Anda di halaman 1dari 46

TRAUMA

MUSKULOSKELETAL
ANATOM
I
Posisi pasien dlm kendaraan saat kecelakaan
(pengemudi, penumpang)

Proses kecelakaan (dlm mobil, terlempar keluar)

Posisi Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam)

cedera Penggunaan sabuk pengaman

perlu Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya, bagaimana


mendaratnya

dikaji Apakah terlindas

Apakah terjadi ledakan  cedera lain

Pejalan kaki tertabrak kendaraan


Akibat cedera pada musculoskelatal

Fraktur Dislokasi Amputasi

Ruptur
Strain Sprain
tendon
Tipe Cedera

• Terbuka
• Terjadi kerusakan kulit dan disertai perdarahan
• Tertutup
• Tdk terjadi kerusakan kulit ttp kemungkinan adanya perdarahan di dalam
bisa terjadi
Sprain : cidera ligamen
yang diakibatkan oleh
peregangan berlebihan
Cedera • Tanda dan gejala :
jaringan • Tidak berfungsinya bagian
tubuh
lunak • Pembengkakan, nyeri

tertutup • Keterbatasan gerak dalam 2-


3 jam
• Rongent  untuk
mengetahui kemungkinan
fraktur
R - Istirahatkan bagian yang
cedera

I - Kompres es

Tindakan C - Bebat dengan perban elastis


:
E- Tinggikan bagian yang cedera

Kolaborasi dalam pemberian


analgetik
Strain : •Tanda dan gejala :
pereganganan • Nyeri yang sangat berat
• Pembengkakan
pada otot dan • Ekimosis sesudah beberapa hari
tendon yang • Rongent  ada atau tidaknya
berlebihan fraktur
• Istirahatkan dan bidai
• Kompres es
• Tinggikan bagian yang cedera
Tindakan : • Pembedahan  jika rupture
jaringan
• Penyembuhan : 4-6 minggu 
aktifitas ringan
DISLOKASI

• Sangat nyeri tetapi tidak mengancam jiwa


• Bila terjadi pada sendi besar merupakan kasus darurat,
bahaya jepitan neurovaskuler dapat menyebabkan
seseorang harus diamputasi
• Penting untuk menilai PMS (pulse, sensorik, motorik)
• Imobilisasi yang baik adalah dengan pading (bantalan) dan
fiksasi ekstremitas pada posisi yang nyaman
•Tanda dan gejala Dislokasi
• Asimetris dari sendi
• Nyeri
• Bengkak
• Kehilangan fungsi
Tindakan :

• Reposisi secara tertutup atau terbuka dengan kontrol anesthesia


• Imobilisasi dengan bantalan lunak
• Terapi analgetik
DISLOKASI
Gambar : Disklokasi sendi bahu

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
DISLOKASI
Luka tertutup

• Jaringan di bawah kulit mengalami kerusakan

•  Kulit utuh
• Hati-hati resiko cedera tersembunyi pada organ daerah kepala,
dada, perut dan pelvis
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
Luka tertutup :

• Proteksi diri
• Memar besar berikan kompres dingin
• Perubahan warna kulit luas  perdarahan luas
• Memar sekepalan tangan  hilang darah 10%
• Memar besar di kepala, dada dan perut  perdarahan di dalam
• Memar di atas anggota gerak  kemungkinan fraktur
Cedera Jaringan lunak terbuka:

• Luka bakar
• Luka terbuka
• Luka Lecet
• Laserasi
• Luka sayat
• Luka tusuk dan luka tembus
Gambar : Cedera jaringan lunak

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Cedera jaringan lunak terbuka

Sumber: Domumentasi Tim Emergensi Nursing Basic 2, Depkes RI, 2007


Gambar : Cedera jaringan lunak terbuka

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Cedera Jaringan lunak terbuka

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada Luka terbuka :

• Buka pakaian hingga seluruh luka terlihat.


• Kontrol perdarahan dengan penekanan langsung dan
peninggian.
• Cegah kontaminasi, jaga luka sebersih mungkin.
• Jangan pernah coba mencabut benda tertancap
• Balut luka dengan kasa steril dan balut
• Periksa nadi distal setelah pembalutan.
Perawatan Luka

• Teknik showering (irigasi).


• Gunakan Cairan normal saline / Nacl 0,9%
• Tidak tosik terhadap jaringan
• Tidak menghambat proses penyembuhan
• Tidak menyebabkan alergi
• Teknik debridement
• Membantu proses penyembuhan luka  menghilangkan jaringan
nekrotik
• Tehnik yang digunakan surgical debridement
FRAKTUR
• Nyeri dan kemerahan.
• Pembengkakan.
• Deformitas.
• Krepitasi.
• Keterbatasan gerak sendi.
• Bone expose.
• Perubahan posisi.
Pembidaian.
• Pengertian :
• Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan tulang.

• Indikasi :
• Patah tulang terbuka / tertutup

• Tujuan :
• Mencegah pergerakan tulang yang patah.
• Mengurangi nyeri.
• Mencegah cedera lebih lanjut.
• Mengistirahatkan daerah patah tulang.
• Mengurangi perdarahan.
Prinsip pembidaian :
• –Pastikan ABC aman.
• –Kontrol perdarahan.
• –Pasien sadar : informsikan adanya nyeri.
• –Buka daerah yg akan dibidai.
• –Periksa dan catat PMS (pulse, motor, sensasi) sebelum dan
sesudah.
• –Ada anggulasi yang besar dan pulsasi hilang lakukan traksi secara
gentle.
•–Luka terbuka tutup dgn kasa steril.
• –Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera.
•–Berikan bantalan yang lunak.
• –Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk sebaiknya lakukan bidai untuk
pencegahan.
Jenis dan teknik pembidaian

• Bidai kaku (rigit splint) : cardboard, plastik kaku, metal, kayu, atau
vacum splint.
• Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal sling.
• Sling dan bebat (sling and swathe) : anggota tubuh diikat dan
digantung ke anggota tubuh.
• Bidai tarik (traction splint) : alat khusu untuk fr femur, dipakai untauk
membidai sekaligus menarik (traksi) pada kaki.
Gambar : Pembidaian pada fraktur pergelangan tangan

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai