FRAKTUR
Maydah Ariani
07030036
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
Malang
DEFINISI FRAKTUR
KLASIFIKASI FRAKTUR
Klasifikasi ETIOLOGIS
Fraktur Traumatik
Akibat Trauma yang tiba-tiba
Fraktur Patologis
Karena proses patologis (penyakit/tumor) yang menyebabkan kelemahan
pada tulang
Fraktur Stres
Terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat
tertentu
Klasifikasi KLINIS
Fraktur TERTUTUP
Tidak berhubungan dengan dunia Luar
Fraktur TERBUKA
Berhubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak
Fraktur Terbuka
Klasifikasi RADIOLOGIS
1. Lokasi
- Diafisial, Metafisial, Intra-artikuler, Fraktur dengan dislokasi
2. Konfigurasi
1. Fr. Transversal
2. Fr. Oblique
3. Fr. Spiral
4. Fr. Z
5. Segmental
6. Kominutif
7. Fr. Baji
8. Fr. Avulsi
9. Fr. Depresi
10. Fr. Impaksi
11. Fr. Pecah (Burst)
12. Fr. Epifise
3. Ekstensi
1. Fr. Total
2. Fr. Tidak total
- Fr. Buckle atau torus
- Fr. Hair Line
- Fr. Green stick
4. Menurut hubungan antara fragmen dengan
fragmen lainnya :
- Tidak bergeser (Undisplaced)
- Bergeser (Displaced)
ETIOLOGI
a. Fraktur akibat peristiwa trauma
Sebagian fraktur disebabkan oleh kekuatan
yang tiba-tiba berlebihan
b. Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau
tekanan
c. Fraktur patologis karena kelemahan pada
tulang
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Tanda tanda tidak pasti :
* Rasa nyeri & tegang : menghebat bila digerakkan
* Functio laesa : Diakibatkan oleh rasa nyeri
* Deformitas : Disebabkan oedem, perdarahan dan posisi
fragmen tulang yang berubah
Tanda tanda pasti :
* Deformitas akibat fraktur, umumnya berupa angulasi, rotasi
dan pemendekan
* False movement (Gerakan abnormal)
* Krepitasi
Pemeriksaan dan
Diagnosis Fraktur
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi (Look) : Pembengkakan, Deformitas
Palpasi (Feel) : Tegang lokal, nyeri tekan, krepitasi
Periksa pulsasi arteri pada distal fraktur, CRT, temperatur
Gerakan (move) : Gerakan abnormal (False movement), Functio laesa
AVN
: sensorik, motorik, pulsasi arteri distal fraktur
Pemeriksaan Radiologi :
- 2 Arah (Antero-posterior dan Lateral)
- 2 Sendi (Sendi proksimal dan distal dari fraktur harus terlihat pada film)
- 2 Waktu (Saat setelah trauma dan 10-14 hari post trauma)
- 2 Ekstremitas (Sebagai pembanding, bila garis fraktur meragukan,
terutama pada anak-anak)
PENATALAKSANAAN
FRAKTUR
Patah Tulang Tertutup
A. Pertolongan Darurat (Emergency)
Pemasangan Bidai (splint) :
1. Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut
2. Mengurangi nyeri
3. Menekan kemungkinan terjadinya emboli lemak dan
shock
4. Memudahkan transportasi dan pengambilan foto
B. Pengobatan Definitif
- Reposisi secara tertutup
1. Manipulasi secara tertutup untuk mereposisi
Terbatas hanya pada patah tulang tertentu
2. Traksi dengan melakukan tarikan pada extremitas bagian distal
- Imobilisasi
1. Gips (Plaster-of-Paris Casts)
2. Traksi secara continue
- Traksi kulit
- Traksi tulang
- Reposisi secara terbuka
Dengan cara operasi kemudian melakukan imobilisasi dengan melakukan
fiksasi interna (plat, pena atau kawat)
C. Rehabilitasi
Tujuan Utama :
1. Mempertahankan ruang gerak sendi
2. Mempertahankan kekuatan otot
3. Mempercepat proses penyembuhan fraktur
4. Mempercepat pengembalian fungs penderita
Latihan terdiri dari :
- Mempertahankan ruang gerak sendi
- Latihan otot
- Latihan berjalan
PENYEMBUHAN FRAKTUR
1. Fase Hematoma
2. Fase Proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal
3. Fase Pembentukan Kalus
(Fase Union secara Klinis)
4. Fase Konsolidasi
(Fase Union secara Radiologik bridging calus)
5. Fase Remodeling
Palang/metakarpal/ metatarsal/kosta
3-6
Distal radius
12
Humerus
10-12
Klavikula
Panggul
10-12
Femur
12-16
Kondilus/femur/tibia
8-10
Tibia/fibula
12-16
Vertebra
12
GANGGUAN PENYEMBUHAN
FRAKTUR
Delayed Union
Malunion
Union :
Dapat terjadi Pseudoarthrosis
KOMPLIKASI FRAKTUR
Komplikasi Segera
Lokal : - Kulit : Abrasi, laserasi, penetrasi
- Pembuluh darah : robek
- Sistem saraf : Medula spinalis, saraf perifer motorik
dan sensorik
- Otot
- Organ dalam : Jantung, paru, hepar, lien (Pada
fraktur Costa), Vesica urinaria (Pada fraktur Pelvis)
Umum
- Rudapaksa multipel
- Shock : Hemorrhagic, Neurogenic
Komplikasi Dini
Lokal
- Nekrosis kulit
- Gangren
- Sindrom Kompartemen
- Thrombosis vena
- Infeksi sendi
- Osteomielitis
- ARDS
- Emboli paru
- Tetanus
TERIMAKASIH
Wassalamualaikum
Wr.Wb