(SERTIFIKASI
KEMENAKER)
JAKARTA, 2022
GANGGUAN LOKAL
PERDARAHAN
RASA SAKIT
SHOCK
KEMATIAN JARINGAN LUKA TERTUTUP
INFEKSI
MENINGGAL
FASE yang kemudian terjadi adalah rusak
nya jaringan kemudian penyembuhan
GEJALA DAN
NO FASE PROSES
TANDA
Fase Inflamasi Dolor, Rubor,
1 Reaksi Radang
Kalor, Tumor
Fase Proliferasi Jaringan
granulasi/kalus
2 Regenerasi/Fibroplasia tulang. Penutupan
Eopitel/Endotel/
Mesotel
Fase Penyudahan Pematangan dan Jaringan
3
Perupan kembali parut/Fibrosis
Jenis-jenis Luka
PERDARAHAN LUAR
Perdarahan yang tampak/terlihat
Jelas keluar tubuh
PERDARAHAN DALAM
Biasanya tak terlihat dan kulit
tampak rusak, kadang-kadang
terlihat berupa memar
Bleeding Management
Penanganan dengan
Rumus 3TB:
• Tekan Langsung (T)
• Tinggikan (T)
• Tekan Titik tekan (T)
• Balut tekan (B)
PERDARAHAN DALAM
(Internal Bleeding)
Penanganan:
Kompres es – mengurangi bengkak
dan rasa sakit
Metode RICE
(Rest, Ice, Compression, Elevation)
CEDERA JARINGAN LUNAK
Perawatan Luka Tertutup :
Macam-macam dressing:
• Occlusive dressing: Suatu material yang kedap air (plastik atau kertas timah)
di gunakan menutup luka untuk mencegah masuknya udara atau hilangnya
kelembaban organ dalam
• Bulky dressing: Tumpukan dressing dengan tebal 2 - 3 cm, seperti handuk
atau sejenisnya
Pembalut (bandages)
• Material yang digunakan untuk menahan dressing agar tidak
bergeser
• Contoh bandages:
Contoh penggunaan triangular bandage
Square knot
Pembalutan
TERTUTUP
TERBUKA
PERHATIAN
*JANGAN MEMINDAHKAN KORBAN SEBELUM DILAKUKAN
FIKSASI
*JANGAN MEREPOSISI TULANG YANG PATAH
*BILA TERJADI PATAH TULANG TERBUKA, ATASI DULU
PERDARAHANNYA, KEMUDIAN TUTUP LUKANYA BARU FIKSASI
Tindakan Pertolongan Patah Tulang
1. Lakukan Penilaian (Primary Survei dan Secondary Survei)
2. Pertimbangan Pemindahan Darurat
3. Bila Terjadi Perdarahan, Lakukan Kontrol Perdarahan
4. Tutup Luka Dengan Kassa Steril
5. Pasang bidai/Spalk sesuai kebutuhan
6. Tangani Syok Bila Ada
7. Monitor Tanda-tanda Vital
8. Rujuk KeFasilitas Kesehatan
Pertolongan Korban Patah Tulang dengan
Pembidaian
Tujuan :
1. Mencegah pergerakan
2. Mencegah cedera baru
3. Mengistirahatkan
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
Prinsip Pembidaian
• Kendalikan Perdarahan
Penyebab :
Karena sendi teregang melebihi
batas normal.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Pertolongan Pada Korban Cerai Sendi :
OPSI – 1 OPSI – 2
STABILISASI LAKUKAN REPOSISI
C.3 Cidera Ligamentum (Sprain, Strain)
TERKILIR OTOT (SPRAIN) & TERKILIR SENDI (STRAIN)
Cidera yang terjadi pada Ligamentum dan Otot yang
disebabkan oleh Gerakan yang salah (Memutar) , sehingga
mengakibatkan Robeknya Atau Rusaknya Ligamentum dan
Otot
Gejala & Tanda :
1. Nyeri yang tajam dan mendadak
2. Nyeri menyebar keluar dengan kejang
3. Bengkak
Prinsip – prinsip penanganan
SPRAIN & STRAIN
*R I C E*
• Rest – Istirahatkan daerah yang cedera
• Ice – Kompres es
• Compress – Balut Tekan
• Elevate – Tinggikan daerah yang cedera
LUKA BAKAR/COMBUSTIO/BURN
Luka Bakar adalah cedera (injuri)
sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber –sumber panas
(thermal), listrik (electrict), zat kimia
(chemical), atau radiasi (radiation).
Kontak langsung
- Air panas
- Uap panas
- Benda panas/besi pijar
- Api
- Bahan kimia (air keras, asam sulfat pekat dll)
- Listrik dan halilintar
Kontak tidak langsung
Sinar matahari, sinar x, sinar UV
FASE PADA LUKA BAKAR
1. Fase akut
- Disebut fase syok
- Bersifat life threatening
- Ancaman ABC
- Observasi ketat
- Lakukan resusitasi
- Gangguan yang terjadi berdampak sistemik
1. DERAJAT SATU
Epidermis, kemerahan, nyeri,
kadang bengkak (Bahaya/
kritis bila Luas Luka Bakar >70%
2. DERAJAT DUA
Dermis, Bulae/Blitster, nyeri,
bengkak, Kritis walau >30%
3. DERAJAT TIGA
Hypodermis, Kulit kering & Rusak
Tidak menimbulkan rasa sakit pada
titik luka, Kritis walau >10%
<< Derajat I
<< Derajat II