Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Triase berasal dari bahasa Perancis yaitu triere dan bahasa Inggris yaitu
triage dan dalam bahas Indonesia yaitu triase yang berarti sortir. Istilah tersebut
lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep yang cepat dan berfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap orang yang memerlukan
perawatan RGD.
Penderita yang masuk dalam system triase, segera diserahkan ke ruang
periksa sesuai dengan sifat kegawatan penyakit dan jenis pertolongan yang
dibutuhkan. Dokter dan perawat mempunyai batasan waktu (respontime ) untuk
mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu dalam waktu 10
menit.
Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritas
penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dan masalah yang terjadi
pada pasien, sehingga menjamin penderita untuk mendapatkan prioritas
pelayanan Ruangan Gawat Darurat secara cepat dan akurat.
Triase di RGD adalah Pemilahan penderita berdasarkan pada keadaan
ABC (Airway, Breathing, dan Circulation). Dua jenis keadaan triase dapat terjadi
yaitu :
1. Jumlah penderita dan beratnya luka tidak melampaui kemampuan petugas.
Dalam keadaan ini pasien dengan masalah gawat darurat dan multi trauma
akan dilayani terlebih dahulu, dan sesuai dengan prinsip ABC.
2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas. Dalam
keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pasien yang dengan
kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan,
dan tenaga yang terbatas.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa.
Tujuan triase selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat
kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan.
Dengan triase tenaga kesehatan akan mampu :
1. Melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien

Pedoman Triase Page 1


2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan
lanjutan
3. Memfasilitasi alur pasien melalui Ruangan Gawat Darurat dalam proses
penanggulangan / pengobatan gawat darurat

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman Triase adalah untuk dokter jaga RGD dan perawat yang
kompeten di RGD Puskesmas 1 Sumpiuh.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman Triase berlaku pada pasien yang datang di RGD
di Puskesmas I Sumpiuh yaitu:
1. Di dalam Puskesmas
Semua pasien yang datang akan dilakukan Triase oleh dokter jaga
RGD atau perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayanan
yang sesuai dengan kegawatdaruratannya.
2. Dalam Bencana
Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam
maupun dari luar Puskesmas.

E. Batasan Operasional
1. Ruang Triase
Ruang Triase adalah Ruangan Pemilahan Pasien sesuai keadaan dan
kedaruratan Pasien yang dilakukan di RGD Puskesmas I Sumpiuh. Petugas
melakukan pemilahan pasien sesuai dengan kondisi pasien :
a. Pasien TGDG “false emergency” (label hijau) korban memerlukan
tindakan medis tidak segera
b. Pasien DTG (label kuning) korban tidak gawat memerlukan pertolongan
medik untuk mencegah lebih gawat atau mencegah cacat.
c. Pasien GD (label merah) korban dalam keadaan mengancam nyawa bila
tidak segera ditolong.
d. Pasien yang meninggal/ Death on Arrival/ DOA (label hitam).
2. Standar Triase
Standar Triase di Puskesmas I Sumpiuh terdiri dari:
a. Triase rutin / sehari – hari
b. Memprioritaskan kasus- kasus yang benar – benar gawat darurat dengan
tepat dan cepat.

Pedoman Triase Page 2


c. Triase Disaster / dalam keadaan bencana
Bila terjadi bencana baik dari dalam maupun luar Puskesmas, dimana
pasien yang datang lebih dari 10 orang dalam waktu yang bersamaan,
maka kriteria triase berdasarkan kemungkinan hidup pasien yang lebih
besar.
3. Tenaga Profesional Triase
Tenaga pelaksana pada ruang Triase di RGD Puskesmas 1 Sumpiuh
terdiri dari dokter jaga RGD dan perawat yang kompeten di RGD.
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Triase
Standar Operasional Prosedur (SOP) Triase adalah kumpulan instruksi,
langkah-langkah yang telah dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja
rutin tertentu yang telah dibuat berdasarkan diagnosa masing-masing.
5. Peralatan Triase
Triase dilengkapi dengan semua peralatan yang diperlukan sesuai
dengan layanan yang disediakan sekalipun tidak digunakan secara rutin.
Pada saat instalasi alat maupun saat kerja rutin, peralatan menunjukkan
kemampuan atau memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dan memenuhi
spesifikasi yang sesuai untuk pemeriksaan yang berhubungan.
6. Pemantapan Mutu (Quality Assurance)
Pemantapan mutu (Quality Assurance) triase adalah semua kegiatan
yang ditujukkan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
Triase. Pemantapan mutu pada ruang Triase di Puskesmas 1 Sumpiuh yaitu
dengan menentukan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
Triase :
a. Gawat
Adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang
memerlukan penangan dengan cepat dan tepat.
b. Darurat
Adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan
penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan.
c. Gawat darurat
Adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan
ABC ( Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan, Circulation/ sirkulasi ),
jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal / cacat .

Pedoman Triase Page 3


F. Landasan Hukum
1. Undang- undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang- UndangNo .29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

Pedoman Triase Page 4


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Penyelenggaraan oleh seluruh dokter, perawat, dan bidan yang berjaga di
RGD dimana tugas tersebut memiliki kemampuan triage yang baik. Sedangkan
standar ketenagaan yang diharuskan adalah dokter, perawat, dan bidan yang
memiliki sertifikat kegawatdaruratan (ACLS, BCLS, BTCLS, dll) yang masih
berlaku. Adapun kondisi standar ketenagaan petugas triase di Puskesmas I
Sumpiuh adalah sebagai berikut :
1. Seluruh dokter di Puskesmas I Sumpiuh memiliki setifikat kegawatdaruratan
dan masih berlaku.
2. Dari 11 bidan yang bertugas di RGD Puskesmas I Sumpiuh terdapat 6 bidan
yang tidak memiliki sertifikat kegawatdaruratan.
3. Dari 14 perawat terdapat 3 perawat yang tidak memiliki sertifikat
kegawatdaruratan.

B. Distribusi Ketenagaan

No Petugas D3 D4/S1 S2/spesialis


1 Dokter - 2 -
2 Perawat 9 5 -
3 Bidan 11 - -

C. Jadwal pelayanan
Senin- Minggu : 00.00 – 24.00 WIB

Pedoman Triase Page 5


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Safety Troli
Tempat box Tempat
tidur
tidur
pasien
pasien

Tempat
sampah
Tempat
sampah
Wastafel

Kursi
Tempat
Meja tidur
Administrasi
pasien

WC
Kursi

Almari
sterilisator
peralatan

Pintu Masuk

Gambar 1. Denah Ruang Pelayanan Gawat Darurat Puskesmas 1 Sumpiuh

B. Standar Fasilitas
Ruang pelayanan Triase Puskesmas I Sumpiuh memiliki fasilitas ruangan
yang terdiri dari:
JUMLAH PERALATAN
Jumlah Realisasi
minimum peralatan di
NO. JENIS PERALATAN
peralatan di Puskesmas I
puskesmas Sumpiuh
rawat inap
I. Set Pemeriksaan Umum
1. Baki logam tempat alat steril 3 buah 3 buah
tertutup
2. Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah 1 buah
3. Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah 1 buah

Pedoman Triase Page 6


4. Corong telinag /spekulum telinga 1 set 1 set
ukuran kecil, besar, sedang
5. Doppler 1 buah 1 buah
6. Dressing Forceps 1 buah 1 buah
7. EKG * 1 buah 1 buah
8. Emesis Basin/Nierbeken besar 2 buah 2 buah
9. Forceps Aligator 3 buah 3 buah
10. Forceps Bayonet 3 buah 3 buah
11. Guedel Airway (Oropharingeal 2 buah 2 buah
Airway)
12. Gunting bedah standar, lengkung 3 buah 3 buah
13. Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah 3 buah
ujung tajam/tajam
14. Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah 3 buah
ujung tajam/ tumpul
15. Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah 3 buah
ujung tumpul/ tumpul
16. Gunting bedah standar, lurus ujung 3 buah 3 buah
tumpul/ tumpul
17. Gunting bedah standar, lurus ujung 3 buah 3 buah
tajam/ tajam
18. Gunting bedah standar, lurus ujung 3 buah 3 buah
tajam/ tumpul
19. Gunting Pembalut 1 buah 1 buah
20. Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah 3 buah
21. Handle kaca laring 1 buah 1 buah
22. Handle kaca nasopharing 1 buah 1 buah
23. Hocked prabes 1 buah 1 buah
24. Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
25. Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
26. Kait dan kuret serumen 1 buah 1 buah
27. Kanula hidung anak 1 buah 1 buah
28. Kanula hidung dewasa 1 buah 1 buah
29. Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah 3 buah
30. Klem arteri 3 buah 3 buah
31. Klem arteri, 12 cm lengkung tanpa 3 buah 3 buah
gigi (halstead-Mosquito)
32. Klem arteri, 12 cm lurus tanpa gigi 3 buah 3 buah
1x2 (halstead-Mosquito)
33. Klem arteri, 12 cm lurus tanpa gigi 3 buah 3 buah
(halstead-Mosquito)
34. Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 3 buah
35. Klem/pemegam jarum jahit 18 cm 3 buah 3 buah
(Mayo Hegar)
36. Korentang, lengkung, penjepit alat 2 buah 2 buah
steril (23 cm)
37. Korentang, penjepit spone 1 buah 1 buah
38. Kursi roda 1 buah 1 buah
39. Lampu kepala 1 buah 1 buah
40. Laringoskop anak 1 buah 1 buah
41. Laringoskop dewasa 1 buah 1 buah
42. Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah 1 buah
43. Magill Forceps 3 buah 3 buah

Pedoman Triase Page 7


44. Nebulizer 1 buah 1 buah
45. Otoskop 1 buah 1 buah
46. Palu reflex 1 buah 1 buah
47. Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 3 buah
48. Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 3 buah
49. Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 3 buah
50. Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 3 buah
51. Pinset bedah, 18 cm 3 buah 3 buah
52. Pinset epilasi 1 buah 1 buah
52. Pinset telinga 1 buah 1 buah
54. Pinset insisi Hordeolum?chalazion 1 buah 1 buah
55. Resusisator anak-anak & sungkup 1 buah 1 buah
56. Resusisator dewasa & sungkup 1 buah 1 buah
57. Resusisator Neonatus & sungkup 1 buah 1 buah
58. Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah 1 buah
59. Semprit gliserin 1 buah 1 buah
60. Silinder korentang steril 1 buah 1 buah
61. Skalpel, tangkai pisauu operasi 3 buah 3 buah
62. Spalk 1 buah 1 buah
63. Spekulum hidung 1 buah 1 buah
64. Spekulum telinga 1 buah 1 buah
65. Sphypmomanometer untuk anak 1 buah 1 buah
66. Sphypmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 buah
67. Stand lamp utuk tindakan 1 buah 1 buah
68. Standar infus 1 buah 1 buah
69. Stetoskop anak 1 buah 1 buah
70. Stetoskop dewasa 1 buah 1 buah
71. Stetoskop janin / Laenac 1 buah 1 buah
72. Suction pump (alat penghisaop) 1 buah 1 buah
73. Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah 4 buah
logam panjang 12 cm
74. Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah 4 buah
logam panjang 16,5 cm
75. Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 buah
76. Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 buah
perlengkapannya
77. Termometer anak 1 buah 1 buah
78. Termometer dewasa 1 buah 1 buah
79. Timbangan anak 1 buah 1 buah
80. Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
81. Tissue Forceps 1 buah 1 buah
82. Torniket karet 1 buah 1 buah
83. Usungan (brangkar) 1 buah 1 buah

II. Bahan Habis Pakai


1. Abocath / Wing needle No. 20 Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
2. Abocath / Wing needle No. 23 Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
3. Abocath / Wing needle No. 26 Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
4. Abocath / Wing needle No. 18 Sesuai Sesuai

Pedoman Triase Page 8


kebutuhan kebutuhan
5. Alkohol 1 botol 1 botol
6. Anestesi topikal tetes mata 1 botol 1 botol
7. Benang chromic catgut Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
8. Benang silk Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
9. Cairan desinfektan/Povidone Iodine 1 botol 1 botol
10. Disposable syringe 1 cc Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
11. Disposable syringe 10 cc Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
12. Disposable syringe 2,5 - 3 cc Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
13. Disposable syringe 5 cc Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
14. Disposable syringe 50 cc Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
15. Endotracheal tube ( ETT) 2,5 1 buah 1 buah
16. Endotracheal tube ( ETT) 3 1 buah 1 buah
17. Endotracheal tube ( ETT) 4 1 buah 1 buah
18. Goggle 1 buah 1 buah
19. Infus set / intra vena set dewasa Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
20. Infus set / intra vena set anak Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
21. Jarum jahit untuk operasi mata, ½ Sesuai Sesuai
lingkaran kebutuhan kebutuhan
22. Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran Sesuai Sesuai
penampang segitiga kebutuhan kebutuhan
23. Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran Sesuai Sesuai
penampang bulat kebutuhan kebutuhan
24. Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran Sesuai Sesuai
penampang segitiga kebutuhan kebutuhan
25. Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran Sesuai Sesuai
penampang bulat kebutuhan kebutuhan
26. Kapas Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
27. Kasa non steril Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
28. Kasa steril Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
29. Kateter Foley ukuran 5-8 French Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
30. Kateter karet No. 10 (Nelaton) Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
31. Kateter karet No. 12 (Nelaton) Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
32. Kateter karet No. 14 (Nelaton) Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
33. Lubrical gel 1 tube 1 tube
34. Masker wajah Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan

Pedoman Triase Page 9


35. Micropore surgical tape Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
36. Mucous suction, silikon Nomor 8 dan Sesuai Sesuai
10 kebutuhan kebutuhan
37. Nasogastric Tube / selang lambung Sesuai Sesuai
(3,4,8) kebutuhan kebutuhan
38. Pelilit kapas / catton aplicator Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
39. Sabun tangan antiseptic 1 botol
40. Sarung tangan non steril Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
41. Sarung tangan steril Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
42. Selang karet untuk anus Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
43. Skapael, mata pisau bedah besar 1 box 1 box
44. Skapel, mata pisau bedah kecil 1 box 1 box
45. Verban elastic Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
46. Ater based gel untuk EKG dan 1 tube 1 tube
Doppler

III. Perlengkapan
1. Bak instrumen tertutup 1 buah 2 buah
2. Bantal 1 buah 1 buah
3. Celemek plastic 1 buah 1 buah
4. Dorongan tabung oksigen dengan tali 1 buah 1 buah
pengaman
5. Duk bolong, sedang 2 buah 2 buah
6. Jam / timer 1 buah 1 buah
7. Kain balut segitiga ( mitella ) 5 buah 5 buah
8. Kasur 1 buah 1 buah
9. Kotak penyimpanan jarum bekas 2 buah 2 buah
10. Lemari alat 1 buah 1 buah
11. Lemari obat 1 buah 1 buah
12. Mangkuk untuk larutan 2 buah 2 buah
13. Meja instrumen / alat 1 buah 1 buah
14. Perlak plastic 2 buah 2 buah
15. Pispot 2 buah 2 buah
16. Sarung bantal 2 buah 2 buah
17. Sprei 2 buah 2 buah
18. Sikat tangan 1 buah 1 buah
19. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah
20. Stop wacth 1 buah 1 buah
21. Tempat sampah tertutup yang 2 buah 2 buah
dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup
22. Toples kasa /Kasa steril 1 buah 1 buah
23. Tromol kasa / Kain steril 25 x 120 1 buah 1 buah
mm
24. Waskom bengkok 4 buah 4 buah
25. Waskom cekung 2 buah 2 buah

Pedoman Triase Page 10


26. Waskom cuci 2 buah 2 buah

IV. Meubelair
1. Kursi kerja 3 3
2. Lemari arsip 1 1
3. Meja tulis ½ biro 1 1

V. Pencatatan & Pelaporan


1. Buku register pelayanan Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
2. Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai Sesuai
sesuai kebutuhan pelayanan yang kebutuhan kebutuhan
diberikan
3. Formulir Informed Consent Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
4. Formulir rujukan Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
5. Kertas resep Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
6. Surat Keterangan Sakit Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan

Keterangan:
1. Bila ruangan tindakan dan ruangan gawat darurat terpisah, maka di
masing-masing ruangan harus tersedia set tindakan medis/gawat
darurat, bahan habis pakai, perlengkapan, meubelair, dan
pencatatan pelaporan sesuai tabel diatas.
2. (*) Harus tersedia tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan
kewenangan untuk mengoperasikan alat dan menginterpretasikan
hasil.

Pedoman Triase Page 11


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pelayanan Triase yaitu ditujukan untuk masyarakat
wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh serta masyarakat di luar wilayah kerja
Puskesmas 1 Sumpiuh yang membutuhkan perawatan gawat darurat atau rawat
inap.

B. Metode Kegiatan
Metode kegiatan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang telah dibuat dan terstandar.

C. Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan pelayanan Triase meliputi:
1. Persiapan Pelayanan
Sebelum memulai pelayanan petugas mempersiapkan ruangan, alat,
dan bahan sesuai checklist persiapan pelayanan untuk menjamin kelancaran
pelayanan Triase yang terdiri dari:

a. Ruangan
1) Mengontrol kebersihan ruangan
2) Membuka tirai pembatas
3) Memastikan keamanan ruangan
4) Mengontrol jumlah pasien dalam RGD
b. Alat
1) Mempersiapkan kesterilan alat
2) Memastikan ketersediaan alat yang siap pakai atau sudah steril
3) Menyediakan tempat sampah yang kosong
c. Bahan
1) Memastikan bahan habis pakai masih tersedia
2) Menyediakan bahan yang sudah di steril
2. Saat Pelayanan
Kegiatan saat pelayanan Triase sebagai berikut:
a. Menggunakan bahan habis pakai dan alat steril secara efektif
b. Menjaga kebersihan dan kesterilan alat, bahan, dan ruangan
c. Memilih pasien dengan prinsip triase
d. Meminimalisir kesalahan dalam tindakan

Pedoman Triase Page 12


3. Sesudah pelayanan
a. Petugas mencuci peralatan setelah pemakaian
b. Petugas melakukan sterilisasi peralatan
c. Petugas meregister kunjungan pasien
d. Petugas melakukan administrasi maupun kegiatan penunjang lain yang
menjadi tugasnya

Pedoman Triase Page 13


BAB V
LOGISTIK

Keperluan logistik di ruang pelayanan Triase meliputi bahan medis habis pakai
yang ada di instalasi farmasi dan ruang pelayanan Triase Puskesmas I Sumpiuh.
1. Alur permintaan bahan medis dan non medis

Petugas
mengajukan Pengadaan Bag. pengadaan
permintaan barang logistik farmasi
BMHP

RGD

2. Perencanaan
Pengadaan bahan medis ruang pelayanan Triase mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Tingkat persediaan di gudang farmasi Puskesmas, serta ada dan tidaknya
stok bahan medis maupun non medis
b. Perkiraan jumlah kebutuhan
Menghitung pemakaian bahan medis non medis setiap bulannya, untuk
memperkirakan kebutuhan dalam satu tahun, melalui kartu stok yang ada
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang
Terhitung 30 hari setelah ada perintah kerja dari petugas pengadaan barang
3. Permintaan
Untuk permintaan bahan medis non medis dilakukan melalui LPLPO.
Untuk bahan medis non medis yang buffer stoknya sudah mulai berkurang,
mengajukan ke petugas pengadaan, dengan menuliskan pada buku permintaan
barang.
4. Penyimpanan
Stok bahan medis non medis kebutuhan ruang pelayanan Triase
penyimpanan ada di gudang obat. Untuk stok harian bahan medis non medis
disimpan di ruang pelayanan Triase
5. Penggunaan
Disesuaikan dengan kebutuhan

Pedoman Triase Page 14


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) di ruang pelayanan Triase adalah suatu


system dimana membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
assessmen risiko, identifikasi dan pegelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analis isinsiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko, Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan
atas latarbelakang itulah maka pelaksanaan program keselamatan pasien di
Puskesmas I Sumpiuh, salah satunya di ruang pelayanan Triase perlu dilakukan,
untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan terutama didalam melaksanakan
keselamatan pasien sangat diperlukan suatup edoman yang jelas sehingga angka
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dapat dicegah sedini mungkin.
A. Tujuan Pedoman Keselamatan Pasien
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di ruang pelayanan Triase
2. Meningkatnya akuntabilitas ruang pelayanan Triase terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di ruang pelayanan Triase
4. Terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
5. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di
ruang pelayanan Triase
6. Sebagai acuan yang jelas bagi petugas di ruang pelayanan Triase didalam
mengambil keputusan terhadap keselamatan pasien.
7. Sebagai acuan bagi Dokter dan Perawat untuk dapat meningkatkan
keselamatan pasien.
8. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di
ruang pelayanan Triase.

B. Manfaat Pedoman Keselamatan Pasien


1. Dapat meningkatkan mutu pelayananan yang bekualitas dan citra yang baik
bagi pelayanan Triase Puskesmas I Sumpiuh

Pedoman Triase Page 15


2. Agar seluruh personil ruang pelayanan gigi dan mulut Puskesmas I Sumpiuh
memahami tentang tanggungjawab dan rasa nilai kemanusian terhadap
keselamatan pasien.
3. Dapat meningkatkan kepercayaan antara petugas di ruang pelayanan gawat
darurat Puskesmas I Sumpiuh dan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan
4. Mengurangi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di ruang pelayanan
gawat darurat

C. Solusi Keselamatan Pasien


1. Memastikan Identifikasi pasien
2. Komunikasi secara benar saat akan merujuk pasien ke unit lain
3. Memastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
4. Memastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
5. Menghindari kesalahan dalam menggunakan alat yang berakibat fatal
6. Menggunakan alat injeksi sekali pakai
7. Meningkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk pencegahan infeksi
nosokomial

Pedoman Triase Page 16


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Ruangan


Pelayanan Gawat Darurat sebagai berikut:

A. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental/ rohani kemampuan fisik


petugas.
B. Penanganan bahan berbahaya dan beracun di unit pelayanan gawat darurat
1. Penanganan untuk personil
a. Mengenali dengan seksama jenis bahan digunakan dan disimpan
b. Membaca petunjuk yang tertera pada kemasan.
c. Peletakan bahan sesuai ketentuan
d. Penempatan bahan pada ruangan sesuai petunjuk
e. Memperhatikan batas waktu pemakaian
f. Melaporkan bila ada accident atau near miss
2. Penanganan berdasarkan lokasi
Penempatan tabung O2 harus berada di tempat dimana aktifitas tidak
terlalu ketat.
3. Pananganan adminisratif
Disetiap penyimpanan, penggunaan dan pengelolaan B3 harus diberi
tanda sesuai dengan potensi bahaya yang ada dan lokasi tersebut tersedia
SOP untuk menangani B3 antara lain:
a. Cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi
b. Cara penangggulangan bila terjadi kedaruratan

Pedoman Triase Page 17


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Upaya pengendalian mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan


mutu pelayanan gigi dan mulut Puskesmas I Sumpiuh secara efektif dan efisien agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal. Upaya tersebut dilakukan melalui:
1. Tahap pre analitik
Sebelum memulai pelayanan petugas mempersiapkan ruangan, alat, dan
bahan sesuai checklist persiapan pelayanan untuk menjamin kelancaran
pelayanan gawat darurat.

2. Tahap analitik
Tahap analitik meliputi kegiatan:

a. Anamnesis, pemeriksaan odontogram, pemeriksaan sesuai keluhan pasien,


inform concet sebelum dilakukan tindakan pencabutan atau invasif lainnya,
kemudian dilakukan tindakan perawatan sesuai dengan indikasi.
b. Apabila membutuhkan rujukan internal dapat dilakukan ke poli lain untuk
membantu menegakkan diagnosis
c. Melakukan rujukan external apabila membutuhkan konsulen ke FKTL atau
tidak tersedia alat dan bahan di ruang pelayanan gigi dan mulut
3. Tahap pasca analitik
Meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan, pelaporan hasil
pemeriksaan ke dalam SIMPUS/ Pcare.

Pedoman Triase Page 18


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan triase menjadi dasar dokter dan perawat di pelayanan


gawat darurat Puskesmas 1 Sumpiuh dalam menjalankan pelayanan gawat darurat
demi tercapainya kinerja yang optimal. Pedoman ini bertujuan pada akhirnya untuk
kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Seiring perjalanan waktu,
sesuai perkembangan dan tuntutan, pedoman pelayanan ini akan direvisi apabila
diperlukan.

Mengesahkan
Kepala Puskesmas I Sumpiuh

dr. Dri Kusrini


NIP. 19720112 200212 2 004

Pedoman Triase Page 19

Anda mungkin juga menyukai