Anda di halaman 1dari 81

First Aid / P3K

Proudly Presented by:

Tirta Medical Center Team


2016
Pengertian
 Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan
segera kepada penderita sakit atau cedera akibat
kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
 Medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam atau
awam yang terlatih secara khusus, sesuai dengan sertifikat
yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama.
 Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang
pertama kali tiba di tempat kejadian yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Pertolongan pertama:
tindakan pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas
kesehatan yang lebih baik
Tujuan P3K:
mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah,
menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan
menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban
dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal
mungkin

-3-
Dasar Hukum
Belum tersusun dengan baik
Pasal 531 KUHP yang berbunyi:
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam
keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya, sedang
pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya
dengan tidak akan menguatirkan, bahwa dia sendiri
atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan
selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang ditolong itu
mati, diancam dengan KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478,
525, 566.
Otak
tidak dapat O2 Mati
Jantung
4 menit
Prinsip First Aid
UTAMAKAN KESELAMATAN
Danger + Stop

Response + Stop

-
Key Word :
30 X Circulation Check Nadi 10’
Check Nafas

30 : 2 Airway

2X Breathing
Yang harus dilakukan ketika menghadapi korban
kecelakaan kerja:

1. Cek dan Eliminasi Potensi Bahaya


2. Cek kesadaran
3. Panggil bantuan
4. Periksa C - A - B
1. Circulation – periksa nadi
2. Airway – periksa paten tidaknya jalan nafas
3. Breathing – periksa pernafasan

5. Lakukan pertolongan pertama (First Aid)


D Cek dan Eliminasi Potensi Bahaya
JAGA KEAMANAN & KESELAMATAN DIRI
SENDIRI SEBELUM MENOLONG ORANG
LAIN!!!

SAFETY FIRST !
R. Cek kesadaran
NILAI RESPON PASIEN
A : Alert (Panggil)
V : Verbal (Respon suara)
P : Pain (Rangsang Nyeri)
U : Unresponding

• Respon (+)  Jaga posisi pasien / posisikan pada posisi mantap


Aktifkan sistem respon gawat darurat
Pantau tanda-tanda vital kontinu hingga bantuan datang
• Respon (-)  Aktivasi sistem respon gawat darurat
Mulai alur DRCAB
Panggil bantuan
Emergency Call Procedure
Dalam kondisi emergency , lakukan hal
berikut:
MASUK KE CHANNEL 1 MCR dan Sampaikan
EMERGENCY 3X !!!
KEMUDIAN BERIKAN INFORMASI SEPERTI BERIKUT :
1. NAMA ANDA :
2. LOKASI EMERGENCY
3. KEADAAN EMERGENCY
4. PERTOLONGAN YANG DI PERLUKAN
C Periksa Cirkulasi
Circulation
Kompresi
Jantung
Diberikan pada pasien tanpa nadi

Cek Denyut Nadi


- Dewasa (> 1 th):raba a. karotis
Bayi (< 1 th): raba a. brachialis /
a. femoralis
- 2-3 jari lateral dari jakun
- Lakukan selama10 detik

Kondisi khusus : bagi penolong awam


pasien tidak sadar & tanpa nafas/pola nafas gasping 
langsung kompresi
Circulating (peredaran darah)
Kompresi Jantung Pada Dewasa
• Posisi pasien : permukaan datar & keras
• Posisi penolong berlutut disamping pasien
• Lokasi kompresi di bagian bawah sternum :
telapak tangan saling berkaitan
2 jari di atas procesuss xyphoideus.
•Kompresi dada dengan irama teratur, kecepatan + 100x/menit
•Penolong awam : kompresi dada 100x/menit tanpa interupsi
Penolong terlatih : kompresi & ventilasi 30 : 2
(setiap 30 kali kompresi, beri 2 napas bantuan)
•Evaluasi nadi setiap 5 siklus kompresi
Kompresi Ventilasi
30 : 2

Perhatikan : recoil
dinding dada
30 X 2X
Cara penekanan yang benar Bantuan napas efektif
Posisi: tengah tulang dada Dada korban mengembang
/ sternum Mengembang selama 1 detik
Kecepatan : minimal 100 Tunggu dada turun sebelum tiupan
tekan per menit berikutnya
Kedalaman: 4-5 cm
Kompresi Jantung Pada Anak
Anak 1-8 tahun

•Lokasi kompresi disetengah bawah sternum :


Gunakan tumit satu tangan, hindari jari-jari pada tulang iga anak
Tekan sternum 2,5-4 cm
• Kecepatan kompresi : 100x/menit
1 Penolong  Kompresi Ventilasi 30 : 2
2 penolong  Kompresi Ventilasi 15:2
A. Airway Buka Jalan Nafas
Normal Airway Obstructive Airway
Pada Pasien Tidak Sadar 
Lidah Jatuh Kebelakang
(obstruksi Jalan Nafas)

Atasi Dengan :
Head tilt – Chin lift
Jaw thrust

Head tilt – Chin lift Manouver


- Dorong dahi ke belakang – Angkat dagu
- Tidak boleh pada curiga trauma tulang leher

Jaw Thrust Manouver


-Dorong mandibula ke depan
- Aman pada kecurigaan trauma leher
Bantuan
Breathing Pernafasan
Diberikan setelah selesai 1 siklus kompresi (30 x kompresi)
Berbagai macam cara pemberian bantuan nafas :
Mulut ke mulut

Paling umum digunakan


Tehnik ini dilakukan dengan cara :
• Pertahankan posisi head tilt chin lift sambil jari telunjuk dan ibu jari tangan
menjepit hidung
• Buka mulut pasien, tarik nafas panjang, tempelkan bibir penolong, hembuskan
nafas perlahan.
• Perhatikan gerakan dada
Mulut ke hidung
Pada kondisi-kondisi tertentu  trismus
Caranya hampir sama dengan bantuan nafas mulut ke mulut tetapi
pada tehnik ini mulut lebih dirapatkan dan hembusan nafas dilakukan
ke lubang hidung.

Mulut ke sungkup

Kelebihan : pencegahan infeksi


dapat dengan tehnik jaw thrust.
Cara :
• Letakkan sungkup melingkupi mulut & hidung dengan ibu jari
dan jari telunjuk. Pastikan tepi rapat dengan wajah penderita.
• Lakukan head tilt chin lift atau jaw thrust dengan sisa jari
• Hembuskan nafas secara perlahan
• Perhatikan pengembangan dada.
Dengan Kantung Pernafasan

Untuk mengoptimalkan oksigenisasi (100% dengan reservoir)


Di pakai di rumah sakit
Cara :
• Letakkan sungkup ke muka dengan cengkraman E-C clamp
sambil mengangkat dagu
• Dengan tangan satunya, pompa kantung sekitar 1/3 volume
kantung (+ 500 mL) dalam 1 detik
• Perhatikan gerakan dada.
• 2 penolong : satu orang memegang sungkup
satu orang pemompaan
Recovery Position (Posisi Pemulihan)
Berlutut di samping korban
Angkat lutut terjauh sehingga lutut tersebut terlipat
Taruh tangan terjauh di depan dada
Taruh tangan terdekat di depan pipi pasien
Gulingkan pasien ke arah kita

Pertahankan sudut lutut pasien tetap menyentuh tanah.


Ringkasan RJP
Tidak ada Respon
Minta bantuan

Buka jalan napas


Periksa napas ( 3-5 dtk)
Tidak ada napas (2X napas/tiupan
1 dtk/ dada harus naik )
Periksa nadi ( 5-10 dtk )

Tidak ada nadi Ada Nadi


Lakukan RJP-30:2 Berikan 1X napas setiap 5
(keras & cepat-100X/mnt) s/d 6 dtk
Dada harus naik normal Periksa nadi setiap 2 mnt
pada setiap akhir kompresi
Minimalkan Intrupsi
(kurang dari 10 dtk)
Lakukan RJP hingga
bantuan tiba
Periksa nadi setiap 5 siklus
atau 2 menit

07/06/23 25
PERTANYAAN
SYOK
Definisi : keadaan kekurangan sirkulasi darah dalam tubuh
Penyebab :
 Cedera atau sakit
 Perdarahan hebat
 Luka bakar
 Muntah
 Diare
Gejala :
 Kulit dingin, pucat dan berkeringat
 Cemas dan gelisah
 Nadi cepat & lemah
 Nafas cepat
 Mual
 Rasa haus
 Perubahan kesadaran
SYOK
Sifat :
 Tidak semua tanda ditemukan
 Merupakan kondisi yang progresif
 Bila tidak ditangani segera  tidak sadar, sampai meninggal
 Korban harus ditangani secara menyeluruh
Penanganan :
Bila korban tidak sadar
 Hentikan perdarahan dari luar
 Baringkan korban, tungkai lebih tinggi  membantu aliran darah ke
jantung
 Tenangkan korban
 Selimuti korban
 Cari segera bantuan medis
 Jangan berikan minum
SYOK
Bila korban sadar :
 Baringkan korban dengan posisi kaki di atas
 Lakukan penilaian dini (DRCAB)
 Lakukan survei tanda-tanda vital
 Lakukan survei ke-2
 Cari segera bantuan medis
Luka & Pendarahan

30 06/07/23 08:56
TIPE-TIPE PENDARAHAN
Pendarahan arterial
Ciri-ciri : Darah merah segar atau terang,
Darah memancar
Pendarahan vena
Ciri-ciri : Darah merah gelap
Pancaran dengan tekanan rendah
Pendarahan kapiler
Ciri-ciri : Pendarahan permukaan
Darah merembes
Pendarahan dalam
Ciri-ciri : Pendarahan tidak tampak  ada tanda-
tanda dan
gejala pendarahan  nyeri dan bengkak

31 06/07/23 08:56
Mengatasi perdarahan
 Penekanan langsung pada luka sekitar
10 menit

 Angkat bagian yang mengalami


luka lebih tinggi dari jantung, hati-
hati bila ada fraktur

32 06/07/23 08:56
Tutup luka dengan pembalut Jaga agar daerah luka tetap
yang bersih ditinggikan  kepala letak
rendah

33 06/07/23 08:56
34 06/07/23 08:56
LUKA PARANG
LUKA ROBEK di KEPALA
PATAH TULANG (FRACTURE)
Def: Terputusnya (inkonuinitas) jaringan tulang

TANDA-TANDA DAN GEJALA PATAH TULANG

Nyeri Kerusakan Jaringan

Perlukaan Tidak Adanya Pergerakan

Pembengkakan Riwayat Luka


JENIS-JENIS PATAH TULANG

Patah Tulang Terbuka:


Patah tulang yang disertai dengan kulit yang
robek, sehingga kadang sebagian tulang terlihat
menonjol.

Patah Tulang Tertutup:


Patah tulang dengan jaringan kulit masih tetap
utuh, tetapi kelihatan bengkak.

Catatan : Patah Tulang Terbuka lebih berbahaya oleh karena kontak


dengan dunia luar sehingga lebih mudah terinfeksi.
Patah Tulang Terbuka
Patah Tulang Tertutup
PATAH TULANG

TANDA-TANDA ADANYA PATAH TULANG:


- Perbedaan panjang tungkai, pembengkakan, rasa sakit terutama saat
menggerakkan anggota gerak, tulang yang keluar, perdarahan, perubahan
warna kulit pada daerah luka
* Immobilization
•2 titik Persendian
PATAH TULANG  lakukan immobilisasi
DASAR DASAR PEMBIDAIAN
Membidai sendi sendi yang ada di atas atau di bawah
bagian yang patah tulang.
Membidai penderita dalam posisi tiduran.
Tidak boleh meluruskan sendi apabila terlihat
bengkak atau melengkung.
Tidak boleh meluruskan tulang yang patah,
apabila tulang terlihat tidak lurus atau
bengkak dibanding yg lain.
Jangan memutar atau menggerakkan
penderita ke lain tempat sebelum dilakukan
pembidaian ruas patah tulang.
Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan
kulit, pembuluh darah, atau penekanan saraf,
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan
tulang.
Mengikat bidai dengan pengikat kain pada
beberapa tempat di atas atau di bawah bagian
yang patah.
Luka Bakar
Semua pakaian yang dipakai harus segera
dilepaskan karena pakaian tersebut terbuat
dari bahan sintetis yang terbakar
meninggalkan residu sehingga proses trauma
bakar pada tubuh tetap berlangsung.
Daerah tubuh yang terkena dicuci dengan air
mengalir.

-49-
Luka Bakar
Penutupan luka dengan kain bersih akan
mengurangi rasa nyeri.
Jangan pecahkan vesikel atau bula bila tidak
yakin akan sterilitasnya.
Jangan menggunakan sesuatu yang belum jelas
efektifitasnya sebab akan menambah
kemungkinan infeksi terhadap luka.
Jangan memberikan kompres dingin pada luka
bakar yang luas karena dapat menyebabkan
hipotermia (suhu tubuh dingin).

-50-
Luka Bakar Kimia
Luka bakar alkali lebih berbahaya dari
asam, sebab alkali lebih dalam merusak
jaringan.
Segera lakukan irigasi dengan air
sebanyak-banyaknya, bila mungkin
gunakan penyemprot air. Untuk luka
bakar alkali diperlukan waktu yang lebih
lama.
Bila bahan kimia berupa bubuk, sikatlah
terlebih dahulu sebelum irigasi.

-51-
Luka Bakar Kimia
Jangan memberikan bahan-
bahan penetral, sebab reaksi
kimia yang terjadi dapat
menimbulkan panas dan akan
memperberat kerusakan yang
terjadi.

-52-
Sengatan LEBAH
Tanda-tanda dan gejala
- Nyeri
- Bengkak
- Kemerahan

Sengatan lebah biasanya tidak berbahaya, kecuali:


- Sengatan di banyak tempat
- Sengatan pada daerah-daerah vital
- Alergi terhadap ‘bisa’ sengatan.
Penanganan

- Periksa luka sengatan


- Singkirkan sengat tawon bila ada
- Dinginkan daerah luka dengan kompres es
- Oleskan krim antiseptik untuk mengurangi iritasi
pada kulit
- Bila ada tanda-tanda alergi timbul, segera kirim ke
rumah sakit
Gigitan ANJING, KERA, KUCING
Berbahaya bila air liur  virus rabies
Pertolongan Pertama
- Bilas luka dengan sabun dan air
- Oleskan desinfektan pada luka (centrimide,
betadine,
alkohol 70%, dll)
- Balut luka dengan pembalut yang steril
- Rujuk korban ke rumah sakit atau klinik untuk
mendapatkan suntikan toxoid tetanus atau
antibiotik
- Kirim binatang untuk pemeriksaan karantina
Bisa ular sangat berbahaya  kematian korban beberapa menit sampai
jam.

Gejala dan tanda :


 Dijumpai bekas gigitan
 Sakit pada bekas gigitan
 Mual dan terkadang muntah
 Sesak napas, pada kondisi
yang parah pernapasan dapat
terhenti
 Penglihatan kabur
 Air liur bertambah dan
berkeringat
Bila mendapati korban tergigit ular:
1. Identifikasi jenis ular, bila perlu ular dibunuh/
ditangkap
2. Korban jangan terlalu banyak bergerak,
upayakan bagian tubuh yang tergigit berada
paling bawah (bila perlu lakukan immobilisasi)
3. Buatlah ikatan yang tidak terlalu kencang
antara gigitan dengan bagian terdekat jantung,
selanjutnya antara gigitan dengan bagian
lainnya.
4. Letakkan kantung es pada bagian atas gigitan
ular (bukan membekukan)
5. Hindarkan menghisap racun ular dari luka
gigitan
6. Segera cari bantuan medis
TERGIGIT ULAR
Penanganan
Baringkan korban dengan posisi jantung lebih tinggi dari
luka, tenangkan.
tidak boleh berjalan, harus diangkat.
Bersihkan luka dan beri larutan antiseptik
Balut daerah di atas luka dengan crepe bandage dengan
tekanan sedang dan setinggi mungkin untuk menghambat
bisa ular menjalar
Ikatan jangan terlalu ketat, nadi harus tetap teraba dan
longgarkan ikatan sebentar setiap 30 menit.

Yang tidak boleh dilakukan !!!


- Membuat sayatan di atas luka
- Memasang tourniquet
- Menghisap bisa dengan mulut
Bila kondisi korban buruk, segera bawa ke rumah sakit
Sedapat mungkin berikan gambaran tentang ular tersebut.
Tindakan pertolongan yang SALAH dan TIDAK BOLEH dilakukan
Pertanyaan?
EVAKUASI KORBAN
Satu orang

Dua orang
Tiga orang
Dengan Tandu
MENGELUARKAN KORBAN DARI
KENDARAAN (1)
1. Lakukan perawatan secukupnya,
stabilisasi kepala, kaki dan tangan ikat
dengan mitela
2. Tentukan bagian kepala lebih dahulu
untuk di keluarkan
3. Gunakan KED
4. Tempatkan LSB diantara jok kendaran
dan pantat korban
MENGELUARKAN KORBAN DARI
KENDARAAN (2)
5. Tempatkan minimal 3 orang untuk
memegang LSB (2 Rescuer dekat kendaraan, dan
1 Rescuer di ujung LSB)
6. Putar tubuh korban dengan mempertahankan
sumbunya dan sedikit mungkin terjadi
pergerakan
7. Posisikan korban senyaman mungkin diatas
LSB, dan stabilkan kepala
8. Serahkan ke paramedik untuk dibawa ke
rumah sakit.
Pemasangan Collar neck
Korban duduk
A

B
EXTRIKASI KORBAN (1)
1. Seatbelt;

a. Lepas dari kuncinya


b. gunting
EXTRIKASI KORBAN (2)
2. Terjepit setir/dashboard

2.1. Singkirkan semua rongsokan


2.2. Rebahkan kursi korban kebelakang
2.3. Keluarkan korban dengan hati2
2.4. Gunakan pisau untuk menyobek busanya
2.5. Gunakan hidrolik Comby Cutter untuk
membuat access
EXTRIKASI KORBAN (3)
3. Kaki terjepit pedal gas/ kopling
3.1. Lepas sepatu
3.2. Buka tali sepatu/sobek sepatu
3.3. Tarik pedal yang menjepit kaki dengan
pertimbangan tidak memperparah kondisi korban
3.4. gunakan peralatan hidrolik comby cutter
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai