Anda di halaman 1dari 69

P3K dan P3P

P3K (Pertolongan Pertama


Pada Kecelakaan)

PUSKESMAS CIKANCUNG
Pengertian

P3K adalah merupakan pertolongan pertama


yang harus segera diberikan kepada korban
yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit
mendadak dengan cepat dan tepat sebelum
korban dibawa ke tempat rujukan.
Tujuan P3K
1. Mencegah menjadi lebih parah
2. Mencegah terjadinya kecacatan organ
tubuh
3. Mencegah terjadinya kematian
Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan

1. Pedoman tindakan
Prinsip P-A-T-U-T
 P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih
dahulu sebelum bertindak
 A = Amankan korban dari gangguan di tempat
kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
 T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain
tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.
 U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter,
rumah sakit atau yang berwajib
 T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam
urutan yang paling tepat.
Kejadian-kejadian yang
membutuhkan tindakan P3K
PINGSAN
• Terjadi Karena aliran darah yang
membawa oksigen ke otak berkurang
– Penyebab: Tidak sarapan, terlalu lelah,
kepanasan dsb
– Sering terjadi saat upacara atau olahraga
• Penanganannya:
1. Pasien dibawa ke tempat yang aman
2. Longgarkan pakaian, tali pinggang dan beri udara yang
banyak
3. Beri minyak kayu putih atau cubit bagian bawah hidung
4. Posisi kaki dibuat lebih tinggi dari kepala
5. Jika belum sadar segera dibawa ke puskesmas
LUKA
• Terjadi karena terjatuh, tersayat, terpukul,
tergigit
• Jenis Luka: luka terbuka dan luka tertutup

• Tindakan Pada luka terbuka:


1. Hentikan sumber perdarahan dengan menekan luka
2. Bagian tubuh yang luka diletakkan lebih tinggi
3. Bersihkan luka dengan boor water atau air bersih
4. Oleskan betadin
5. Tutup luka dengan kain kassa atau plester
• Tindakan pada luka tertutup
– Bersihkan luka dengan air bersih
– Kompres luka dengan hangat-hangat kuku

• Tindakan pada luka karena gigitan


– Bersihkan luka dengan air bersih yang
mengalir sambil digosok denga sabun
– Oleskan betadin
– Bawa ke Puskesmas
PATAH DAN KESELEO
• Perhatikan apakah ada luka atau tidak
• Bagian tubuh yang patah dipasang bidai
• Segera bawa ke RS
Dislokasi/Keseleo
PENGELOLAAN
• Penanganan cedera yang baik dan benar
akan mengurangi nyeri, kecacatan, dan
menghindari komplikasi
• Reduksi dilakukan dengan segera dengan
cara traksi (menarik) dan gentle
• Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan
dipaksa, lakukan pembidaian pada posisi
yang nyaman menurut pasien
PENGELOLAAN
• Selalu catat nadi/Pulse,
pergerakan/Motorik dan Rasa/Sensasi
sebelum dan sesudah pembidaian
• Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan
tetanus
• Patah tulang terbuka harus tangani
perdarahannya.
• Gunakan balut tekan.
BANTUAN HIDUP DASAR
(Basic Life Support)

15
Apa yang anda lakukan jika melihat orang cedera?

16
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

• Usaha mengembalikan fungsi pernafasan serta sirkulasi darah


dengan menggunakan bantuan ventilasi (nafas buatan) dan
kompresi jantung paru (RJP) untuk mencegah kematian atau
kecacatan.

17
Otak
tidak dapat O2 mati
Jantung

“3 – 8” menit

18
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100

19
Indikasi BHD

• Henti napas.

• Henti jantung

20
Tujuan BHD

1. Mencegah berhentinya
sirkulasi/peredaran darah atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan luar/eksternal
terhadap peredaran darah dan
pernafasan dari korban yang mengalami
henti jantung atau henti nafas melalui
resusitasi jantung paru/ pijat jantung luar

21
UPDATED
Chains of Survival
(Rantai Kelangsungan Hidup)
Hospital
Out-Hospital
PRINSIP DASAR

• D Danger Bahaya
• R Response Kesadaran

• C Circulation Peredaran Darah


• A Airway Jalan Nafas
• B Breathing Pernafasan
D Danger (Bahaya)

• Identifikasi bahaya sebelum anda


menolong. yakinkan bahwa aman
untuk:
– Anda HATI-HATI
– Korban JANGAN MENJADI KORBAN BERIKUTNYA !!!
– Lingkungan/Orang sekitar
Apakah ada bahaya?
Singkirkan Bahaya
R Response (Kesadaran)
Pak Pak...
Om...
Pakde....

Panggil Korban ,
Tepuk di Tangan, Tepuk di Bahu
Jika Tidak ada Response
Tolong . . .
Ada orang
nggak sadar !!!

• Teriak minta tolong


• Telepon minta bantuan
Medis/ambulan (aktivkan EMS)
C Circulation (Peredaran Darah)

Periksa Nadi leher (karotis) dengan kedua jari


telunjuk dan tengah diletakkan di sebelah (2 cm)
jakun leher Pemeriksaan <10 detik

<10 detik
C Hasil Pemeriksaan
• Jika tidak ada nadi, Segera lakukan Pijat Jantung
C 2. Pijat Jantung
Cara penekanan yang benar
 Posisi: tengah tulang dada / Midsternum
 Kecepatan : 100 tekan per menit
 Kedalaman: 4-5 cm atau 1/3 - ½ tinggi
dada
 Lama 1 Siklus: 2 menit
 Tangan Tegak lurus
 Jari-jari dikunci
 Kaki rapat
 Tekanan Konstan
C Cara Penekanan Berdasarkan usia korban

Bayi
(< 1 thn)

dewasa
Anak-anak
(1- 8 thn)
3. Siklus Pijat Jantung

30 X 1 Siklus = 30:2 2X
Ingat!!! Jangan pernah berhenti
Tidak usah mengecek Nadi dan Nafas sebelum 5 siklus
A
Yaitu tindakan memeriksa jalan nafas apakah clear/ bersih
atau tidak.
ada dua teknik:
1. Head tilt chin lift (tengadah kepala topang dagu)
2. Jaw trust (tarikan rahang)

34
A Teknik membuka Jalan Nafas

1. Head tilt chin lift (tengadah kepala topang dagu)

Chin Lift

Head
Tilt
A
2. Tarikan rahang ( Jaw thrust technique for neck injury )
JIKA TERDAPAT SUMBATAN JALAN NAFAS:
Membebaskan sumbatan karena benda asing
(Benda Padat) Pada Orang Dewasa

• Heimlich Maneuver
• Obesitas dan wanita hamil : Chest Thrust
• Bila benda terlihat lakukan sapuan jari
untuk mengeluarkan benda asing tersebut
HEIMLICH MANEUVER
 
CHEST TRUST
Jika sumbatannya cairan
• Lakukan sapuan LIDAH
B Hasil Pengkajian Napas
• Jika Korban tidak Bernafas,
– Berikan 2 kali nafas buatan

• Jika korban bernafas,


– Tempatkan korban pada posisi miring
(Recovery Position)
B Nafas Buatan

2 X Tiupan yang efektif


ditandai dada yang naik
Kapan Berhenti?

1.Sampai ada tanda-tanda kehidupan


(Batuk-batuk, ada gerakan, ada
pernafasan)
2.Bantuan Medis/Ambulance datang
3.Penolong “Lelah”
Evaluasi (C – B – A)
Pemeriksaan Nadi Carotis

< 10 detik
C Circulation (sirkulasi)
• Cek Nadi Karotis
• Jika nadi (-), Segera lakukan Pijat Jantung
• Jika Nadi (+) Nafas (-), Berikan nafas buatan 10-12x/menit
• Jika Nadi (+) nafas (+), posisi recovery / mantap
B Breathing (Pernapasan)
• Kaji pernapasan secara:
• Look Lihat pergerakan dinding dada/perut
• Listen Dengarkan suara nafas tambahan
• Feel Rasakan hembusan udara pernapasan
• Cek Nafas selama <10 detik
B Teknik Look,Listen,Feel
BREATHING

NAFAS

Tidak Nafas
AIRWAY
Recovery Position
Recovery Position
• Tujuan:
1. Menjaga jalan nafas tetap terbuka

2. Mencegah terjadinya Aspirasi (masuknya


muntahan ke paru-paru)
Teknik Recovery Position
1 2

3 4
POSISI UNTUK MENJAGA JALAN NAPAS/POSISI
MANTAP (recovery position)

54
P3P (PERTOLONGAN
PERTAMA PADA PENYAKIT)
DEMAM
• Bila teraba panas dan Suhu tubuh
mencapai 380 C
• Tindakan:
1. Beri Banyak Minum
2. Kompres
3. Beri Obat Penurun demam (Paracetamol)
4. Jika demam lebih dari 2 hari waspada DBD
Gejala DBD
1. Demam 2-7 hari
2. Lemah dan lesu
3. Timbul bintik-bintik merah
4. Nyeri ulu hati
Gejala Lanjut DBD
• Gelisah, tangan dan kaki berkeringat
• Mimisan gusi berdarah, perdarahan
dibawah kulit
• Jika berlanjut dpat muntah dan BAB darah
Penyebab DBD
• Nyamuk Aedes Aeypti
• Nyamuk Aedes Albopictus

• PERTOLONGAN:
1. Beri minum sebanyak mungkin
2. Kompres agar panasnya turun
3. Berikan obat turun panas
4. Segera bawa ke dokter, puskesmas
JANGAN TERLAMBAT!!!
PENCEGAHAN
• Periksa lingkungan rumah dan sekolah
secara teratur seminggu sekali apakah
ada jentik ditempat-tempat air.
• Cara yang paling tepat adalah: 3M + 1T :
Menguras
Menutup
Mengubur
Telungkupkan
DIARE
• BAB >3X, air lebih banyak dari pada
ampas
• Bila terlambat penanganan bisa
menyebabkan dehidrasi
• Tanda-tanda dehidrasi: badan lemas, bibir
kering, mata cekung, BAK sedikit
• Dapat disebabkan kebersihan yang
kurang
Tindakan pada diare
1. Beri air minum sebanyak-banyaknya
2. Beri larutan garam
3. Beri oralit, makan pisang barangan, dll

Pencegahan:
Tingkatkan Kebersihan
BATUK
• Merupakan respon normal, mekanisme
pertahanan tubuh dari penyakit
• Hati-hati dengan batuk berdarah, dapat
dicurigai TBC
• Bila batuk biasa, dapat ditangani dengan
memberi larutan jeruk nipis dengan kecap
atau madu
ASMA
• Penyempitan/Gangguan saluran
pernafasan  penderita mengalami
kesulitan bernafas
• Faktor Penyebab:
– Udara dingin
– Olahraga yang berlebihan
– Infeksi bronkhitis
– Iritasi/alergi
Gejala yang kerap muncul:
• Terkadang mengalami ketegangan dan ketakutan
• Terdengar suara nafas tambahan
• Sering batuk
• Otot bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
• Ada rasa mual, bahkan mau muntah
• Irama nafas tidak teratur
• Warna kulit berubah (merah/pucat/kebiruan/sianosis
• Kesadaran menjadi turun (gelisah/meracau)
• Ada tanda-tanda sakit demam
Penanganan:
1. Penderita harus tenang
2. Pindahkan korban ketempat yang luas
dan sejuk
3. Posisikan ½ duduk
4. Atur nafas
5. Berilah nafas bantuan bila diperlukan
6. Segeralah bawa pasien ke RS

Anda mungkin juga menyukai