Yang meliput :

1. S (subjektif) : Data subektif Berisi data dari pasien melalui


anamnesis (wawancara) yang merupakan
ungkapan langsung
2. O (objektif) : Data objektif Data yang
dari hasil observasi melalui pemeriksaan
fisik
3. A (assesment) : Analisis dan interpretasi
Berdasarkan data yang terkumpul kemudian
dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis,
Definisi operasional antisipasi diagnosis atau masalah potensial,
serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.

4. P (plan) : Perencanaan Merupakan rencana dari


tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
labolatorium, serta konseling untuk tindak
lanjut.
5. Diagnosa pasien
6. Edukasi yang diberikan petugas kesehatan kepada pasien terkait
penyakit yang diderita
7. Tanda tangan pemberi pelayanan ( petugas kesehatan)

Standar : 7 item terisi lengkap

Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
Numerator Jumlah RM yang terisi 7 item tersebut diatas

Denominator Jumlah RM yang tidak terisi lengkap 7 item tersebut diatas

Inklusi Seluruh pasien pendaftaran pada kunjungan 1 hari

Pasien rawat inap, pasien IGD , pasien terdaftar tanpa RM


Eksklusi

(Jumlah RM yang terisi 7 item tersebut diatas dibagi


Formula
Jumlah RM yang tidak terisi lengkap 7 item tersebut diatas) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar 100%

Kriteria Penilaian

PIC Ka. Rawat Jalan

3. KEJADIAN KOMPLIKASI PADA SELURUH TINDAKAN EKSTRAKSI


( RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT)

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal


Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien gigi
Sasaran
dan mulut yang terorganisir dan tepat sasaran namun tetap
Strategis
berbasis mutu dan keselamatan pasien

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu

Tujuan Pelayanan pasien gigi yang bermutu, terorganisir dan tepat


sasaran

Tindakan ekstraksi adalah

Definisi Komplikasi yang mungkin terjadi :


operasional Standar :

……

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator

Denominator

Seluruh pasien gigi yang terindikasi tindakan ekstraksi pada


Inklusi
kunjungan 1 hari pelayanan

Pasien tanpa indikasi tindakan ekstraksi dalam 1 hari pelayanan


Eksklusi

(NUMERATOR.

Formula DIBAGI

DENOMINATOR) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator


Sumber Data Rekam Medik dan lembar infomed concent pasien.

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. Pemeriksaan gigi

4. PEMERIKSAAN ANC AWAL DENGAN 10 T PADA TRIMESTER KEDUA DAN


KETIGA

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien KIA


Strategis yang terorganisir dan tepat sasaran terutama pada proses
pemeriksaan ANC pasien hamil di trimester kedua dan ketiga

Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

Tujuan Pelayanan pasien KIA yang bermutu, terorganisir dan tepat


sasaran

Definisi Pemeriksaan ANC (ante natal care) adalah pemeriksaan


operasional kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.

10 T

1. Tekanan darah

2. Timbang

3. LILA (lingkar lengan atas)

4. Tinggi badan

5. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) = keterangan status

6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

7. Test Laboratorium

8. Tata laksana kasus

9. Temu wicara (konseling)

10. Pemberian Tablet zat besi

Tujuan :

 Mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil

 Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan

 Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian asi


eksklusif

Setiap ibu hamil minimal melakukan Anc pada usia kehamilan :

 Trimester pertama 1x

 Trimester kedua 1x
 Trimester ketiga 2x

Standar :

Pemeriksaan ANC dilakukan kontrol pada trimester kedua dan


ketiga, terkait dengan kelengkapan pencapaian kriteria 10T
( pemberian tablet besi dilakukan di trimester kedua dan ketiga)

Dilakukan pada trimester kedua dan ketiga agar kriteria pada


pemeriksaan ANC dapat dilakukan dengan lengkap sesuai usia
kehamilan.

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah pasien hamil pada poli KIA yang di periksa 10T pada
kehamilan trimester kedua dan ketiga

Denominator Jumlah pasien hamil pada poli KIA yang TIDAK di periksa
10T pada kehamilan trimester kedua dan ketiga

Seluruh pasien hamil trimester kedua dan ketiga di kunjungan


Inklusi
poli KIA pada kunjungan 1 hari

Pasien KIA tidak hamil


Eksklusi

(Jumlah pasien hamil pada poli KIA yang di periksa 10T pada
kehamilan trimester kedua dan ketiga di BAGI
Formula
Jumlah pasien hamil pada poli KIA yang TIDAK di periksa
10T pada kehamilan trimester kedua dan ketiga) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. POLI KIA


5. KEJADIAN KOMPLIKASI PADA SELURUH TINDAKAN PEMASANGAN IUD
(R. KIA-KB)

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien KIA


Sasaran
yang terorganisir dan tepat sasaran namun tetap berbasis mutu
Strategis
dan keselamatan pasien

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu
Tujuan Pelayanan pasien KIA yang bermutu, terorganisir dan tepat
sasaran

Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk


membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan
membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi.

IUD adalah alat kontraepsi yang dipasang di dalam rahim oleh


petugas kesehatan yang memiliki kompetensi.
Definisi
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah
operasional
Perdarahan

Nyeri perut hebat

Dislokasi

Ekspulsi

Standar : tidak terjadi komplikasi pada pemasangan IUD

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah pasien yang melakukan tindakan KB IUD dan terjadi


komplikasi

Denominator Jumlah pasien yang melakukan tindakan KB IUD

Seluruh pasien yang melakukan tindakan KB IUD sesuai


Inklusi
indikasi

Pasien tanpa indikasi tindakan KB- IUD


Eksklusi

(Jumlah pasien yang melakukan tindakan KB IUD dan terjadi


komplikasi
Formula
DIBAGI

Jumlah pasien yang melakukan tindakan KB IUD x 100


Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. KIA-KB

6. PEMBERIAN INFORMED CONCENT PADA SETIAP TINDAKAN IMUNISASI


(KIA-IMUNISASI)

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan KIA pasien


Strategis rawat jalan yang terorganisir dan tepat sasaran

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu

Tujuan Pelayanan pasien KIA yang bermutu, terorganisir dan tepat


sasaran
Vaksin adalah senyawa antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif dan meningkatkan imunitas
tubuh terhadap suatu penyakit sehingga tubuh dapat segera
membuat antibodi yang kemudian hari dapat mencegah atau
kebal dari penyakit tersebut.

Definisi Informed consent adalah uatu proses penyampaian informasi


operasional secara relevan dan eksplisit kepada pasien/subyek penelitian
untuk memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan suatu
tindakan medis/pengobatan

Standar :

Seluruh pasien dengan indikasi imunisasi dilakukan informed


concent sebelum melakukan tindakan

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Seluruh pasien KIA yang terindikasi tindakan imunisasi dan di


lakukan informed concent sebelum tindakan.

Denominator Seluruh pasien KIA yang datang dengan indikasi imunisasi

Inklusi Pasien KIA dengan indikasi vaksinasi

Pasien KIA tanda indikasi vaksinasi


Eksklusi

(Seluruh pasien KIA yang terindikasi tindakan imunisasi dan di


lakukan informed concent sebelum tindakan.dibagi
Formula
Seluruh pasien KIA yang datang dengan indikasi imunisasi) x
100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Buku bantu monitoring vaksin KIA

Standar 100%
Kriteria
Penilaian

PIC Ka. KIA

7. Kejadian Nyaris Cidera Peresepan Obat (Medication Error)

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian


Sasaran
klinik berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam
Strategis
pencegahan kesalahan obat

Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap

Tujuan Menurunkan kesalahan peresepan

Jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang


dapat teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari
kesalahan tersebut.
Definisi Kesalahan Peresepan Obat yang dimaksud adalah kesalahan
operasional yang teridentifikasi pada verifikasi resep oleh bagian farmasi,
meliputi benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute,
benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi
obat

Frekuensi

Pengumpulan Bulanan
Data

Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah


Numerator
diverifikasi

Denominator Jumlah lembar resep yang ditulis dokter


Inklusi Resep/instruksi pengobatan pasien rawat inap yang ditulis oleh
DPJP

Eksklusi Pasien Rawat Jalan

(Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah


Formula diverifikasi dibagi Jumlah lembar resep yang ditulis dokter) x
100%

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Instalasi Farmasi ; sampling dilakukan bila jumlah lembar


Sumber Data
resep > 50 per bulan

Standar < 5%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. Ruang Obat

8. KEBERHASILAN TINDAKAN PHLEBOTOMI (LABORATORIUM)

Area Klinis

Kategori Managerial
Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien yang


Sasaran
terorganisir dan tepat sasaran namun tetap menggunakan
Strategis
standar berbasis mutu dan keselamatan pasien

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan ruang


Mutu laborat

Tujuan Pelayanan pasien laboratorium yang bermutu, terorganisir dan


tepat sasaran
Phlebotomy adalah suati teknik pengambilan darah (sampling)
Definisi untuk tujuan tes laboratprium atau pengumpulan darah
operasional
Standar : dilakukan dalam 1 kali tindakan

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah pasien laborat 1 kali tindakan phlebotomi

Denominator Jumlah pasien kunjungan laborat 1 hari

Inklusi Seluruh pasien kunjungan Lab pada kunjungan 1 hari

Pasien tanpa indikasi pemeriksaan laborat


Eksklusi

(Jumlah pasien laborat 1 kali tindakan phlebotomi

Formula dibagi

Jumlah pasien kunjungan laborat 1 hari) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Alat bantu / buku indicator mutu

Standar 80%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka .Lab
9. SETIAP PASIEN YANG BERKONSULTASI GIZI MENDAPATKAN INFORMASI
GIZI SEIMBANG dan KETERTIBAN ADMINISTRASI

Area Managerial

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien


Sasaran UGD yang terorganisir dan tepat sasaran namun tetap
Strategis menggunakan TRIASE berbasis mutu dan keselamatan
pasien

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu

Tujuan Pelayanan pasien UGD yang bermutu, terorganisir dan


tepat sasaran
Yang dimaksud dengan waktu tunggu pasien adalah, saat
pasien mulai datang dan segera dilakukan anamnesa dan
Definisi sudah dilakukan pencatatan di rekam medik oleh petugas
operasional jaga.

Standar : dilakukan dalam waktu kurang dari 5 menit


atau maksimal 5 menit.

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah pasien UGD yang terlayani dalam waktu kurang


dari 5 menit atau maksimal 5 menit

Denominator Jumlah pasien UGD yang dilayani lebih dari 5 menit

Inklusi Seluruh pasien kunjungan UGD pada kunjungan 1 hari

Pasien rawat inap


Eksklusi

(Jumlah pasien UGD yang terlayani dalam waktu kurang


dari 5 menit atau maksimal 5 menit dibagi
Formula
Jumlah pasien UGD yang dilayani lebih dari 5 menit) x
100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik dan alat bantu penghitung waktu tunggu

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. UGD


10. SEMUA TENAGA KESEHATAN MEMILIKI STR YANG MASIH BERLAKU

Area Klinis

Kategori Managerial
Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Terwujudnya tertib administrasi bagi seluruh karyawan


Strategis khususnya tenaga kesehatan di Puskesmas Jatilawang

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu

Tujuan Pelayanan pasien UGD yang bermutu, terorganisir dan tepat


sasaran

Definisi STR : surat tanda registrasi bagi tenaga kesehatan merupakan


operasional bukti tertulis yang diberikan oleh pemeritah kepada tenaga
kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.

Tenaga kesehatan di lingkungan puskesmas meliputi :


1. Dokter

2. Perawat

3. Tenaga kesehatan lingkungan

4. Tenaga laborat

5. Apoteker

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki STR

Denominator Jumlah seluruh karyawan Puskesmas Jatilawang

Inklusi Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Jatilawang

Eksklusi Karyawan Puskesmas Jatilawang yang bukan tenaga kesehatan

(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki STR DIBAGI


Formula
Jumlah seluruh karyawan Puskesmas Jatilawang) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. Tata Usaha


11. Kelengkapan pengisian monitoring pasien rujukan

Area Klinis

Kategori Managerial
Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pasien VK


Sasaran
yang terorganisir dan tepat sasaran namun tetap berbasis mutu
Strategis
dan keselamatan pasien

Dimensi Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan


Mutu

Tujuan Pelayanan pasien VK yang bermutu, terorganisir dan tepat


sasaran

Definisi Monutoring rujukan pasien meliputi :


operasional
1.

3.
4. dst

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator

Denominator

Inklusi

Eksklusi

(numerator dibagi
Formula
Denumerator ) x 100

Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. VK
12. KEBERHASILAN DESA ODF (OPEN DEFECATION FREE)

Area Managerial

Kategori Capaian indikator ODF (Open Defecation Free)


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Masyarakat dapat mengakses jamban sehat


Strategis

Dimensi Efisiensi efektivitas dan kesinambungan program


Mutu

Tujuan Tercapainya Kecamatan Jatilawang ODF

Definisi Kecamatan ODF adalah kecamatan yang masyarakatnya sudah


operasional mengakses jamban sehat 100%

Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator Jumlah desa yang belum ODF

Denominator Jumlah desa yang sudah ODF

Inklusi Seluruh desa di Kecamatan Jatilawang


Desa yang belum ODF
Eksklusi

Jumlah seluruh desa yang memiliki akses jamban 100% dibagi


Formula
jumlah seluruh desa di kali 100%

Bobot akses jamban sehat 100%

Sumber Data Sarana sanitasi dasar

Standar 100%

Kriteria
Penilaian

PIC Kesehatan Lingkungan


13. Kematian Pasien di IGD (R. IGD)

Area Klinis

Kategori Capaian Indikator Medik


Indikator

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kegawat


Strategis daruratan berbasis mutu dan keselamatan pasien

Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien

Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu


Tujuan
menyelamatkan pasien gawat darurat yang ditangani di IGD

Definisi Kematian pasien di IGD adalah kematian pasien yang terjadi


operasional dalam periode ≤ 8 jam sejak pasien datang ke IGD

Frekuensi

Pengumpulan Bulanan
Data

Numerator jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam sejak datang

Denominator jumlah seluruh pasien yang ditangani di IGD

Inklusi Pasien yang meninggal di IGD ≤ 8 Jam

Eksklusi Pasien DOA (Death On Arrival)

(Jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam dibagi Jumlah seluruh


Formula
pasien di IGD) x 100%
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator

Sumber Data Rekam Medik

Standar ≤ 2.5 %

Kriteria
Penilaian

PIC Ka. IGD

Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar


Referensi
Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai