Anda di halaman 1dari 28

TRAUMA MUSKULOSKELETAL

Pendahuluan
Penanganan umum;
Support bagian cedera:
Cedera - Eksternal; Balutan,
menyebabkan
Akibat Plester, Bidai, Gips.
disfungsi dan sekunder; Traksi

cedera struktur cedera otot, - Internal: Pin, Plat, Wire


Penanganan post
disekitarnya & vaskuler, saraf emergency:
struktur yang dan jaringan - Mencegah fibrosis &
dilindungi atau sekitar fraktur kontraktur, tulang,
disangganya sendi &
ototFisioterafi
Kontusi; Strain; Sprain
• Adalah cedera pd jaringan lunak yg diakibatkan
kekerasan tumpul
Kontusi • Mengakibatkan kerusakan venula, arteriolaEkimosis,
memar, hematoma

• Robekan miksoskopis pd otot, akibat penggunaan


/peregangan berlebihan, dpt disertai perdarahan.
Strain • Gejala; nyeri mendadak pd pergerakan dan tekanan
lokal atau kontraksi

• Adalah cedera struktur ligamen sekitar sendi


Sprain • Gejala; kehilangan stabilitas sendi, nyeri tekan &
pergerakan, bengkak
Tatalaksana: Kontusi; Strain & Sprain
• Tatalaksana kontusi, strain dan sprain :
• Istirahat; mencegah cedera tambahan & mempercepat
penyembuhan
• Meninggikan area yang sakit; mengontrol
pembengkakan
• Kompres dingin; intermiten 20 s.d 30 menit sampai 48
jam pasca trauma
• Pemasangan balut tekan; mengurangi perdarahan,
support jaringan yg cedera
• Kompres hangat intermiten 72 jam pasca trauma
• Latihan aktif & pasif progresif; dimulai 72 jam >> pasca
sedera tergantung berat ringan cedera
Disokasi Sendi
• Suatu keadaan dimana permukaan sendi
tulang yang membentuk sendi tak lagi dl
hubungan anatomis.
• Sublukasi: Adalah dislokasi parsial permukaan
persendian.
• Pada beberapa keadaan traumatik bisa
mengakibatkan nekrosis distal dan paralisis
saraf
penyebab dislokasi
• Kongenital; Akibat kesalahan pertumbuhan
(sering pd sendi panggul)
• Spontan atau Patologik; Akibat penyakit
struktur sendi dan jaringan sekitar sendi
• Traumatik; Akibat cedera, diamana sendi
mengalami kerusakan akibat trauma
Tanda & gejala Dislokasi
• Nyeri
• Perubahan kontur sendi
• Perubaha panjang ektremitas
• Kehilangan mobiitas normal
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami
dislokasi
• Pemeriksaan radiologi ; menggambarkan
perubahan struktur anatomis sendi dan
memberikan gambaran adanya fraktur/tidak
penatalaksanaan
• Imobilisasi sendi
• Dislokasi direduksi/reposisi; dibawah sedasi
• Stabilisasi & imobilisasi pasca reposisi
• Beberapa hari s.d minggu; lakukan latihan
aktif/pasif progresif(dua sisi sendi disangga saat
latihan)
• Perhatian keperawatan; pemberian kenyamanan;
evaluasi status neurovskuler; melindungi sendi
dlm masa penyembuhan; pembelajaran alat
imobilisasi & bagaimana melindungi sendi dari
cedera berulang
FRAKTUR
• Adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
• Fraktur terjadi jika tulang dikenai stresor yang
lebih besar dari yg dapat diabsorpsinya.
Etiologi & Kondisi yg menyertai
• Etiologi: • Kondisi yang dapat
– Pukulan langsung menyertai:
– Gaya remuk – Edema jaringan lunak
– Gerakan puntir – Perdarahan otot dan
mendadak sendi
– Kontraksi otot ekstrim – Dislokasi sendi
– Ruptur tendo
– Kerusakan syaraf
– Kerusakan pembuluh
darah
– Cedera organ
Jenis Fraktur
• Fraktur Komplit. • Fraktur Tertutup
Patah tulang sel garis Fraktur simple tidak
tangah tilang dan melibatkan robeknya
biasanya mengalami kulit
pergeseran dari garis • Fraktur Terbuka
normal Fraktur komplikata
• Fraktur Inkomplit /kompleks; Fraktur yg
Patah tulang hanya melibatkan kerusakan
terjadi pada sebagian membran mukosa,
dari garis tengah tulang kulit/jaringan sekitanya
Grade Fraktur terbuka

• Gade I • Grade III


Fraktur terbuka dengan Fraktur dengan luka
luka < 1 cm dan luka kotor/terkontaminasi
bersih dan mengalami
• Grad II kerusakan jaringan
Fraktur dengan luka lunak ekstensif
lebih luas tanpa
kerusakan jaringan
lunak yang intensif
Tipe Fraktur ; Pergeseran Anatomis

• Fraktur Greenstick • Fraktur Avulsi


• Fraktur Transferal • Fraktur Episeal
• Fraktur Obliq • Fraktur Impaksi
• Fraktur Spiral • Fraktur Depresi
• Fraktur Kominutif • Fraktur Kompresi
• Fraktur Patologik
Tipe Fraktur
Manifestasi klinis
• Nyeri; akibat kerusakan • Pemendekan; terjadi
jaringan pada fraktur tulang
• Deformitas; kelainan panjang; akibat kontraksi
bentuk akibat pergerakan otot
alamiah dari tonus otot • Krepitus/Creapitation;
• Functio laesa; bunyi berderik yg teraba
menurunnya fungsi tulang akibat pergerakan tulang
dari kondisi normal • Pembengkakan/oedema
• Perubaha warna kulit
lokalis

Manifestasi diatas tdk selalu ada pd setiap fraktur


Tatalaksana Kedaruratan
• Imobilisasi segera • Prinsip penanganan;
dengan pemasangan • Reduksi fraktur;
bidai atau anggota – Tertutup; Traksi
gerak yg sehat – Terbuka; pembedahan
• Membalut luka jika ada • Imobilisasi; gips, traksi
• Hentikan perdarahan kontinum, implan logam
• Mempertahankan &
mengembalikan fungsi
Penatalaksanaan
Memepertahankan &
Sasaran tindakan mengembalikan fungsi
• Mengembalikan fragmen • Mempertahankan reduksi &
imobilisasi
tulang ke posisi anatomis
• Meninggikan untuk
• Mempertahankan reduksi meminimalkan edema
s.d terjadi penyembuhan • Memantau neurovaskuler
• Mengontrol kecemasan dan
• Mempercepat nyeri
pengembalian fungsi dan • Latihan isometrik & setting
kekuatan otot
• Berpartisipasi dalam ADL
• Kembali keaktifitas secara
bertahap
Faktor yg mempengaruhi peyembuhan
Faktor mempercepat Faktor Penghambat
• Imobilisasi fragmen tulang • Trauma lokal ektensif
• Kontak fragment tulang • Kehilangan tulang
maksimal • Imobilisasi tdk memadai
• Rongga diantara fragment tulang
• Vaskulerisasi baik
• Infeksi
• Asupan Nutrisi baik • Keganasan lokal
• Latihan pembebanan utk • Penyakit tulang
tulang panjang • Avaskularisasi
• Hormon-hormon; tiroid, • Fraktur intraartikular
kalsitonin, steroid • Usia
• Persyarafan • kortikosteroid
Komplikasi
Komplikasi Awal Komplikasi Lambat
• Syok; Hemoragik • Penyatuan terlambat atau
• Kompartemen sindrom tdk adanya penyatuan
• Sindroma emboli lemak; tulang; akibt infeksi atau
masuknya globula lemak dapat tarikan terlalu jauh.
masuk ke pembuluh darah, • Nekrosis avaskulerisasi
bersatu dg trombosit tulang
membetuk trombus
– Sindrom: hipoksia, tachipnea,
• Reaksi thd alt fiksasi interna
tachikardia, pireksia, Gangguan
kepribadian tersembunyai;
Iritabilitas, gelisah
Asuhan keperawatan
Pengkajian fisik Pengkajianf subjekt
• Mengkaji disfungsi pasien • Keluhan nyeri
akibat cedera • Kecemasan yang
muskuloskeletal disampaikan
• Modalitas penyembuhan; • Pengetahuan pasien &
kesimbangan sistemik, keluarga tentang perawatan
asupan nutrisi. Mobilitas faktur
dan kemampuan perawatan
diri
• Kemampuan fungsional
pasien sebelum cedera
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal
• Ansietas berhubungan dengan perubahan
integritas tubuh
• Kerusakan mobilitas fisik berhub dgn kerusakan
muskuloskeletal
• Perubahan perfusi jaringan perifer berhub dgn
respon fisiologis; edema, penekanan di ruang
tertutup
• Kurang pengetahuan tentang program
pengobatan
Intervensi keperawatan Nyeri
• NIC
–Pemberian analgetik : menggunakan agen
farmakologi utk mengurangi/menghilangkan nyeri
–Managemen nyeri : Imobilisasi, berikan info
ttg nyeri, penyebabnya, lamanya akan berlangsung,
antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur,
kendalikan faktor lingkungan. Ajarkan teknik non-
farmakologis. Pengendalian nyeri sbl lebih berat
(laporkan u/kolaborasi)
Intervensi keperawatan Nyeri

• NOC
– Tingkat kenyamanan : Tingkat persepsi
positif ((fisik & Psikologis). Melaporkan
eposode nyeri
– Pengendalian nyeri : Tindakan individu
untuk mengendalikan nyeri
– Tingkat nyeri : Keparahan nyeri yang dapat
diamati atau dilaporkan
Intervensi keperawatan Ansietas
• NIC
– Penurunan ansietas : berikan obat utk menurunkan ansietas jk perlu,
gunakan pendekatan tenang & meyakinkan, nyatakan dg jelas prilaku yg
diharapkan dari pasien, dampingi pasien, massage, jauhkan peralatan dari
pandangan, bantu pasien mengidentifikasi situasi penyebab ansietas.
– Bimbingan Antisipasi : mempersiapkan pasien menghadapi
kemungkinan krisis perkembangan/situasional.
– Dukungan emosi : memberikan penenangan, penerimaan dan bantuan
dukungan selama masa stress

– Konsentrasi : Kemampuan utk fokus pada stimulus tertentu.


Intervensi keperawatan Ansietas
• NOC
–Tingkat ansietas : keparahan manifestasi
kekhawatiran, ketegangan, perasaan tdk tenang.
–Pengendalian diri thd ansietas : Tindakan
personal utk menghilangkan/mengurangi perasaan
khawatir, tegang atau perasaan tdk tenang.
–Konsentrasi : Kemampuan utk fokus pada stimulus
tertentu.
Intervensi keperawatan kerusakan mobilitas fisik
• NIC
– Manajemen energi : tentukan penyebab keletihan (nyeri,
perawatan), pantau respon cardirespiratori (disritmia, sianosis,
saturasi O2, hemodinamik), pantau asupan nutrisi, pantau pola
tidur, batasi rangsang lingkungan utk memfasilitasi relaksasi.
– Bantuan Perawatan diri (AKSI) : membantu
pemenuhan aksi, membantu mengarahkan pasien melakukan
aktivitas yang akan diperlukan di rumah / komunitas
Intervensi keperawatan Kerusakan mobilitas fisik
• NOC
– Toleransi aktivitas : Respon fisiologis thd gerakan yg
memakan energi dlm aktivitas sehari-hari
– Ketahanan : Ketahanan untuk menyelesaikan aktivitas
– Penghematan energi : Tindakan individu dlm mengelola
energi utk mulai & menyelesaikan aktivitas
– Perawatan diri (AKSI) : kemampuan melakukan tugas
fisik dasar dlm perawatan mandiri dg / tanpa alat bantu

Anda mungkin juga menyukai