PERTAMA
K S R P M I U N I T U N I V E R S I TA S R I A U
PA L A N G M E R A H I N D O N E S I A
2022
● Kita pastinya sudah tau kalau kecelakan dan
musibah bisa datang kapan saja, dimana saja
dan menimpa siapa saja.
PemberianPertolongansegerakepadapende
ritasakitataucidera/
kecelakaanyangmemerlukanpenanganame
disdasar.
PENGERTIAN
MEDIS DASAR
TindakanperawatanberdasarkanIlmuKedokteranyangdapatdi
milikiolehAwamatauawamyangterlatihsecarakhusus.batasan
nyaadalahsesuaidengansertifikatyangdimilikiolehPelakuPert
olonganPertama
TUJUAN
PERTOLONGAN PERTAMA
a. Menyelamatkan jiwa penderita
b. Mencegah cacat
c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan
13
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Pastikan keselamatan
2. Perkenalkan diri
3. Tentukan keadaan umum kejadian & mulai
lakukan Penilaian Dini.
4. Mengenali & mengatasi gangguan yang mengancam
nyawa.
5. Stabilkan penderita & teruskan pemantauan
6. Minta bantuan
14
TANDA VITAL
*Denyut Nadi normal
Dapat diperiksa di:
a. Leher ( Carotis ) *Kulit
b. Lengan atas ( Brachialis ) - Pucat ,dapat terjadi akibat gangguan
c. Pergelangan Tangan ( Radialis ) peredaran darah,
d. Lipat paha ( femoralis )
- kemerahan,tekanan darah
Bayi 120 – 150 X/menit tinggi,keracunan alcohol,luka
Anak 80 – 150 X/menit bakar,demam,penyakit infexsi.
Dewasa60 - 90 X/menit - Kebiruan ( sianosis ), kekurangan
oksigen dalam darah.
*Frekuensi Nafas Normal : - kekuningan, sering merupakan
Bayi 25 – 50 X/menit gangguan hati,
Anak 15 - 30 X/menit - biru kehitaman, tanda erdarahan
Dewasa12 - 20 X/menit
bawah kulit,
*Suhu Tubuh 37 C
*Tekanan Darah :
Sistolik : 100 – 140 mmHg
Diastolik : 60 - 90 mmHg
Cedera Jaringan Lunak
Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa.
b. Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang
rusak hanya jaringan di bawah kulit.
Luka Terbuka
Bentuk-bentuk:
a. Luka lecet
Terjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan yang tidak rata
b. Luka robek
Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan, biasanya terjadi akibat
tumbukan dengan benda yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling
banyak ditemukan.
Luka Terbuka
c. Luka sayat
Diakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh manusia. Bentuk
lukanya biasanya rapi.
d. Luka tusuk
Terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke dalam tubuh, biasanya
kedalaman luka jauh dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam tubuh
mungkin terkena.
Luka Terbuka
e. Luka avulsi
Luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas, namun masih ada
bagian yang menempel.
f. Luka amputasi
Bagian tubuh tertentu putus.
Luka Tertutup
a. Luka memar
Terjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di daerah
permukaan tubuh, darah keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah
kulit sehingga bisa terlihat dari luar berupa warna merah kebiruan
Luka Tertutup
c. Luka remuk
Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka
terbuka. Biasanya tulang menjadi patah di beberapa tempat.
Luka Tertutup
Penutup dan Pembalut Luka
Penutup luka
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
1. Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah. Cara yang
paling baik untuk menentukannya adalah dengan membandingkannya
dengan sisi yang sehat.
2. Nyeri di daerah yang patah dan kaku pada saat ditekan atau bila
digerakkan.
3. Bengkak, disertai memar / perubahan warna di daerah yang cedera.
4. Terdengar suara berderak pada daerah yang patah (suara ini tidak perlu
dibuktikan dengan menggerakkan bagian cedera tersebut).
5. Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka
Pembagian Patah Tulang
8. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang diukur lebih dulu pada
anggota badan penderita yang sehat.
9. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi
tersebut. Upayakan
juga membidai sendi distalnya.
10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.
11. Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan
pelapis.
Pedoman umum pembidaian
PENGGOLONGAN
1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Hanya meliputi lapisan kulit yang paling atas saja (epidermis). Ditandai dengan
kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak bengkak, kutil kemerahan atau putih,
lembab dan rusak.
Penggolongan Luka Bakar
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam)
Meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan lapisan dibawahnya terganggu. Luka
bakar jenis ini paling sakit , ditandai dengan gelembung-gelembung pada kulit berisi
cairan, bengkak, kulti kemerahan atau putih, lembab dan rusak.
7. Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
8. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air.
9. Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
10. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air.
Gangguan medis yang umum ditemukan
1. Pingsan (Syncope/collapse) :
Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi
akibat emosi yang
hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih
dan lapar,
terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
Gejala dan tanda:
1. Perasaan limbung.
2. Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
3. Lemas, keluar keringat dingin.
4. Menguap.
5. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
6. Denyut nadi lambat.
Pingsan (Syncope/collapse) :
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan
Gangguan medis yang umum ditemukan
2. Paparan panas
Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan
yang terjadi:
A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.
Gejala dan Tanda:
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri
2. Tungkai dan perut.
3. Kelelahan.
4. Mual
5. Mungkin pingsan
Paparan panas
A. Kram panas
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat teduh.
2. Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam. JANGAN
MEMBUANG WAKTU UNTUK MENCARI GARAM.
3. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang
suhu udaranya
relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah.
Gejala dan tanda :
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang tidak repon.
Paparan Panas
B. Kelelahan Panas
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat yang teduh.
2. Kendorkan pakaian yang mengikat.
3. Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 30 cm.
4. Berikan oksigen bila ada.
5. Beri minum bila penderita sadar.
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan
pada banyak
kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak
akan segera
mati.
Gejala dan tanda:
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar.
5. Kehilangan kesadaran.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki
serta di
samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan
tambahkan es ke
dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki
serta di
samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan
tambahkan es ke
dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Gangguan medis yang umum ditemukan
3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu
sampai beku
untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia
yaitu faktor
angin dan kekurangan makanan.
Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa melayang.
3. Pernapasan cepat, nadi lambat.
4. Gangguan penglihatan.
5. Reaksi mata lambat.
6. Gemetar.
Paparan Dingin
Hipotermia berat :
1. Pernapasan sangat lambat.
2. Denyut nadi sangat lambat.
3. Tidak ada respon.
4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak kaku.
6. Tidak menggigil.
Paparan Dingin
Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Pemindahan/Evakuasi
MEKANIKA TUBUH
Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
-Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
-Gunakan tungkai jangan punggung
-Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh
-Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling
menopang
-Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban
-Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Memindahkan Korban
#Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korban