Anda di halaman 1dari 16

PPPK dan Kesehatan Kita

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi
kita. Dengan semakin kompleknya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPPK sudah menjadi satu
kebutuhan yang sangat penting.
                Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (perkataan kecelakaan harus disimpulkan dengan arti
mendadak), pertolongan ini ialah pemberian pertolongan, perawatan atau pengobatan untuk waktu yang
singkat, sementara dengan tujuan sebagai tertulis di bawah ini:

Tujuan PPPK adalah:

1. Mencegah maut, jika bahaya maut sudah ada.

Untuk mencegah bahaya maut kita harus bertindak merawat dan mengobatipenderita yang
menghadapi bahaya maut. Yang di namakan orang yang berada dalam bahaya maut, ialah orang yang :

a. Berada dalam keadaan shock.


b. Pendarahan ke dalam atau keluar yang hebat.
c. Pingsan.

Jika orang sudah berada dalam bahaya maut, maka kita harus :
a.         Merawat dan mengobati shock.
b.         Merawat dan mengobati orang yang disaat pendarahannya.
c.         Merawat dan mengobati orang yang pingsan.

2. Bahaya cacat.

Pengertiannya.
a.           Cacat rohani kemungkinan diakibatkan oleh kecelakaan yang terutama mengenai otak.
b.           Cacat jasmani ialah cacat yang timbul karena kehilangan slah satu anggota badan.
c.           Kehilanan fungsi yang normal dari anggota badan juga disebut cacat.
Macam cacat :
a.         Cacat rohani (sakit jiwa)
b.         Cacat jasmani.

3. Mencegah infeksi.  

Pengertian :
Yang dinamakan infeksi ialah kemasukan hama dalam badan sehingga menimbulkan penyakit.
Pencegahannya :

Luka dibersihkan dengan mercurochom.


a.
Taburkan tepung bubuk sulfat.
b.
Ttup dengan kain kasa steril (bersih).
c.
Dibalut dengan kain (pembalut cepat).
d.
4. Meringankan rasa sakit.

Penyelenggaraan PPPK bukan berarti mengobati korban, tetapi menyelenggarakan pertolongan


pertama sementara menunggu pertolongan dari ahlinya (dokter/paramedis).
Sikap menolong.
        Untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang menderita/mengalami kecelakaan, maka
kita perlu:
1.       Bersikap tenang, waspada, sopan, bijaksan dan ramah.

o Perhatikanlan tempat sekitar kejadian, antara lain :


 Tempat kecelakaan.
 Cara timbulnya kejadian.
 Keadaan cuaca.

2.       Dilakukan dengan ketulusan hati (ikhlas).

o Memperhatikan keadaan penderita.


 Apakah penderita itu pingsan?
 Apakah ada pendarahan dan luka?
 Apakah ada patah tulang?
 Apakah si penderita merasa sakit?

3.       Percaya pada kemampuan diri dan jangan ragu-ragu.


4.       Merencanakan dengan segera, apa yang harus pertama-tama dilakukan.

o Merencanakan dalam hati cara cara pertolongan dengan berdasarkan tujuan

pokok :

 Hindarkan dari bahaya maut.


 Hindarkan hilangnya salah satu anggota badan.
 Jauhkan atau rawatlah shock.
 Hentikan pendarahan dan rasa sakit.
 Hindarkan infeksi.
 Angkutlah dengan cepat dan tepat.

5.       Perhatikan, apakah ada orang lain yang siap atau mau membantu.

Prosedur (langkah-langkah) PPPK:


Perhatikan keadaan si korban (sadar, pingsan dan sebagainya).
1.       Jika mungkin, bawa korban, lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah memberi berita
kepada dokter/puskesmas/rumah sakit terdekat.
2.       Tertibkan masyarakat di sekitarnya (kalau ada yang melakukan tindakan buruk) juga untuk
memberikan ruangan dan udara yang cukup.
3.       Jika keadaan memaksa dana ahli/medis belum ada, lakukan prosedur gawat darurat.

        Cara memanggil mobil ambulance atau menggunakan telepon untuk meminta bantuan, yaitu:
1.       Tekan nomor telepon gawat darurat misalnya di kota Bandung adalah 50505.
2.       Sebutkan:
a.       Identitasmu.
b.       Lokasi/tempat kejadian, di mana korban berada dengan jelas.
c.        Jenis penderitaan/kecelakaan yang dialami korban (apakah karena kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan
kerja, tindak kriminalitas dan sebagainya).
d.       Keadaan penderita/korban 9sadar, pingsan dan sebagainya).
e.        Jumlah penderita.
f.         Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
Untuk orang yang meninggal ketika itu, maka kita perlu :

1. Memberitahukan pada polisi.


2. Rawatlah sampai polisi atau keluarganya datang.
3. Jika tidak ada yang datang, bawalah segera kerumah sakit atau kantor polisi.

Bagaimana menghentikan pendarahan?

        Menggunakan jari tangan dengan menekan pembuluh darah yang terdekat antara luka dengan
jantung.
1.       Menggunakan kain bersih/pembalut/sapu tangan pada luka.
2.       Pembalut tekan.
3.       Tournikuet (bebat putar) hanya pada pendarahan tertentu yang besar yang membahayakan jiwa korban.

Catatan:
Orang dewsa biasanya mempunyai darah +6,25 liter.
Kehilangan darah sebaganyak 1,5 liter saja dapat mengakibatkan collapse, kehilangan darah hingga 2,25
liter dapat menyebabkan kematian.

Pembalut.
        Tujuan pembalut adalah mencegah atau menghindari terjadinya cemar/infeksi akibat kuman/racun
pada luka. Macam-macam pembalut:
·         Pembalut segi tiga (mitela).
·         Perban/pembalut gulung.
·         Pembalu cepat (band aid).

        Contoh penggunaan pembalut pada luka:


1.       Cara menutup luka pada tangan atau kaki.
2.       Cara menutup luka di dada dengan menggunakan dua mitela.
3.       Cara menutup luka pada daerah telinga dan dagu.
4.       Cara menutup luka pada bagian mata.
5.       Cara menutup luka pada daerah hidung dengan dagu.
6.       Cara menutup luka pada daerah kepala dan kening.
7.       Cara menutup luka pada lutut-siku.
8.       Cara menutup luka pada bagian tungkai bawah/betis.
9.       Cara menggantung tangan apabila ada luka di lengan.

Bidai.
(spalk-Belanda, Splint-Inggris).
        Bidai adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah
atau retak (pembidaian disebut juga fiksasi).
        Tujuan dari pembidaian adalah untuk mencegah pergerakkan tulang yang patah, agar tidak menjadi
bertambah parah atau untukmengurangi rasa sakit.

        Syarat-syarat bidai:
1.       Bidai harus kuat.
2.       Pemasangan bidai tidak boleh terlalu ketat.

        Benda apa saja yang bisa dipergunakan menjadi bidai (darurat) apabila bidai yang sudah jadi tidak
tersedia, antara lain:
·         Anggota badan sendiri (sangat darurat).
·         Papan, bilah bambu, dahan kayu.
·         Karton atau majalah yang agak tebal tentunya.
·         Bantal, guling atau selimut (mengurangi rasa sakit).
·         “Air Splint” (bantalan udara).
·         “Vacuum matras”.

Luka.
        Jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya, terdiri dari:
1.       Luka iris.
2.       Luka gigitan binatang.
3.       Luka gores/parut.
4.       Luka bakar.
5.       Luka tusuk.
6.       Luka akibat zat kimia, atau penyakit.
7.       Dan sebagainya.

        Jenis-jenis luka berdsarkan tempat luka itu, adalah:


1.       Luka dalam (jika luka terjadi di dalam tubuh).
2.       Luka luar.

        Yang dimaksud dengan luka disini adalah dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak
oleh sesuatu sebab, misal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh dan sebagainya.
Sebagai akibat dapat timbul pendarahan, patah tulang, infeksi dan lainnya.                          
        Cara-cara umum pertolongan terhadap luka, yaitu:
·         Hentikan terjadinya pendarahan.
·         Siram/usap dengan obat merah (mercurochrome) atau yodium.
·         Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air).
·         Tutuplah dengan kain kasa steril/kain yang bersih.
·         Jangan sekali-kali melekatkan kapas tanpa obat/salep.

Keterangan:
Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama/kuman.
Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal
adalah yodium kental atau yang konsentrasinya besar akan berbahaya).

Luka bakar.
        Yang disebut luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang
suhunya di atas 60 derajat celcius. Luka bakar dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
·         Luka bakar tingkat I;        kulit kemerahan, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
·         Luka bakar tingkat II;       Melepuh, benkak, merah dan perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar
100 derajat celcius.
·         Luka bakar tingkat III;     Kulit hangus, pembakaran sampai ke dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.

        Sebab-sebab luka bakar:


1.       Api (bara yang menyala).
2.       Cairan gas (benda yang menyala).
3.       Bahan kimia.
4.       Sinar matahari.
5.       Listrik dan sebagainya.
        Cara-cara pertolongan;
·         Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan: memadamkan api dengan cara menggulingkan
badan si korban, dengan kain basah atau pasir.
·         Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi.
·         Tutuplah luka dengan kain steril.
·         Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
·         Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
·         Tutuplah si korbah dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
·         Cepat bawa ke ahlinya (dokter).

Luka gigitan.
        Gejala-gejala luka gigitan (biasanya binatang), yaitu:
1.       Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru.
2.       Terasa sakit, panas dan terasa kaku.
3.       Penderita gelisah dan berkeringat.
4.       Timbul pendarahan.
5.       Pada luka gigitan ulat, ada bekas berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.

Pertolongan:
·         Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
·         Pada luka hewan dibersihkan dengan yodium atau air yang mengalir.
·         Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, jangan dihisap sembarangan, korban
jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat denyut nadi sehingga bisa (racun) dapat semakin
cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau yang ahlinya.
·         Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter/rumah sakit untuk di vaksin/suntik dan anjing yang
menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau
tidak.

Patah tulang (Fractuura) dan retak tulang (Fisura).


        Patah tulang menurut keadaan patahnya dibagi menjadi:
1.       Patah tulang terbuka. apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2.       Patah tulang tertutup. apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi
pembengkakan/memar.
        Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si
korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan
terjadinya gangguan umum. Gejala patah tulang:
·         Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan.
·         Bentuk tubuh/anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
·         Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan.
·         Berderak-derik.
·         Demam dan rasa nyeri yang hebat.

        Pertolongan pertma yang dapat dikerjakan:


1.       Hentikan pendarahan dengan pembalut atau penasat.
2.       Tutuplah luka dengan pembalut yang steril.
3.       Kerjakanlah pembidaian yang memenuhi syarat.
4.       Anggota badan yang patah ditinggikan, segeralah bawa ke rumah sakit.

Peralatan PPPK dan obat-obatan.


        Peralatan PPPK yang harus kita siapkan antar lain:
·         Kapas.
·         Pembalut perekat (plester).
·         Kain segi tida (mitela) bahasa Belandanya driedhoek verband.
·         Pembalut gulung/kasa.
·         Pembalut kasa/gaas berband.
·         Gunting.
·         Pipet/pentetes mata.
·         Pinset/alat pencapit.
·         Karet penasat/bebat putar/tournikuet (untukmenahan pendarahan).
·         Bidai.
·         Kotak/tas PPPK yang selalu tertutup rapat.
·         Peralatan/obat harus diberi etiket/tanda, yaitu:
o    Warna biru: untuk obat luar (tidak boleh diminum).
o    Warna putih: untuk obat dalam.
o    Warna merah/hitam: untuk obat-obatan yang beracun/berbahaya.
o    Tuliskan tanggal penerimaan obat-pembelian dana batas kadaluarsa.
·         Simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil.
·         Obat-obatan yang harus disediakan antara lain:
o    Obat merah (mercurochrome): obat luka baru yang ringan.
o    Yodium (yodiumtinctur): obat luka baru ayng barat/berbahaya.
o    Perbalsem/salep: obat luka lama.
o    Amonia liquida (dairan amoniak): perangsang bagi yang pingsan.
o    Larutan burowi: pembersih luka/pencuci luka.
o    Boorwater: pembersih/pencuci luka, bisa juga untuk mata.
o    Zulfazincie: pengobatan mata yang sakit.
o    Minyak kayu putih: penggosok, penghangat tubuh.
o    Bubuk sulfanilamide: pengering/obat luka.
o    Tablet norit: obat sakit perut, mulas dan keracunan.
o    Tablet kina: untuk penyakit malaria.
o    Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam dan sebagainya.

Obat-obatan dan alat-alat PPPK darurat.


        Jika alat-alat dan obat-obatan di atas tidak tersedia, sedangkan kita harus segera memberikan
pertolongan, maka kita bisa mempergunakan alat dan obat darurat dan sederhana, seperti di bawah ini:
·         Tablet norit diganti dengan arang dapur yang halus atau beras yangela ditumbuk halus.
·         Amoniak dapat diganti dengan cuka bibit, bawang merah atau putih, minyak wangi dan jahe.
·         Burowi dapat diganti dengan air tebu yang disaring atau dengan air sabun.
·         Tauine Zalf dapat diganti dengan mentega, minyak, kecap (luka bakar).
·         Obat merah dapat diganti dengan daum babadotan yang ditumbuk.
·         Pembalut dapat diganti dengan daum pisang yang masih muda/menggulung atau dengan daun waru.
·         Bidai/spalk dapat diganti dengan pagar bambu/kayu, mistar kayu, senapan/golok.

        Tetapi harus diingat apabila ada kecelakaan kamu bukan dokter.

Gangguan umum.
        Gangguan umum adalah terasa sakitnya tubuh si penderita karena kecelakaan (derita) yang dialami.
Gangguan umum disebabkan fungsi (kerja) jantung, paru-paru dan otak terganggu.
        Sedangkan gangguan setempat adalah rasa sakit, yang diakibatkan karena luka(sakit tertentu) yang
ada pada satu tempat.        Tetapi, jika gangguan setempatnya cukup hebat/ berat bisa mengakibatkan
Gangguan Umum.
MACAMNYA :
1.       Lena (Collaps)
2.       Shock (Gugat)
3.       Pingsan
4.       Mati Suri

1. Lena (Colapse/kolaps)
        Suatu tanda-tanda kekurangan derajat kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan
oksigen (sesak), kedinginan, kurang makanan atau keletihan yang sangat.
Gejala    : Penglihatan terganggu, pusing dan mual.
Sebab     : Pendarahan darah ke otak berkurang dikarenakan
-          Emosi yang hebat
-          Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa ada udara segar
-          Keadaan lemah karena menderita sakit
-          Terlalu banyak mengeluarkan tenaga, keringat dan letih, apalagi bila perut kosong
Cara penanganan:
·         Tidurkan tanpa bantal kalau wajah penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita
tampak memerah.
·         Kompreslah dengan air dingin, lalu bawalah si korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.
·         Longgarkan pakaian yang kencang/ mengikat.
·         Kalau menggigil, selimuti tubuhnya
·         Berilah air minum.

2. Gugat (Shock)
        Penyebabnya adalah
-          Pendarahan keluar maupun kedalam.
-          Kecelakaan/ peristiwa yang mengejutkan.
-          Terkejut/ rasa takut.
-          Sakit yang hebat/ berat.
-          Pendarahan yang banyak/ besar.
-          Luka baker yang luas menyebabakn cairan dapat merembes keluar dan pembuluh pembuluh darah.
Gejala: Muka pucat, lena, keringat dingin, gelisah dan lemas.
Cara penanganan:
·         Bawa ke tempat teduh.
·         Longgarkan pakaian yang kencang/ mengikat.
·         Tenangkan/ hibur si korban.
·         Jika ada luka, hentikan pendarahan dan hilangkan rasa sakit si penderita.
·         Panggil dokter atau bawa ke yang ahli.
·         Si penderita di tutup baik- baik dengan kain agar tidak kedinginan, tetapi sebaiknya harus dijaga
supaya ia jangan keringatan kepanasan.

3. Pingsan
        Jika orang yang tidak sadarkan diri, maka kita sebut dirinya itu pingsan artinya kehilangan derajat
kesadaran.
Ada beberapa macam pingsan, yaitu:
·         Pingsan yang berbahaya (akibat gugat yang keras, penyakit panas dan kejang-kejang atau karena
keracunan).
·         Pingsan yang kurang berbahaya (diakibatkan penyakit ayan – epilepsi).
·         Pingsan yang tidak berbahaya (diakibatkan terlalu capek atau kepanasan, sewaktu upacara sekolah
misalnya)
Gejala: Tidak sadarkan diri, tidak mendengar dan merasakan sakit, biji mata tidak bergerak. Tidak
merasa adanya tusukan-tusukan kecil.
Cara penanganan:
·         Baringkanlah penderita di tempat yang segar.
·         Hendaknya kepala dimiringkan, supaya kalau penderita muntah apa yang ia muntahkan akan
keluar dengan mudah, lidahnya tidak surut dan pernafasannya tidak terhalng.
·         Berilah bau-bauan yang menyolok/ merangsang.
·         Jangan memberi minum, sebelum korban sadarkan diri.
·         Berilah istirahat yang secukupnya.
·         Pakaian pakaian yang menjepit (dasi leher baju, kutang, ikat pinggang) dilonggrkan.
·         Penderita diselimuti agar tidak kedinginan.
·         Jangan tinggalkan penderita seorang diri terutama apabila ia gelisah perlu dijaga supaya tenang,
kaki atau kepalanya tidak terbentur benda benda yang keras, gerak kaki/tangan penderita jangan
ditahan dengan paksa.
·         Kompres jika perlu (kalau badan panas)
·         Isi mulut (makanan, gigi palsu) harus dikeluarkan.
·         Segera bawa ke dokter atau yang ahli.
          

PENYAKIT AYAN (Spilepsy, Gila babi)


Ayan adalah suatu penyakit pada otak yang sering kali mulai sejak kanak-kanak.
                Gejalanya :
-          Si sakit terjatuh tidak sadar dimana saja dan diam.
-          Semua otot tubuhnya mulai kejang-kejang.
-          Giginya gemetar, mulutnya berbusa dan lidahnya dapat tergigit.
-          Pernafasannya terganggu karena ototnya kejang, hingga mukanya membiru.
-          Setelah beberapa lama kejang berangsur kurang dan diakhiri dengan tidur nyenyak.
-          Penderita tidak ingat dengan apa yang telah terjadi.

             Pertolongannya  :
1.       Pindahkan penderita ke tempat yang aman dan baringkan secepat mungkin diatas kasur.
2.       Pakaian yang menekan dikendorkan.
3.       Miringkan kepalanya kesamping.
4.       Masukkan gulungan kain atau potlot yang digulung dengan sapu tangan atas gigi agar lidah tidak
tergigit.
5.       Tegangan tegangan serra pukulan pada lengan kaki penderita jangan ditahan secara paksa.
6.       Biarkan si penderita tidur setelah kejang kejang.
7.       Laporkan kejadian kejadiannya kepada dokter.

4. Mati suri
Mati suri dalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah menjadi tidak
mencukupi lagi. Jadi mati suri adalah keadaan gawat yang letaknya antara pingsan dan mati pernafasan,
pernafasan penderita tidak tampak dan denyut nadinya tidak teraba, biji matanya melebar dan tidak
menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru biruan.
Sebabnya:
1.       Karena tak dapat bernafas (paru paru tak mendapatkan zat asam karena :
-          Tenggelam di air.
-          Tertimbun tanah.
-          Tercekik, jalan pernafasan tersumbat.
2.  Menghirup udara (gas) yang beracun.
3.  Terkena aliran listrik atau disambar petir.
Pertolongannya :
§    Setelah dibaringkan dengan posisi terlentang, longgarkan semua pakaian yang menekan pernafasannya.
§    Hilangkan semua barang yang dianggap dapat menghambat pernafasan.
§    Mulai sefera dengan memberikan pernafasan buatan.
·               Bersihkan mulut, kerongkongan dan hidung.
·               Mulailah pernafasan buatan, sampai ada tanda-tanda hidup.
§    Mintakan seseorang untuk memanggil dokter.
        Gejala: Tidak sadar, tidak terasa denyut darah dan nafas (karena lemahnya/tertutup sebab-sebab
lain)
        Sebab: Tenggelam, tertimpa longsor, tersengat aliran listrik, keracunan, terkena gas dan lainnya.

Cara penanganan:
·         Penyebabnya segera dihilangkan.
·         Longgarkan pakaian.
·         Kemudian bawa ke dokter/ rumah sakit.

Pernafasan Buatan
        Yang dimaksud dengan pernafasan buatan ialah suatu usaha guna mencoba agar paru-paru dapat
bekerja kembali, dengan jalan mengembangkan dan mengempiskan paru-paru.
        Cara-cara atau metode pernafasan buatan yang terkenal:
·         Metode dari mulut ke mulut (‘Kiss of Live’).
Angkat kepala korban ke belakang untuk membuka jalan nafas. Tutup rapat lubang hidung korban
dengan hari-jari anda dan tarik nafas dalam-dalam. Tempelkan dan ketatkan bibir anda dan sekeliling
mulut korban. Tiupkan udara ke dalam paru-parunya dan perhatikan dada korban. Bila dada korban
naik, berarti udara telah mencapai paru-paru.
Lepakan bibir anda supaya terjadi pengeluaran udara secara pasif dari paru-paru. Perhatikan dada
korban akan mengecil. Ambillah nafas sebelum nada meniupkan udara ke dalam paru-paru korban lagi.
Secara teratur tiupkan udara ke dalam paru-paru korban dengan rekuensi/ kecepatan pernafasan
normal. Teruskan sampai korban mulai bernafas atau anda digantikan oleh orang yang menguasai
pernafasan buatan.
        Metode yang paling cepat dan juga paling efektif.
·         Metode dari mulut ke hidung (dilakukan jika tidak dapat memasukaan udara lewat mulut, akibat
terhalang lidah si korban)
·         Metode Hoger Nielsen (H.N) adalah metode yang disarankan untuk korban tenggelam di air.
·         Metode Silvester, dipergunakan jika wajah si korban terluka keracunan atau terbakar sehingga tidak
bisa menggunakan metode dari mulut ke mulut.
·         Metode Schapfer.
·         Metode Howard.
·         Metode Laborde.

Dalam melakukan metode-metode di atas, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, yaitu:
·         Tahap persiapan
·         Tahap pelaksanaan (pertolongan)
·         Tahap perawatan lanjutan

Catatan:
Pernafasan buatan untuk bayi
Tiupkan sedikit dalam waktu yang cepat.
·         Mulut ke mulut dan hidung: Tutup mulut dan hidun korban dengan mulut anda
·         Mulut ke masker: Pakai masker yang khusus untuk bayi.
·         Bersihkan mulut dan tenggorokan
Bila dada tidak berkembang ketika anda meniupkan udara melalui mulut korban, sementara
kepala korban benar-benar terangkat ke belakang, berarti udara tidak mencapai paru-paru korban. Ini
biasanya disebabkan oleh benda asing yang menyumbat jalan nafas.
Benda-benda asing yang dapat terlihat seperti muntah, darah, gigi yang tanggal dan sebagainya,
harus dikeluarkan dari mulut dan kerongkongannya. Miringkan korban dan buka mulutnya, sisipkan
hari tengah dan telunjuk dan tarik ke luar benda-benda asing gerak menyapu.
Pada orang dewasa dalam keadaan normal tekanan darahnya sekitar 60-80 denyutan per menit.

Pendarahan
        Pendarahan bila dilihat dari arah keluarnya/ sumbernya, dibagi menjadi:
·         Pendarahan luar: Darah keluar dari tubuh kita.
·         Pendarahan dalam: Darah keluar di dalam tubuh.

Kalau dilihat dari jenis pembuluh darah yang putus/ sobek, pendarahan terbagi menjadi 3, yaitu:
1.       Pendarahan pembuluh nadi (aorta/ arteri)
2.       Pendarahan pembuluh balik (vena).
3.       Pendarahan pembuluh rambut (kapiler).

Tanda-tanda pendarahan:
·         Dari pembuluh nadi, darah berwarna merah muda (mengandung banyak oksigen), memancar
seirama denyut (pompaan) jantung.
·         Dari pembuluh balik, darah yang keluar berwarna merah tua (mengandung karbon dioksida), darah
mengalir.
·         Dari pembuluh rambut (kapiler), darah menetes atau mermbes, tidak berbahaya tetapi tetap harus
diperhatikan.

Tanda-tanda pada penderita (korban) yang mengalami pendarahan:


·         Muka/ wajah si penderita semakin pucat.
·         Denyut nadi semakin lemah.
·         Penderita merasa haus dan gelisah.
·         Penderita menggigil dan berkeringat dingin.

Cara-cara menghentikan pendarahan:


·         Tekan tempat keluarnya dengan pembalut cepat/ kasa steril.
·         Jika darah keluar dengan cukup deras dan berbahaya, gunakanlah pembalut tekan/ tornikuet (bebas
putar).
(Pemasangan tornikuet adalah dipasang diantara luka dengan jantung, dibuka setiap 15 menit sekali
dimaksudkan agar jaringan tubuh tidak rusah/ mati, sebab kalau terjadi kerusakan, bagian tubuh yang
rusak harus diamputasi/ dipotong, dilonggarkan agar oksigen tetap sampai ke badan/ bagian tubuh
yang ditornikuet).
·         Dengan menekan pembuluh darah yang terletak antara luka dengan jantung.
Pertolongan lanjutan bagi penderita pendarahan:
-          Berilah selimut untuk menghangatkan badannya.
-          Berilah minum untuk menenangkan pikirannya.
-          Jika pendarahan terjadi di dalam. Pertolongan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau ahlinya.
Perhatian:
Pendarahan dari pembuluh balik dan nadi dapat mengakibatkan kematian, jika darah yang keluar
banyak dalam waktu yang singkat. Misal lebih dari seperempat bagian saja darah yang keluar dari
tubuh, maka kemungkinan tertolong akan semakin tipis.

Keracunan
Yang dimaksud dengan keracunan adalah tubuh yang kemasukkan zat-zat asing yang beracun.
        Keracunan ini dapat melalui:
·         Makanan
·         Pernafasan
·         Gigitan binatang
·         Sentuhan/ kontak langsung
Keracunan dapat mengakibatkan kematian juga rusaknya anggota/ alat-alat tubuh sebelah dalam,
bila tidak segera ditolong.
Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/ minuman yang beracun seperti:
·         Tempe bongkrek
·         Ketela pohon yang beracun
·         Beberapa jenis ikan laut
·         Daging beberapa jenis ular
               
        Gejala keracunan adalah:
·         Pusing kepala
·         Penglihatan terganggu
·         Keringat dingin
·         Tubuh menggigil
·         Lemas dan gelisah
·         Mual
·         Mulut berbuih
Cara-cara pertolongan:
·         Usahakan agar korban muntah.
-          Bisa dengan tablet norit/ bikarbonat natrikus (4-6 tablet)
-          Dengan air santan, susu atau minyak kelapa. Segeralah bawa ke dokter atau ahlinya.

Pengetahuan Kesehatan

Kemajuan-kemajuan di bidang kesehatan dan kedokteran membuat kita tidak boleh berpangku
tangan, tetapi harus ikut berperan serta, minimal dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri.
Karena seperti pribahasa “Menjaga Kesehatan Lebih Baik Daripada Mengobati Penyakit”, setiap
anggota pramuka harus:
·         Belajar hidup sehat dan membiasakan hidup sehat.
·         Belajar merawat dan mengobati keluarga yang sedang sakit.
·         Belajar menimbang atau memutuskan apakah pertolongan dokter diperlukan atau tidak.
·         Belajar bagaimana cara bekerjasama dengan dokter (paramedis).

Penyakit-penyakit yang banyak merenggut nyawa manusia:


·         Penyakit jantung
·         Penyakit Kanker
·         Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
·         Penyakit Ginjal
·         Kecelakaan (Lalu lintas, kecelakaan kerja, tindak kriminal/ kejahatan)
·         Penyakit paru-paru
·         Penyakit TBC (Tuberculosis)
·         Dll

Imunisasi
Imunisasi artinya memasukkan (menyuntikan) sejenis antigen (penyakit yang sudah dilemahkan
yang bertujuan agar tubuh kita dapat menghasilkan sendiri zat yang dapat melumpuhkan penyakit
tertentu). Zat yang dapat dihasilkan tubuh untuk melawan penyaklit dari luar disebut antibodi.
Macam-macam imunisasi:
·         Imunisasi jenis (berlaku untuk jenis tertentu saja)
·         Immunitas bawaan (dibawa sejak lahir/kandungan)
·         Immunitas buatan (ada yang pasif dan ada yang aktif)
-          Pasif: Jika sakit kita disuntik dokter.
-          Aktif: Imunisasi dilakukan pada orang yang sehat.

        Contoh-contoh imunisasi buatan, yaitu:


·         BCG untuk TBC (Tuberculosis)
·         DPT untuk Disentri, Pertusis (Batuk rejan) dan Tetanus
·         Polio untuk penyakit polio (Lumpuh)
·         Campak untuk penyakit campak
·         TCD
·         Cacar untuk penyakit cacar.
·         Dll

Penyakit –Penyakit Menular

Diantara yang harus diwaspadai adalah mengenai beberapa penyakit menular, sebab jika tidak
cepat-cepat ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar bisa mengakibatkan epidemi dan
wabah.
        Penyakit-penyakit ini adalah:
·         Malaria, penyebabnya adalah plasmodium (sejenis proto-zoa bersel satu) penularannya melalui
Nyamuk Anopheles (betina).
Jenis-jenis Malaria adalah:
-          Malaria Tropicana
-          Malaria Tertiana
-          Malaria Quartana
·         Demam Berdarah, penyebabnya adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypt.
·         Thypus (tipes), penularannya melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini
harus banyak beristirahat dan makan/ minum.
·         Kolera, penyebabnya adalah bakteri Cholera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada
tahun 1883, bisa menjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman
(pencernaan).
·         Pes, penyebabnya adalah bakteri Pes, yang biasa ditularkan oleh binatang pengerat, seperti misalnya
tikus.
·         Influenza (flu), penularannya melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Influenza.
·         Lepra/ Kusta, penyakit yang mengerikan, yang pada jaman dahulu sering disebut sebagai penyakit
kutukan pada manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama, gejala-
gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota badan). Penyebabnya masih
belum diketahui.
·         Cacar, Penularannya melalui pernafasan dan sentuhan/ kontak badan. Jika terjadi wabah atau
epidemi, tingkat kematiannya sangat tinggi.
·         Mata, penyebabnya adalah berbagai macam virus. Penularannya melalui kontak badan (sentuhan).
·         Rabies (Gila Anjing), penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang
mengidap rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap air biasanya takut akan air.
Hewan yang mudah terserang rabies, adalah anjing, kucing dan kera.
·         Polio, adalah penyakit lumpuh yang biasanya menyerang anak-anak, penyebabnya ada virus polio.
Penularannya melalui pencernaan dan pernafasan.
·         Penyakit kelamin, seperti misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), penularannya melalui hubungan
langsung atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang tidak sehat.
·         Cacingan, penyakit ini banyak sekali jenisnya. Tetapi yang paling terkenal adalah penyakit cacingan
yang diakibatkan oleh cacing pita, cacing tambang dan cacing kremi.
·         Aids (Acquire Immune Deficiency Syndrome), penyakit dimana seseorang kehilangan daya tahan
tubuhnya. Penyakit ini disebabkan berkembangnya virus HIV (Human Immnuo Virus). Sampai saat ini,
belum ditemukan obat yang paling baik. Cara penularannya biasanya disebabkan hubungan seks yang
tidak sehat, penggunaan jarum suntik, transfusi darah.
·         Dan sebagainya.

Pengobatan Tradisional
        Disamping pengobatan modern yang semakin maju, ada beberapa cara pengobatan tradisional,
seperti ditemukan atau dikembangkan oleh leluhur bangsa kita. Ada tiga macam cara pengobatan
tradisional yang umum, yaitu:
·         Cara Pijitan (Massage). Dengan cara ini beberapa penyakit dapat disembuhkan terutama penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan otot, tulang, persendian, pernafasan dan peredaran darah.
·         Cara Tusuk Jarum (Akupuntur), pengobatan ini asalnya dari Cina, caranya menggunakan jarum-
jarum khusus yang ditusukkan pada bagian-bagian tertentu dengan tujuan menyembuhkan penyakit-
penyakit. Ahlinya disebut sinshe.
·         Cara Ramuan (Jamu-jamuan)

Obat-obatan tradisional telah tersedia di alam untuk segala penyakit yang menyerang manusia jika
kita tahu dimana mencarinya. Empat ribu tahun sejarah pencarian obat-obatan dan teknik perawatan
orang sakit telah membuktikan kegunaan dari bermacam-macam jenis tumbuh-tumbuhan untuk obat-
obatan.
Seperti Pisang Raja (Plantain) yag berguna untuk menghentikan pendarahan (daun-daunnya
ditutupkan pada luka) atau merebus daun dan tangkai daunnya untuk mengobati sakit tenggorokan dan
gangguan pernafasan; Jamur Padi (Giant-Puffball) yang ditumbuk dapat menghentikan pendarahan;
Bawang (Garlic) yang diperas menjadi jus berguna sebagai antiseptik, bawang putih dapat digunakan
untuk obat demam, batuk, bronkhitis dan sakit tenggorokan, sedangkan bawang merah dapat digunakan
untuk pembunuh kuman (antiseptik), demam, flu, membantu pencernaan dan mengurangi tekanan
darah; Lobak (Horseradish) yang direbus akarnya dapat mengobati sakit tenggorokan sekaligus
antiseptik yang manjur; Buah Limau (lime) dapat dipergunakan untuk mengobati demam, penyakit kulit
(kudis), penyakit kuning (liver), sakit tenggorokan dan bisa untuk pelembab kulit; begitu pula dengan
Murbei (Berry) selain untuk mengobati demam juga dapat digunakan untuk diare; Bunga Mawar (Roses)
dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan; Tansy (tansy) tumbuhan dengan bunga berwarna
kuning dengan daun yang rasanya pahit berguna untuk banyak penyakit seperti luka, sakit, luka atau
untuk mengeluarkan cacing (cacingan); Apel untuk obat tidur dan memperlancar pencernaan; Wortel
(Carrot) dapat meningkatkan jumlah sel darah merah untuk penderita anemia dan liver, menyembuhkan
mata, melindungi tubuh dari demam atau flu, dan banyak lagi.

TRANSPORTASI
Seseorang yang mengalami cedera serius pada tungkai atau bagian bawah tubuh harus
segera  dipindahkan dengan menggunakan pengangkut. Pengangkut ini biasanya disebut dengan tandu.
Tandu dapat dibuat dengan menggunakan dua tongkat yang diselipkan dalam sebuah karung,
kantung plastiktebal atau pakaian tebal, bahkan dapat menggunakan selimut. Juga dapat menggunakan
daun pintu atau bagian atas permukaan meja. Dan cobalah selalu tandu itu dengan orang yang sehat
sebelum digunakan untuk orang yang sakit (cedera).
Ingat: orang yang sakit atau cedera serius harus sesegera mungkin dipindahkan ke tempat yang lebih
baik dan aman untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut (intensif).
Syarat    : - Keadaan stabil
                  - Jalan nafas dijamin terbuka/bebas
                  - Monitor (pengawasan ketat) dari:
·         Jantung
·         Nadi
·         Paru-paru

Alat        : 1. Tenaga manusia


- Satu orang
- Dua orang
- Tiga orang
- Empat orang
  2. Tandu
-    Khusus
-    Papan
-    Matras
-    Bambu
                  3. Kendaraan
-          Darat
-          Laut
-          Udara

SATU ORANG
                Hal ini dilakukan jika tidak ada lagi orang lain yang dapat menolong. Jika tidak ada cara lain,
perkirakan berat tubuh dari si korban dan jarak si korban harus dipindahkan. Jangan pilih
mempergunakan cara yang sukar. Menjatuhkan korban bukan saja akan lebih membahayakan si korban
tetapi juga akan membahayakanmu juga. Jika si korban terlalu berat untuk diangkat sendirian,
pindahkan si korban ke atas selimut dan tarik.
        Cara-cara yang dapat dipergunakan antara lain:
1.       Fireman’s lift (cara petugas pemadam kebakaran).
·         Jika korban tidak sadarkan diri.
·         Jika korban masih sadar (tetapi tidak berdaya).
2.       Lifting with a sling (menggunskan sabuk/tali besar); baik untuk digunakan mengangkut korban
yang tidak sadar dengan jarak yang cukup jauh.
3.       Two person seats (tempat duduk yang dibuat 2 orang);
4.       Fireman’s lift (cara petugas pemadam kebakaran).
·         Jika korban tidak sadarkan diri.
·         Jika korban masih sadar (tetapi tidak berdaya).
5.       Lifting with a sling (menggunakan sabuk/tali besar); baik untuk digunakan mengangkut korban
yang tidak sadar dengan jarak yang cukup jauh.
6.       Two person seats (tempat duduk yang dibuat 2 orang);
                Jika si korban masih dapat menggunakan kedua lengannya, letakkan di pundak kedua
penolongnya, dua orang dapat membuat tempat duduk yang tersusun dari empat lengan. Bentuk
pegangan perhatikan gambar (lengan bersilangan).
               
DUA ORANG
·         Kedua angan penderita pada bahu penolong yang berdiri di kanan dan kiri.
·         Posisi setengah duduk pada keempat tangan penolong.
·         Dapat juga menggunakan kursi.

TIGA ORANG
                Tiga orang penolong saling berhadapan dan berpegangan tangan di bawah penderita.

EMPAT ORANG
                Empat orang saling berhadapan dan bepegangan tangan di bawah penderita.

ENAM ORANG
                Cara mengangkat penderita dengan menggunakan kain sprei. Terutama kalau ada kecurigaan
adanya patah tulang punggung.

Lain-lain.
Peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan cedera yang ringan sampai serius antara lain:
·         Sengatan panas; akibat panas terik sinar matahari yang berlebihan.
·         Blindness (buta sementara); menurunnya suhu tubuh akibat cuaca sekitar yang sangat dingin.
Banyak dialami para pendaki gunung. Dimana suhu lingkungan bisa turun secara drastis.
·         Frosbite; gejala ini terjadi apabila kulit dan otot tubuh membeku –biasanya pada suhu- 1 derajat
celcius. Frosbite biasanya menyerang bagian tubuh yang jauh dari jantung, seperti: tangan dan kaki,
hidung, gelinga dan wajah. Ringan dan beratnya serangan tergantung dari cuaca. Jika sangat berat maka
satu-satunya jalan adalah dengan: amputansi.
·         Keracunan karbon monoksida (CO); akibat dari sistem pembakaran yang tidak sempurna, gas
karbonmonoksida ini tidak berbau dan tidak berwarna sehingga sulit untuk dideteksi. Dapat
mengakibatkan sakit kepala yang serius, rasa haus dan mual.

Anda mungkin juga menyukai