a.Epidermis
b.Dermis
c.Sub Kutis
KLASIFIKASI LUKA
Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai
kerusakan/terputusnya jaringan kulit
yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai
jaringan di bawah kulit
Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa
kerusakan/terputusnya jaringan kulit
yang rusak hanya jaringan di bawah
kulit
Luka Superficial
LUKA ABRASI
Luka yang disebabkan oleh trauma
superfisial pada kulit karena gesekan
dan dapat sembuh spontan dengan
sedikit jaringan parut.
Luka abrasi
Komplikasi
Arteri brakialis
Arteri aksilaris
Arteri radialis
Pembuluh darah pelvik
Arteri femoralis
Gambaran Klinis
Perlu dibandingkan perabaan dan
denyutan arteri antara bagian
yang sakit dan yang sehat.
Bagian distal mengalami iskemi,
dingin serta membengkak.
Perlu diraba arteri radialis, arteri
dorsalis pedis/arteri tibialis
posterior.
Perlu juga diperiksa ritme kapiler
pada jari-jari.
Ganggren iskemik
Kelainan dimana terjadi kematian jaringan karena
kerusakan pembuluh darah.
Ganggren iskemik dapat disebabkan oleh:
FUNGSI
1. PENEKANAN MEMBANTU
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
2. MEMPERTAHANKAN PENUTUP
LUKA PADA TEMPATANYA
3. MENJADI PENOPANG UNTUK
BAGIAN TUBUH YANG CEDERA
JENIS PEMBALUT
Penutup luka
Penutup luka harus meliputi
seluruh permukaan luka.
Upayakan permukaan luka
sebersih mungkin sebelum
menutup luka.
Penggunaan penutup luka
penekan
Tempatkan beberapa penutup
luka kasa steril langsung atas
luka dan tekan.
Beri bantalan penutup luka.
Gunakan pembalut rekat,
menahan penutup luka.
Balut.
Periksa denyut nadi ujung
bawah daerah luka (distal).
Prinsip pembalutan (1)
Jangan memasang pembalut sampai
perdarahan berhenti, kecuali
pembalut penekanan untuk
menghentikan perdarahan.
Jangan membalut terlalu kencang
atau terlalu longgar.
Jangan biarkan ujung sisa terurai.
Bila membalut luka yang kecil
sebaiknya daerah yang dibalut agak
luas untuk daya tekanan diperluas
sehingga tidak merusak jaringan .
Jangan menutupi ujung jari.
Prinsip pembalutan
Balut dari arah(2)
dasar ke atas
mengarah ke arah jantung khusus
untuk anggota gerak.
Lakukan pembalutan dalam posisi
yang diinginkan, misalnya untuk
pembalutan sendi jangan berusaha
menekuk sendi bila dibalut dalam
keadaan lurus.
Kerapihan walau tidak merupakan
syarat utama namun baik untuk
menimbulkan kesan profesional.
Setelah dilakukan pembalutan,
Perawatan luka terbuka (1)
Lakukan penilaian dini, atasi
gangguan yang mengancam
nyawa.
Daerah yang luka di paparkan
seluas mungkin sehingga
terlihat jelas.
Atasi perdarahan terlebih
dahulu.
Cegah kontaminasi lanjut,
upayakan membersihkan luka
semampunya, tetapi jangan
berlebihan.
Perawatan luka terbuka
(2)
Jaga agar penderita dan
bagian yang luka dalam
keadaan istirahat.
Tenangkan.
Atasi syok bila terjadi.
Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan luka
tertutup
Dengan akronim R I C E