Anda di halaman 1dari 20

PRESENT BY:

PUTRA PENGABDI INDONESIA


FIRST AID
Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata “FIRST AID”?
FIRST AID
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
• Pertama kali yg harus dilakukan kalau ada yang cidera/
luka/ pingsan
• .......
PENGERTIAN

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit


atau cidera/kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar.
Medis Dasar = tindakan perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam yang
terlatih secara khusus.
PELAKU
PERTOLONGAN
PERTAMA
Penolong yang pertama kali tiba di
tempat kejadian yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar.
TUJUAN
1. Menyelamatkan jiwa penderita.
2. Mencegah kecacatan.
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang
proses penyembuhan.
DASAR HUKUM

Di Indonesia dasar hukum


mengenai Pertolongan Pertama
dan pelakunya belum tersusun
dengan baik seperti halnya
dengan negara maju.
KEWAJIBAN PELAKU
PERTOLONGAN PERTAMA

a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Karena

keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas.

b. dapat menjangkau penderita. Dalam kasus kecelakaan atau musibah

kemungkinan pelaku harus memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau

penderita ynag lebih parah.

c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

d. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus bertanggung jawab

sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.


(LANJUTAN)

e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan

korban.

f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.


BEBERAPA HAL LAIN YANG
JUGA HARUS DIPERHATIKAN:
1. Tetap tenang dalam melakukan pertolongan pertama pada
diri sendiri dan orang lain.
2. Jelaskan apa yang Anda lakukan pada korban, bahwa
mungkin menyakitkan tapi mereka akan segera merasa
lebih baik.
3. Hubungi medis jika dirasa perlu, seperti:
• jika luka dalam dan menyebabkan banyak pendarahan
• jika luka menunjukkan tanda infeksi seperti nanah dan
bengkak
• jika ada benda asing yang tertanam
• dalam kasus gigitan hewan atau manusia atau kontak
dengan darah hewan
• jika luka berada di area wajah
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Sebagai pelaku pertolongan pertama seseorang akan dengan
mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh
seseorang yang memungkinkan penolong dapat tertular oleh
penyakit. Prinsip utama dalam menghadapi darah dan cairan
tubuh dari penderita adalah darah dan semua cairan tubuh
sebagai media penularan penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat menular di antaranya adalah
Hepatitis, TBC, HIV/AIDS. Disamping itu, APD juga berfungsi
untuk mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan
tugasnya.
APD
1. Sarung tangan lateks
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila akan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.

2. Kacamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah terjadinya cedera
akibat benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan.

3. Baju pelindung
Penggunanya kurang popular di Indonesia, gunanya adalh untuk mencegah merembesnya
cairan tubuh penderita melalui baju penolong.
(LANJUTAN)
4. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara .

5. Masker resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

6. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya
dalam bangunan runtuh dan sebagainya.
PERALATAN LAINNYA
1. Penutup luka : 5. Gunting pembalut.
o Kasa steril. 6. Pinset.
o Bantalan Kasa. 7. Senter.
2. Pembalut luka : 8. Kapas.
o Pembalut gulung (pita). 9. Selimut.
o Pembalut segitiga (mitella). 10. Oksigen.
o Pembalut tubuller (tabung). 11. Tensimeter.
o Pembalut rekat (plester). 12. Stetoskop.
3. Cairan antiseptik : 13. Tandu.
o Alkohol 70%. 14. Alat Tulis.
o Betadine.
o Cairan pencuci mata (boorwater).
4. Bidai dan peralatan stabilitas tubuh
lainnya.
PENILAIAN PADA FIRST AID
Penolong tidak dapat menolong dengan baik apabila
masalah/ kasus yang dihadapi tidak ditemukan atau
dimengerti.

Langkah Penilaian:
1. Penilaian Keadaan
2. Penilaian Dini
3. Pemeriksaan Fisik
1. PENILAIAN KEADAAN
• Bagaimana kondisi saat itu
• Kemungkinan apa yang akan terjadi
• Bagaimana mengatasi masalah/ kasus yang dihadapi
• Lokasinya aman bagi penolong atau tidak
2. PENILAIAN DINI
• Kesan umum dan menentukan kasus
• Periksa Respon (Awas, Suara, Nyeri, Tidak respon)
• Memastikan jalan nafas
• Menilai pernafasan/ LDR
• Sirkulasi dan perdarahan
• Hubungi bantuan
3. PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan terarah: dilakukan untuk menentukan adanya trauma atau kelainan medis yang didapatkan
penderita. Hal – hal yang harus diperiksa antara lain : Kepala, leher, dada, perut, punggung, panggul,
anggota gerak / ekstremitas, dan tanda vital

• Tanda vital (vital sign)


1. Pernafasan normal : Bayi : 120 – 150 X/menit; Anak : 80 – 150 X/menit; Dewasa : 60 – 100 X/menit
2. Denyut nadi normal : Bayi : 25 – 50 X/menit; Anak : 15 – 30 X/menit; Dewasa : 12 – 20 X/menit
3. Suhu Tubuh / Kulit
4. Tekanan Darah

• Riwayat Penderita
1. K : Keluhan utama
2. O : Obat
3. M : Makanan
4. P : Penyakit
5.  A : Alergi
6. K : Kejadian
(LANJUTAN)
• Pemeriksaan Berkala • Pelaporan
1. Respon 1. Nama
2. Jalan nafas 2. Umur
3. Pernafasan 3. Jenis Kelamin
4. Nadi 4. Keluhan Utama
5. Keadaan kulit 5. Tingkat respon
6. Nilai kembali 6. Jalan nafas
7. Komunikasi 7. Pernafasan
8. Sirkulasi
9. KOMPAK (Riwayat Penderita)
10. Pengembangan lain
PUTRA PENGABDI INDONESIA

THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai