Anda di halaman 1dari 43

BASIC LIFE SUPPORT

( DONACTIVE PEDULI
INDONESIA)
PENGERTIAN
Pemberian Pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera / kecelakaan
yang memerlukan penangan medis dasar.
MEDIS DASAR
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau
awam yang terlatih secara khusus.
PELAKU PERTOLOGAN PERTAMA

Penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian,


yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

1. Menyelamatkan jiwa penderita


2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya
penyembuhan
DASAR HUKUM PERTOLONGAN
PERTAMA
Pasal 531 KUH Pidana :
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut,
lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan
itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan,
bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-
lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-
Pasal 322 KUH Pidana :
"Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib
disimpannya oleh karena jabatannya atau pekerjaannya baik yang sekarang
maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Sembilan ribu rupiah."
KEWAJIBAN PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA

1. Menjaga keselamatan diri, Orang lain,Penderita dan Orang disekitarnya.

2. Dapat menjangkau Penderita.

3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

4. Meminta bantuan / rujukan

5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat.

6. Membantu pelaku PP lainnya.

7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

8. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya.

9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.


KUALIFIKASI
PELAKU PP
 Jujur dan bertanggung jawab.
 Berlaku Profesional.
 Kematangan emosi.
 Kemampuan bersosialisasi.
 Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
 Kondisi fisik baik.
 Mempunyai rasa bangga
ALAT PELINDUNG
DIRI
1. Sarung tangan lateks
2. Kacamata Pelindung
3. Baju Pelindung
4. Masker Penolong
5. Masker Resusitasi
6. Helm
PERALATAN PP

1. Penutup Luka 9. Kapas


- Kassa steril 10. Selimut
- Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita
2. Pembalut 12. Alat tulis
3. Cairan antiseptik 13. Oksigen
4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter
5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop
6. Gunting 16. Tandu
7. Pinset
8. Senter
PENILAIAN
LANGKAH- LANGKAH PENILAIAN
1. PENILAIAN
KEADAAN
Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang kejadian yang sedang
dihadapi.
1. Bagaimana Kondisi Saat itu
2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi
3. Bagaimana mengatasinya

2. DILOKASI
1. Pastikan keselamatan
2. Perkenalkan diri
3. Tentukan keadaan umum kejadian & mulai lakukan Penilaian Dini.
4. Mengenali & mengatasi gangguan yang mengancam nyawa.
5. Stabilkan penderita & teruskan pemantauan
6. Minta bantuan.
PENILAIAN DINI
a. Tentukan Kesan Umum ( Trauma / Medis )
b. Pemeriksaan Respon ( ASNT )
c. Memastikan Jalan Nafas terbuka ( AIRWAY )
- Pasien dengan Kesan Umum medis (HTCL)
- Pasien dengan kesan umum trauma ( Jaw Trust )
d. Menilai Pernapasan ( LDR )
e. Menilai Sirkulasi dan menghentikan perdarahan
f. Hubungi bantuan
PEMERIKSAAN
FISIK
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota Gerak Bawah
8. Anggota Gerak Atas
TANDA VITAL
*Tekanan Darah : *Frekuensi Nafas Normal :
Sistolik : 100 – 140 mmHg Bayi : 25 – 50 X/menit
Diastolik : 60 - 90 mmHg Anak : 15 - 30 X/menit
Dewasa: 12 - 20 X/menit

*Denyut Nadi normal


Bayi : 120 – 150 X/menit
*Suhu Tubuh 37 C
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 - 90 X/menit
TANDA VITAL
● PEMERIKSAAN NADI

a. Leher ( Carotis )
Pemeriksaan Pernapasan
b. Lengan atas ( Brachialis )
Pemeriksaan Tekanan darah
c. Pergelangan Tangan ( Radialis )
Pemeriksaan Suhu tubuh
d. Lipat paha (femoralis)
e. Punggung kaki (dorsalpedis)
RIWAYAT
PENDERITA
KOMPAK
Keluhan utama
Obat-obatan yang diminum
Makanan /minuman yang terakhir
Penyakit yang diderita
Alergi
Kejadian
PEMERIKSAAN
BERKALA
Mengulang kembali pemeriksaan dari awal atau
mencari hal yang terlewati
PELAPORAN
Laporkan semua tindakan yang dilakukan
Bantuan Hidup Dasar
Untuk memudahkan pelaksanakannya digunakan Akronim ABC
AIRWAY
Pembukaan Jalan Nafas
Tidak ada trauma leher Bila ada trauma TL belakang

Head Till Chan Lift Jaw Trust


BREATHING SUPPORT
(Bantuan Pernafasan)
Circulatory Support
(Pijatan Jantung Luar)
KEDALAM TEKANAN:
DEWASA : 4-5 CM
ANAK :3-4 CM
BAYI :1.5 – 2.5 CM
POSISI
PEMULIHAN
Bila penderita dapat bernafas dengan baik & tidak ada Cedera leher, tl.punggung atau
cedera lain maka Letakkan penderita pada posisi Pemulihan / Miring stabil.
SUMBATAN JALAN NAFAS

Khusus untuk mengatasi sumbatan total Dikenal adanya Heimlich


maneuver
SUMBATAN JALAN NAFAS
SUMBATAN JALAN NAFAS
Perdarahan dibagi menjadi 2 :
● Pendarahan Terbuka ● Pendarahan Tertutup
PENANGGANAN PENDARAHAN
Pendarahan Terbuka Pendarahan Tertutup
1. Tekan luka dengan jari atau telapak 1. Baringkan penderita
tangan (gunakan sarung tangan). 2. Periksa dan pertahankan Air
2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera Breath Circulation (ABC)
3. Periksa pernapasan dan nadi
lebih tinggi dari jantung untuk
secara berkala
mengurangi kehilangan darah. 4. Rawat sebagai syok (lihat syok)
3. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di 5. Jangan berikan makan atau
atas daerah yang mengalami perdarahan. minum
Ada beberapa titik tekan yaitu : 6. Segera bawa kefasilitas
- Arteri Brakialis (arteri di lengan atas) kesehatan terdekat
- Arteri Radialis (arteri di pergelangan
tangan)
- Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
Cidera Sistem Otot Rangka

Patah Tulang (Fraktur) Cerai sendi ( Dislokasi )


Cidera Sistem Otot Rangka
Terkilir otot ( Strain ) Terkilir sendi ( Sprain )
KEDARURATAN MEDIS
PINGSAN
● PENANGGANANNYA:

1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.


2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar. Periksa cedera
lainnya.
4. Beri selimut, agar badannya hangat.
5. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit. Bila
tidak cepat pulih, maka:
6. Periksa napas dan nadi. Posisikan stabil.
SENGATAN PANAS

●PENANGGANANNYA :

1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.


2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha,
dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di
samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke
tempat yang sejuk.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
PAPARAN DINGIN
(HIPOTERMIA)
●PENANGGANANYA :

1.Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.


2.Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3.Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4.Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita.
5.Bila penderita sadar dapat diberikan minuman
hangat
6.Pantau tanda vital secara berkala.
7.Rujuk ke fasilitas kesehatan.
PEMINDAHAN
KORBAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemindahan penderita:

1.Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan


2.Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan penderita
3.Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika tidak mampu
4.Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot punggung dan
membungkuk.
5.Jaga keseimbangan
6.Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan dan mengangkat penderita.
7.Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Prinsip dasar pemindahan penderita

1. Jangan dilakukan jika tidak perlu


2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih

Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang


penderita harus dipindahkan
PEMINDAHAN DARURAT
PEMINDAHAN DENGAN 1 ORANG
PEMINDAHAN DENGAN 2 ORANG
PEMINDAHAN DENGAN 3 ORANG
PEMINDAHAN MENGGUNAKAN TANDU
THANKY
OU

Anda mungkin juga menyukai