Anda di halaman 1dari 34

KEGAWATDARURATAN MEDIK RUMAH TANGGA

Meilia Rahmawati K, S.ST, M.Keb


Kode kelas : wujy3qe
Prodi Sarjana dan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran UNISSULA
Pertolongan Pertama

Pemberian pertolongan Tujuan Pertolongan


segera kepada penderita Pertama
sakit atau korban 1. Menyelamatkan jiwa
kecelakaan yang penderita
memerlukan penanganan 2. Mencegah cacat
medis dasar untuk 3. Memberikan rasa
mencegah cacat atau nyaman dan menunjang
maut. proses penyembuhan
CEDERA JARINGAN LUNAK

Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa.
Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka.

Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan


serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya
cedera yang terjadi.
Cedera jaringan lunak disertai
kerusakan / terputusnya jaringan kulit
yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai
Klasifikasi jaringan di bawah kulit

ka Terbuka Luka Tertutup


Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan
/ terputusnya jaringan kulit yang rusak
hanya jaringan di bawah kulit
LUKA TERBUKA
• Terjadi akibat gesekan, sehinga permukaan
kulit (epidermis) terkelupas, mungkin tampak
titik-titik perdarahan.
• Kadang-kadang sangat nyeri karena ujung
saraf juga cedera karena terbuka.
• Tepi luka tidak teratur
Luka Lecet

• Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan


• Biasanya terjadi akibat tumbukan dengan benda
yang relatif tumpul.
• Merupakan luka yang paling banyak ditemukan.

Luka Robek
• Terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing
melalui kulit dalam tubuh.
• Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam
dibandingkan dengan lebarnya
• Luka jenis ini sangat berbahaya karena dapat
melibatkan alat-alat dalam tubuh.
• Bentuk luka hampir menyerupai benda yang
Luka Tusuk menusuk dengan dalam luka lebih panjang dari
lebar luka.

• Terjadi akibat kontak dengan benda tajam.


• Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus
sampai kedalaman yang bervariasi.
• Tepi luka teratur.
• Sering merupakan kasus kriminal
Luka Sayat
Sama dengan luka robek tetapi jaringan
tubuh tidak terlepas dan masih menempel
membentuk lembaran gantung.

Luka Avulsi

Luka terbuka dengan jaringan tubuh


terpisah.

Luka Amputasi
LUKA TERTUTUP
Akibat benturan (benda tumpul), biasanya
terjadi di daerah permukaan tubuh, darah
keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah
kulit sehingga bisa terlihat dari luar berupa
warna merah kebiruan/lebam
Luka Memar

Penumpukan darah hampir selalu terjadi pada


daerah yang cedera atau dalam rongga tubuh

Hematoma

Luka Remuk
Luka Remuk :

Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar.


Dapat juga menjadi luka terbuka. Biasanya tulang menjadi
patah di beberapa tempat.

So Sorry..The Picture Is Extremely Scary 


PENUTUP DAN PEMBALUT LUKA

Bahan yg

PENUTUP
diletakkan
langsung di
atas luka

LUKA
Bahan bersifat menyerap Relatif bersih.
Jangan menggunakan bahan Berfungsi untuk mengendalikan perdarahan,
Menutupi seluruh atau bagian dari bahan yang
dapat tertinggal pada luka (Tisue, mencegah kontaminasi, mempercepat
permukaan luka. kapas). Yg sesuai  kasa penyembuhan, dan mengurangi rasa nyeri.
Penutup Bahan kedap air dan udara yang dipakai

pada luka untuk mencegah keluar masuknya


oklusif udara dan menjaga kelembaban organ
(kedap) dalam .
Penutup luka tebal / Setumpuk bahan penutup
“bulky dressing” luka setebal kurang lebih
(bantalan penutup luka) 2 -3 cm.
!!!
Pemasangan

PEMBALUT
yang baik akan membantu
proses penyembuhan.

Fungsi :
bahan yang digunakan untuk 1.Penekanan untuk membantu
menghentikan perdarahan.
mempertahankan penutup luka.
2.Mempertahankan penutup luka pada
Bahan pembalut dibuat dari tempatnya.
3.Menjadi penopang untuk bagian tubuh
bermacam materi kain. yang cedera.
Jenis Pembalut

Pembalut Pita/Gulung

Pembalut Segitiga
Pedoman Penutup Luka
Penutup luka meliputi seluruh permukaan

Bersihkan luka terlebih dahulu kecuali ada


perdarahan

Gunakan tekhnik aseptik


Jangan
berhenti
lebar
nyaman
Ujung
Jangan
Pasang
Membalut
setelah
pembalut
membalut
terlalu
dalam
Prinsip Pembalutan
pembalut
Pembalutan
membalut
kencang
posisi
(kecuali
dari
(longgar)
melingkar
jangan
>
perdarahan
balut
luka
penderita
leher
terurai
tekan)
Perawatan Luka Terbuka
Perawatan Luka Tertutup
R ●
Rest (istirahatkan bagian luka)

I ●
Ice (beri es/kompres dingin)

C ●
Comprestion (balut penekan)

E Elevasi (tinggikan) bila terjadipada alat gerak



Perawatan luka dengan benda asing menancap
Jangan di
Stabilkan
buka (expose)
yang
benda
Bagian yang luka
menancap
di

sehingga terlihat
cabut….!!!
secara manual
dengan jelas.

Ke
nda
lika
n
per
dar
aha
n,
hati
-
hati
jan
gan
sa
mp
ai
me
nek
an
ben
da
yan
g
me
nan
cap
.
Stabilka n be nda asin g
Jaga
terse pasien
but de ngan
Atasi
menggu nakansyok pen utupdan
luka
tetap
tebal, atauistirahat
beri berbagai variasi
misalnyaoksigen.
dan tenang..
pe mbalut
pembuat d onat,
gu lun g dll.

R
uj
uk
ke
fa
sil
ita
s
ke
se
h
at
a
n
TERSENGAT LISTRIK
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi
terlalu tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat.
Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan segera mati.
 
Gejala dan tanda:
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar.
5. Kehilangan kesadaran.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot.
Bila...kawat listrik mengenai...

Tangan  pegangan sulit dilepaskan, otot fleksor akan


menggenggam lebih kuat
Dada  gangguan pernafasan
Kepala  tdk sadarkan diri

Akibat sengatan listrik :

1. Terkejut
2. Luka bakar
3. Epilepsi
4. Serangan jantung
5. Otot berkontraksi, kesakitan
6. Pingsan
7. Henti nafas
8. Kematian
Pertolongan pertama :

1. Putuskan aliran listrik yang terkena tubuh korban. Perhatikan cara


memutuskan aliran listrik, jangan sampai penolong menjadi korban
berikutnya. Penolong memutuskan aliran listrik dengan
menggunakan alat yang tidak dapat dialiri listrik seperti kayu,
handukkering dan memakai alas kaki kering.
2. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
3. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
4. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi
air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
5. Cek nadi
6. Berikan nafas buatan
7. Penanganan pada luka bakar
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
TENGGELAM
World
umu congress WH
on
m drowning O
kematian

sebagai suatu
● suatu proses

sekunder kerusakan
proses yang
pernapasan
akibat asfiksia menyebabkan
akibat masuknya
ketika di dalam kerusakan
sebagian atau
cairan, respirasi  primer
seluruhnya air ke
biasanya air, di dalam media dalam sistem
dalam 24 jam cair. pernapasan
Klasifikasi Tenggelam
The International Classification of Diseases system (ICD-10)
Patofisiologi
KEPANIKAN  keinginan bernapas karena terlalu lama menahan napas  air

tertelan  sebagian kecil air masuk ke paru  Aspirasi air menyebabkan spasme
laring  asfiksia  Kehilangan kesadaran  relaksasi otot  air masuk ke paru-
paru  ketidakcocokan ventilasi/perfusi  hipoksemia sistemik

Berbagai komplikasi yang dapat ditemukan pada korban tenggelam adalah  


pneumonia, sindrom distres pernapasan akut, gangguan, elektrolit, cedera ginjal akut
(acute kidney injury, aritmia, rhabdomiolisis dan henti jantung
Prognosis
Korban yang dalam keadaan koma, menerima RJP terlambat, dilatasi pupil yang tetap dan tidak respi
rasinya tidak spontan memiliki prognosis yang buruk. 35-60% yang membutuhkan RJP hingga ke ins
talasi gawad darurat (IGD) meninggal dan 60-100% yang selamat mengalami sekuele neurologis jan
gka panjang. Pada anak, kurang lebih 30% yang membutuhkan perawatan khusus di

 pediatric intensive care unit (PICU) meninggal. Anak yang selamat 10-30% dapat mengalami kerusa
kan otak yang berat.
Pedoman Pertolongan Pertama :

1. Keamanan tempat
2. Kondisi penderita
3. Kondisi Air
4. Sumber daya yang tersedia

Penanganan :

Penderita respon :
1. Pindahkan penderita
2. Lakukan pemeriksaan dini
3. Beri O2 bila ada
4. Jaga kehangatan tubuh penderita
Jika Penderita tidak respon di air dangkal

1. Pertahankan jalan nafas


2. topang punggung penderita
3. stabilisasi kepala dan leher
4. Pertahankan wajah tetap keatas bila respon
dan menghadap kebawah jika tidak respon (di air dangkal)

Jika penderita tidak respon di air yang tidak aman


( dalam, dingin, dan bergerak ) atau butuh RJP.

1. Posisikan penderita diatas papan spinal


2. Pindahkan penderita dari air
3. Nafas buatan bila perlu
Penanganan di RS
TERIMA KASIH
STAY SAFE
See you when i see you..

Anda mungkin juga menyukai