TRAUMA
MUSKULOSKELETAL
Kerusakan
Trauma Kerusakan
Pembuluh
Extremitas Saraf
darah
Kerusakan
Otot
Trauma muskuloskeletal
• Sering terjadi, jarang mengancam nyawa
• Perlu penanganan yg tepat & memadai
• Bisa merupakan bagian dari multi trauma
• Penatalaksanaan trauma muskuloskeletal
harus mencakup survei primer (ABCDE)
• Perlu dilakukan pemeriksaan berulang
untuk mencegah dan mengetahui cedera
yang terlewatkan (Missed Injury)
Mekanisme cedera
• Penting ditanyakan
• Petunjuk akan cedera yang mungkin
diderita pasien
• Kesesuaian cerita dengan berat
ringannya cedera
• Terdapat gaya yang cukup untuk
menyebabkan kerusakan tulang atau
jaringan lunak fraktur atau dislokasi
– Orang tua/osteoporosis
– Ca metastase
Mekanisme cedera
• Jatuh
• KLL
• Trauma olahraga
• Perkelahian
• Luka tusuk
• Luka tembak
• dll
Mekanisme cedera
Mekanisme cedera
Trauma muskuloskeletal
1. Nyeri
Terutama 24 jam pertama, puncak 24-72 jam & reda
ssd 5-7 hari
2. Bengkak
3. Otot tak bisa digerakkan krn nyeri dan
gangguan kontraksi
1. Dislokasi
Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi
2. Subluksasi
Keluar sebagian kepala sendi
Cedera pada sendi
Occult joint
instability
Subluksasi Dislokasi
Dislokasi
Sering disertai kerusakan: Pembuluh darah, Saraf,
disertai fraktur
Gejala Klinis
1. Nyeri
– Karena adanya Cairan / exudate kedalam
sendi dan jaringan
– Terjepitnya saraf
2. Bengkak
3. Perobahan bentuk sendi karena
kontraksi/ tarikan otot pada sendi
4. Sendi tak bisa digerakkan
Penatalaksanaan
2. Bengkak
5. Pemeriksaan rontgen
Klasifikasi Fraktur
Berdasarkan luasnya fraktur
Fraktur komplet patah total
Fraktur Inkomplte patah sebahagian
3 orang
4 orang
Imobilisasi
Penyebab
– Ikatan spalk yang ketat
– Imobilisasi (-)
– Masase yang salah
Sindroma kompartemen