Anda di halaman 1dari 38

Fraktur &

Dislokasi
Dr. Ismail Maryanto, SpOT FICS
RS Ortopedi Prof DR R Soeharso
Fak Kedokteran UNS
Fraktur ialah
1. Terjadinya diskontinuitas tulang
2. Terjadinya trauma yang merusak
jaringan lunak sampai menyebabkan
terjadinya diskontinuitas pd tulang
Macam fraktur :
1. Fr. Tertutup / closed : tak ada
hubungan dengan dunia luar kulit
2. Fr. Terbuka / open / komplikata :
Berdasar kontaminasi/ kotor bersih,
kerusakan jaringan lunak/ vasculari
sasi,
Ramon Gustillo & Robert Anderson

Fr. Terbuka / open / komplikata : ada hub


dunia luar
Grade 1 : pin point : ujung fragment
tulang menusuk kulit
Grade 2 : luka lebih 1cm kurang dari 3 cm,
bersih
Grade 3 : a. > 3cm b. luas c. AVN
disturb
DEFINISI FRAKTUR TERBUKA
fraktur dengan
fragmen tulang
yang patah
menembus jaringan
lunak di sekitarnya
hingga sampai kulit
dan menyebabkan
adanya hubungan
dengan udara luar
Bentuk fraktur
1. Simple
2. Spiral / oblique
3. Segmental
4. kominutif
Penanganan fraktur :
1. Konservatif : istirahat bedrest, traksi
(skin, bone), gips sirkuler, bidai /
spalk/ bienlade,
2. operasi
Pemasangan Gips / plastering
1. Observasi compartment syndrome
2. Elevasi extremitas > tinggi tubuh
3. Lakukan kontraksi otot isometrik
secara teratur untuk mencegah atrofi
otot 1hari = 1 %
4. Bila gips longgar ,lakukan skin tight
(biasanya pd 7- 10 hari)
Fraktur yang harus di operasi :
1. Fr yg gagal dengan tx konservatif
2. Fr. Intra artikuler
3. Fr. joint depressed > 5 mm
4. Fr. Avulsi : tarikan ligament
5. Fr. Dengan AVN Disturbances
Macam operasi fraktur :
1. Open reduction Internal Fixation :
memasang plate screw wire nail pin
2. Debridement & External fixation
(berbagai jenis termasuk Ilizarov set)
3. Arthroplasty (pemasangan sendi
buatan) : Austin Moore Prosthesis,
Bipolar Monk Duopleet, Total Hip
Replacement, TKR, TSR, TER,
Tujuan operasi :
1. Early mobilization (“ Life is motion /
Function c’est la vie”) Lucas
Championere
2. Mencegah komplikasi prolonged
bedrest (Decubitus, Pneumonia, UTI,
atrofi otot 1 persen /hr, kaku sendi)
3. Membersihkan infeksi
Perlu diperhatikan pasca op :
1. Jumlah perdarahan , cek Hb
2. Jenis implant yang dipasang
menentukan kapan weight bearing
3. Jenis fraktur simple atau kominutif
4. Nilai kesadaran (GCS)
5. Multi trauma or not
6. Kondisi gizi (Albumin)
Program latihan post op
1. Extremitas sup : latih ROM semua sendi
ruas jari, wrist ,elbow, bahu
2. Extr. Inf : latih ROM semua sendi,
strengthening (Quadriceps exrs) pd
pemasangan Nail mulai “Tip Toe walking”
minimal weight bearing.
3. Pada pemasangan plate screw menunggu
munculnya callus (+/- 4 mg)
4. AMP : boleh PWB dengan walker
Post op training :
 Naik tangga dengan kaki yg sehat
 Turun tangga dengan kaki sakit >
dulu
Fase penyembuhan tulang :
1. Trauma : fase hematom
2. Fase inflamasi
3. Fase proliferasi
4. Fase remodelling
Trauma tjd hematom
Dilanjut inflamasi & proliferasi
New bone formation
Callus
Plat screw compression : tjd
primary bone healing tanpa callus
External fixation : menstabilkan fr
& soft tissue vascularisasi &
promote bone healing
Total knee replacement
TKR
Dislokasi :
 Ialah terpisahnya bagian tulang yang
tertutup cartilage yang membentuk
persendian, shg terlepas akibat ter
jadinya robekan kapsul sendi.
 Akibatnya cartilage tak mendapatkan
makanan dari cairan sendi lagi, shg
rusak dan bila terjadi lama akan mati
 Tmsk emergency case
Akibat :
 Sendi tak dapat bergerak normal
 nyeri
 SEL Cartilage rusak terjadi
Osteoarthritis/ osteoarthrosis dini
 Panjang extremitas tak sama
 Unstable joint
Dislokasi dapat terjadi secara
1. Post trauma
2. Congenital
3. Habitual / psikologis
Terapi dislokasi :
1. Segera reposisi / closed reduction
2. Bila gagal kmk ada interposed
ligamen atau kapsul atau otot yang
menghalangi reposisi maka harus di
buka dengan op
3. Istirahatkan sendi selama 2 mg
dengan gips atau traksi
Yang sering mengalami dislokasi :
1. Shoulder j
2. Elbow j
3. Hip j
4. Patello femoral j
5. Ankle j
6. Knee J
7. Button hole disloc pada MCP j

Anda mungkin juga menyukai